Fisiologi Pankreas Fisiologi Insulin dan Pengaruh Insulin Terhadap Patofisiologi DM

10 benda keton ini menimbulkan ketosis, sedangkan peningkatan H + menimbulkan asidosis. 9 Glikosuria dan ketonuria mengakibatkan diuresis osmotik, sehingga pasien mengalami dehidrasi dan juga gangguan elektrolit, sehingga dapat jatuh pada kondisi hipotensi dan syok. Jika perfusi ke otak kurang, pasien dapat mengalami koma dan meninggal. 9 Komplikasi metabolik akut lainnya adalah hiperglikemia, hiperosmolar, koma nonketotik HHNK yang sering pada DM tipe 2 usia tua. Hal ini disebabkan tingginya kadar glukosa darah 600 mgdL yang menyababkan hiperosmolaritas, diuresis osmotik dan dehidrasi berat. Pasien akan kehilangan kesadaran dan jika tidak ditangani dengan benar dan cepat dapat menyebakan kematian. 9 Komplikasi yang paling sering adalah hipoglikemia akibat ketidakpatuhan terhadap terapi atau dosis yang berlebih. Gejalan- gejalanya disebabkan oleh pelepasan epinefrin berkeringat, palpitasi, sakit kepala dan tremor, juga bisa diakibatkan kurang asupan glukosa ke otak koma, tingkah laku aneh dan sensorium tumpul. 9 Komplikasi vaskular jangka panjang meliputi makroangiopati dan mikroangiopati. Komplikasi makroangiopati meliputi kelainan kardiovaskuler, kelainan serebrovaskuler dan kelainan pembuluh darah. 2 Pada makroangiopati didapatkan gambaran histologis aterosklerosis, yang menyebabkan penyumbatan vaskuler. Jika mengenai arteri koronaria dan aorta dapat menyebakan infark miokardium atau angina. 9 Mekanismenya insufisiensi insulin dapat menyebabkan penimbunan sorbitol dalam intima vaskuler, hiperliproteinemia dan kelainan pembentukan darah. 9 Komplikasi mikroangiopati berupa klaudikasio intermitten dan gangren pada ekstremitas, serta stroke. Pada mata dapat terjadi retinopati diabetik, pada gromerulus ginjal dapat terjadi nefropati diabetik, pada saraf perifer dapat terjadi neuropati diabetik. 2 11

2.1.5.1. Dislipidemia pada Diabetes Melitus

Pada keadaan defisiensi insulin terdapat penurunan masuknya asam lemak dari darah ke dalam sel jaringan adiposa, sehingga keadaan ini menyebabkan kadar trigliserida di darah meningkat. Pada keadaan resistensi insulin, hormone sensitive lipase di jaringan adiposa akan menjadi aktif sehingga lipolisis meningkat sehingga salahn satunya menyebabkan trigliserida yang beredar di darah meningkat. 7,8 Free fatty acid FFA yang berlebihan di darah sebagian dapat digunakan sebagai sumber energi, dan sebagian akan dibawa ke hati untuk dibentuk kembali menjadi trigliserida dan menjadi komponen VLDL. Akibat kadar trigliserida yang tinggi mengakibatkan kondisi large VLDL. 7 Saat Large VLDL beredar di sirkulasi, trigliserida yang banyak di VLDL tersebut akan bertukar dengan kolesterol ester yang dikandung LDL, yang mengakibatkan LDL yang kaya dengan trigliserida tetapi kurang kolesterol ester berupa LDL yang kecil tetapi padat, dikenal dengan small dense LDL. Sifat small dense LDL adalah mudah teroksidasi, oleh karena itu sangat aterogenik. 7 Large VLDL juga dipertukarkan dengan kolesterol ester dari HDL, mengakibatkan HDL miskin kolesterol ester, yang bentuk tersebut lebih mudah dikatabolisme oleh ginjal sehingga jumlah HDL menurun. 7 Oleh karena itu pada resistensi insulin terjadi kelainan profil lipid yang khas yaitu kadar trigliserida meningkat, HDL menurun dan LDL meningkat.

2.1.6. Tatalaksana Diabetes Melitus

Terdapat 4 pilar penatalaksanaan diabetes melitus yaitu : 1 Edukasi, 2 Terapi gizi medis, 3Latihan jasmani dan 4Intervensi Farmakologis. 2 12 1 Edukasi Untuk mencapai perubahan perilaku sehat dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya peningkatan motivasi, seperti pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya. 2 Terapi gizi medis Pada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan. 3 Latihan jasmani Latihan jasmani secara teratur 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit. Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitifitas insulin, sehingga akan memperbaiki glukosa darah. 4 Intervensi farmakologis Untuk pasien DM tipe 1 yang mengalami defisiensi insulin, tatalaksana yang dilakukan adalah terapi insulin. Terdapat 3 jenis insulin yaitu insulin masa kerja pendek, masa kerja sedang dan masa kerja panjang. Insulin masa kerja pendek digunakan untuk mengontrol hiperglikemia postpandrial karena puncak kerjanya pada beberapa menit hingga 6 jam pasca injeksi, selain itu terapi ini digunakan untuk pasien dengan ketoasidosis. Insulin masa kerja sedang untuk mengontrol harian pasien karena dapat bekerja maksimal pada enam hingga delapan jam pasca injeksi. Sedangkan insulin masa kerja panjang mencapai puncaknya dalam waktu 14 hingga 20 jam pasca injeksi. 9 Untuk pasien DM tipe 2, tatalaksana yang dilakukan adalah obat hipoglikemik oral OHO dan atau suntikan insulin. Adapun perbandingan antar beberapa contoh golongan OHO dijelaskan di tabel berikut :

Dokumen yang terkait

Efek ekstrak kayu manis “cinnamomum cassia” terhadap kadar glukosa darah, berat badan dan trigliserida pada tikus jantan strain sparague dawley yang diinduksi aloksan

2 13 69

Pengaruh Ekstrak Daun Yakon (Smallanthus sonchifolia) terhadap Berat Badan, Glukosa Darah, serta Kadar Kolesterol Tikus Diabetes strain Sprague dawley yang Diinduksi dengan Aloksan. 2014

0 7 63

Efek Ekstrak Daun Yakon “Smallanthus Sonchifolius” terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Berat Organ Pankreas, Ginjal, dan Jantung pada Tikus Jantan Strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 16 51

Efek Ekstrak Daun Yakon “Smallanthus Sonchifolius” terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Berat Organ Pankreas, Ginjal, dan Jantung pada Tikus Jantan Strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014.

0 9 51

Efek ekstrak kayu manis (cinnamomun cassia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung tikus diabetes mellitus strain sprague dawley yang diinduksi aloksan

0 6 64

Efek Ekstrak Daun Yacon (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolesterol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

1 21 76

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 5 69

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Low Density Lipoprotein pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

1 18 71

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Low Density Lipoprotein pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 17 71

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kadar Trigliserida pada Tikus Diabetes strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 3 61