BAB III PENGELOLAAN AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
A. Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang disebut juga dengan plant assets atau fixed assets merupakan salah satu asset terpenting dalam suatu perusahaan.
Aktiva tetap pada umumnya akan digunakan untuk mendukung kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan, karena dalam
perusahaan aktiva tetap bisa menempati bagian yang sangat signifikan pada total aktiva perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu aktiva
tetap harus dikelola dengan benar karena dapat mempengaruhi kondisi perusahaan secara signifikan baik dari sisi financial, maupun akunting.
Aktiva tetap adalah harta berwujud tangible assets, yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, bernilai material, dan digunakan
untuk menjalankan kegiatan operasi normal perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual lagi. Karena kekayaan ini mempunyai wujud,
sering kali aktiva tetap disebut dengan aktiva tetap berwujud tangible fixed assets.
SAK Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 16 hal 2, par 6 mendefinisikan aktiva tetap sebagai berikut: “ aktiva tetap adalah aktiva
yang berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau peneyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu priode”.
Untuk menghasilkan produk, maka peranan aktiva tetap sangat
besar, seperti lahan, sebagai tempat untuk melakukan usaha. Bagunan
Universitas Sumatera Utara
sebagai tempat pabrik, kantor, dan kegiatan lainnya. Mesin dan peralatan sebagai alat untuk berproduksi. Kendaraan pengangkutan lain- lain sebagai
alat yang mendukung kegiatan perusahaan semuanya. Bahkan ada aktiva tetap tidak berwujud tapi yang sangat penting dalam kegiatan produksi dan
tanpa aktiva ini barangkali perusahaan tidak dapat beroperasi, misalnya HPH Hak Pengusahaan, HGU Hak Guna Usaha, HGB Hak Guna
Bangunan, Patent, Frenchise, Hak Cipta, dan lain-lain. Dari definisi aktiva tetap di atas dinyatakan bahwa aktiva tetap tersebut
mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam bentuk operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam kegiatan normal perusahaan. Aktiva tetap mempunyai usia yang terbatas kecuali tanah, dan aktiva tetap bersifat non moneter dalam artian
masa manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu. Menurut
Tuanakotta, 2000:67 dalam bukunya yang berjudul “Teori Kuntansi” ada empat prinsip yang digunakan dalam akuntansi aktiva tetap yaitu :
1. Aktiva tetap pada permulaannya dicatat pada historial cost.
2. Cost dari aktiva tetap dialokasikan sebagai penyusutan atau deplesi
dengan cara yang sistematis dan rasional untuk mencapai kesesuaian biaya dan pendapatan selama masa manfaat aktiva tersebut.
3. Penetapan cost dan alokasi berikutnya dari cost diperlukan berdasarkan
berbagai estimasi dan asumsi tentang pemakaian dari aktiva tersebut. 4.
Cost yang tidak dialokasikan dari aktiva tetap yang disebut dengan nilai buku, adalah tidak dimaksudkan untuk mendekati harga pasar dari
aktiva tersebut.
Universitas Sumatera Utara
B. Dasar Pencatatan dan Penilaian Aktiva Tetap