c.  Pangan Siap Saji Pangan  siap  saji  adalah  makanan  atau  minuman  yang  sudah  diolah  dan  bisa
langsung  disajikan  di  tempat  usaha  atau  di  luar  tempat  usaha  atas  dasar pesanan.
2.2 Diversifikasi Makanan
Sampai saat ini ketergantungan pangan padi masih sangat besar. Dari total kalori  yang  dikonsumsi  oleh  masyarakat  Imdonesia,  hampir  60  persen  dicukupi
oleh beras Purwono dan Purwati, 2008. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi pola ketahanan nasional, karena penurunan produksi padi akibat gagal panen
atau  sebab  lain  yang  berpengaruh  sangat  besar  terhadap  kecukupan  pangan nasional oleh karena itu diversifikasi pangan harus dilakukan jika ketahan pangan
nasional ini ingin dijaga. Diversifikasi pangan dapat mendukung stabilitas ketahan pangan sehingga
dapat  dipandang  sebagai  salah  satu  pilar  pemantapan  ketahanan  pangan.  Oleh karena  itu  akselerasi  diversivikasi  pangan  sebagaimana  diamanatkan  dalam
Perpres No. 22 Tahun 2009 harus dapat diwujudkan. Menurut  Herdinsyah  2004  pengertian  diversifikasi  pangan  adalah  salah
satu  upaya  untuk  mengatasi  masalah  ketergantungan  pada  beras.  Diversifikasi pangan  sudah  lama  dilakukan,  namun  sampai  saat  ini  belum  menunjukkan  hasil
yang  memuaskan.  Diversifikasi  pangan  hendaknya  tidak  hanya  meningkatkan produksi  berbagai  macam  bahan  pangan  saja,  namun  terpenting  adalah  merubah
struktur  bahan  pangan  yang  dikonsumsi.  Dengan  demikian  penganekaragaman pangan  bukan  saja  dimaksud  untuk  mengurangi  ketergantungan  masyarakat
terhadap  beras,  tetapi  juga  untuk  peningkatan  mutu  gizi  makanan  rakyat  dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Diversifikasi  perlu  diarahkan  kembali  kepada  penggunaan  bahan  pangan likal, sumber karbohidrat nonberas. Sebenarnya banyak bahan pangan lokal yang
dimiliki  Negara  Indonesia,  misalnya  jagung  yang  disukai  rakyat  Madura,  gaplek Jawa  bagian  selatan,  sagu  Ambon,  umbi  Irian  Jaya,  Pisang  Sulawesi
Tengah  dan  lainnya.  Sumber  bahan  pangan,  baik  tanaman  setahun  maupun tanaman tahunan yang melimpah ini sangat potensial dikembangkan dalam rangka
diversifikasi  pangan.  Kendala  penganekaragaman  ini  biasanya  muncul  dari  segi
psikologis  sosial  akibatnya  adanya  kebijakan  pemerintah  yang  memungkinkan beras cukup mudah dan murah untuk diakses oleh masyarakat di berbagai daerah
dan  strata  ekonomi.  Nilai  gizi,  citra  rasa,  dan  nilai  sosial  beras  yang  tinggi mengakibatkan masyarakat di beberapa daerah yang semula tidak mengkonsumsi
beras menjadi beralih ke beras Khosman, 2004
2.3 Tepung Terigu