Elastisitas Silang Permintaan the cross elasticity of demand

Roimanchon Saragih : Analisis Pengaruh Angka Beban Tanggungan Hidup Dan Jumlah Rekening Tabungan Terhadap Perilaku Tabungan Masyarakat Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 perseroan. Suatu club kecil atu rukun tetangga yang memiliki jumlah kekayaan yang sedang – sedang saja dan dengan daftar pejabat yang seluruhnya baru dipilih setiap tahun menerima pelayanan yang kurang ketat.

2.2.4. Elastisitas Silang Permintaan the cross elasticity of demand

Kita tidak dapat memperinci nilai likwiditas antara uang dan aktiva lainnya. Namun sedikitnya ada penjelasan yang menjelaskan tentang likwiditas uang dan rekening tabungan, yaitu elastisitas silang permintaan the cross elasticity of demand. Elastis silang antara dua barang pada dasarnya adalah suatu tindakan untuk melihat dan membandingkan sifat masing – masing barang yang dapat ditukar dan diganti. Jika ingin mengetahui sejauh mana para konsumen menggangap buah duku dan buah mangga sebagai pengganti. Maka kita akan menyelidiki elastis silangnya, pertanyaan yang muncul adalah jika terjadi perubahan harga pada buah mangga sebesar 1 persen, berapa persen perubahan kuantitas buah duku yang diminta? Jika jawabnya adalah 0 persen berarti buah duku bukanlah penganti pada buah mangga. Tetapi jika jawabnya 50 persen berarti buah duku dapat saling ditukarkan dengan buah mangga. Tujuan penjabaran seperti ini adalah untuk mengetahui apakah rekening tabungan dapat dimasukan dalam defenisi uang. Dan dalam kehidupan riil sifat saling dapat ditukar dan dapat diganti terdapat pada rekening tabungan dan uang. Goldfeld :1989 Roimanchon Saragih : Analisis Pengaruh Angka Beban Tanggungan Hidup Dan Jumlah Rekening Tabungan Terhadap Perilaku Tabungan Masyarakat Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Dalam kehidupan sekarang ini banyak perubahan institusional yang menyolok, yang secara mendasar dapat merubah defenisi uang. Perubahan institusional ini meliputi sarana – sarana pembayaran pengganti mata uang dalam proses transaksi pada bank dan bisnis atau dagang. Hal – hal seperti rekening, dana – dan besar pasar uang, transfer yang mudah dari satu rekening ke rekening lain, mengubah sifat pembayaran dan mengurangi biaya transaksi. Akibatnya masyarakat lebih cenderung untuk menggunakan rekening untuk kemudahan transaksi dan ini membutuhkan pengembangan tentang defenisi uang Kelompok Kerja CGAP Consultative Group to Assis the Poor yang menangani masalah tabungan, yang dibentuk pada tahun 1996 dan diketuai oleh GTZ – German Technical Cooperation mewakili Jerman, belum lama ini telah menyelesaikan beberapa studi kasus terhadap 4 empat lembaga keuangan yang menghimpun tabungan dan sebuah karya tulis perbandingan masalah terkait. Hasilnya mereka melihat orang cenderung menabung untuk mengimbangi aliran pendapatan yang tidak menentu. Masyarakat menabung untuk berbagai tujuan, seperti asuransi untuk kesehatan yang buruk, cacat jasmani dan keadaan darurat lainnya, investasi, kewajiban sosial dan agama, dan konsumsi untuk masa depan. Masyarakat menabung uang, barang ternak, emas, butir padi, bahan mentah, dan sebagainya, dan memanfaatkan kelompok arisan dan kelompok swadaya masyarakat yang bergerak baik di bidang keuangan maupun bukan bidang keuangan karena keterbatasan akses terhadap fasilitas tabungan yang layak. Roimanchon Saragih : Analisis Pengaruh Angka Beban Tanggungan Hidup Dan Jumlah Rekening Tabungan Terhadap Perilaku Tabungan Masyarakat Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Bukti telah menunjukkan bahwa masyarakat akan menyimpan uang dalam bentuk rekening tabungan pada lembaga keuangan apabila fasilitas yang sesuai tersedia. Beberapa faktor berikut mempengaruhi keputusan rumah tangga untuk memiliki rekening tabungan: a. Jaminan keamanan serta keyakinan dan kepercayaan pada tempat menyimpan tabungan, dengan kata lain, “faktor kepercayaan”. b. Likuiditas dari pilihan tabungan. Akses yang cepat atas simpanan, khususnya, sangat penting bagi rumah tangga bilamana terjadi keadaan darurat dan peluang investasi muncul secara tiba-tiba. c. Biaya transaksi, misalnya biaya pembukaan dan penutupan rekening tabungan. Waktu yang terbuang untuk pergi ke lembaga keuangan, mengantri, dan menyelesaikan urusan surat-menyurat dapat mengakibatkan biaya tinggi yang membuat pendapatan yang tampaknya positif ternyata menjadi negatif. Dengan terpaksa penabung kecil akan lebih memilih cara tidak formal dalam menabung. d. Tingkat suku bunga nyata. Meskipun terbukti bahwa orang di pedesaan tetap menabung bahkan dalam kondisi pendapatan negatif yang ditawarkan oleh sektor informal; di banyak negara permintaan untuk produk tabungan dari semua penabung, termasuk orang miskin, telah bertambah seiring dengan kenaikan suku bunga. Roimanchon Saragih : Analisis Pengaruh Angka Beban Tanggungan Hidup Dan Jumlah Rekening Tabungan Terhadap Perilaku Tabungan Masyarakat Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Alasan likwiditas, keamanan, kemudahan serta fasilitas lain telah mengarahkan masyarakat untuk mengambil keputusan membuka rekening tabungan. Alasan masyarakat untuk memiliki rekening telah menyebabkan adanya penumpukan sebagian dari pendapatan di bank untuk ditabung. Dengan sendirinya pembukaan rekening tabungan telah membuat jumlah saldo pada bank akan ikut bertambah, dengan kata lain pembukaan rekening tabungan akan berpengaruh positif pada jumlah dana simpanan pada bank.

2.2.5. Manajemen Passiva Bank