Efektivitas Iklan Pada Media Cetak Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan IB Hasanah Card BNI Syariah (Suatu Pendekatan Konsep “AIDA”)

(1)

i SYARIAH ”

(Suatu Pendekatan Konsep “AIDA”)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah(S.E.Sy)

Oleh: HAFIDHUDDIN

NIM: 1110046100065

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

iv Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 07 Mei 2015

Hafidhuddin NIM : 1110046100065


(5)

v

Hafidhuddin. NIM 1110046100065. Efektifitas Periklanan pada Media Cetak Menggunakan Konsep AIDA Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah. Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H/2015 M. xi + 79 halaman + 16 halaman lapiran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas periklanan berdasarkan konsep AIDA terhadap pengambilan keputusan nasabah menggunakan iB Hasanah Card BNI Syaraiah dan untuk mengetahui variabel mana dari konsep AIDA yang berpengaruh paling dominan terhadap pengambilan keputusan tersebut.

Populasi penelitian inu adalah nasabah iB Hasanah Card BNI Syariah di wilayah JABODETABEK. Pengambilan responden sebagai objek penelitian terkait pada masyarakat nasabah iB Hasanah Card BNI Syariah dan karena menggunakan metode conveniencesampling, maka penelitian ini mendapatkan 73 orang responden. Metode pengumpulan data dengan cara penelitian lapangan (field research) dengan membagikan kuesioner dan riset perpustakaan data. Teknik pengolahan datayang digunakan ialah pengolahan data dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 19, Eviews versi 7, dan menggunakan skala likers pada kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, periklanan yang dilakukan iB Hasanah Card pada media cetak yang didasarkan dengan konsep AIDA bahwa tidak semua dari variabel-variabel AIDA (attention, interest, desire, dan action) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikasi yang diatas dan dibawah 0,05, variabel interest dan variabel desire masing-masing 0,344 dan 0,844, sedangkan variabel attention dan variabel action masing-masing 0,044 dan 0,000.


(6)

vi

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah(S.E.Sy) pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu baik materil maupun immateril, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H dan H. Abdurrauf, Lc, MA, Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Dr. Alimin Mesra, M.Ag dan Fuad Hadziq, M.Si, dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu disela-sela kesibukan dalam memberikan nasihat, kritik dan saran untuk membangun penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Hamid Farihi, M.A, dosen penasihat akademik yang telah memberikan nasihat dan arahan.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah ikhlas berbagi ilmu pengetahuan dan pengalamanya kepada penulis.

6. Ucapan terimakasih yang tak terhingga atas pengorbanan kedua orang tuaku tercinta Saidri dan Siti Musdalifah, yang telah memberikan segala dukungan baik materil maupun immateril serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan masa studi S1.

7. Kakak dan Adikku tersanyang Rosyidah, Arifuddin dan Nurul Khoiriyah yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan studi S1.


(7)

vii

Vorest, Mudei, Iray, Kendang dan lain-lain, terima kasih atas dukungan dan pengalaman yang telah diberikan selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Seluruh teman-teman seperjuangan Program Muamalat angkatan 2010, khususnya Tomy, Theo, Edwin, Faqih, Ryan, Imam, Ikhwan, Iki, Nimas dan lain-lain, terimakasih atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan selama ini.

10. Seluruh teman-teman LISENSI yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT memberikan berkah dan karunia-Nya serta membalas kebaikan mereka. Amin.

Demikian ini penulis ucapkan terimakasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kata-kata di dalam penulisan skripsi ini yang kurang berkenan bagi pihak-pihak tertentu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, Maret 2015 Penulis


(8)

viii

HALAMAN JUDUL ... i

PESETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR SKEMA ... xi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 7

C.Pembatasan dan Rumusan Masalah ... 7

D.Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 8

E. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI A.Pemasaran ... ... 11

B.Periklanan ... 15

C.Konsep AIDA ... ... 20

D.Keputusan Pembelian ... ... 22

E. Kerangka Pikir ... ... 23

F. Review Studi Terdahulu ... .... 24

BAB III METODELOGI PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... ... 28

B.Sumber Data ... .... 28

C.Populasi dan Sampel ... . 29

D.Teknik Pengumpulan Data ... ... 30

E. Objek Penelitian ... ... 31

F. Operasional Variabel Penelitian ... ... 31

G.Pengukuran Instrumen Penelitian ... . 32

H.Metode pengolahan dan analisis data ... 33


(9)

ix

B. Statistik Deskritif... ... 48

C.Analisis Deskriptif ... ... 52

D.Uji Instrumen penelitian ... ... 56

E. Uji Hipotesis ... ... 64

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... ... 70

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 76

B.Saran ... . 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(10)

x

Tabel 1.1 ... 5

Tabel 2.1 ... 24

Tabel 4.1 ... 47

Tabel 4.2 ... 49

Tabel 4.3 ... 49

Tabel 4.4 ... 50

Tabel 4.5 ... 50

Tabel 4.6 ... 51

Tabel 4.7 ... 52

Tabel 4.8 ... 53

Tabel 4.9 ... 54

Tabel 4.10 ... 54

Tabel 4.11 ... 55

Tabel 4.12 ... 56

Tabel 4.13 ... 58


(11)

xi


(12)

1 A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi islam beberapa tahun belakangan ini terlihat begitu pesat. Hal ini terlihat dari banyaknya bank umum konvensional yang berlomba-lomba membuka diri untuk menjadi bank umum syariah, sampai saat ini tercatat sebanyak 11 bank umum syariah yang telah beroprasi. Keadaan ini telah menunjukkan indikasi positif bahwa ekonomi Islam dapat diterima dengan baik di Indonesia.

Dengan banyaknya bank-bank syariah baik yang beroperasi secara stand alone maupun yang sudah menerapkan dual banking system, yang mana perbankan konvensional dengan sistem konvensional bisa membentuk unit-unit perbankan dengan sistem syariah merupakan sebuah fenomena tersendiri di negeri ini.1

Hanya dalam kurun waktu 13 tahun sejak tahun 1992 hingga sekarang, lembaga syariah di Indonesia tumbuh dengan pesat seperti perbankan syariah, Asuransi Syariah, Reksadana syariah, Pegadaian Syariah, bahkan properti.2 Perkembangan ini semakin terlihat dengan jelas saat ini di mana semakin banyak produk-produk yang muncul dengan lebel Islam ataupun syariah. Mulai dari make up yang muncul dengan image syariah, bengkel yang muncul dengan label

1

Faisal Baasir, Indonesia Pasca Krisis: Catatan Positif da ekonomi (Jakarta: Pustaka Sinar Haraan, 2004), h. 161 – 162

2

Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan, 2006), cet. 1, h. 160


(13)

syariah, hotel, salon, restoran, dan masih banyak lagi lini usaha yang giat mengeluarkan diri dengan image Islam ataupun syariah.

Sebagai negara yang mayoritas penduduk beragama Islam maka sudah selayaknya sistem ekonomi Islam dapat dilaksanakan dengan baik pada negara kita. Namun sebaliknya, kenyataan yang ada cukup memprihatinkan. Jumlah penduduk yang beragama Islam lebih banyak seperti negara kita belum tentu berjalan lurus dengan perkembangan perbankan syariah saat ini. Penggunaan istilah-istilah seperti al-ijarah (sewa), al-qardh (pinjaman kredit), al-sharf (jual beli mata uang), murabaha (keuntungan), musyarakah (pembiayaan), dan lain-lain yang terlalu Arab agak mengganggu sosialisasi produk bank syariah.3

Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut para praktisi perbankan untuk terus berinovasi dalam rangka menuai kebutuhan transaksi para nasabah dengan menciptakan produk-produk baru. Dimana saat ini melakukan transaksi yang cukup besar mengguakan uang tunai merupakan hal yang sangat beresiko. Untuk itu saat ini mulai muncul solusi produk-produk yang menawarkan sosuli pembayaran non tunai kepada masyarakat. Untuk itu tidak sedikit perusahaan-perusahaan perbankan melalukan banyak cara untuk memperkenalkan produknya. Sebagaimana dasar prinsip ekonomi bahwah setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya tentu mempunyai keinginan agar produknya dapat dikenal dan digemari oleh masyarakat seperti yang diharapkan. Namun penting untuk

3 Deni Setiawan, “Loyalitas Nasabah Pada Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 22 April 2014 dari http://www.riaupos.com


(14)

ditekankan bentuk pemasaran tidak dimulai dengan suatu produk atau penawaran, tetapi dengan pencarian peluang pasar.4

Meskipun perkembangan dan kinerja perbankan syariah saat ini terus berkembang, namun proses sosialisasi pada masyarakat harus tetap gencar dilakukan. Ditambah lagi saat ini semakin banyaknya prodak-prodak perbankan syariah yang mulai ditawarkan kepada masyarakat. Salah satu cara yang paling sering digunakan dan ampuh bagi perusahaan perbankan saat ini ialah dengan memasang iklan baik dimedia cetak maupun di televisi.

Iklan bertujuan untuk meraih pencapaian perspektif positif. Iklan merupakan sumber informasi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Iklan tidak hanya sebagai medium penyadaran konsumen tentang suatu produk, tetapi mendorong konsumen untuk membeli. Tujuan akhir dari sebuah iklan bagi sebuah perusahaan adalah untuk mempengaruhi sikap, persepsi dalam perilaku konsumen sehingga konsumen berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan yaitu membeli dan menggunakan produknya.

Periklanan seringkali menjadi perhatian penting karena selain posisinya yang strategis yang mampu menjangkau konsumen secara luas juga memerlukan biaya yang cukup besar. Yang terjadi dalam prakteknya adalah seringkali sebuah iklan menjadi sumber pengeluaran yang besar tanpa mampu memberikan return

yang memuaskan ketika produk mereka gagal di pasaran.

Pada sebuah iklan, baik yang dipublikasikan melalui media penyiaran maupun media cetak, pada dasarnya memiliki struktur. Struktur iklan pada kedua

4

Hendra, Teguh dan Ronny. A Rusli, Manajemen Pemasaran: Analisis, Pemasaran Implementasi dan Kontrol, (Jakarta: PT Preshallindo, 1997), Jilid 1, h.8


(15)

media tersebut pada dasarnya sama, hanya bentuknya berbeda karena perbedaan karateristik medianya. Untuk menghasilkan iklan yang baik selain memperhatikan struktur iklan diperlukan juga rumus iklan “AIDA”. Pertama yaitu, Attention

berarti bahwa iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak atau suara-suara khusus. Kedua, Interest yang mana iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang agar mau membaca, mendengar atau menonton pesan-pesan yang disampaikan. Perhatian harus segera ditingkatkan menjadi minat agar pembeli ingin mengetahui lebih rinci. Ketiga, Desire bermakna bahwa iklan harus mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut untuk menimbulkan rasa percaya pada diri pembeli dan memberikan pandangan positif pada konsumen tentang produk sebagai acuan dalam keputusan untuk membeli produk terhadap iklan. Kemudian, Action mengandung arti bahwa iklan harus memiliki "daya" membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. Dalam hal ini dapat digunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan, gunakan dan lain-lain.

Setiap perusahaan tentu merasa sangat penting untuk melakukan promosi agar produk yang ditawarkan dapat diketahui oleh khalayak banyak. Hal ini pun dilakukan oleh BNI Syariah. BNI Syariah merasa penting untuk melakukan promasi berupa iklan untuk menggenjot keuntungan perusahaan. Dimana saat ini BNI Syariah lebih fokus pada promosi berupa iklan pada media cetak; fashion


(16)

magazine meskipun juga melakukan iklan pada koran, media online, media televisi dll, namun tidak sebanyak yang dilakukan pada fashion magazine. Adapun produk yang pernah melakukan iklan secara khusus ialah Tabungan Hasanah, emas iB Hasanah, Griya Hasanah, dan iB Hasanah Card. Untuk melakukan promosi tersebut PT. BNI Syariah tentu tidak mengeluarkan biaya yang sedikit. Hal ini dapat terlihat dari lapoaran keuangan yang telah dirilis pada tahun 2010 hingga 2014.

Tabel 1.1

Tabel Perbandiangan Biaya Promosi dan Laba PT. BNI Syariah

No Periode Biaya Promosi Laba

1. Mar – Des 2010 16.284 36.512

2. Jan – Des 2011 30.706 72.386

3. Jan – Des 2012 50.420 186.218

4 Jan – Des 2013 46.928 283.680

5 Jan – Jun 2014 18.349 370.161

*dalam juta rupiah

Sumber: Laporan keuanga BNI Syariah melalui www.bnisyariah.com

Dari data tersebut terlihat lonjakan laba yang cukup signifikan pada tahun 2013 meskipun biaya promosi pada tahun yang sama berkurang nilainya. Hal ini secara sederhana dapat diartikan bahwa biaya promosi ditahun sebelumnya telah memberikan dampak positif terhadap keuntungan perusahaan ditahun 2013.

Pada waktu belakangan ini iB Hasanah Card BNI Syariah sangat gencar melakukan iklan pada media cetak khususnya majalah fashion muslim. Banyak


(17)

produk yang ditawar pada setiap iklannya untuk mengundang ketertarikan nasabah menggunakan produk yang mereka tawarkan. Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga. Hasanah Card adalah salah satu kartu kredit yang menggunakan akad Syariah, yang diterbitkan oleh BNI Syariah. Adapun akad yang digunakan dalam produk Hasanah Card BNI Syariah ini ialah

Kafalah, Qardh, dan Ijarah.

Untuk membantu peningkatan penjualan iB Hasanah Card BNI Syariah pun telah melakukan berbagai macam promosi baik itu pada media televise maupun media cetak. Terhitung sejak tahun 2012 iB Hasanah Card BNI Syariah mulai gencar melakukan promosi pada media, khususnya media cetak; majalah. Biaya yang dikeluarkan untuk promosi ini pun tidaklah sedikit. Menurut data penulis, untuk satu kali iklan pada media cetak Scarf Magazine pihak iB hasanah card BNI syariah harus mengeluarkan uang sebesar 15 juta untuk satu edisi. Untuk biaya promosi yang tidak sedikit ini iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini telah memiliki lebih 100 ribu nasabah yang terseber di seluruh Indonesia.

Berdasarkan latar belakang ini maka penulis tertarik untuk menulis permasalahan ini dengan mengambil judul “EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA CETAK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN IB HASANAH CARD BNI SYARIAH (Suatu Pendekatan Konsep “AIDA”).


(18)

B. Identifikasi Masalah

1. Biaya promosi atau iklan sebuah produk baik pada televisi maupun pada media cetak pasti akan menggunakan biaya yang tidak sedikit. Setelah mengeluarkan biaya yang tidak kecil untuk melakukan promosi perusahaan pasti menginginkan laba yang lebih besar.

2. Perbedaan output yang dihasilkan dari promosi pada media televisi dan media cetak sangat berbeda, pada media televisi terdapat perpaduan antara gambar, kata dan suara sedangkan pada media cetak hanyalah paduan antara gambar dan kata.

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka penelitian ini difokuskan pada aspek strategi pemasaran yang digunakan oleh Hasanah Card Bank BNI Syariah dan kegiatan periklanan yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah dalam menarik minat masyarakat, terutama pengguna Hasanah Card yang menjadi pelanggan media cetak.

Dengan demikian, untuk mempermudah pembahasan, maka penulis memberikan masalah pokok yang diangkat dalam skripsi ini sebagai berikut :

1. Berdasarkan konsep AIDA, apakah periklanan yang diterapkan PT. BNI Syariah berpengaruh signifikan terhadap keputusan masyarakat menggunakan Hasanah Card BNI Syariah.

2. Di antara Variabel konsep AIDA tersebut, Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan keputusan masyarakat menggunakan Hasanah Card BNI Syariah.


(19)

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui apakah variabel periklanan menurut konsep AIDA berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan masyarakat menggunakan IB Hasanah Card BNI Syariah.

2. Mengetahui variabe konsep AIDA manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan masyarakat menggunakan IB Hasanah Card BNI Syariah.

Adapun manfaat yang didapat dalam penelitian ini :

1. Manfaat Akademis, Menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran khususnya periklanan menggunakan konsep AIDA.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pada Bank tempat objek penelitian sebagai informasi khususnya mengenai pengaruh periklanan pada media cetak terhadap keputusan masyarakat menggunakan iB hasanah card BNI Syariah.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap Bank tempat objek penelitian yakni Bank Negara Indonesia, sehingga dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan.

c. Menjadi masukan dan saran bagi para praktisi, akademisi dalam penelitian selanjutnya. Sehingga dapat dijadikan bahan studi komparasi untuk penelitian selanjutnya.


(20)

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2012. Untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan isi penulisan dalam penelitian ini, penyusun menguraikan secara singkat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang masalah-masalah yang akan diteliti, yakni mengenai latar belakang masalah yang akan diteliti, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, review studi terdahulu, metode penelitian ,dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan tentang Pemasaran, Bauran Pemasaran, Periklanan, Konsep AIDA, Kerangka Berfikir, dan Review Studi Terdahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan data penelitian dan metode yang digunakan untuk melakukan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dikemukakan tentang analisis data dan pembahasan, yang menjelaskan analisis fungsi dan peran sumber daya manusia terhadap tingkat produktivitas karyawan melalui metode analisis deskriptif kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian.


(21)

Pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dari hasil penelitian sekaligus menjawab dari masalah yang telah dirumuskan. Selain itu juga berisi saran-saran yang ditujukan untuk berbagai pihak dan rekomendasi yang muncul berkaitan dengan pembahasan skripsi untuk penelitian selanjutnya.


(22)

BAB II

LANDASAN TEORI A. PEMASARAN

1. Pengertian Pemasaran dan Bauran Pemasaran

Setiap perusahaan saat ini yang bergerak dalam bidang apapun pasti berorientasi pada perolehan laba yang maksimal dalam jangka pendek hingga jangka panjang. Untuk mencapai semua itu setiap perusahaan ini membutuhkan apa yang disebut dengan pemasaran. Hal ini dikarenakan pemasaran ialah proses pengenalan sebuah produk perusaan kepada konsumen.

Pemasaran merupakan usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.5 Pengertian lainnya adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.6

Seorang manager pemasaran dalam mempromosikan produk-produknya harus sesuai dengan kondisi dari produk-produk tersebut dengan benar, sebagaimana yang termaktub dalam Al-Quranul karim surah At-Taubah:19:

Artinya: “Hai Orang-oran yang beriman bertakwalah kepada allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At-Taubah/9: 199)

5

Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h.3.

6

Kotler dan Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: PT. INDEK, 2013), edisi Sembilan, Jilid 1, h. 6.


(23)

Pemasaran dapat juga kita artikan sebagai proses perpindahan sebuah produk dari tangan produsen kepada tangan konsumen. Dengan kata lain pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang berhubungan dengan arus penyerahan barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.7

Menurut Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.8

Selain itu beberapa ahli juga memiliki persepsi tentang definisi dari pemasaran, di antaranya adalah:9

a. Philip Kotler dan Duncan, (Marketing) pemasaran adalah semua langkah yang digunakan atau dipergunakan untuk menempatkan barang-barang nyata ketangan konsumen.

b. Menurut American Marketing association pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan kepada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

c. Menurut P. H Nystrom pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen. Pemasaran adalah suatu bagian kegiatan dari perusahaan yang sangat erat berhubungan dengan situasi pasar, di mana kegiatan tersebut terdiri oleh:10

7

Muhammad Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h.26. 8

J.Stanton, William, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Erlangga) Ed. 7. Jilid ke-1, h.113

9

Philip Kotler dan Kevin Keller Lane, Marketing Management, Terj. Benyamin Molan, Manajemen Pemasaran,( Jakarta: PT. INDEKS, 2009), h. 26.

10


(24)

1. Mengetahui kebutuhan dan minat khusus pasar

2. Menciptakan dan menjamin adanya produk yang memenuhi kebutuhan pasar

3. Menciptakan dan memelihara pasar dari produk.

Pemasaran pada dasarnya merupakan kegiatan bisnis perusahaan yang menyeluruh yang berusaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen melalui suatu proses pertukaran dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

Adapun manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.11

2. Fungsi dan Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran menurut Kotler dan Keller dalam buku manajeman pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa, sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan.12

Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk:13

11

Philip, kotler, Prisip-prinsip Pemasaran, h. 18. 12

Kotler Philip dan Keller Kevin Lane, Marketing Management, Terj. Benyamin Molan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. INDEKS, 2009), h. 7.

13


(25)

1. Memaksimalkan konsumsi, atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

2. Memaksimalkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabh yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya.

3. Memaksimukan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklan yang efisien. 3. Bauran Pemasaran

Dalam dunia pemasaran selalu terkait dengan yang dinamakan marketing mix (bauran pemasaran), di mana marketing mix merupakan deskripsi dari suatu kumpulan alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan.14 Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Bauran pemasaran menurut Kotler adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar

14


(26)

sasaran,15 sedangkan Jorome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).

Keempat strategi tersebut saling mempengaruhi, sehingga semuanya penting sebagai satu satuan strategi, sedangkan strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian dari strategi pemasaran dan fungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh pemimpin perusahaan, strategi dan bauran pemasaran tersebut antara lain:16

1. Strategi Produk 2. Strategi Harga 3. Strategi Promosi B. PERIKLANAN

1. Pengertian Periklanan

Well, Burnett, and Moriarty menyatakan periklanan adalah penyajian komunikasi non personal dengan mengidentifikasi sponsor yang menggunakan media untuk membujuk dan mempengaruhi audiens (Advertaising is paid non personal communication from an identified sponsor using mass media to persuade or infuance to audiance).17 Adapun menurut Stanton, Etzel, dan Walker periklanan terdiri dari semua aktivitas yang terlibat dalam mempresentasikan kepada konsumen sebuah produk non pribadi, dengan sponsor yang dikenal dan pasar yang harus dibayar mengenai produk atau perusahaan (advertaising consists

15

Fandi Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), Cet. 1, h. 2 16

Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h.199.

17

Sandra, Moriatry, dkk, Advertising: Principle and Practice, (Pearson: Prentice Hall, 2008) ed. 8th, h.13


(27)

of all activities involved in presenting to an audiance a non personal, sponsor identified, paid for massage about a product or organization).18

Periklanan adalah satu dari empat alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Pada dasarnya periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Periklanan harus mampu membujuk konsumen supaya berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mendapatkan penjualan dan keuntungan.

Di samping itu, periklanan juga dipandang sebagai salah satu media yang paling efektif di dalam mengkomunikasikan suatu produk barang atau jasa. Selain itu juga periklanan yang diluncurkan oleh setiap perusahaan tidak lain agar konsumen tertarik dan berharap tidak akan berpaling ke perusahaan sejenis. Untuk menciptakan hal tersebut dapat dengan cara menerapkan promosi periklanan yang menarik dan seefektif mungkin.

Pengertian periklanan menurut Philip Kotler adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar.19 Sejalan dengan itu, Djaslim Saladin mengartikan

periklanan sebagai berikut: “Periklanan adalah semua bentuk penyajian yang

sifatnya nonpersonal, dan promosi ide-ide, promosi barang-barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor.20 Sedangkan Rhenald Kasali memiliki definisi yang

18

William, J. Stanton, dkk Fundamental Of Marketing, (T.tp. Mc Graw Hill, 1994), ed. 9th, h. 502

19

Kotler, Philp, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:Indeks, 2007), Edisi.12 h. 254 20


(28)

berbeda, iklan media cetak adalah sebagai berikut: ”Iklan media cetak adalah

suatu media yang statis dan mengutamaka pesan visual”.21

Berdasarkan pendapat para ahli tentang definisi iklan di atas maka dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu barang atau jasa maupun ide sponsor tertentu yang dikeluarkan hanya untuk kegiatan tersebut.

2. Tujuan dan Fungsi Periklanan

Tujuan periklanan adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang atau jasa.22 Dari segi lain tujuan periklanan yang nyata adalah mengadakan komunikasi yang efektif. Adapun yang menjadi sasaran dalam periklanan adalah masyarakat sebagai penerima berita atau iklan yang dapat merubah sikap mereka terhadap suatu produk. Tujuan periklanan tersebut diarahkan untuk memberikan kesadaran kepada konsumen tentang adanya produk tersebut. Sedangkan tujuan iklan menurut Kotler dibagi menjadi empat jenis:23

1. Informative Advertising (iklan yang informatif), iklan yang dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk atau untuk memperkenalkan katagori produk baru, dimana tujuannya adalah untuk membentuk permintaan utama.

2. Persuasive Advertising (iklan yang membujuk), iklan yang penting dilakukan dalam tahap persaingan, dimana tujuannya adalah untuk membentuk permintaan selektif untuk suatu merek tertentu.

21

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 9

22

Basu Swasta, Manajemen Penjualan, (Yogyakarta : Penerbit BPFI, 2000), h. 187 23


(29)

3. Coomparison Advertising (iklan yang membandingkan), iklan yang langsung atau tidak langsung membandingkan merek perusahaan yang satu dengan beberapa merek perusahaan yang lain.

4. Reminder Edvertising (iklan yang mengingat), iklan ini penting untuk produk yang sudah dewasa sehingga konsumen tetap terus memikirkan produk tersebut dan untuk meyakinkan konsumen bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar.

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa tujuan dari periklanan ialah untuk menyampaikan komunikasi yang ingin disampaikan oleh sebuah perusahaan kepada nasabah atau masyarakat untuk membujuk dan mempengaruhi pikiran, pengetahuan, serta kepercayaan sehinga akan terjadi perubahan sikap untuk menggunakan produk perusahaan yang bersangkutan. Di mana periklanan merupakan jenis komunikasi yang paling umum digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menyampaikan produk-produknya.

Menurut Basu Swastha fungsi periklanan sebagai berikut :24 a. Memberikan Informasi

Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen. Membujuk atau mempengaruhi periklanan bersifat membujuk terutama kepada pembeli potensial dengan menyatakan bahwa produk yang diproduksinya lebih baik dari produk lain secara real dan jujur. Hal ini sesuai dengan hadist Rasullulah, beliau Bersabda:25

24

Basu Swasta, Manajemen Penjualan, (Yogyakarta : Penerbit BPFI, 2000), h. 246

25

Mansur, Ali Nasif, At-taj al-jami’i al-ushul fi ahadist al-rasul, (Beirut: Dar Al-fikr), Jilid 3, h.196


(30)

Artinya: “Dari abi Said, Rasulullah SAW bersabda: Pedagang

yang jujur dan dapat dipercaya (penuh amanat) adalah bersama para nabi, orang-orang yang membenarkan risalah nabi (Shiddiqin) dan

dapat dipercaya pada syahada (orang yang mati syahid)”. (HR. At -Tirmidzi)

b. Menciptakan pesan (image)

Dengan iklan orang akan mempunyai suatu kesan tertentu mengenai apa yang diiklankan dan dengan iklan juga dapat menciptakan kesan kepada masyarakat untuk melaksanakan pembicaraan secara rasional dan ekonomis.

c. Memuaskan keinginan

Periklanan merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk mencari tujuan dan dengan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan.

d. Merupakan alat komunikasi

Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antar penjual dan pembeli, sehingga dapat bertemu dengan cara yang efektif dan efisien.


(31)

C. KONSEP AIDA

Tujuan akhir dari beberapa promosi adalah untuk membuat seseorang dapat menggunakan sebuah produk atau jasa yang ditawarkan. Untuk itu terdapat model klasik yang dapat digunakan untuk menjangkau tujuan promosi tersebut yakni menggunakan konsep AIDA. AIDA sendiri merupakan singkatan dari Attention

(perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan), dan Action (tindakan) di mana ia merupakan tahapan keterlibatan konsumen dengan suatu pesan promosi.

Kotler menjelaskan “Teori AIDA (Attention, Interest, Desire Action) merupakan suatu pesan yang harus mendapatkan perhatian, menjadi ketertarikan, menjadi minat, dan mengambil tindakan. Teori ini menyampaikan akan kualitas

dari pesan yang baik”, sedangkan menurut Tjetjep Djatnika menjelaskan “Teori AIDA merupakan pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas ketertarikannya.26

Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik penting juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDA, yang terdiri atas:27

1. Perhatian (Attention)

26

Djatnika, Tjetjep. Komunikasi Pemasaran. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2007), hal. 204

27

Kasali, Renald, Manajemen Periklanan: Konsep Dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Pusaka GrafitiCet ke-4, 2005) hal. 83-86


(32)

Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. Beberapa penulis naskah iklan mempergunakan trik-trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli, seperti : (a) menggunakan

headline yang mengarahkan, (b) menggunakan slogan yang mudah diingat, (c) menonjolkan atau menebalkan huruf-huruf tentang harga (bila harga merupakan unsur penting dalam mempengaruhi orang untuk membeli), (d) menonjolkan

selling point suatu produk, (e) menggunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragraf pendek, (f) menggunakan huruf tebal (bold) untuk menonjolkan kata-kata yang menjual.

2. Minat (Interest)

Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi selanjutnya adalah bagaimana agar konsumen berminat dan ingin tahu lebih lanjut. Untuk itu mereka dirangsang agar membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan. Dengan demikian penggunaan kata-kata atau kalimat-kalimat pembuka sebaiknya dapat merangsang orang untuk tahu lebih lanjut.

3. Kebutuhan/keinginan (Desire)

Iklan harus berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.

4. Tindakan (Action)

Upaya terakhir adalah untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian atau bagian dari itu. Memilih kata yang tepat agar calon pembeli melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit. Harus dipergunakan kata perintah agar calon


(33)

pembeli bergerak, akan tetapi juga diperkirakan dampak psikologis dari kata-kata perintah tersebut. Seberapa jauh kata-kata tersebut berkenalan dan tidak menyinggung perasaan calon pembeli.

D. KEPUTUSAN PEMBELIAN

Konsumen menganggap bahwa iklan sebagai jendela informasi sebagai paduan dalam memilih produk. Di lingkungan produsen, iklan merupakan media promosi tentang kualitas dan ciri-ciri produk kepada masyarakat baik orang tua maupun anak-anak. Sebagai calon konsumen tentu perlu informasi yang jelas terhadap produk yang diiklankan. Melalui informasi yang jelas niscaya calon konsumen akan mempunyai keputusan untuk membeli.

Model perilaku konsumen dapat diterangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel-Variabel di atas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian dan jumlah pembelian.28

28


(34)

E. KERANGKA PIKIR

Semakin ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan harus merancang program promosi yang tepat. Konsep secara umum yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut dengan promosi. Salah satu bentuk promosi yang digunakan adalah periklanan. Jadi strategi yang diterapkan untuk mengatasi persaingan tersebut adalah dengan menggunakan salah satu bentuk dari promosi yaitu periklanan.

Periklanan merupakan bagian dari bauran promosi dan salah satu dari alat yang paling umum yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat, oleh karena itu periklanan harus dirancang dengan tepat agar produk yang ditawarkan bener-benar dapat diterimadengan baik oleh konsumen. Iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli, hal inilah yang membedakan iklan dengan pengumuman biasa.

Dalam kerangka pikir penelitian ini terdapat 4 (empat) variabel bebas (independent) berdasarkan konsep kriteria AIDA yaitu: attention (X1), interest

(X2), desire (X3), action (X4). Sedangkan variabel terikat (dependent) terdapat satu, yaitu: pengambilan keputusan pembelian konsumen (Y). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian konsumen pasta gigi Pepsodent.

Pada penelitian ini, membahas mengenai langkah iB Hasanah Card BNI Syariah yang melakukan kegiatan periklanan. Dengan adanya iklan tersebut kemudian akan menimbulkan kecenderungan pengambilan keputusan menggunakan konsumen.


(35)

Skema 2.1 pengaruh iklan pada media cetak terhadap perilaku masyarakat dalam menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah

Kriteria Konsep AIDA

F. REVIEW STUDI TERDAHULU TABEL 2.1 Studi Terdahulu

No Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1. Teguh Waluyo; 2013 (Fakultas Ekonomi. Universitas Dian Nuswantoro

Semarang) Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Loyalitas Konsumen Seoeda Motor (Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Merek Honda

Penelitian ini menggunaka metode analisis kuantitatif dengan alat analisis uji validitas, realibilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh perhatian, minat, keinginan, rasa percaya, dan tindakan terhadap loyalitas konsumen sepeda motor honda di

Ada pengaruh positif antara perhatian, minat, keinginan, rasa percaya, dan tindakan terhadap loyalitas konsumen sepada motor honda di semarang.

Pengaruh iklan pada media cetak Keputusan Konsumen Penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah


(36)

di Semarang) Semarang

2. Noor Maripping Djuwitasari ; 2010 (Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), PENGARUH MEDIA PERIKLANAN

TERHADAP PRILAKU MASYARAKAT MENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH

Penelitian ini menggunaka metode analisis kuantitatif dengan alat analisis uji validitas, realibilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi sederhana untuk menegetahui pengaruh iklan terhadap prilaku masyarakat menabung pada BRI Syariah

Terdapat pengaruh yang signifikan antara media periklanan yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah terhadap prilaku masyarakat menabung

3. Kartika Imasari; 2010 (Univeritas Maranatha Bandung)

PENGARUH MEDIA PERIKLANAN

TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA

Pada penelitian ini digunakan analisis regresi melalui uji interaksi. uji interaksi atau yang sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier dimana dalam persamaan

Tidak terdapat pengaruh media periklanan terhadap pengambilan keputusan pembelian siswa SMU di Bandung yang dimoderasi oleh sikap konsumen.


(37)

SMU UNTUK MENDAFTAR DI UNIVERSITAS

KRISTEN

MARANATHA : SIKAP KONSUMEN SEBAGAI

VARIABEL

MODERASI (STUDI KASUS SISWA SMU DI BANDUNG).

regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen)

4. Angga Sulistiono; 2012 (STIE Kesatuan)

ANALISIS

PENGARUH IKLAN TELEVISI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

MOTOR YAMAHA JUPITER MX

Pada penelitian ini data yang terkumpul diolah dan dianalisis menggunakan rumus regresi linier, analisis koefisien Korelasi, Analisis Koefisien Determinasi, serta uji signifikansi pengaruh dan hubungan Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dan seberapa besar pengaruh iklan motor terhadap

Daya tarik iklan televisi mempunyai hubungan yang cukup baik terhadap keputusan pembelian konsumen. Karena iklan yang ditayangkan

memberikan suatu daya tarik seperti pada penggunakan kalimat iklan, penggunaan endorsernya dan


(38)

lain-keputusan pembelian. lain, sehingga

konsumen yang

menyaksikan tayangan iklan motor Yamaha Jupiter Mx menjadi

tertarik dan

berkeinginan untuk

membeli motor

tersebut.

Adapun perbedaan penelitian penulis kali ini dengan penelitian di atas adalah pada penelitian ini penulis membahas pengaruh iklan menggunakan konsep AIDA (Attantion, Interest, Desire, Action) dan objek yang diteliti pada penelitian ini adalah iB Hasanah Card BNI Syariah JABODETABEK pada tahun 2015 menggunakan metode kuantitatif.


(39)

BAB III

METODEPENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diteliti sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.29 Selain itu penelitian pada penelitian ini penulis juga menggunakan metode kuantitatif di mana penelitian yang datanya dalam angka dan dianalisi dengan teknik statistik.30

B. Sumber Data

Penulis memperoleh data untuk menunjang penelitian ini melalui 2 sumber, yakni:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari objek yang akan diteliti (responden)31, yakni pihak internal Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melalui wawancara dan penyebaran kuesioner pada nasabah BNI Syariah Pusat sebanyak 75 orang

29

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada Universiy Press, 2003), h.64

30

E.G. Carmines dan R.A. Zeller dalam buku Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis Dalam Penelitian, (Yogyakarta: ANDI, 2010), h.26

31

Bagong Suyanto,Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana, 2011). h.55


(40)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang yang diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu32. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah-masalah yang diteliti.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.33 Dengan demikian populasi ialah suatu keseluruhan pengamatan atau objek yang menjadi perhatian kita. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian kita.34 Selain itu sampel juga dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.35 Pengambilan sample akan dilakukan dengan teknik convenience sampling, yakni tehnik pengambilan sample yang tidak memberikan peluang sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi sample.

Beberapa cara yang terdapat dalam metode ini adalah dengan menggunakan teknik insedental, yakni teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan yang ditujukan hanya kepada nasabah BNI syariah. Sample dalam penelitian ini adalah para nasabah Bank BNI Syariah Khususnya Nasabah iB Hasanah Card BNI Syariah pusat sebanyak 75 responden.

32

Bagong Suyanto,Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana, 2011). h.55 33

Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 90.

34 Budiono dan Wayan Koster, “Statistik dan Probabilitas”, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 9.

35


(41)

D.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Pada penelitian ini, terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain:

1. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.36 Pada penelitian ini responden merupakan pihak terkait yang berwenang pada perusahaan yang diteliti di mana penulis melakukan wawancara dengan Manager Marketing iB Hasanah CardBNI Syariah.

2. Kuesioner (Questionnaries)

Penyebaran kuesioner kepada sampel pada suatu populasi dilakukan dalam penelitian ini. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Selanjutnya kuesioner diberikan kepada para nasabah iB Hasanah Card BNI Syariah yang berada diwilayah JABODETABEK.

3. penelitian kepustakaan (library research)

Penelitian kepustakaan dilakukan guna mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan objek penelitian yang bersumberdari dari berbagai literatur yang terdiri dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku, dan hasil penelitian yang mempunyai hubungan erat terhadap permasalahan yang diteliti.

36

Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis Dalam Penelitian, (Yogyakarta: ANDI, 2010), h.171.


(42)

E.Objek Penelitian

Perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian yakni PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah yang berlokasi di Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

F. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang sifatnya menerangkan variabel lain yang tidak bebas. Berdasarkan judul penelitian terdapat empat variabel bebas yaitu

a. Attantion (X1)

Attantion (perhatian) merupakan tahapan dari konsumen melihat iklan dan memiliki ketertarikan.

b. Interest (X2)

Interest (minat) merupakan tahap dimana konsumen mulai memiliki keinginan lebih lanjut. Tahap ini juga merupakan dimana munculnya minat konsumen terhadap objek yang dikenalkan suatu pemasaran.

c. Desire (X3)

Desire (keinginan) pada tahap ini setelah konsumen merasa tertarik maka akan timbul hasrat atau keinginan untuk memiliki objek tersebut. Dimana pada tahap ini konsumen teah mempunyai motifasi untuk memiliki produk iklan tersebut.


(43)

d. Action (X4)

Action atau tindakan merupakan bagian dari upaya untuk mengajak konsumen agar secepat mungkin melakukan tindakan untuk mengunakan produk yang diiklankan.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya yang sifatnya bebas. Adapun yang menjadi variabel Y adalah keputusan konsumen menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah meliputi motivasi, persepsi, pembentukan sikap, dan integrasi.

G.Pengukuran Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini yang menggunakan instrumen penelitian berupa kuisoner maka penulis mengunakan metode Skala Likert untuk melakukan pengukuran. Dimana Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.37

Dalam pengukuran jawaban responden, pengisian kuesioner pengaruh periklanan terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen diukur dengan menggunakan Skala Likert, dengan tingkatan sebagai berikut :38

Sangat Setuju Skor: 4

Setuju Skor: 3

Tidak Setuju Skor: 2

Sangat Tidak Setuju Skor: 1

37Sugiono, “

Metode Penelitian Bisnis”, (Jakarta: Kencana), cetakan ke-11, h.116. 38


(44)

H.Metode Pengolahan dan Analisis Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner maka diperlukan beberapa pengujian antara lain:

1. Uji Validitas dan Realiabilitas a. Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur perubahan yang didapatkan dalam penelitian ini.39 Serangkaian pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner akan diuji validitasnya untuk megurangi pertanyaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian ini.

Alat uji yang digunakan untuk mengukur validitas adalah korelasi Product Moment Person. Suatu instrument dikatakan valid apabila Pearson Correlation > rtabel, sebaliknya suatu instrumen dikatakan tidak valid apabila Pearson Correlation < rtabel.40

b. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran diulangi dua kali atau lebih.41 Uji reabilitas menujuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperolah informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya di lapangan.

39

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: BP UNDIP, 2005), h. 45

40

Arikunto, Prosedur Penelitian , suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rikena cipta, 2002), h.160

41

Masri Singarimbun, Metodelogi Peneitian Survey, (Jakarta; LP3ES Indonesia, 2006), h. 122


(45)

Reabilitas mengukur tingkat konsistensi dari suatu instrumen penelitian. Hal ini diperlukan agar terdapat kesamaan data yang diperoleh pada saat dilakukan pengujian ulang dalam jangka waktu yang berbeda. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur tersebut dan sebaliknya jika reliabilitas pengukur tersebut rendah maka alat tersebut tidak stabil dalam mengukur suatu gejala. Hasil reliabilitas dihitung menggunakan bantuan SPSS Ver 20, Dengan ketentuan 42 :

- Jika koefisien Alpha (α) < 0,6 maka butir pernyataan dinyatakan tidak reliabel. - Jika koefisien Alpha (α) > 0,6, maka butir pernyataan dinyatakan reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multi kolienaritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam suatu persamaan regresi adalah sebagai berikut43 :

- Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance, dengan catatan nilai Tolerance > 0,01 dan VIF < 10

Nilai Tolerance yang rendah maka akan berakibat pada VIF yang tinggi, dan ini berarti terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan besarnya VIF lebih besar dari 10.

b. Uji Normalitas

42

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: BP UNDIP, 2005), h. 42.

43


(46)

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau histogram residual.44

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu peneliti juga menggunakan program Eviews Ver 7.00 untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang diteliti berdistribusi secara normal atau tidak dengan ketentuan jika p-value < 0,01 maka Ho (variabel berdistribusi secara normal) ditolak, dan sebaliknya jika p-value > 0,01 maka H1(model regresi

berdistribusi secara normal) diterima. c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis adalah45 :

44

Ibid, h. 74. 45


(47)

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Selain itu peneliti juga menggunakan program Eviews Ver 7.00 untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang diteliti terjadi Heterokedastisidas atau tidak dengan ketentuan jika p-value obs* R-Square < 0,01 maka Ho (terjadi heteroskedastisidas) ditolak, dan sebaliknya jika p-value obs* R-Square > 0,01 maka H1(tidak terjadi heteroskedastisidas) diterima.

d. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen. Nilai koefisien deteminasi adalah antara nol sampai satu. Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

e. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel penjelas atau independen berpengaruh secara individual (parsial) terhadap variabel dependennya. Maka dalam penelitan ini adakn diuji peranan dan


(48)

pengaruh iklan pada media cetak terhadap perilaku masyarakat terhadap penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah.

f. Uji Statistik F

Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel dependen secara keseluruhan (simultan) berpengaruh pada variabel dependennya. Jika nilai dignifikansi >0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, sebaliknya jika nilai

signifikansi < 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima.

g. Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier Berganda untuk menguji pengaruh periklanan pada media cetak terhadap perilaku masyarakat penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah. Dimana secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4

Dimana: a = Konstanta b = Intensitas X1 = Attention

X2 = Interest

X3 = Desire

X4 = Action

Y = Pengambilan Keputusan Pembelian I. Hipotesis


(49)

Berdasarkan pada kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

a. Diduga Variabel – Variabel dalam konsep AIDA berpengaruh sgnifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah. b. Dugaan sementara variabel Attantion (daya tarik iklan) dari konsep kriteria

IDA merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen menggunakan iB Hasabah Card BNI Syariah


(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum BNI Syariah 1. Sejarah Singkat BNI Syariah46

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbabankan syariah. Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.

Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf

Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah.

Berdasarkan keputusan gubernur Bank Indonesia Nomer 12/14/Kep.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai memberikan izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000

46

www.BNISyariah.co.id diakses pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 14.00


(51)

ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak, dan 20 Payment Point.

2. Visi dan Misi BNI Syariah47

Visi BNI Syaraiah adalah Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

Misi BNI Syariah adalah:

1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan.

2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.

3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

47


(52)

4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. 5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

3. Produk-Produk BNI Syariah48

a. Deposito iB Hasanah (BNI Syariah Deposito) yaitu investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan akad mudharabah.

b. Giro iB Hasanah (BNI Syariah Giro) ialah titipan dana dari pihak ketiga yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.

c. Tabungan iB Baitullah Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah atau Wadiah yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah Haji (Reguler/Khusus) dan merencanakan ibadah Umrah sesuai keinginan penabung dengan sistem setoran bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah dan USD.

d. Tabungan iB Hasanah Prima (BNI Syariah Tabungan Prima) ialah adalah tabungan dengan akad Mudharabah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasabah segmen high networthindividuals secara perorangan dalam mata uang rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.

48


(53)

e. (tabungan ib tunas Hasanah) adalah tabungan dengan akad Wadiah yang diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun

f. Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah yang dilengkapi dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dan bagi hasil yang lebih kompetitif dalam mata uang rupiah.

g. Tabungan iB Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah atau Wadiah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan dalam mata uang Rupiah.

h. Tabungan iB Tapenas Hasanah (BNI Syariah Tabungan Rencana) adalah tabungan berjangka dengan akad Mudharabah untuk perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya

i. TabunganKu iB ialah produk simpanan dana dari Bank Indonesia yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad Wadiah dalam mata uang Rupiah untuk meningkatkan kesadaran menabung masyarakat.

j. iB Hasabah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga. iB hasanah card kartu berbasis Syariah yang berfungsi seperti kartu pembiayaan sehingga diterima di seluruh tempat bertanda MasterCard dan semua ATM yang bertanda CIRRUS di seluruh


(54)

dunia. iB hasanah card adalah salah satu kartu kredit yang menggunakan akad Syariah, yang diterbitkan oleh BNI Syariah, berikut ketentuan Fatwa.

k. Emas iB Hasanah (BNI Syariah Kepemilikan Emas) merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap bulannya melalui akad murabahah (jual beli).

l. BNI Syariah KPR Syariah (Griya iB Hasanah) adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-masing calon.

m. Multijasa iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa fixed asset atau kendaraan bermotor selama jasa dimaksud tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam

n. Oto iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan


(55)

bermotor dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan pembiayaan ini

o. CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan Tabungan yang diterbitkan BNI Syariah

p. Pembiayaan THI iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh kementerian agama, untuk mendapatkan nomer porsi haji dengan menggunakan akad ijarah.

q. Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai material) dan atau fixed asset yang ditujukan untuk kalangan profesional dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari penghasilan tetap dan tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam

r. Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing, kepada Multifinance untuk usahanya dibidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah.


(56)

s. Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilikdana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui Lembaga Pendamping

t. Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah ke end user/pegawai

u. Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi ) kepada pengusaha pada segmentasi besar berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.

v. Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing

w. Ekspor iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada eksportir (perusahaan ekspor), baik dalam rupiah maupun valuta asing untuk keperluan modal kerja dalam rangka pengadaan barang-barang yang akan diekspor (sebelum barang dikapalkan/preshipment) dan/atau


(57)

untuk keperluan pembiayaan proyek investasi dalam rangka produksi barang ekspor

x. Onshore iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing untuk membiayai usaha yang dikategorikan kegiatan ekspor (penghasil devisa)

y. Sindikasi iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh dua atau lebih Lembaga Keuangan untuk membiaya suatu proyek/usaha dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama dan diadministrasikan oleh Agen yang sama pula.

z.

4. iB Hasanah card BNI Syariah a. Pengertian iB hasabah Card49

iB Hasabah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga. iB hasanah card kartu berbasis Syariah yang berfungsi seperti kartu pembiayaan sehingga diterima di seluruh tempat bertanda MasterCard dan semua ATM yang bertanda CIRRUS di seluruh dunia. iB hasanah card adalah salah satu kartu kredit yang menggunakan akad Syariah, yang diterbitkan oleh BNI Syariah, berikut ketentuan Fatwa.

49


(58)

b. Mekamisme Operasional Hasanah Card50

Business flow dari Hasanah Card diawali dengan mengajukan aplikasi oleh nasabah pemohon kepada pihak issuer bank yang dalam hal ini adalah BNI Syariah. Dilanjutkan dengan proses scoring/verifikasi berdasarkan aplikasi yang dilakukan oleh nasabah. Jika proses scoring/verifikasi telah selesai dilaksanakan maka proses approval adalah langka berikutnya.

Langkah selanjutnya adalah proses cetak kartu Hasanah Card, rekeing Hasanah Card dan Plafon Hasanah Card. Rekening awal hasanah card merupakan goodwill Investment/tabungan Mudharabah hasanah Card (khusus kartu classic) 10% dari plafon. Lalu kartu Hasanah Crad, rekening tabungan hasanah Card, dan petunjuk aktivasi dikirimkan kepada nasabah.

Untuk mengaktifkan kartu hasanah card, nasabah pemohon harus menyetorkan Goodwill Investment kepada kantor cabang BNI atau BNI Syariah. Lalu proses aktivasi dilakukan.

Tabel 4.1 Jenis kartu dan Nominal Biaya Ta’widh

Jenis Kartu Classic Gold Platinum

x hari-29 hari Rp. 15.000,00 Rp. 35.000,00 Rp. 110.000,00 30 - 59 hari Rp. 20.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 160.000,00 60 - 89 hari Rp. 25.000,00 Rp. 65.000,00 Rp. 220.000,00 90 - 199 hari Rp. 40.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 340.000,00 120 - 149 hari Rp. 50.000,00 Rp. 120.000,00 Rp. 410.000,00 150 - 179 hari Rp. 60.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 480.000,00 > 180 hari Rp. 320.000,00 Rp. 800.000,00 Rp. 2.800.000,00 Sumber: BNI Syariah Pusat

c. Keuntungan Dan Kelemahan iB Hasanah Card

50


(59)

Keunggulan dar iB Hasanah Card: 1. Lebih aman, karena tanpa bunga

2. Dapat digunakan dibanyak merchant karena bekerja sama degan mastercard

3. Tidak menyebabkan utang yang berlipat

4. Terdapat cast rebate bagi nasabah yang proporsional dalam melakukan pembayaran

Sedangkan kelemahan dari iB Hasanah Card adalah:

1. Proses penerbitan kartu yang lebih rumit jika dibandingkan dengan kartu kredit konvensional

2. Kurangnya informasi mengenai hasanah cardsehingga belum banyak masyarakat yang menegetahui Hasanah Card

B. Statistik Deskriftif

Penelitian ini menjelaskan mengenai efektifitas periklanan terhadap keputusan konsumen menggunakan Hasanah Card BNI Syariah JABODETABEK. Dalam penelitian lapangan ini penulis menyebar sebanyak 75 koesioner kepada para nasaba Hasanah Card BNI Syariah untuk dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan lima buah item pertanyaan untuk mengetahui karakteristik responden. Karakteristik responden dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan tingkat pendapatan perbulan. Adapun uraian tentang karakteristik responden dapat dijelaskan sebagai berikut:


(60)

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN FREKUENSI PERSENTASE (%)

LAKI – LAKI 27 36,99 %

PEREMPUAN 46 63,01 %

TOTAL 73 100 %

Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang (36,99%) dan jumlah responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 46 orang (63,01%). Sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata masyarakat yang menggunakan iB Hasanah card BNI Syariah adalah perempuan.

2. Usia

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

USIA FREKUENSI PERSENTASE (%)

15 – 25 6 8.22 %

25 – 36 51 69.86 %

37 – 47 16 21,92 %

> 48 0 0 %

TOTAL 73 100 %

Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berusia antara 15 – 25 tahun sebanyak 6 orang (8,22%), responden yang berusia antara 25 - 36 tahun sebanyak 51 orang (69,86), responden yang berusia antara 37 – 47 tahun sebanyak 16 orang (21,92%), dan responden yang berusia > 48 tahun tidak ada


(61)

atau nol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata – rata masyarakat yang menggunakan iB Hasanah card BNI Syariah berada pada range usia 25 – 36 tahun.

3. Pendidikan

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

PENDIDIKAN FREKUENSI PERSENTASE (%)

SMA 0 0%

AKADEMIK 10 13,70%

S1 55 75,34%

S2 8 10,96%

TOTAL 73 100%

Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015

Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berpendidikan SMA sebanyak nol orang (0%), responden yang berpendidikan Akademik sebanyak 10 orang (13,70%),responden yang berpendidikan S1 sebanyak 55 orang (75,34%), dan responden yang berpendidikan S2 sebanyak 8 orang (10,96%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata – rata masyarakat yang menggunakan iB Hasanah card BNI Syariah berlatar belakang pendidikan S1.

4. Pekerjaan

Tabel 4.5

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

PEKERJAAN FREKUENSI PERSENTASE (%)

PELAJAR/MAHASISWA 1 1,37%

PEGAWAI SWASTA 49 62,12%


(62)

WIRASWASTA 19 26,03

TOTAL 73 100%

Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015

Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang bekerja sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 1 orang (1,37%), responden yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 49 orang (62,12%),responden yang bekerja sebagai pegawai negeri sebanyak 4 orang (5,48%), dan responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebnyak 19 orang (26,03%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata – rata masyarakat yang menggunakan iB Hasanah card BNI Syariah bekerja sebagai pegawai swasta

5. Tingkat Pendapatan Perbulan

Tabel 4.6

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan

PENDAPATAN FREKUENSI PERSENTASE (%)

< 5.000.000 19 26,03%

5.000.000 – 10.000.000 33 45,21%

10.000.000 – 15.000.000 17 23,29%

> 15.000.000 4 5,48%

TOTAL 73 100%

Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang memiliki pendapatan < 5.000.000 sebanyak 19 orang (26,03%), responden yang memiliki pendapatan antara 5.000.000 – 10.000.000 sebanyak 33 orang (45,21%), responden yang berpendapatan antara 10.000.000 – 15.000.000 sebanyak 17 orang (23,29%), dan responden yang memiliki pendapatan > 15.000.000 sebanyak 4 orang (5,48%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata – rata masyarakat yang


(63)

menggunakan iB Hasanah card BNI Syariah memiliki pendapatan antara 5.000.000 – 10.000.000.

C. Analisis Deskriptif

1. Penilaian Responden Terhadap Variabel Attaention

Tabel 4.7

Distribusi Tanggapan Responden Pada Variabel Attention (X1) Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan iB Hasanah Card BNI

Syariah Pernyataan Skor

X1.1 218

X1.2 204

X1.3 206

X1.4 205

X1.5 205

X1.6 204

X1.7 209

X1.8 198

X1.9 188

X1.10 201

Rata-rata 204

Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel attention mampu mempengaruhi nasabah untuk menggunakan iB Hasanah Card BNI Syarih. Sehingga dapat disimpulakan bahwa iklan iB Hasanah Card BNI syariah dirasa sangat menarik perhatian responden dengan skor rata – rata sebesar 204, yang berarti masuk dalam kategori setuju.


(64)

Tabel 4.8

Distribusi Tanggapan Responden Pada Variabel Interest (X2) Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan iB Hasanah Card BNI

Syariah Pernyataan Skor

X2.1 191

X2.2 192

X2.3 208

X2.4 208

X2.5 202

X2.6 211

X2.7 200

X2.8 201

Rata-rata 201

Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel Interest mampu mempengaruhi nasabah untuk menggunakan iB Hasanah Card BNI Syarih. Sehingga dapat disimpulakan bahwa iklan iB Hasanah Card BNI syariah dirasa sangat menarik perhatian responden dengan skor rata – rata sebesar 201, yang berarti masuk dalam kategori setuju.


(65)

3. Penilaian Responden Terhadap Variabel Desire Tabel 4.9

Distribusi Tanggapan Responden Pada Variabel Desire (X3) Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan iB Hasanah Card BNI

Syariah Pernyataan Skor

X3.1 199

X3.2 196

X3.3 204

X3.4 209

X3.5 195

X3.6 197

X3.7 190

X3.8 189

Rata-rata 197

Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel desire mampu mempengaruhi nasabah untuk menggunakan iB Hasanah Card BNI Syarih. Sehingga dapat disimpulakan bahwa iklan iB Hasanah Card BNI syariah dirasa sangat menarik perhatian responden dengan skor rata – rata sebesar 197, yang berarti masuk dalam kategori setuju.

4. Penilaian Responden Terhadap Variabel Action

Tabel 4.10

Distribusi Tanggapan Responden Pada Variabel Action (X4) Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan iB Hasanah Card BNI


(66)

Pernyataan Skor

X4.1 202

X4.2 201

X4.3 209

X4.4 207

X4.5 201

X4.6 202

X4.7 202

X4.8 296

Rata-rata 203

Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel action mampu mempengaruhi nasabah untuk menggunakan iB Hasanah Card BNI Syarih. Sehingga dapat disimpulakan bahwa iklan iB Hasanah Card BNI syariah dirasa sangat menarik perhatian responden dengan skor rata – rata sebesar 203, yang berarti masuk dalam kategori setuju.

5. Penilaian Responden Terhadap Variabel Keputusan Menggunakan

Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Nasabah (Y) Menggunakan iB Hasanah Card BNI Syariah

Pernyataan Skor

Y.1 213

Y.2 211

Y.3 209

Y.4 218

Y.5 206

Y.6 209

Y.7 208


(67)

Sember: Hasil pengolahan kuesioner, 2015

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa 73 nasabah menggunakan memiliki kepuasan terhadap iB Hasanah Card BNI Syariah.

D. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Hasil uji validitas melalui program SPSS 20.00 dengan menggunakan rumus pearson (korelasi product moment) terhadap instrumen penelitian diperoleh angka korelasi yang diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 4.12

Validitas Instrumen Penelitian

Item Pearson Correlation R table Keterangan

X1.1 0,363 0.2257 Valid

X1.2 0,325 0.2257 Valid

X1.3 0,375 0.2257 Valid

X1.4 0,619 0.2257 Valid

X1.5 0,676 0.2257 Valid

X1.6 0,598 0.2257 Valid

X1.7 0,303 0.2257 Valid

X1.8 0,619 0.2257 Valid

X1.9 0,676 0.2257 Valid

X1.10 0,598 0.2257 Valid

X2.1 0,842 0.2257 Valid

X2.2 0,858 0.2257 Valid

X2.3 0,830 0.2257 Valid


(1)

1. Iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna iB Hasanah Card BNI Syariah

2. Design dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna iB Hasanah Card BNI Syariah

3. Informasi layanan dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna iB Hasanah Card BNI Syariah

4. Informasi fasilitas dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna iB Hasanah Card BNI Syariah

5. Visualisasi iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna iB Hasanah Card BNI Syariah

6. Kalimat kreatif dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna iB Hasanah Card BNI Syariah

7. Warna dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna iB Hasanah Card BNI Syariah

8. Gambar dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keinginan saya untuk menjadi pengguna iB Hasanah Card BNI Syariah


(2)

Butiran pertanyaan Action (Variabel X4)

No Pernyataan SS S TS STS

1. Iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keyakinan saya untuk menggunakan produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini

2. Design dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keyakinan saya untuk menggunakan produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini

3. Informasi layanan dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keyakinan saya untuk menggunakan produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini

4. Informasi fasilitas dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keyakinan saya untuk menggunakan produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini

5. Visualisasi iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keyakinan saya untuk menggunakan produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini

6. Kalimat kreatif dalam iklan iB Hasanah Card BNI Syariah memunculkan keyakinan saya untuk menggunakan produk iB Hasanah Card BNI Syariah saat ini


(3)

Butiran pertanyaan Keputusan Konsumen (Variabel Y)

No Pernyataan SS S TS STS

1. Ketertarikan saya untuk menjadi nasabah iB Hasanah card BNI Syariah karena keyakinan bahwa iB Hasanah card BNI Syariah yang terbaik

2. Ketertarikan saya untuk menjadi nasabah iB Hasanah card BNI Syariah karena keyakinan Anda dengan mekanisme iB Hasanah card BNI Syariah

3. Mekanisme dan prinsip-prinsip syariah dalam iB Hasanah card BNI Syariah meyakinkan saya untuk menjadi nasabah

4. iB Hasanah Card BNI Syariah telah menceminkan ekonomi islam yang berkembang

5. iB Hasanah Card BNI Syariah memiliki layanan dan fasilitas yang baik

6. iB Hasanah Card BNI Syariah menawarkan aplikasi yang tidak rumit

7. iB Hasanah Card BNI Syariah memiliki nilai lebih dibandingkan dengan produk lain yang sejenis


(4)

(5)

(6)