Terapi Rencana Gambaran klinis

16 Tabel 2. Penilaian derajat dehidrasi Penilaian A B C 1.lihat Keadaan Umum Mata Air Mata Mulut Lidah Rasa Haus 2. Periksa Turgor Kulit 3.Derajat dehidrasi Baik , Sadar Normal Ada Basah Minun biasa Tidak Hasus Kembali capat Tanpa Dehidrasi Gelisa, Rewel Cekung Tidak ada Kering Haus , Ingin banyakMinum Kembali tambat Dehidrasi ringan sedang Bila ada 1 tanda Ditambah 1 atau Lebih tanda lain Lesu, lunglai atau tidak ada Sangat cekung dan kering Tidak ada Sangat Kering Malas minun atau Tidak bisa minum Kembali Sangat Lambat Dehidrasi berat Bila ada 1 tanda Ditambah 1 atau Lebih tanda lain

4. Terapi Rencana

terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C Derajat Dehidrasi menurut MTBS departemen RI tahun 2006 Cara membaca tabel untuk menentukan kesimpulan derajat dehidrasi :  Baca tabel penilaian derajat dehidrasi dari kolom kanan ke kiri C ke A  Kesimpulan derajat dehidrasi penderita ditentukan dari adanya 1 gejala kunci yang diberi tanda bintang ditambah minimal 1 gejala yang lain minimal 1 gejala pada kolom yang sama. 17 RENCANA TERAPI A UNTUK MENGOBATI DIARE DIRUMAH Penderita diare tanpa dehidrasi 1. Berikan anak lebih banyak cairan dari biasanya untuk mencegah dehidrasi, berikan makanan untuk mencegah kurang gizi dan bawa anak ke petugas kesehatan jika dalam tiga hari tidak membaik. 2. Mengajari ibu untuk:  Teruskan mengobati anak diare dirumah  Berikan terapi awal bila terkena diare lagi  Menerangkan tiga cara terapi diare dirumah 1. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah dehidrasi 2. Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti larutan oralit, makanan yang cair seperti sup,air tajin dan kalau tidak ada air matang . Gunakan larutan oralit untuk anak seperti dijelaskan dalam kotak dibawah catatan jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang dari pada makanan yang cair . Berikan larutan ini sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan oralit seperti dibawah. Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti. 3. Beri anak makan untuk mencegah kurang gizi 4. Teruskan ASI 5. Bila anak tidak mendapat ASI berikan susu yang biasa diberikan, untuk anak kurang dari 6 bulan dan belum mendapat makanan padat , dapat diberikan susu 6. Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat a. Berikan bubur bila mungkin dicampur dengan kacang-kacangan, sayur, daging atau ikan ,tambahkan 1 atau 2 sendok teh minyak sayur tiap porsi 18 b. Berikan sari buah segar atau pisang halus untuk menanbahkan kalium c. Berikan makanan yang segar masak dan haluskan atau tumbuk makanan dengan baik d. Bujuk anak untuk makan , berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari e. Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan diberikan porsi makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu 7. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderita sebagai berikut :  Buang air besar cair lebih sering  Muntah berulang-ulang  Rasa haus yang nyata 8. Anak harus diberi oralit dirumah bila :  Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C  Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk 9. Berikan tablet zink - Dosis zinc untuk anak-anak  Anak di bawah umur 6 bulan: 10 mg 12 tablet per hari  Anak di umur 6 bulan : 20 mg 1 tablet per hari  Zinc diberikan selama10-14 hari berturut-turut meskipun anak telah sembuh dari diare. Cara pemberian zinc untuk bayi, tablet zinc dapat di larutkan dengan air matang, ASI atau oralit. Untuk anak-anak zinc dapat di kunyah larutkan dalam air matang atau oralit. 19 10. Jika akan di berikan oralit di rumah, maka di perlukan oralit dengan formula baru Formula oralit baru yang berasal dari WHO dengan komposisi sebagai berikut: Natrium : 75 mmolL Klorida : 65 mmolL Glukosa, anhydrous : 75 mmolL Kalium : 20 mmolL Sitrat : 10 mmolL Total osmolaritas : 245 mmolL 11. Ketentuan pemberian oralit formulaa baru  Berikan kepada ibu 2 bungkus oralit formula baru  Larutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 liter air matang untuk persediaan 24 jam  Berikan oralit pada anak setiap kali buang air besar dengan ketentuan sebagai berikut; o Untuk anak berumur kurang dari 2 tahun : berikan 50 sampai 100 ml tiap kali buang air besar o Untuk anak 2 tahun atau lebih : berikan 100- 200 ml tiap kali buang air besar  Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa maka harus dibuang. 20 12. Cara memberikan oralit  Berikan tiap satu sendok teh tiap 1-2 menit untuk anak di bawah umur 2 tahun  Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua  Bila anak muntah, tunggu 10 menit, kemudian berikan cairan lebih lama tiap 2-3 menit  Bila diare masih berlanjut setelah oralit habis, beritau ibu untuk memberikan cairan seperti yang telah dijelaskan di atas atau kembali kepada petugas untuk mendapatkan tambahan oralit. RENCANA TERAPI B UNTUK TERAPI DEHIDRASI RINGANSEDANG 1. Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama  ORALIT yang diberikan dihitung dengan mengalikan berat badan penderita kg dengan 75 ml  Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan berikan oralit sesuai tabel dibawah ini Umur 1 Tahun 1 – 4 Tahun 5 Tahun Jumlah ORALIT 300 ml 600 ml 1200 ml  Bila anak menginginkan lebih banyak oralit berikanlah  Bujuk ibu untuk meneruskan ASI  Untuk bayi dibawah 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100 - 200 ml air masak selama masa ini 21 2. Setelah 3-4 jam nilai kembali anak kemudian pilih Rencana Terapi A , B atau C untuk melanjutkan terapi  Bila tidak ada dehidrasi , ganti ke rencana terapi A, Bila dehidrasi telah hilang anak biasanya kemudian mengantuk dan tidur  Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan sedang ulang Rencana terapi B , tetapi tawarkan makanan susu dan sari buah seperti rencana terapi A  Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat ganti dengan rencana terapi C Rencana terapi C diare dehidrasi BERAT Mulai diberi cairan IV segera bila penderita bisa minum , berikan oralit. Sewaktu cairan IV dimulai beri 100 mlkg. Cairan Ringer Laklat atau cairan normal selain Ringer laktat apabila tidak tersedia Dibagi sebagai berikut. Umur Pemberian 1- 30 mlkg dalam Kemudian 70 mlkg dalam Bayi 1 tahun Anak =1 tahun 1 jam ½ jam 5 jam 2 ½ jam Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba  Periksa kembali anak setiap 1-2 jam. Jika status dehidrasi belum membaik, beri tetesan intra vena lebih cepat.  Juga berikan oralit kira-kira mlkgjam segera setelah anak mau minum, biasanya sesudah 3-4 jam bayi atau 1-2 jam anak dan beri juga tablet zink sesuai petunjuk.  Periksa kembali bayi setelah 6 jam atau ank setelah 3 jam kemudian klarifikasi dehidrasi, selanjutnya pilih terapi yang sesuai A,B atau C untuk melanjutkan pengobatan. 22  Apabila ada fasilitas pemberian terapi intravena terdekat dalam 30 menit rujuk segera untuk pengobatan intravena.  Jika anak masih bisa minum berikan oralit dan tunjukan cara meminumkannya pada anak sedikit demi sedikit dalam perjalanannya. MTBS departemen RI, 2006 23

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3. 1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan metode pengumpulan data secara cross sectional untuk mengetahui prevalensi diare pada pasien balita rawat inap di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada Tangerang Selatan periode April sampai Juni 2010.

3. 2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April- Juni 2010. Pengambilan sampel dilakukan di RS Bhineka Bakti Husada Tangerang Selatan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April- Juni 2010

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi penelitian Populasi penelitian adalah sekelompok subjek atau data dengan karakteristik tertentu. Populasi target adalah bagian dari populasi yang ditentukan oleh karakteristik klinis dan demografik yang merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian. Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dibatasi tempat dan waktu. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah semua anak yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan sedang sampai berat disertai atau tanpa penyerta penyakit lain, di RS Bhineka Bakti Husada Tangerang Selatan pada tahun 2010 yang memenuhi syarat untuk diikutsertakan dalam penelitian ini. 2. Sampel penelitian Sampel pada penelitian ini adalah pasien diare yang berobat di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada Tangerang Selatan dan memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Anak dengan diare atau diare dengan dehidrasi ringan