Analisis Bivariat antara usia, jenis kelamin dan riwayat keluarga penyakit jantung koroner

16,0.Selama masa pengamatan yang telah dilakukan pasien dengan SKA yang mengalami MACE sebesar 7710,5.

4.2.2 Hubungan Usia dengan Kejadian MACE

Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara usia dengan kejadian MACE p=0,03 dengan nilai risiko relatif RR adalah 1,60 dengan interval kepercayaan antara 1,04 sampai 2,64. Dengan analisis bivariat didapatkan bahwa pasien dengan sindrom kororner akut yang memiliki usia 65 tahun memiliki risiko mengalami kejadian MACE 1,60 kali lebih tinggi dibandingkan pasien dengan sindrome koroner akut yang memiliki usia 65 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penilitian yang dilakukan oleh Radovanovic dkk mendapatkan usia merupakan prediktor independen untuk terjadinya MACE dengan OR 1,08 ; IK 95 1,07-1,09. 15 Kejadian iskemia dan infark berulang juga lebih sering dijumpai pada usia lanjut, fungsi sistolik ventrikel kiri mengalami penurunan bermakna pada pasien SKA usia lanjut. Pengaruh usia lanjut menjadi lebih berat dua kali lipat. Hal ini karena perubahan fungsi endotel vaskular dan thrombogenecity pada orang tua sehingga akan meningkatkan kejadiaan MACE.

4.2.3 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian MACE

Dengan analisis bivariat didapatkan bahwa pasien dengan sindrom koroner akut baik jenis kelamin perempuan maupun laki-laki menunjukkan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian MACE p=0,06 dengan nilai risiko relatif RR adalah 1,49 dengan interval kepercayaan antara 0,98 sampai 2,28. Meskipun perempuan beresiko lebih besar 1,49 kali dibandingkan laki-laki untuk mengalami MACE pada pasien sindrom koroner akut. Hal ini bisa di sebabkan karena terdapat faktor lain dalam kejadian sindrom koroner akut yang mempengaruhi yang tidak saya teliti. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jeffrey dkk yang mendapatkan bahwa kejadian MACE lebih tinggi pada wanita 9,6 dibandingkan pria 5,3, dengan OR 1,91; IK 95 ; 1,83– 2,00; p0,001. 17 Perbedaan jenis kelamin mempengaruhi struktur pembuluh darah. Wanita memiliki tipe pembuluh darah yang lebih kecil dan perbedaan diameter saluran pembuluh darah dengan pria. Hal ini juga dipengaruhi pada tinggi tekanan darah

4.2.4 Hubungan Riwayat Keluarga Penyakit Jantung Koroner dengan

Kejadian MACE Dengan analisis bivariat didapatkan bahwa pasien dengan sindrom koroner akut untuk riwayat keluarga penyakit jantung koroner yang positif maupun negatif menunjukkan tidak terdapat hubungan dengan kejadian MACE p=0,15 dengan resiko relatif RR 0,60 dengan interval kepercayaan antara 0,30 sampai 1,23. Meskipun pasien dengan riwayat keluarga penyakit jantung koroner beresiko lebih besar 0,60 kali dibandingkan pasien tanpa riwayat keluarga penyakit jantung koroner. Hal ini bisa di sebabkan karena terdapat faktor lain dalam kejadian sindrom koroner akut yang mempengaruhi yang tidak saya teliti. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Choongki Kim dkk mendapatkan bahwa riwayat keluarga penyakit jantung koroner untuk terjadinya MACE dengan adalah OR 1.41; IK 95, 1.09- 1.82; p=0.009. 19 Riwayat keluarga terhadap kejadian penyakit jantung koroner dipengaruhi riwayat maternal yang berperan penting dalam peningkatan resiko penyakit jantung koroner. Beberapa mekanismenya disebabkan oleh efek hormonal pada metabolisme lipid, resistensi insulin, dan faktor trombogenesis. Rendahnya profil lipid, termasuk peningkatan kadar LDL dan trigliserida atau rendahnya tingkat HDL yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner dan penyakit vaskular lainnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa profil lipid yang buruk memiliki potensi yang lebih besar untuk kejadian penyakit jantung koroner dan kematian terutama pada perempuan. 25

4.3 Keterbatasan Penelitian

 Penelitian bersifat retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari status rekam medik pasien ICCU sehingga informasi faktor risiko atau perancu dan hasil pemeriksaan tidak semua tercatat dalam status rekam medis  Masih menggunakan data sekunder sehingga informasi yang didapatkan terbatas  Peneliti tidak dapat mengontrol kualitas pengukuran yang telah dilakukan orang lain di masa lalu.