Tabel 5. Metode dan alat yang digunakan dalam pengukuran parameter biologi, fisika, dan kimia perairan.
Parameter Satuan
Alat dan Metode Keterangan
A. Biologi
Klorofil-a µgl
Spektrofotometrik ekstrak aseton Lorenzen, 1967
Lab Kelimpahan Fitoplankton
Indl Pencacahan
Lab
B. Fisika
Kecerahan Cm
Secchi disc Visual APHA,
2005 In situ
Suhu C
Termometer Hg pemuaian APHA, 2005
In situ
C. Kimia
Salinitas ‰
Refraktometer APHA, 2005 In situ
pH pH stick Visual APHA, 2005
NitratNO
2
-N µmoll
Spektrofotometerperhitungan, Brucine Grasshoff et al., 1983
Lab Nitrit NO
2
-N µmoll
Spektrofotometerperhitungan, Sulfanilamide Grasshoff et al.,
1983 Lab
Amonia NH
3
-N µmoll
Spektrofotometerperhitungan, Phenol Grasshoff et al., 1983
Lab Orthofosfat PO
4 2-
P µmoll
Spektrofotometerperhitungan, Ascorbic Acid Grasshoff et al.,
1983 Lab
Silika SO
2
-Si µmoll
Spektrofotometerperhitungan, Silicomolybdic Grasshoff et
al ., 1983
Lab Sumber: Wulandari 2008, Sormin 2008
3. Pengukuran parameter biologi Klorofil-a
Pengukuran klorofil-a diambil dengan cara : air sampel permukaan perairan diambil dengan gayung air kapasitas 1 liter pada kedalaman 0,2 - 0.5
meter dari permukaan. Air tersebut kemudian dimasukkan kedalam jerigen plastik sampai didapatkan 5 liter air. Air sampel kemudian dibawa kelaboratorium untuk
dianalisis. Selanjutnya air sampel tersebut disaring dengan bantuan pompa hisap vacuum pump. Untuk stasiun-stasiun yang sangat pekat, jumlah air yang disaring
disesuaikan dengan daya saring kertas saring sehingga volume air contoh yang di saring tidak sama pada setiap stasiun. Penyaring yang digunakan adalah penyaring
Whatman GFC diameter 47 mm. Setelah disaring, penyaring Whatman diambil,
kemudian dibungkus kertas alumunium foil, dengan maksud agar klorofil-a yang tersaring tidak dapat melakukan aktivitas fotosintesa, ini disebabkan karena
klorofil merupakan molekul yang sensitif terhadap cahaya Aminot dan Rey, 2000. Setelah dibungkus, kemudian disimpan dalam lemari pendingin dengan
menggunakan suhu kurang lebih -20
o
C agar sel-sel fitoplankton yang telah disaring awet dan untuk mempermudah pelepasan klorofil-a dari sel-sel
fitoplanktonnya. Pada saat akan dilakukan analisis, sampel diambil dan dianalisis dengan
metode Spektrofotometri dari Lorenzen 1967. Kertas sampel yang digunakan untuk menyaring air sampel tadi dilarutkan dalam aseton 90 lalu digerus dengan
menggunakan spatula untuk melarutkan klorofil agar fitoplankton pecah dan klorofil lepas dan dapat ditangkap oleh aseton. Larutan kemudian diendapkan
menggunakan sentrifuge merk Hettich Universal dengan kecepatan 2000 rpm selama 20 menit agar kertas saring mengendap dan terpisah dari larutan klorofil.
Perhitungan konsentrasi klorofil dilakukan dengan mengukur absorbansi larutan sampel dengan spektrofotometer UV-160A, UV Visible Recording
Spectrofotometer SHIMADZU dengan panjang gelombang 663 nm dan 750 nm
Lorenzen, 1967. Hasil pengukuran absorbansi sampel kemudian dihitung dengan menggunakan rumus Lorenzen sebagai berikut :
Keterangan : X : Volume yang difilter l I : Panjang kuvet cm
S : Volume Aseton l ba : Sebelum penambahan asam HCL
aa : Setelah penambahan asam HCL 11.0 : Koefisien absorbansi klorofil-a
2.43 : Faktor untuk menghitung reduksi dalam absorbansi
Klorofil-
a µgl = . .
E
663
ba-E
750
ba -E
663
aa-E
750
aa 1 XxlxS
D. Analisis Data