Kondisi Proses KESIMPULAN DAN SARAN

J. Bony Boy Sihombing : Pengaruh Pemakaian White Liquor Lindi Putih Terhadap Eukaliptus Dan Pinus Merkusi Pada Unit Digester PT. Toba Pulp Lestari, Tbk – Porsea, 2008. USU Repository © 2009 Asam Asetat 5 Ekstraktif 7 Senyawa lain 4 Cairan pemasak liquor ditambahkan ke serpihan kayu setelah presteaming dimana kemudian impregnasi dimulai. Pada saat pemasakan, jika yang digunakan sebagai cairan pemasak hanya lindi putih, maka lindi putih tidak cukup menutupi seluruh permukaan serpihan kayu, sehingga perlu ditambahkan lindi hitam. Perbandingan antara jumlah cairan pemasak terhadap serpihan kayu yang dibutuhkan disebut batch ratio, yaitu 3,9 : 1 artinya ; tiap 1 ton boundry chip yang dimasak diperlukan cairan 3,9 m 3 . Kandungan air dalam serpihan kayu termasuk total cairan pemasak. Berikut ini adalah keuntungan – keuntungan dari rendahnya perbandingan cairan pemasak terhadap kayu : • Produktifitas tinggi, disebabkan pengisian serpihan kayu kedalam bejana pemasak serpihan kayu yang mampu dimasak. • Biaya yang diperlukan untuk pemanasan cairan pemasak rendah. • Biaya yang diperlukan untuk evaporasi, cairan pemasak direcorvery rendah. Jenis perbandingan cairan pemasak terhadap serpihan kayu liquor to wood ratio dalam pabrik biasanya berkisar antara 3 – 5.

2.5 Kondisi Proses

J. Bony Boy Sihombing : Pengaruh Pemakaian White Liquor Lindi Putih Terhadap Eukaliptus Dan Pinus Merkusi Pada Unit Digester PT. Toba Pulp Lestari, Tbk – Porsea, 2008. USU Repository © 2009 Salah satu proses yang terpenting dalam pembuatan pulp yaitu proses pemasakan kayu yang telah dibuat chip dilakukan di didigester plant dengan menggunakan panas dan reaksi kimia. Bahan kimia yang digunakan adalah NaOH dan Na 2 S yang disebut dengan white liquor. Panas ini diperoleh dari hasil pemanasan pada liquor heater secara tidak langsung dengan pertukaran panas steam dalam sistem sirkulasi lindi pemasak. Tahap – tahap pada proses pemasakan secara garis besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Chip Filling Pengisian Chip

Proses ini dimulai dari pengangkutan chip dari chip pile dengan menggunakan alat Belt Conveyor dan Shuttle Conveyor yang panjangnya 24 m. Dengan kedua alat tersebut chip diumpankan kedalam digester. Demikian dengan cara yang sama pengisisan chip dilakukan ke tiap-tiap digester satu per satu. Setiap digester memiliki kapasitas 200 m 3 , tekanan 12 kgcm dan temperature 195 o C. Chip dikontrol dengan sebuah alat Weigthtometer. Chip dari shuttle conveyor dituangkan kedalam digester melalui alat yang dimanakan Theleskopic Chute. Selama chip filling, steam bertekanan rendah dialirkan kedalam digester melalui chip packer yang terdapat pada bagian atas digester. Pemasukan steam ini gunanya untuk memadatkan chip didalam digester sehingga tercapai kapasitas yang diinginkan. Udara dan gas-gas lainnya dikeluarkan dengan system evakuasi selama chip filling. Chip filling ini berlangsung selama 15 – 20 menit. Jumlah chip yang dibutuhkan tiap digester sekitar 35 ton bone dry chip dan kandungan air 50 . J. Bony Boy Sihombing : Pengaruh Pemakaian White Liquor Lindi Putih Terhadap Eukaliptus Dan Pinus Merkusi Pada Unit Digester PT. Toba Pulp Lestari, Tbk – Porsea, 2008. USU Repository © 2009

2. Prehidrolisis Kraft

Tahap prehidrolisis ini bertujuan untuk menaikkan tekanan dan temperature pemasakan chip dalam digester. Prehidrolisis ini terdiri dari dua tahap yaitu Low Pressure Steam steam bertekanan rendah dan Medium Pressure Steam steam bertekanan sedang. Tahap prehidrolisis ini dilakukan dalam tahap penguapan menggunakan steam tersebut. Steam tekanan rendah dialirkan langsung dari bawah digester yang berbentuk konis melalui control valve dengan temperature 125 o C. Sebuah gas relief control dihubungkan ke pressure control untuk membebaskan gas terpentine dan gas-gas yang tidak terkondensasi sekaligus mengontrol tekanan digester. Dari temperature 125 o C akan dilanjutkan dengan tahap Steam bertekanan sedang Medium Pressure Steam untuk menaikkan suhu dari 125 o C hingga 170 o C dan tekanan hingga 7 kgcm 2 Untuk menaikkan suhu dan tekanan tersebut membutuhkan waktu selama 40 menit. Ketika suhu mencapai 145 o C dilakukan pembuangan terpentine dan gas-gas lain dalam beberapa detik melalui relief yang terletak pada bagian atas digester, dan inilah yang dimaksud dengan prehidrolisis kraft relief. Hal ini bertujuan untuk memastikan hubungan yang benar antara tekanan dan suhu dalam digester. Pada tekanan medium diharapkan semua terpentin dan gas telah habis keluar dari dalam digester yakni pada suhu 145C. Setelah mencapai suhu maksimum dan konstan yakni 170 o C dan tekanan 7,0 kgcm 2 diperlukan waktu sekitar 50 menit untuk proses pemasakan. J. Bony Boy Sihombing : Pengaruh Pemakaian White Liquor Lindi Putih Terhadap Eukaliptus Dan Pinus Merkusi Pada Unit Digester PT. Toba Pulp Lestari, Tbk – Porsea, 2008. USU Repository © 2009 Setelah terpenuhi periode pemasakan, dilakukan gas blow selama 20 menit sampai tekanan turun dari 7,0 kgcm 2 menjadi 1,5 kgcm 2 . Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa gas-gas dalam digester dipastikan telah habis.

3. Liquor Filling

Setelah tahap Prehydrolisis telah mencapai tekanan 1,5 kgcm 2 , segera diikuti pemasukan cairan pemasak. Liquor filling yang digunakan adalah lindi putih dibutuhkan sebagai pemasak cooking, dan lindi hitam dibutuhkan sebagai make up dilution dan volume. Lindi putih sebagai pemasak adalah sebahagian besar mengandung Natrium Hidroksida dan Natriun Sulfida dengan perbandingan 75 gr liter dari NaOH dan 25 gr liter dari Na 2 S. Dalam hal ini akan menentukan banyaknya alkali aktif yang berfungsi. Jumlah minimum tertentu dari alkali aktif yang diisi sangat penting untuk mendissolve dalam jumlah yang sangat besar dari komponen tersebut. Dan apabila berkuranya alkali charge.akan mengakibatkan pemasakan yang sulit hard cook yang terdiri dari sebagian cooked chips yang disebut knots. Jika alkali charge sangat tinggi akan merusak serat sellulosa cellulose fibre. Dan perbandingan cairan pemasak dengan kayu yang disebut batch ratio adalah 3,9 : 1, artinya tiap 1 ton bone dry chip yang maka diperlukan cairan pemasak cooking liquor 3,9 m 3 .

4. Kraft Cook Kraft Ramp

Proses pemasakan dengan lindi putih sebagai pemasak dilakukan dengan cara pemasakan dengan pemanasan tidak langsung Indirect Steam . Diawali dengan pemasukan steam tekanan rendah Low Pressure Steam ke liquor hater. Dalam liquor J. Bony Boy Sihombing : Pengaruh Pemakaian White Liquor Lindi Putih Terhadap Eukaliptus Dan Pinus Merkusi Pada Unit Digester PT. Toba Pulp Lestari, Tbk – Porsea, 2008. USU Repository © 2009 heater melalui suatu tube liquor dialirkan, dan melalui shell steam dialirkan. Sehingga dalam liquor heater terjadi kontak panas antara steam dan liquor. Dan kontak panas yang terjadi saat ini dilakukan oleh steam tekanan sedang Medium Pressure Steam 100 – 170 o C pada tekanan 7 kgcm 2 . Liquor dari hasil pemanasan akan dialirkan kedalam digester melalui sistem dua arah, yaitu bagian atas dan bagian bawah digester. Waktu dan Suhu pemasakan yang dibutuhkan adalah sekitar 70 – 90 menit dan pada suhu 170 o C pada tekanan 7 kgcm 2 . untuk BKP adalah 70 menit dengan. Untuk mengontrol tekanan pada digester, control valve dihubungkan ke control pressure untuk membuang yang tidak dapat terkondensasi, udara, gas terpentine, dan gas-gas lain. Dan untuk memastikan hubungan tekanan dan temperatur pada digester adalah benar, pembuangan gas dilakukan pada suhu 145 o C dengan membuka valve gas blow line. Untuk melengkapi periode pemasakan dan pembuangan gas dilakukan selama 5 menit hingga tekanan pada digester turun menjadi 6 kg cm 2 .

5. Pulp Blowing

Selesai pemasakan, pulp yang dihasilkan akan diblow kedalam blow tank sebagai akhir dari operasi dimana gas blowing pada tekanan 6 kgcm 2 dan blow valve ditutup, LP Steam control valve dibuka, yaitu steam akan diinjeksikan kebawah digester untuk merangsang pulp sebelum diblowing. Setelah 5 menit Steam ditutup dan blow valve digester dibuka. Tekanan didalam digester akan menyebabkan pulp dan liquor akan terhembus ke blow tank, tergantung pada keadaan penghembusan. Valve Medium Pressure Steam dibuka yaitu untuk menjaga tekanan selama blow dan memastikan blow bersih. Waktu yang diperlukan dalam penyelesaian blowing J. Bony Boy Sihombing : Pengaruh Pemakaian White Liquor Lindi Putih Terhadap Eukaliptus Dan Pinus Merkusi Pada Unit Digester PT. Toba Pulp Lestari, Tbk – Porsea, 2008. USU Repository © 2009 biasanya 15 menit. Setelah blowing selesai, blow valve ditutup dan valve blow gas dibuka untuk menurunkan tekanan dalam digester. Setelah mencapai tekanan 0 kgcm 2 , Top Cover dibuka untuk pemasakan yang selanjutnya. J. Bony Boy Sihombing : Pengaruh Pemakaian White Liquor Lindi Putih Terhadap Eukaliptus Dan Pinus Merkusi Pada Unit Digester PT. Toba Pulp Lestari, Tbk – Porsea, 2008. USU Repository © 2009 BAB 3 METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan