Indikasi dan Kontraindikasi Efek samping danatau Komplikasi

sehingga syarat operasi harus terpenuhi terutama yang menyangkut pencegahan infeksi. Ia juga menuntut ketrampilan yang prima bagi operatornya, terutama sterilisasi laparoskopik bagi wanita Hartanto, 2004.

2.8 Indikasi dan Kontraindikasi

Dengan sifatnya yang permanen, kontap hanya cocok untuk pasangan yang tidak menginginkan anak lagi. Secara lebih luas indikasi sterilisasi dapat dibagi empat macam yakni indikasi medis, obstetrik, genetik dan indikasi kontrasepsi. Termasuk dalam kategori : Pertama Indikasi Medis adalah penyakit yang berat dan kronik seperti penyakit jantung terutama derajat tiga dan empat, ginjal, paru dan penyakit kronik lainnya. Sudah barang tentu tidak semua penyakit merupakan indikasi, tetapi hanya yang membahayakan keselamatan ibu kalau ia mengandung merupakan indikasi untuk sterilisasi. Kedua Indikasi Obstetris adalah keadaan dimana risiko kehamilan berikutnya meningkat meskipun secara medis tidak menunjukkan kelainan apa-apa. Termasuk dalam indikasi obstetrik anatara lain adalah multiparitas , dengan usia relatif lanjut misal yang disebut grandemultigravida, yakni paritas lima atau lebih dengan umur 35 tahun atau lebih, seksio sesarea dua kali atau lebih dan lain-lain. Ketiga Indikasi genetik adalah penyakit herditer yang membahayakan kesehatan dan keselamatan anak, seperti Huntington’s chorea, TaySachs disease, hernophilia, marfan’s syndrome, Wilson’s disease dan lain-lain. Keempat Indikasi kontrasepsi adalah indikasi adalah yang murni ingin menghentikan mengakhiri kesuburan, artinya pasangan tersebut tidak menginginkan kelahiran anak lagi meskipun tidak terdapat keadaan lain yang membahayakan–keselamatan ibu seandainya ia hamil kembali. Dan di Indonesia dapat ditambahkan indikasi ekonomis artinya pasangan suami istri menginginkan sterilisasi Universitas Sumatera Utara karena merasa beban ekonomi keluarga menjadi terlalu berat dengan bertambahnya anak dalam keluarga tersebut. penelitian yang dilakukan pada tahun 1990 menunjukkan bahwa 40 wanita yang dilakukan sterilisasi adalah alasan ekonomi Depkes RI, 1997.

2.9 Efek samping danatau Komplikasi

Kontap merupakan cara KB yang paling aman, karena tidak bersifat hormonal, sehingga tidak memiliki efek samping sistemik. Kontap juga tidak menempatkan benda asing seperti AKDR Kecuali cincin Falop yang relatif sangat kecil sehingga risiko Penyakit Radang Panggul praktis tidak meningkat, dan komplikasi yang terjadi pada dasarnya dapat dibagi dua yakni komplikasi akibat anastesi dan tindakan operasi. Siswosudarmo dkk, 2007.

2.10 Pelayanan Kontrasepsi Mantap Pelayanan kontrasepsi terdiri dari 2 antara lain :

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Alat Kontrasepsi Pria Di Desa Juhar Perangin-Angin Kecamatan Juhar Kabupaten Karo Tahun 2012

3 38 80

Prospek Pengembangan Komoditi Rambutan Di Kabupaten Langkat (Studi Kasus: Desa Tanjung Putus dan Tanjung Selamat Kec. Padang Tualang Kab. Langkat Propinsi Sumatera Utara)

1 48 119

Respon Masyarakat Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat Terhadap Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat oleh PMI Cabang Langkat

2 39 126

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Pus Akseptor Kontrasepsi Non Hormoal Tentang Kontrasepsi Hormonal Di Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2009

2 36 56

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17

PENDAHULUAN Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 2 9

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR DENGAN KEJADIAN MENOMETRORAGI PADA AKSEPTOR KB AKDR DI HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR DENGAN KEJADIAN MENOMETRORAGI PADA AKSEPTOR KB AKDR DI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 14

PERSEPSI, SIKAP, DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP KB KONTRASEPSI MANTAP (Penelitian Komparasi pada Suami Akseptor KB Kontap dan Suami Bukan Akseptor KB Kontap di Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang).

1 5 188

Peran istri dalam membantu perekonomian keluarga di desa Tanjung Selamat kecamatan Padang Tualang kabupaten Langkat Repository UIN Sumatera Utara

2 17 76