Tabel 3. Daftar alat yang digunakan dalam penelitian
No Alat
Kegunaan A.
Alat yang digunakan di lapangan
1 Jerigen Plastik botol sampel 5 liter
Menyimpan sampel air 2
Refraktometer ATAGO Mengukur salinitas
3 Kertas pH
Mengukur pH air 4
Thermometer Hg Air Raksa Mengukur suhu air
5 Ember volume 10 liter
Mengambil dan menampung air 6
Gayung Air volume 1 liter Mengambil air
7 Secchi disc
diameter 30cm Mengukur kecerahan
B. Alat yang digunakan di laboratorium
8 Sentrifuge Hettich Universal
Mengendapkan kertas saring 9
Spectrofotometer UV-160A, UV Visible Recording Spectrophothometer
- SHIMADZU
Mengukur biomassa klorofil-a 10 Spatula
Menghancurkan kertas saring 11 Pompa Vakum WEICH 1.5
Menyaring air sampel 12 Lemari Pendingin Suhu -20
o
C Menyimpan sampel klorofil-a
13 Peralatan Analisis tabung reaksi, pipet
dll Membantu proses analisis
klorofil-a
Tabel 4. Daftar bahan yang digunakan dalam penelitian
No Bahan
Kegunaan A.
Bahan Utama
1 Sampel Air
Bahan untuk analisis klorofil-a
B. Bahan Pendukung
2 Penyaring Whatman GFC 47 mm
Pore : 1,2 µm Menyaring air sampel
3 Aquades
Mencuci alat 4
Kertas Alumunium foil Membungkus sampel klorofil
5 Plastik
Membungkus sampel 6
Aseton 90 Melarutkan kertas saring klorofil-a
C. Metode Kerja
1. Penentuan stasiun pengambilan contoh
Posisi stasiun pada pengambilan sampel pertama Maret 2007 ditentukan berdasarkan perbedaan gradien salinitas, sehingga diharapkan dapat mewakili
daerah dengan salinitas air yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan pada 13 stasiun. Stasiun 1 sampai 6 terdapat di estuari Sungai Porong dan stasiun 7 sampai
13 terdapat di estuari Sungai Wonokromo. Pengambilan sampel kedua Agustus 2007 dan ketiga Maret 2008 ditentukan berdasarkan keterwakilan spasial
wilayah estuari, yaitu mencakup wilayah sungai stasiun 9 dan 10, wilayah peralihan stasiun 1, 2, 11, 12 dan 16, dan wilayah laut stasiun 3, 4, 5, 6, 7, 8,
13, 14 dan 15. Pengambilan sampel dilakukan pada 16 stasiun. Stasiun 1 sampai 9 terdapat di estuari Sungai Porong dan stasiun 10 sampai 16 terdapat di estuari
Sungai Wonokromo. Posisi stasiun berdasarkan GPS Global Positioning System disajikan pada Lampiran 1, Gambar 7 dan 8.
2. Pengumpulan data
Pengambilan data lapangan berupa data parameter biologi, fisika dan kimia perairan pada masing-masing stasiun pengamatan yang telah ditentukan.
Data penelitian ini diperoleh melalui dua cara, yakni pengambilan sampel air di lapangan dan analisis di laboratorium. Sampel yang diambil di lapangan berupa
air laut permukaan dengan kedalaman ± 30 cm sebanyak 5 liter yang selanjutnya dimasukkan kedalam jerigen. Sampel-sampel tersebut selanjutnya dianalisis di
laboratorium Produktifitas dan Lingkungan Perairan untuk mengetahui konsentrasi klorofil-a, kelimpahan fitoplankton, dan konsentrasi nutrien nitrat,
nitrit, amonium, silikat, dan fosfor. Selain itu di lapangan juga dilakukan pengukuran beberapa parameter fisika-kimia berupa pengukuran suhu, salinitas,
pH dan kedalaman secchi disk kecerahan. Pengumpulan data selanjutnya dilakukan di laboratorium berupa filtrasi
contoh air untuk penentuan klorofil-a dan nutrien. Data pendukung atau data sekunder yang digunakan berupa kelimpahan fitoplankton diperoleh dari
penelitian Wulandari 2008 Program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, IPB, data nutrien yang meliputi N-amonia, N-nitrit, N-nitrat, P-ortofosfat dan
silikat diperoleh dari penelitian Sormin 2008 Program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, IPB. Metode dan alat yang digunakan dalam pengukuran
parameter biologi, fisika, dan kimia perairan disajikan pada Tabel 5. 23
Tabel 5. Metode dan alat yang digunakan dalam pengukuran parameter biologi, fisika, dan kimia perairan.
Parameter Satuan
Alat dan Metode Keterangan
A. Biologi