Berdasarkan pendapat tentang pengalaman atau keterampilan metakognisi yang dikemukakan para ahli, maka yang dimaksud keterampilan metakognisi dalam
penelitian ini adalah keterampilan berpikir seseorang untuk menyadari proses berpikirnya sendiri yang berkaitan dengan keterampilan perencanaan, prediksi,
pemantauan atau monitoring, dan evaluasi dalam menyelesaikan masalah. Keterampilan perencanaan adalah kegiatan berpikir awal seseorang tentang,
bagaimana, kapan, dan mengapa melakukan tindakan guna mencapai tujuan utama permasalahan.
Keterampilan prediksi
adalah keterampilan
meramal atau
memperkirakan ketepatan isi rencana yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan permasalahan. Pada keterampilan ini seseorang diajak untuk melibatkan pengetahuan
yang sudah diperolehnya dahulu dan digabungkan dengan informasi yang diperoleh dari permasalahan untuk kemudian digunakan dalam mengimajinasikan kemungkinan
yang akan terjadi atas rencana yang diambil. Keterampilan monitoring adalah keterampilan pengawasan seseorang terhadap strategi kognisi yang dipergunakannya
selama menyelesaikan masalah, guna mengenali masalah dan memodifikasi rencana. Keterampilan evaluasi didefinisikan sebagai keterampilan pengecekan seseorang
untuk melihat kembali strategi yang telah digunakan dan apakah strategi tersebut mengarahkannya pada hasil yang diinginkan atau tidak.
2.4 Keterampilan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
Karakteristik pemecahan masalah yang dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam menyelesaikan soal cerita dalam penelitian ini adalah tahapan aktivitas
metakognisi berdasarkan indikator keterampilan metakognisi dan langkah pemecahan Polya. Indikator di atas digunakan ketika siswa mengerjakan soal tes berupa soal
cerita yaitu pada lembar jawaban yang telah disediakan dan indikator sisanya ditanyakan pada saat wawancara. Aktivitas metakognisi yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal dapat memperlihatkan keterampilan metakognisi yang dimiliki oleh siswa.
Metode pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan soal cerita dalam penelitian ini adalah pemecahan masalah menurut 4 tahapan Polya, yaitu : 1
memahami masalah, 2 menyusun rencana, 3 melaksanakan rencana, dan 4 memeriksa kembali. Dalam penelitian ini, berikut adalah tabel indikator keterampilan
metakognisi siswa yang digunakan dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan pemecahan masalah Polya :
Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita
No. Tahapan Polya
Keterampilan Metakognisi
Indikator
1. Memahami
masalah Keterampilan
perencanaan a. Siswa membaca pernyataan
masalah hingga paham b. Siswa dapat memahami soal
dengan menggunakan kata- kata sendiri
c. Siswa dapat mengingat masalah yang serupa dengan
masalah yang dihadapi d. Siswa dapat menuliskan
yang diketahui dan ditanyakan dari masalah
Keterampilan prediksi
Siswa dapat memprediksikan hubungan antara masalah
yang diberikan dengan tujuan masalah
2. Menyusun
rencana Keterampilan
perencanaan a. Siswa dapat memperoleh
rencana penyelesaian dari permasalahan
b. Siswa dapat memilih metode dan langkah-langkah
No. Tahapan Polya
Keterampilan Metakognisi
Indikator pemecahan masalah
Keterampilan prediksi
Siswa dapat memprediksi ketepatan metode dan
langkah-langkah yang akan digunakan untuk
menyelesaikan masalah
3. Melaksanakan
rencana Keterampilan
monitoring a. Siswa dapat melaksanakan
rencana penyelesaian yang telah ditentukan secara runtut
b. Siswa dapat menjelaskan tahapan dan proses
menyelesaikan masalah mulai awal hingga akhir.
c. Siswa dapat memperoleh hasil akhir dari tujuan
permasalahan
4. Memeriksa
kembali Keterampilan
monitoring a. Siswa memeriksa proses dan
hasil perhitungan b. Siswa menguji bahwa solusi
sudah sesuai dengan maksud soal
c. Siswa yakin atas jawaban yang diperoleh
Keterampilan evaluasi
a. Siswa dapat membenarkan langkah atau proses
perhitungan apabila hasil yang diperoleh tidak sesuai
b. Siswa dapat melakukan cara yang berbeda untuk
menyelesaikan masalah
16
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan
pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Moleong, 2005:6.
Sehingga yang dimaksud penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
aktual dan akurat mengenai sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang
digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa dan mendeskripsikan kemampuan metakognisi siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika
khususnya materi sistem persamaan linier dua variabel.
3.2 Tempat dan Subjek Uji Coba Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat dimana proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini, daerah
penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Jember. Pertimbangan sebagai alasan pemilihan lokasi adalah :
a Adanya kesediaan SMA Negeri 3 Jember dijadikan sebagai lokasi penelitian. b Belum pernah diadakan penelitian yang sejenis di sekolah tersebut.