psikologis sosial akibatnya adanya kebijakan pemerintah yang memungkinkan beras cukup mudah dan murah untuk diakses oleh masyarakat di berbagai daerah
dan strata ekonomi. Nilai gizi, citra rasa, dan nilai sosial beras yang tinggi mengakibatkan masyarakat di beberapa daerah yang semula tidak mengkonsumsi
beras menjadi beralih ke beras Khosman, 2004
2.3 Tepung Terigu
Tepung terigu adalah tepung yang terbuat dari biji gandum melalui proses penggilingan. Kata “terigu” sendiri diserap dari bahasa Portugis “trigo” yang
berarti gandum. Definisi tepung terigu sebagai bahan makanan menurut SNI Standard Nasional Indonesia adalah tepung yang dibuat dari endosperm biji
gandum Triticum aestivum L. Club wheat danatau Triticum campactum Host atau campuran keduanya dengan penambahan fortifikan zat besi Fe, seng Zn,
vitamin B1, vitamin B2 dan asam folat. Boleh juga ditambahkan BTP bahan tambahan pangan yang diijinkan sesuai peraturan tentang BTP.
Anonim 2010 membagi tepung terigu menjadi tiga jenis berdasarkan kandungan proteinnya, yaitu:
a. Tepung berprotein tinggi bread flour: tepung terigu yang mengandung kadar protein tinggi, antara 11-13, digunakan sebagai bahan pembuat roti, mi,
pasta, dan donat. Contoh : Terigu Cakra Kembar b. Tepung berprotein sedangserbaguna all purpose flour: tepung terigu yang
mengandung kadar protein sedang, sekitar 8-10, digunakan sebagai bahan pembuat kue cake. Contoh : Terigu Segitiga Biru
c. Tepung berprotein rendah pastry flour: mengandung protein sekitar 6-8, umumnya digunakan untuk membuat kue yang renyah, seperti biskuit atau
kulit gorengan ataupun keripik. Contoh : Terigu Kunci Biru Dari segi gizi, tepung terigu merupakan bahan makanan pokok yang paling
bergizi di antara berbagai makanan pokok yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Tepung terigu mengandung protein yang tertinggi disbanding makanan pokok
lainnya sekitar 12 persen serta mengandung lemak sekitar 1 persen dan karbohidrat 86 persen Herdinsyah, 2004.
Berdasarkan data yang diperoleh dari APTINDO produsen tepung terigu di Indonesia khususnya penggabungan dua pabrik Bogasari Flour Mills yang ada di
Jakarta dan Surabaya, merupakan produsen yang memiliki kapasitas produksi terbesar di dunia. Daya giling gandum menjadi tepung terigu yang dimiliki oleh
dua pabrik milik Bogasari itu sebesar 11.766 mthari, jauh di atas kemampuan rata-rata kapasitas produksi 10 sepuluh produsen terbesar di dunia sebesar 2.426
mthari, seperti Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Kapasitas Produksi Sepuluh Produsen Terbesar di Dunia
No. Perusahaan
Lokasi Negara Kapasitas
1. Bogasari Flour Mills
Jakarta - Indonesia 7.400 Mt hari
2. Bogasari Flour Mills
Surabaya - Indonesia 4.366 Mt hari
3. Prima Flour Mills
Trincomalee – Sri lanka
2.600 Mt hari 4.
Eastern Pearl Flour Mills Ujung Pandang - Indonesia 2.146 Mt hari 5.
Nabisco Brands, Inc. Toledo, Ohio - USA
1.600 Mt hari 6.
ConAgra Flour Milling Buffalo, New York - USA
1.450 Mt hari 7.
General Mills, Inc. Kansas City, MO - USA
1.300 Mt hari 8.
ADM Milling Corp. Montreal, PQ - Canada
1.200 Mt hari 9.
Sriboga Raturaya FM Semarang - Indonesia
1.100 Mt hari 10.
General Milling Corp. Cebu - Philippines
1.100 Mt hari Sumber : APTINDO, 2007.
Jalur distribusi yang dilakukan oleh produsen tepung terigu nasional, baik oleh Bogasari Flour Mills, Eastern Pearl Flour Mills, Sriboga Raturaya dan
Panganmas Inti Persada dilakukan melalui 2 dua mata rantai jalur distribusi besar yaitu: Pertama, produk tepung terigu yang dihasilkan oleh setiap produsen
lokal didistribusikan kepada distributor besar atau langsung diserap oleh industri skala besar dan Usaha Kecil Menengah UKM. Kedua, tepung terigu masuk
dalam gudang-gudang distributor, dan didistribusikan kepada grosir atau Industri Kecil Menengah IKM. Dari grosir didistribusikan kembali untuk dikonsumsi
oleh IKM lainnya, industri rumah tangga atau konsumsi rumah tangga.
Gambar 3. Jalur Distribusi Yang Dilakukan Oleh Produsen Tepung Terigu Nasional
2.4 Modified Cassava Flour MOCAF