proteksi tegangan lebih proteksi arus lebih

Ronny Samuel Sianturi : Studi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Aplikasi PT. Musim Mas Kim II Medan, 2008. USU Repository © 2009 - proteksi rotor Proteksi stator meliputi proteksi tegangan lebih, proteksi arus lebih, proteksi impedansi, proteksi stator terhadap gangguan tanah, proteksi arus diferensial, proteksi terhadap cairan yang masuk ke generator. Proteksi rotor meliputi pembatas sudut beban, proteksi underexcitation, proteksi beban tidak seimbang, proteksi rotor terhadap gangguan tanah. Umumnya sistem proteksi juga terbagi menjadi proteksi mekanik dan proteksi elektrik.

1. proteksi tegangan lebih

Di dalam generator biasanya sudah dilengkapi dengan pengatur tegangan otomatis AVR, yang akan mengatur kestabilan tegangan keluarannya. Namun demikian untuk mengantisipasi kalau pengatur tegangan otomatis tidak bekerja, maka relai tegangan lebih digunakan sebagai pengaman. Relai tegangan lebih Over Voltage Relay yang digunakan dilengkapi dengan piranti tunda waktu time delay agar diperoleh selektivitas yang memadai, khususnya untuk koordinasi dengan karakteristik pengatur tegangan otomatis. Relai tegangan lebih digunakan pada generator-generator yang mempunyai kapasitas sekitar 10 MVA keatas dengan tegangan kerja 6 KV atau lebih.

2. proteksi arus lebih

Relai arus lebih digunakan sebagai pengaman generator, terutama terhadap gangguan-gangguan didepan pemutus tenaga PMT generator, baik antar fase maupun gangguan fase ketanah. Penyetelan tunda waktu dari relai harus mempertimbangkan kemampuan generator untuk bertahan terhadap kondisi Ronny Samuel Sianturi : Studi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Aplikasi PT. Musim Mas Kim II Medan, 2008. USU Repository © 2009 hubung singkat yang terjadi didepan generator. Sebagaimana diketahui bahwa pada saat terjadi hubung singkat, ada tiga kondisi arus atau reaktansi yang ada pada generator , yaitu arus subperalihan subtransient, arus peralihan transient, dan arus tetap steady state. Oleh karena itu, penyetelan settings arus dan tunda waktu hendaknya juga mempertimbangkan kondisi-kondisi tersebut . Penyetelan arus hendaknya lebih besar dari nilai arus nominal generator sehingga memungkinkan generator mampu menahan beban lebih untuk beberapa detik. Hal yang penting pada pengaman generator terhadap arus lebih adalah adanya koordinasi relai, baik koordinasi besaran arus maupun waktu tundanya time delay. Disamping itu perlu dipertimbangkan pula adanya relai-relai pengaman cadangan back-up pada generator.

3. proteksi stator terhadap hubungan tanah