1.2 Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah diatas peneliti membuat rumusan masalah guna memfokuskan penelitian. Adapun yang menjadi Rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemetaan dan analisis jejaringan sosial dalam GMI di kecamatan
Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi ? 2.
Siapa aktor yang memiliki nilai tertinggi dalam sentralitas derajat, sentralitas kedekatan, dan sentralitas perantara dalam jejaring sosial GMI di kecamatan
Sungai Bahar, kabupaten Muaro Jambi, Jambi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pemetaan jejaring sosial dan menganalisis jejaring sosial yang
terdapat pada Gereja Methodist Indonesia di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
2. Untuk mengetahui keberadaan aktor yang memiliki nilai sentralitas tetinggi baik
dalam sentralitas derajat, sentralitas kedekatan, dan sentralitas perantara dalam jejaring sosial GMI Resort Sei Bahar, kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini yaitu :
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian nantinya diharapkan dapat menambah wawasan dan sumbangan ilmu pengetahuan dalam kajian ilmiah khususnya mahasiswa Departemen
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, serta memberikan sumbangan pengetahuan terkait dengan analisis jejaring sosial atau
social network analysis. b.
Manfaat Praktis Penelitian ini sangat bermanfaat bagi penulis sendiri dalam hal meningkatkan
wawasan dan kemampuan akademis dalam mengkaji Jaringan Sosial dalam Gereja Methodis Indonesia resort Sei Bahar kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
1.5 Definisi Konsep
a. Jaringan Sosial
Jaringan Sosial merupakan suatu jaringan tipe khusus, dimana ‘ikatan’ yang menghubungkan satu titik ke titik lain dalam jaringan adalah hubungan sosial.
Berpijak pada jenis ikatan ini, maka secara langsung atau tidak langsung yang menjadi anggota suatu jaringan sosial adalah manusia person. Bisa saja, yang
menjadi anggota suatu jaringan sosial itu berupa sekumpulan dari orang yang mewakili titik-titik, jadi tidak harus satu titik diwakili dengan satu orang, misalnya
organisasi, instansi, pemerintah atau negara jaringan negara-negara nonblok. Agusyanto, 2007 :13
b. Social Network Analysis SNA Analisis jaringan sosial
Analisis jaringan sosial adalah suatu teknik untuk mempelajari hubungan atau relasi sosial antar anggota dari sebuah kelompok orang. Pemetaan pengetahuan
dalam kerangka social network analysis bisa divisualisasikan atau diwakilkan kedalam bentuk matriks atau grafik jurnal.mti.cs.ui.ac.idindex.phpjsiarticle
c. Gereja Methodis Indonesia
Gereja Methodis Indonesia disingkat GMI adalah sebuah gereja Protestan di Indonesia yang beraliran Mehtodis atau Wesleyen. GMI merupakan gereja
beraliran Methodis terbesar di
Indonesia. http:id.wikipedia.orgwikiGereja_Methodis_Indonesia diakses pada 21 Juni
2014 d.
Modal Sosial Menurut Bourdieu dalam Irwansyah Hasibuan 2004 modal sosial adalah
keseluruhan sumber daya aktual dan potensi sekaligus, terkait dengan hubungan kelembagaan yang tetap berpangkal pada saling kenal dan saling mengakui.
Anggota kelompok menerima dukungan secara penuh. Tentang besar kecilnya modal sosial yang dimiliki seseorang dalam komunitas tertentu, memang sangat
tergantung pada berapa besar jaringan hubungan yang dapat diciptakannya, baik secara kuantitas maupun kualitas.
e. Ucinet
Ucinet adalah sebuah perangkat lunak komputer yang digunakan untuk menganalisis jaringan sosial yang kemudian divisualisasikan kedalam NetDraw.
f. Aktor
Aktor dalam jejaring sosial adalah suatu titik yang merupakan individu. Dimana dalam konsep jejaring sosial titik tersebut berhubungan dengan titik lain.
Keterhubungan titik satu ketitik yang lain menjadi satu kesatuan yang disebut jejaring.
BAB II KERANGKA TEORI