Metode Dasar Penelitian Metode Pengambilan Daerah Penelitian

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut Surakhmad, 1994 : 1. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis

B. Metode Pengambilan Daerah Penelitian

Metode pengambilan daerah dilakukan secara purposive sengaja, yaitu cara pengambilan daerah penelitian dengan mempertimbangkan alasan yang diteliti dari daerah penelitian tersebut Singarimbun, 1995. Daerah penelitian yang diambil adalah Kabupaten Semarang. Alasan diambilnya Kabupaten Semarang adalah Kabupaten Semarang memiliki komoditi pertanian yang beragam dan menonjol, seperti kelengkeng yang sebagian besar dihasilkan di Kecamatan Ambarawa. Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Tengah 2005 komoditi kelengkeng di Jawa Tengah hanya diproduksi oleh tiga kabupaten kota yaitu Kabupaten Temanggung, Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. Produksi kelengkeng Kabupaten Semarang menempati urutan kedua dengan luas panen sebesar 8.736 pohon dan menghasilkan produksi sebesar 3.303 kuintal. Kabupaten Semarang juga merupakan penghasil alpokat dan manggis, dimana produksinya menempati urutan pertama di Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2004, produksi alpokat sebesar 20.475 kuintal dengan luas panen sebesar 28.782 pohon sedangkan produksi manggis sebesar 17.516 kuintal dengan luas panen sebesar 38.086 pohon. Pada sub sektor peternakan, Kabupaten Semarang merupakan penghasil telur ayam kampung terbesar di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2004 yaitu sebesar 2.764.760 kg. 30 Kabupaten Semarang merupakan kota agropolitan pertama di Jawa Tengah karena adanya potensi agrobisnis yang dimiliki. Dengan adanya penobatan tersebut merupakan tantangan bagi Kabupaten Semarang untuk menghidupkan sektor agrobisnis. Informasi mengenai komoditi pertanian unggulan, spesialisasi dan lokalisasi komoditi pertanian diperlukan untuk menunjang pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Semarang.

C. Jenis dan Sumber Data