Kelompok Kerja Perbekalan Kelompok Kerja Apotek

Tri Hernita Zebua : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009. Sejak tanggal 1 Juli 2007 pelayanan kesehatan untuk pasien yang berasal dari keluarga miskin Gakin di RSUP H. Adam Malik Medan ditanggung oleh pemerintah yang langsung dikelola oleh rumah sakit. Perubahan ini terjadi dari pelayanan Askeskin yang dikelola oleh PT. Askes Cabang Medan menjadi pelayanan Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat. Pelayanan obat yang diberikan untuk pasien yang berasal dari keluarga miskin Jamkesmas tidak lagi mengacu kepada DPHO Daftar Plafon Harga Obat tetapi mengacu kepada formularium yang dikeluarkan oleh Menkes sesuai dengan SK Menkes nomor 417MenkesSKIV2007 tanggal 1 Juli 2007 dan pengadaannya dikelola oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Pada tanggal 23 Agustus 2007, formularium ini dilengkapi lagi dengan berbagai obat yang belum terdapat pada formularium sebelumnya. Formularium ini lebih dikenal dengan nama Pedoman Pelaksanaan Manlak yaitu berisi obat-obat yang telah diresepkan oleh dokter kepada pasien dan farmasi hanya melayani obat-obat yang terdapat pada formularium tersebut. Pelayanan kesehatan untuk pasien Askes ditanggung oleh PT Askes cabang Medan. Pelayanan obat yang diberikan untuk pasien Askes mengacu kepada DPHO yang diterbitkan oleh PT Askes. Setiap tahun DPHO disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan yang ada.

4.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit

4.2.1 Kelompok Kerja Perbekalan

Pokja perbekalan melaksanakan tugasnya mulai dari perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi meliputi AKHP, reagensia, radiofarmasi dan instrumen serta melakukan kegiatan produksi dan repacking sediaan farmasi. Tri Hernita Zebua : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009. Perbekalan farmasi yang masuk diterima oleh Panitia Penerima Barang, bersama- sama dengan Bendaharawan Barang kemudian diperiksa keadaan perbekalan farmasi, bila memenuhi syarat perbekalan farmasi diserahkan ke Instalasi Farmasi melalui pokja perbekalan. Kemudian dibuat berita acara, petugas pokja perbekalan menerima dan mencatat pada buku penerimaan perbekalan farmasi. Penyimpanan dan penyusunan perbekalan farmasi dilakukan sesuai dengan: - sifatnya obat termolabil di lemari es - bentuk sediaan oral, injeksi, infus, salep - bahan baku obat mudah menguapterbakar - obat narkotika dan psikotropik dalam lemari khusus dan terkunci - disusun secara alfabetis dengan sistem First In First Out FIFO dan First Expired First Out FEFO. Untuk AKHP disusun berdasarkan jenisnya dan nomor atau ukuran. Untuk penyimpanan perbekalan farmasi memiliki 4 gudang, yaitu: 1. Gudang obat dan radiofarmasi. 2. Gudang reagensia, cairan repacking dan bahan baku. 3. Gudang AKHP dan Instrumen. 4. Gudang perbekalan farmasi Askes dan Jamkesmas. Dalam pendistribusian perbekalan farmasi, Pokja Perbekalan melayani: 1. Depo Farmasi seperti Rindu A, Rindu B, IGD, CMU Lt III. 2. Instalasi seperti IDT dan CSSD 3. User lainnya seperti poli-poli rawat jalan. Tri Hernita Zebua : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009. Pokja perbekalan juga melakukan kegiatan repacking dan pengenceran sediaan farmasi. Kegiatan produksi seperti NaCl 0,9, Aquadest, repacking seperti Isodin, gliserin. Pengenceran seperti Alkohol 96 dan 70, H 2 O 2 3, Borwater 3 dan Formalin 40.

4.2.2 Kelompok Kerja Apotek

Dalam melaksanakan fungsi pelayanan farmasi di pokja apotek harus memenuhi ruang lingkup: 1. Perencanaan Perencanaan adalah kegiatan menyeleksi dalam rangka pengadaan untuk mendapatkan jenis, jumlah perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhan, bertujuan untuk mencegah terjadinya kekosongan perbekalan farmasi. Perencanaan dibuat untuk keperluan satu minggu. 2. Pengadaan Pengadaan adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi sesuai dengan perencanaan. Permintaan disusun untuk satu minggu dengan melampirkan daftar permintaan dan penyerahan rangkap tiga dan diserahkan kepada kepala pokja perbekalan. 3. Penerimaan Penerimaan adalah kegiatan serah terima perbekalan farmasi dari pokja perbekalan berdasarkan daftar permintaan dan penyerahan perbekalan farmasi. Dalam menerima perbekalan farmasi harus memeriksa, meneliti perbekalan tersebut meliputi keadaan fisik, jumlah, jenis dan tanggal kadaluarsanya. 4. Penyimpanan Tri Hernita Zebua : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009. Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan dengan cara menempatkan obat-obat yang diterima pada tempat yang aman, terdiri dari: a. Penyimpanan berdasarkan jenis obat, cairan, AKHP b. Penyimpanan berdasarkan sifat misal, obat-obat termolabil disimpan dalam lemari pendingin c. Penyimpanan berdasarkan bentuk sediaan oral, injeksi, infus, salep d. Penyimpanan khusus untuk narkotika dan psikotropika Penyimpanan dilakukan berdasarkan sistem FIFO dan FEFO dan harus mudah pengembalian barang-barang yang akan expired. 5. Pendistribusian Pendistribusian adalah kegiatan dalam rangka pengeluaran perbekalan farmasi dari apotek ke pasien rawat jalan, pasien IGD, pasien umum, sesuai dengan resep yang ditulis dokter. 6. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan adalah kegiatan penatausahaan perbekalan farmasi secara tertib yang diterima, disimpan, dan yang didistribusikan. Pencatatan yang ada di apotek meliputi: a. Buku pencatatan perbekalan farmasi yang diterima b. Buku pencatatan perbekalan farmasi yang keluar c Kartu stok untuk pencatatan perbekalan farmasi yang masuk dan keluar. Pelaporan meliputi: Tri Hernita Zebua : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009. a. Obat generik b. Mutasi barang c. Stok opname d. Obat kadaluarsa e. Laporan tahunan 7. Pengawasan terhadap SDM Pengawasan terhadap SDM adalah serangkaian kegiatan untuk menilai kinerja pegawai dalm melaksanakan tugasnya dengan cara: a. Mengamati kehadiran pegawai b. Disiplin kerja c. Komunikasi pegawai d. Memberikan teguran e. Meningkatkan motivasi kerja 8. Pengawasan Terhadap Pengelolaan Pengawasan terhadap pengelolaan adalah kegiatan untuk menilai kinerja dalam melaksanakan tugas dengan cara mengawasi sistem penyimpanan, penerimaan, pengeluaran berdasarkan kartu stok, kondisi fisik, tanggal kadaluarsa dan mengawasi stok opname dan evaluasi. 9. Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja dalah kegiatan menilai hasil kerja yang telah dilaksanakan, bertujuan untuk mengetahui apakah tugas yang diberikan telah dilaksanakan dengan baik Tri Hernita Zebua : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009. dengan cara mengisi Daftar Penilaian Pelaksanaan Kerja Pegawai DP3, merekap kehadiran dan mengamati perilaku pegawai. 10. Evaluasi Pelayanan Evaluasi pelayanan adalah kegiatan yang menilai hasil kerja yang telah dilaksanakan, bertujuan apakah pelayanan sudah sesuai dengan rencana kerja dengan cara memeriksa laporan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, permintaan, pelaksaanaan tugas serta pencatatan.

4.2.3 Kelompok Kerja Farmasi Klinis