4. Makanan
Mikroorganisme memerlukan suplai makanan untuk sumber energy dan menyediakan unsure kimian dasar untuk pertumbuhan sel. Jamur
dan kapang mempunyai enzim hidrolotik, beberapa mempunyai enzim amylase, pektinase, proteinase, dan lipase untuk mencerna bahan
makanan Fardiaz, 1992.
2.7. Mengukur Daya Tahan Simpan Makanan
Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang mencakup uji fisik, uji kimia, uji mikrobiologi dan uji organoleptik. Uji
mikrobiologi merupakan salah satu uji yang penting, karena selain dapat menduga daya tahan simpan suatu makanan, juga dapat digunakan sebagai
indikator sanitasi makanan atau indikator keamanan pangan. Pengujian mikrobiologi diantaranya meliputi uji kuantitatif untuk menentukan mutu dan
daya tahan suatu makanan. Uji kuantitatif yang dilakukan terhadap pangan terutama adalah untuk menghitung jumlah mikroba. Dalam menghitung
jumlah mikroba pada bahan pangan maka diperlukan metode – metode tertentu. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode hitungan
cawan yang meliputi metode tuang, metode sebar dan metode tetes. Selain itu ada juga uji kualitatif bakteri patogen untuk menentukan tingkat
keamananannya, dan uji bakteri indicator untuk mengetahui tingkat sanitasi makanan tersebut Fardiaz, 1993.
2.8. Pemeriksaan Organoleptik pada Makanan
Organoleptik berasal dari kata organ yang berarti tubuh, bagaimana keadaan tubuh makanan dan leptik yang berarti gerakan. Maka pemeriksaan
organoleptik yaitu pemeriksaan dengan memakai gerakan – gerakan tubuh seperti: melihat, meraba, mencium, mengaduk atau mencicipi yang diarahkan
pada kondisi keadaan tubuh makanan seperti tekstur, kekenyalan, kepadatan dan keutuhan, bau, rasa dan aroma seperti penampilannya. Setiap jenis
makanan yang baik mempunyai tubuh yang baik, utuh serta terlihat kuat, berwarna segar dan tidak berlendir Ditjen POM, 1992.
2.9. Angka Lempeng Total
Metode kuatitatif digunakan untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada pada suatu sampel, umumnya dikenal dengan Angka Lempeng Total ALT.
Uji Angka Lempeng Total dan lebih tepatnya ALT aerob mesofil atau anaerob mesofil menggunakan media padat dengan hasil akhir berupa koloni yang
dapat diamati secara visual berupa angka dalam koloni cfu per mlg atau koloni100ml. Prinsip pengujian Angka Lempeng Total menurut metode
Analisis Mikrobiologi MA PPOM 61MIK06 yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah cuplikan diinokulasikan pada media lempeng
agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai. Pada pengujian Angka Lempeng Total menggunakan PDF Pepton Dilution Fluid sebagai
pengencer sampel dan menggunakan PCA plate Count Agar sebagai media padatnya. Digunakan juga pereaksi khusus Tri Phenyl Tetrazalin Chlotide 0,5
TTC BPOM, 2008. Keuntungan dari metode pertumbuhan agar atau metode uji Angka
Lempeng Total adalah apat mengetahui jumlah mikroba yang dominan. Keuntungan lainnya dapat diketahui adanya mikroba jenis lain yang terdapat
dalam sampel.
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti variabel bebas yaitu konsentrasi kunyit dan lama penyimpanan nasi kuning, juga
variabel terikat yaitu daya tahan simpan nasi kuning. Pengamatan organoleptis dilakukan dengan mengamati, bau, konsistensi dan adanya pertumbuhan mikroba,
yang dilakukan setiap 3 jam. Pengamatan mikrobiologi nasi kuning tanpa bumbu, nasi kuning dengan bumbu serta nasi putih kontrol dan daya hambat sari kunyit
1,8 dan 2,4 pada jamur hasil isolasi dari nasi kuning dilakukan dengan metode Angka Lempeng Total.
3.1. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kunyit, beras putih, serai, daun salam, daun jeruk purut, daun pandan, garam, media Potato Dextrose
Agar PDA, Pepton Dilution Fluid PDF, aquadest, alkohol 70.
3.2. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, pipet ukur, pipet tetes, erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung, batang pengaduk, spatula,
jarum ose, bunsen, papan miring, wajan, penyaring, timbangan elektronik, inkubator, autoklaf, oven, lemari pendingin, mikroskop.
3.3. Prosedur 3.3.1. Sterilisasi alat
Semua alat dicuci sampai bersih, alat-alat gelas disterilkan dengan pemanasan didalam oven pada suhu 170ºC selama 1 jam, sedangkan alat yang mempunyai