Akseptor KB Akseptor KB peserta keluarga berencana adalah pasangan usia subur yang mana Kontrasepsi Mantap KONTAP

Nasional tersebut dapat dilihat pada pelaksanaan program Making Pregnancy Safer MPS. Salah satu pesan kunci dalam rencana strategi yang utama adalah pelayanan KB, sebab setiap orang atau pasangan yang telah mendapat informasi dan pelayanan KB dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilannya dan jarak kehamilan serta jumlah anak Saifuddin, 2000. KB membantu pasangan untuk memilih apakah ingin mempunyai anak atau menentukan jumlah anak yang mereka inginkan. Pilihan itu tergantung pada pengaruh sosial, budaya dan psikologi yang rumit. Pilihan itu bisa merupakan kontrasepsi untuk pria dan wanita. pasangan harus mengetahui metode yang ada, agar keputusan bisa diambil dengan hati-hati. Tidak sulit memilih, jika keduanya mempunyai pengetahuan tentang bagaimana efisiennya metode yang terpilih untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan Saifuddin, 2000.

2.2 Akseptor KB Akseptor KB peserta keluarga berencana adalah pasangan usia subur yang mana

salah seorang menggunakan salah satu caraalat kontrasepsi untuk pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun non program Gunawan, 1997. 2.3 Keluarga Berencana 2.3.1 Pengertian Keluarga berencana adalah program nasional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan, kesejahteraan ibu, anak dan keluarga khususnya, serta bangsa pada umumnya. Salah satunya dengan cara membatasi dan menjarangkan kehamilan Siswosudarmo dkk, 2007. Universitas Sumatera Utara Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapat kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga Hartanto, 2004. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindarimencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma. Ada dua pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan cara kontrasepsi modern metode efektif Wiknjosastro, 2000

2.3.2 Tujuan Keluarga Berencana

Tujuan Keluarga Berencana adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Sedangkan dalam era otonomi daerah saat ini pelaksanaan program Keluarga Berencana Nasional bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas memiliki visi, sejahtera, maju, bertanggung jawab, bertakwa dan mempunyai anak ideal, dengan demikian diharapkan terkendalinya tingkat kelahiran dan pertambahan penduduk, meningkatkan jumlah peserta KB atas kesadaran, sukarela dengan dasar pertimbangan moral dan agama dan berkembangnya usaha-usaha yang membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, serta kematian ibu pada masa kehamilan dan persalinan Hartanto, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.4 Kontrasepsi Mantap KONTAP

Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metode KB yang paling efektif, murah, aman, dan mempunyai nilai demografi yang tertinggi. Kontrasepsi mantap merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, secure contraception dan nama lain adalah sterilisasi sterilization, atau kontrasepsi operatif surgical contraception. Dari sini dikenal istilah medis operatif wanita MOW untuk sterilisasi wanita dan medis operatif pria MOP untuk sterilisasi laki-laki Siswosudarmo dkk, 2007. Tindakan kontrasepsi mantap harus dilakukan dengan sukarela maka dikenal pula istilah voluntary sterilization vs atau voluntary surgical contraception disingkat VSC, dan pada wanita sterilisasi lazimnya dilakukan memotong dan mengambil sebagian saluran telur tuba sehingga dikenal istilah tubektomi. Prosedur sterilisasi tidak dengan memotong tuba tetapi cukup dengan mengikatnya membuat buntu, dari sini lahir istilah tubal ligation atau tubal occlusion. Pendekatannya dapat dilakukan dengan pembedahan kecil yang dikenal dengan nama minilaparatomi atau disingkat minilap. Cara lain adalah dengan melakukan laparoskopi dan disebut sterilisasi laparoskopik laproscopic sterilization Siswosudarmo, 2007. Pada laki-laki sterilisasi dilakukan dengan memotong dan membuang sebagian vas deferens sehingga dikenal istilah vasektomi. Sekarang muncul istilah vasektomi tanpa pisau non-scalpel vasectomy yakni untuk vasektomi yang menggunakan klemp khusus yang ujungnya dibuat tajam. Universitas Sumatera Utara Kontrasepsi mantap atau sterilisasi adalah sebuah cara KB dengan melakukan pembedahan pada saluran benih, baik berupa pemotongan danatau pengambilan sebagian atau hanya dengan melakukan pengikatan saja Siswosudarmo dkk, 2007. 2.5 Persyaratan Dalam Memperoleh Pelayanan Kontrasepsi Mantap 1. Sukarela artinya calon peserta KB tidak dipaksa atau ditekan untuk menjadi peserta kontrasepsi mantap, untuk menentapkan syarat sukarela ini perlu dilakukan pelayanan informasi konseling. 2. Bahagia artinya calon peserta KB terikat dalam perkawinan yang syah dan harmonis,telah dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang atau lebih dari 2 orang anak dengan umur anak terkecil 2 tahun, dan dengan mempertimbangkan umur istri sekurang-kurangnya lebih dari 26 tahun, syarat bahagia ini dapat diketahui pada saat dilakukan pelayanan informasi dan konseling. 3. Kesehatan artinya tidak ditemukan kontraindikasi kesehatan peserta KB tersebut diberikan pelayanan kontrasepsi mantap, syarat kesehatan ini dapat diketahui pada saat pemeriksaan prabedah. Hasil dari tiga persyaratan di atas akan menentukan dapat atau tidaknya seseorang mendapatkan pelayanan kontarsepsi mantap. Depkes RI, 2006

2.6 Keefektifan Kontrasepsi Mantap

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Alat Kontrasepsi Pria Di Desa Juhar Perangin-Angin Kecamatan Juhar Kabupaten Karo Tahun 2012

3 38 80

Prospek Pengembangan Komoditi Rambutan Di Kabupaten Langkat (Studi Kasus: Desa Tanjung Putus dan Tanjung Selamat Kec. Padang Tualang Kab. Langkat Propinsi Sumatera Utara)

1 48 119

Respon Masyarakat Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat Terhadap Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat oleh PMI Cabang Langkat

2 39 126

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Pus Akseptor Kontrasepsi Non Hormoal Tentang Kontrasepsi Hormonal Di Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2009

2 36 56

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17

PENDAHULUAN Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 2 9

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR DENGAN KEJADIAN MENOMETRORAGI PADA AKSEPTOR KB AKDR DI HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR DENGAN KEJADIAN MENOMETRORAGI PADA AKSEPTOR KB AKDR DI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 14

PERSEPSI, SIKAP, DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP KB KONTRASEPSI MANTAP (Penelitian Komparasi pada Suami Akseptor KB Kontap dan Suami Bukan Akseptor KB Kontap di Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang).

1 5 188

Peran istri dalam membantu perekonomian keluarga di desa Tanjung Selamat kecamatan Padang Tualang kabupaten Langkat Repository UIN Sumatera Utara

2 17 76