Tabel 1.1 Perkembangan Dividen Per Share Perusahaan sektor Manufaktur tahun 2005-
2009
NO. Perusahaan
Dividen Per Share dalam Rupiah 2005
2006 2007
2008 2009
1. ASII
710 440
160 870
290 2.
AUTO 100
75 235
294 120
3. BATA
1500 490
1305 7088
1904 4.
BRAM 65
12 63
125 125
5. DLTA
1050 1300
1400 3500
1750 6.
EKAD 22,5
3 2
1 3
7. GDYR
222 588
88 60
45 8.
GGRM 500
500 250
350 350
9. HMSP
540 100
150 390
600 10.
IGAR
5
3 5
3 3
11. INDF
17,5
5 31
43 47
12. INTP
50
30 40
150 160
13. KAEF
2,85
2,37 2,82
2,49 2,51
14. KLBF
3
10 10
12,5 12,5
15. SMGR
710
1092,6 149,66
215,19 58
16. TRST
8
5 5
10 8
17. UNVR
260
205 257
315 100
Sumber: www.idx.co.id
dan www.duniainvestasi.com
diolah, Mei 2010
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang “Faktor-faktor Internal yang Mempengaruhi Dividen Per Share Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-
2009”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian
dalam penelitian yang dilakukan adalah: 1.
Apakah Current Ratio CR, Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, Dividen Per Share tahun sebelumnya DPSt-
ı, dan Total
Universitas Sumatera Utara
Asset Turn Over TATO berpengaruh secara simultan terhadap Dividen
Per Share DPS.
2. Apakah Current Ratio CR, Debt to Equity Ratio DER, Earning Per
Share EPS, Dividen Per Share tahun sebelumnya DPSt- ı, dan Total
Asset Turn Over TATO berpengaruh secara parsial terhadap Dividen Per
Share DPS.
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan
Sugiyono, 2006: 49. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada faktor-faktor
internal yang dibahas yang dimiliki di Bursa Efek Indonesia dan teridentifikasi pada laporan keuangan.
Current Ratio yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar likuiditas tinggi dan risiko rendah, tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik
terhadap profitabilitas perusahaan Hanafi, 2004:37. Besarnya hasil perhitungan Current Ratio menunjukkan besarnya aktiva lancar yang dapat menjamin
kewajiban lancar. Semakin besar Current Ratio, maka likuiditas perusahaan semakin tinggi.
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar current ratio menunjukkan semakin
tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknyatermasuk didalamnya membyara dividen. Tingginya current ratio
Universitas Sumatera Utara
juga menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan membayar dividen yang dijanjikan Sunarto, 2003. Berdasarkan uraian tersebut
dapat diketahui bahwa semakin tinggi current ratio maka semakin tinggi perusahaan membagikan dividen pershare kepada pemegang saham Riyanto,
1995. Kemampuan perusahaan didalam membayar utang yang didanai oleh
modal sendiri dapat diukur dengan menggunakan debt to equity ratio. Merupakan perbandingan utang dengan ekuitas. Penggunaan hutang dalam perusahaan dapat
mengurangi keuntungan perusahaan karena perusahaan harus membayar sejumlah biaya berupa bunga pinjaman Sartono, 2001:121 Dimana debt to equity ratio
merupakan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang Riyanto, 1995. Sedangkan menurut Frasher dan Ormitston
dalam Hairunissa 2004 debt to equity ratio dapat mengukur resiko struktur modal perusahaan dimana dalam hal ini berkaitan antara dana yang diperoleh dari
kreditor debt dan investor equity. Berdasarkan uraian tersebut diketahui bahwa semakin tinggi debt to equity ratio dimungkinkan perusahaan akan menurunkan
jumlah dividen per share yang dibagikan kepada pemegang saham. Earning Per Share merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu
diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham menghasilkan laba Harahap.
2008:305. Dividen akan dibagikan apabila perusahaan mengalami keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan
setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban bunga dan pajak. Oleh karena itu dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan maka
Universitas Sumatera Utara
keuntungan tentu saja akan mempengaruhi besarnya dividen. Berdasarkan teori ini, diketahui bahwa semakin tinggi EPS diharapkan semakin besar DPS yang
dibagikan Riyanto, 1995. Menurut Britania 1964, Martin et al 1991, Riyanto 1995 dalam
Mutamimah dan Sulistyo 2000 pada umumnya perusahaan tidak bersedia mengurangi jumlah dividen yang dibayarkan dan akan meningkatkan dividen
apabila peningkatan itu dapat dipertahankan untuk tahun-tahun selanjutnya. Dividen yang stabil dapat memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaan
mempunyai prospek baik dimasa yang akan datang. Apabila dividen tidak diturunkan walaupun keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut turun,
maka kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut akan lebih besar. Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, dapat diketahui bahwa semakin besar
DPSt- ı diharapkan DPS yang akan dibagikan semakin besar.
Total Asset Turn Over adalah rasio yang menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan
penjualan dan mendapatkan laba Sartono, 2001: 120. Dengan demikian semakin tinggi perputaran asset perusahaan, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan
membagikan dividen per share-nya. Dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Sumber: Riyanto 1995 diolah peneliti, 2010
D. Hipotesis Penelitian