28
2 Ideal diri
Klien berprilaku baik terhadap orang lain, ingin cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga.
3 Harga diri
Klien mengatakan di jauhi keluarganya karena klien selalu membuat orang lain kesusahan kepada kedua orang tua dan
keluarganya.
4 Peran diri
Klien berharap dapat kembali berkerja dan klien berperan sebagai anak kandung dikeluarganya.
5 Identitas diri
Klien menyadari penyakitnya dan anak ke dua dari enam bersaudara.
3. Keadaan emosi
Klien merasa terganggu dengan suara-suara gaduh yang sering muncul mengganggu pikirannya, dan tampak khawatir dengan keadaan dirinya.
4. Hubungan sosial
1 Orang yang berarti
Orang tua klien. 2
Hubungan dengan keluarga Kurang baik, karena klien mengatakan keluarganya tidak perduli
dengan keadan klien.
29
3 Hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan hubungannya dengan orang lain kurang baik karena klien kurang suka bergaul setelah mengalami gangguan
jiwa.
5. Spritual
1 Nilai dan keyakinan
Klien menganut agama Kristen Katolik. 2
Kegiatan ibadah Klien mengatakan selama dirawat dirumah sakit tidak pernah
melakukan kegiatan ibadah karena lingkungan yang tidak mendukung yaitu jarak ke gereja jauh dan apabila klien mau pergi
beribadah klien tidak diberi izin oleh perawatnya sehingga klien malas untuk melakukan ibadah.
VI. STATUS MENTAL
1. Tingkat kesadaran
Compos mentis, klien dalam keadaan sadar ketika di berikan pertanyaan.
2. Penampilan
Klien tampak pakaian tidak rapi, klien berpenampilan tidak bersih dan berbau.
3. Alam perasaan
Klien merasa ketakutan karena halusinasinya yang masih sering muncul, pasien juga merasa putus asa dengan semua kejadian hidup
yang dia alami,klien tampak lesu dan tidak bersemangat.
30
4. Pembicaraan
Cepat, klien menjawab pertanyaan dengan cepat sehingga apa yang klien ucapkan kadang tidak jelas.
5. Afek
Klien tidak mengalami gangguan pada afek, seperti afek datar yaitu tidak ada perubahan dalam roman muka pada saat ada stimulus yang
menyenangkan atau menyedihkan, hanya bereaksi bila ada stimulus yang lebih kuat.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, mau diajak bicara, kontak mata pasien saat dilakukan pengkajian bagus, pasien mau menatap lawan bicara, pasien tidak
mudah -tersinggung, tidak curiga pada lawan bicara. 7.
Proses pikir Flight of ideas, klien sering tidak mau melanjutkan pembicaraan yang
masih dibahas, dan langsung membuka pembicaraan yang baru. 8.
Isi pikir Klien tidak mengalami gangguan isi pikir seperti obsesi atau pikiran
yang terus muncul meskipun pasien berusaha menghilangkannya.
VII. PEMERIKSAAN FISIK 1.
Keadaan umum Klien tampak tidak rapi pada saat pengkajian dan kurang bersemangat.
2. Tanda-tanda Vital