Asam Traneksamat Parasetamol TINJAUAN UMUM OBAT

Tri Hernita Zebua : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009. mengkatalisis reaksi transpeptidasi Gambar 3.2 yang memindahkan terminal alanin menjadi bentuk crosslink dengan peptide di sekitarnya, sehingga membentuk dinding sel bakteri. Antibiotik -laktam memiliki struktur yang analog dengan substrat D-Ala-D-Ala dan membentuk ikatan ko valen oleh PBPs pada sisi yang aktif. Setelah antibiotik - laktam diberikan, dan membentuk ikatan dengan protein, maka reaksi transpeptidasis dihambat, sintesis peptidoglikan dihambat dan sel akan mati. Cefotaxim diberikan secara injeksi dalam bentuk garam natrium. Konsentrasi puncak plasma kira-kira 12 sampai 20 mcgml 30 menit setelah pemberian 0,5 dan 1 g cefotaxim. Segera setelah injeksi intravena 0,5; 1, atau 2 g cefotaxim, konsentrasi puncak plasma 38, 102 dan 215 mcgml akan dicapai dengan jarak konsentrasi dari 1 sampai 3 mcgml setelah 4 jam. Waktu paruh cefotaxim kira-kira 1 jam. Kira-kira 40 cefotaxim membentuk ikatan dengan protein. Metabolit yang tidak aktif dieliminasi melalui ginjal sekitar 40-60. Cefotaxim dimetabolisme di hati. Interaksi dengan Mezlocillin golongan Penicillin akan meningkatkan konsentrasi cefotaxim dalam tubuh. Pada saat cefotaxim 30 mgkg dan mezlocillin 50 mgkg diberikan secara infus bersama-sama lebih dari 30 menit pada 8 subjek normal, kinetik mezlicillin tidak berubah, tetapi clearens cefotaxim di reduksi 40-42. Pemberian bersama Phenobarbital pada anak menunjukkan reaksi kulit yang serius. Dengan Probenecid, konsentrasi cefotaxime dalam serum akan meningkat. Cefotaxim tidak berinteraksi dengan ofloxacin sehingga dapat diberikan bersamaan. Stocley, H.I, 2001.

3.2. Asam Traneksamat

Asam traneksamat merupakan inhibitor kompetitif dari aktivasi plasminogen dan penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan Tri Hernita Zebua : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009. faktor pembekuan darah lain, oleh karena itu asam traneksamat dapat digunakan untuk mengatasi perdarahan akibat fibrinolisis yang berlebihan Mary, J.M., 2001. Gambar 3.2. Struktur Asam Traneksamat Asam traneksamat cepat diabsorpsi dari saluran cerna. Eksresi melalui urin sebesar 40 dari satu dosis oral dan 90 dari satu dosis IV.

3.3 Parasetamol

Parasetamol merupakan golongan obat analgetik non narkotik. Tidak seperti obat AINS, obat ini tidak mempunyai aktifitas antiinflamasi. Dibanding analgetik narkotik, maka keuntungan terapi analgetik non narkotik tidak menimbulkan ketergantungan fisik atau toleransi. Parasetamol bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin di hipotalamusSSP. Ini menerangkan efek antipiretik dan analgetiknya. Efeknya kurang terhadap siklooksigenase jaringan perifer yang mengakibatkan aktivitas antiinflamasinya lemah. Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar keseluruh cairan tubuh di dalam plasma, 25 parasetamol terikat Gambar 3.3. Struktur kimia Parasetamol Tri Hernita Zebua : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009. pada protein plasma. Obat ini di metabolisme oleh enzim mikrosom hati. Dosis untuk nyeri dan demam: oral 2-3 x sehari 0,5-1 gram maksimal 4 gram per hari. Pada pneggunaan kronis 3-4 gram per hari dapat terjadi kerusakan hati, pada dosis diatas 6 gram mengakibatkan nekrosis hati yang tidak reversibel. Interaksi obat: pada dosis tinggi dapat memperkuat efek antikoagulansia dan pada dosis biasa tidak interaktif. Masa paruh kloramfenikol dapat diperpanjang. Ganiswara, 1995.

3.4. Urdafalk Asam Ursodeksikolat