xl belajar siswa. Dengan evaluasi diketahui kesulitan belajar siswa, sehingga
dapat menentukan langkah yang tepat untuk mengatasinya.
5. Tinjauan Tentang Pembelajaran
Pengertian Pembelajaran
Gagne dan Briggs dalam Purwoko 2006 : 13 melukiskan pembelajaran sebagai ”upaya orang yang tujuannya adalah membantu orang belajar”. Secara
lebih rinci pembelajaran didefinisikan sebagai ”seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar
yang sifatnya internal”. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 202003 2003 : 4 menyebutkan
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pembelajaran adalah kata benda yang diartikan sebagai ”proses, cara, menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar” Depdikbud. Kata ini berasal dari kata kerja belajar yang berarti ”berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman”. Pembelajaran merupakan suatu proses terjadinya interaksi antara guru dan muridsiswa dengan media, strategi
dan evaluasi untuk mencapai tujuan. Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu
proses interaksi guru melakukan aktivitas mengajar dan siswa belajar.
6. Pembelajaran Inovatif
a. Hakekat Pembelajaran Inovatif
Sebagai seorang pendidik, kita mengetahui bahwa profesionalisme seorang guru bukanlah pada kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan,
xli tetapi lebih pada kemampuannya untuk melaksanakan pembelajaran yang
menarik dan bermakna bagi siswanya. Pendapat di atas dikemukakan oleh Sugiyanto 2007 : 1.
Menurut pendapat Degeng dalam Sugiyanto 2007 : 1 daya tarik suatu pembelajaran ditentukan oleh dua hal, pertama oleh mata pelajaran itu sendiri,
dan kedua oleh cara mengajar guru. Oleh karena itu tugas seorang guru yang profesional adalah menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik
menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadikannya menarik, yang dirasakan sulit menjadi mudah. Jika kondisi tersebut dapat dilaksanakan
guru yaitu siswa secara sukarela untuk mempelajari lebih lanjut karena adanya kebutuhan dan belajar bukan sekedar kewajiban maka guru dikatakan berhasil.
Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Ada banyak model
pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran merupakan konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli diantaranya model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran kooperatif, model
pembelajaran quantum dan model pembelajaran terpadu. Model-model pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaran inovatif.
Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru disesuaikan dengan tema atau topik mata pelajaran yang disajikan. Tidak semua model pembelajara cocok
dengan materi pelajaran. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih model pembelajaran yaitu : 1 tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, 2 materi
atau bahan, 3 kondisi siswa, 4 ketersediaan sarana dan prasarana belajar. Pembelajaran inovatif matematika pada perkalian dan pembagian dapat
dilakukan dengan model permainan seperti dakon pada pembagian.
xlii
b. Langkah-langkah Pembelajaran Inovatif Matematika di SD