Ruang lingkup wirausaha Konsep Wirausaha

19 industri-industri kecil, menengah dan kerajinan, serta dalam perdagangan atau kegiatan swadaya lainnya, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan, dengan modal utama tenaga kerja keluarga dan modal, serta teknologi seadanya. 5 Jadi, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda create new and different melalui berpikir kreatif dan inovatif . 6

2. Ruang lingkup wirausaha

a. Sikap Mental 7 Sikap mental adalah gejala psikis kejiwaan yang lazim disebut suasana batin. Hal ini meliputi cara pandang, pola pikir, dan perasaan. Sikap mental akan menjiwai ketiga bidang kewirausahaan yang lain, yaitu kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan. Para wirausaha pada umumnya memiliki seikap mental yang sehat, yakni pandangan hidup yang positif. Mereka merupakan individu-individu yang matang dan telah mampu mengembangkan suatu cara untuk menilai penglaman-pengalaman hidupya secara sehat. Ciri-ciri sikap mental yang sehat ditunjukkan dengan beberapa pola pikir ini: 1 Mengatur cara menemukan kepuasan dalam bekerja dan bangga akan prestasi. Orang yang memiliki mental yang sehat menunjukkan sikap yang 5 Lili Bariadi, Muhammad Zen, dan M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h.37. 6 Lili Bariadi, Muhammad Zen, dan M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h.37. 7 Tim Kewirausahaan SMK, Kewirausahaan, cet-1 Jakarta: PT. Galaxy Puspa Media, 1999, hal 5. 20 positif terhadap pekerjaan. Sebab, sikap ini ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam bekerja. 2 Menyediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk merenung. Orang yang memiliki mental yang sehat menyadari pentingnya otak sebagai alat yang serba guna luar biasa. Merenung untuk mengkonsentrasikan pikiran memungkinkan seorang terarah pada kegiatan-kegiatan berarti. 3 Memikirkan hal-hal besar. Kebanyakan orang membatasi pikirannya hanya pada masalah dan kegiatan sehari-hari. Orang yang memiliki mental yang sehat menggunakan imajinasinya untuk meluaskan pikiran- pikirannya dan mencoba berpikir mengenai hal- hal yang “besar”, orang yang dapat melihat gambaran “besar” adalah orang yang memiliki sifat kewirausahhan dan calon-calon pemimpin dalam masyarakat dan bisnis. 4 Mengembangkan rasa humor sense of humor. Rasa humor ikut mengembangkan sikap mental yang positif. Terlalu serius dalam bekerja dapat merugikan pikiran dan hubungan dengan orang lain. Sebaliknya, rasa humor akan berpengaruh positif pada orang lain karena dapat mnyebarkan optimisme dan suasana yang harmonis. 5 Mengorganisasi pikiran dengan baik. Orang yang memiliki mental yang sehat mampu memfokuskan pikiran pada berbagai macam hal dan memindah-mindahkan perhatian dari hal yang satu ke hal yang lain dengan upaya yang minim. 21 b. Kepemimpinan Untuk dapat mampu menggunakan waktu dan tenaga orang lain mengelola dan mengembangkan bisnisnya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan dan semangat untuk mengembangkan orang-orang di sekelilingnya. Seorang pemimpin yang baik tidak di ukur dari berapa banyak pengikut atau pegawainya, tetapi dari kualitas orang-orang yang mengikutinya serta berapa banyak pemimpin baru di sekelilingnya. Biasanya, tidak lebih dari 20 persen orang di sekitar kita berpotensi untuk terus dikembangkan. Dari 20 persen inilah kita memilih orang-orang yang kelak dapat mengembangkan usaha dan menggantikan kita. Jadi, seorang wirausaha yang cerdas harus senantiasa mengembangkan orang-orang di sekelilingnya agar pada gilirannya dapat menggunakan konsep pengungkit untuk mengembangkan bisnisnya. 8 Jiwa kepemimpinan, sebagai faktor penting untuk dapat mempengaruhi kenerja orang lain, memberikan sinergi yang kuat demi tercapainya suatu tujuan. Sikap orang yang memiliki jiwa kepemimpinan tercermin dari praktik sehari-hari, seperti kakak yang membimbing adik- adiknya untuk belajar. 9 c. Manajemen Manajemen merupakan kebutuhan yang tak terelakkan sebagai alat untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia dalam organisasi. Manajemen 8 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat Proses Menuju Sukses, Edisi 3 Jakarta: Salemba Empat, 2009, h.36. 9 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat Proses Menuju Sukses,, h.36. 22 diperlukan untuk mengelola berbagai sumber daya organisasi, seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM. Metode, dan lainnya. Manajemen juga menunjukkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Manajemen telah memungkinkan kita untuk mengurangi hambatan-hambatan dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Manajemen memberikan prediksi dan imajinasi agar kita dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang serba cepat. 10 Manajemen dalam organisasi bisnis dimaksudkan sebagai suatu proses aktivitas penentuan dan pencapaian tujuan bisnis melalui pelaksanaan empat fungsi dasar: planning, organizing, actuating, dan controlling dalam penggunaan sumber daya organisasi. Karena itu, aplikasi manajemen organisasi hakikatnya adalah juga amal perbuatan SDM organisasi bisnis yang bersangkutan. 11 Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya : 12 1 Fokus pada pasar, bukan pada teknologi. 2 Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayayainya perusahaan. 10 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjadjakusuma, Menggagas Bisnis Islami, cet-1 Jakarta: Gema Insani Press, 2002, h.118. 11 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjadjakusuma, Menggagas Bisnis Islami, h.118. 12 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjadjakusuma, Menggagas Bisnis Islami, h.158. 23 3 Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan not a “one- person” show. 4 Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu. d. Keterampilan Mengandalkan berfikir saja belumlah cukup untuk dapat mewujudkan suatu karya nyata. Karya hanya terwujud jika ada tindakan. Keterampilan merupakan tindakan raga untuk melakukan suatu kerja. Dari hasil kerja itulah baru dapat diwujudkan suatu karya, baik berupa produk maupun jasa keterampilan dibutuhkan oleh siapa saja, termasuk kalangan pebisnis professional. Islam memberikan perhatian besar bagi pentingnya penguasaan keahlian atau keterampilan. Penguasaan keterampilan yang serba material ini juga merupakan tuntutan yang harus dilakukan oleh setiap muslim dalam rangka pelaksanaan tugasnya. Secara normatif, terdapat banyak nash dalam Al- Qur’an dan hadits yang menganjurkan untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan umum atau keterampilan. 13 Firman Allah SWT dalam Surat Al-Qashash ayat 77:                                13 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjadjakusuma, Menggagas Bisnis Islami, h.36. 24 Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. QS. Al-Qashash: 77

3. Karakteristik Wirausaha yang Gagal dan Berhasil