Kriteria Penentuan Kondisi Perusahaan

B. Kriteria Penentuan Kondisi Perusahaan

Pedoman penentuan status perusahaan pasca IPO pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tidak mengalami laba bersih negatif dan nilai ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut diproksikan dengan nilai 0 termasuk ke dalam kelompok 1, kelompok 2 diproksikan dengan nilai 1 untuk perusahaan-perusahaan yang mengalami laba bersih negatif selama 2 tahun berturut-turut, kelompok 3 diproksikan dengan nilai 2 untuk perusahaan- perusahaan yang mengalami laba bersih negatif dan nilai ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-berturut dan kelompok 4 diproksikan dengan nilai 3 untuk perusahaan-perusahaan yang delisted dan perusahaan yang melakukan merger. Perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok 1-kelompok 3 menggunakan laporan keuangan periode 2004-2005 sedangkan untuk perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok 4 menggunakan laporan keuangan periode 2002-2007. Berdasarkan metode purposive sampling maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 115 perusahaan, dengan rincian sebagai berikut: kelompok 1 terdiri dari 46 perusahaan, kelompok 2 terdiri dari 38 perusahaan, kelompok 3 terdiri dari 10 perusahaan dan kelompok 4 terdiri dari 21 perusahaan. Dibawah ini akan disajikan tabel hasil perhitungan sample perusahaan: 1. Total Ekuitas Total Aktiva TETA TETA Total EkuitasTotal Aktiva adalah rasio ekuitas bersih dibagi dengan jumlah aktiva. Berikut ini akan disajikan tabel hasil perhitungan TETA untuk perusahaan kategori 1-4. 45 Tabel 4.1 Data hasil perhitungan TETA perusahaan kelompok 1 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ALKA 0.037 0.166 2 ALMI 0.372 0.477 3 AQUA 0.529 0.555 4 ARNA 0.493 0.472 5 ASII 0.421 0.435 6 AUTO 0.574 0.540 7 RMBA 0.538 0.605 8 BTON 0.832 0.895 9 BRAM 0.416 0.481 10 BUDI 0.204 0.203 11 CLPI 0.637 0.543 12 DVLA 0.740 0.709 13 DAVO 0.437 0.446 14 DLTA 0.780 0.755 15 EKAD 0.820 0.729 16 FASW 0.406 0.372 17 GJTL 0.266 0.271 18 GGRM 1.716 0.593 19 HMSP 0.415 0.383 20 INTP 0.476 0.534 21 INAF 0.488 0.511 22 INDF 0.267 0.291 23 IKAI 0.128 0.147 24 JPRS 0.216 0.425 25 KAEF 0.694 0.717 26 LION 0.821 0.814 27 LMSH 0.409 0.503 28 TCID 0.842 0.842 29 MYOR 0.679 0.613 30 MERK 0.768 0.827 31 MLBI 0.451 0.396 32 MRAT 0.841 0.880 33 PBRX 0.608 0.282 34 PYFA 0.882 0.829 35 RICY 0.728 0.608 36 RDTX 0.851 0.809 37 SMGR 0.546 0.615 38 BATA 0.655 0.577 39 STTP 0.676 0.688 40 SOBI 0.585 0.571 41 IKBI 0.712 0.617 42 TSPC 0.785 0.764 43 TIRT 0.232 0.225 44 TRST 0.500 0.455 45 ULTJ 0.623 0.649 46 UNVR 0.619 0.566 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 46 Berdasarkan hasil perhitungan TETA masing-masing perusahaan kategori 0 pada tabel 4.1, pada tahun 2004 TETA tertinggi dimiliki oleh PT. Pyridam Farma sebesar 0,882 dan terendah dimiliki oleh PT. Alakasa Industrindo sebesar 0,037. Pada tahun 2005 TETA tertinggi dimiliki oleh PT. Betonjaya Manunggal sebesar 0,895 dan terendah dimiliki oleh PT. Intikeramik Alamasri Industri sebesar 0,037. Tabel 4.2 Data hasil perhitungan TETA perusahaan kelompok 2 2 ATPK 0,964 1,012 1 3 MYTX 0,089 0,056 1 4 APEX 0,442 0,488 1 5 AKSI 0,855 0,863 1 6 APLI 0,450 0,461 1 7 BASS 0,531 0,044 1 8 BMSR 0,831 0,838 1 9 BKSL 0,661 0,696 1 10 CEKA 0,693 0,536 1 11 CTTH 0,176 0,072 1 12 DSUC 0,192 0,073 1 13 DNET 0,671 0,644 1 14 ERTX 0,005 -0,049 1 15 ETWA 0,723 0,749 1 16 ESTI 0,639 0,573 1 17 FPNI 0,357 0,221 1 18 FMII 1,000 0,642 1 19 SMCB 0,286 0,252 1 20 SHID 0,091 0,018 1 21 INCF 0,169 0,319 1 22 INDS 0,209 0,145 1 23 JSPT 0,445 0,409 1 24 JTPE 0,623 0,639 1 25 KICI 0,537 0,476 1 26 KDSI 0,229 0,206 1 27 META 0,135 0,106 1 28 PAFI 0,145 0,099 1 29 KONI 0,335 0,328 1 30 RIMO 1,318 1,522 1 31 RBMS 0,722 0,733 1 32 RODA 0,929 0,952 1 33 SIPD 0,041 0,815 1 34 SAFE 0,032 -0,131 1 47 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 33 SIPD 0,041 0,815 1 34 SAFE 0,032 -0,131 1 35 ATPK 0,964 1,012 1 36 MYTX 0,089 0,056 1 37 APEX 0,442 0,488 1 38 AKSI 0,855 0,863 1 Berdasarkan hasil perhitungan TETA masing-masing perusahaan kategori 1 pada tabel 4.2, pada tahun 2004 TETA tertinggi dimiliki oleh PT. Rimo Catur Lestari sebesar 1,318 dan terendah dimiliki oleh PT. Suryamas Dutamakmur sebesar -0,148. Pada tahun 2005 TETA tertinggi dimiliki oleh PT. Anugrah Tambak sebesar 1,012 dan terendah dimiliki oleh PT. Steady Safe sebesar -0,131. Tabel 4.3 Data hasil perhitungan TETA perusahaan kelompok 3 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ARGO -0.127 -0.110 2 2 DILD -0.023 -0.040 2 3 MLND -0.250 -0.325 2 4 MLIA -0.043 -0.651 2 5 PWSI -0.525 -0.802 2 6 POLY -1.654 -0.988 2 7 MITI -0.697 -0.236 2 8 SUDI -0.435 -0.689 2 9 TEJA -2.365 -0.297 2 10 WICO -0.675 -1.076 2 Berdasarkan hasil perhitungan TETA masing-masing perusahaan kategori 2 pada tabel 4.3, pada tahun 2004 TETA tertinggi dimiliki oleh PT. Dharmala sebesar -0,023 dan terendah dimiliki oleh PT. Texmaco Jaya sebesar -2.365. Pada tahun 2005 TETA tertinggi kembali dimiliki oleh PT. Dharmala sebesar -0,040 dan terendah dimiliki oleh PT. Wicaksana Overseas sebesar -1,076. 48 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Tabel 4.4 Data hasil perhitungan TETA perusahaan kelompok 4 No Kode Tahun 1 Tahun 2 Kategori 1 ADES -0,418 -0,929 3 2 ADFO -0,029 0,310 3 3 ALDI -0,809 -1,649 3 4 ACAP 0,796 0,783 3 5 HPSB 0,118 0,127 3 6 BATI 0,562 0,606 3 7 BNPK 0,075 0,062 3 8 ENRG 1,000 0,186 3 9 EPMT 0,411 0,525 3 10 KLBF 0,504 0,648 3 11 LPKR 0,163 0,260 3 12 MLND -0,325 -0,273 3 13 LPIN 0,481 0,533 3 14 RYAN 0,716 0,799 3 15 SRSN 0,168 0,405 3 16 SMSM 0,620 0,629 3 17 BGMT 0,591 0,637 3 18 SMPL 0,557 0,574 3 19 TOTO 0,255 0,309 3 20 TPEN -0,964 -0,737 3 21 UGAR 0,061 0,381 3 Untuk memudahkan analisis data dalam tabel peniliti menggunakan tahun 1 dan 2 dikarenakan pada kelompok 4, data yang diolah menggunakan tahun yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan TETA masing-masing perusahaan kategori 3 pada tabel 4.4, pada tahun pertama TETA tertinggi dimiliki oleh PT. Energi Mega Persada 1,000 dan terendah dimiliki oleh PT. Texmaco Perkasa Engineer sebesar -0,964. Pada tahun kedua TETA tertinggi dimiliki oleh PT. Ryane Adibusana sebesar 0,799 dan terendah dimiliki oleh PT. Alter Abadi sebesar -1,649. 49 2. Laba Ditahan Total Aktiva RETA RETA Laba ditahanTotal Aktiva adalah rasio saldo laba ditahan dibagi dengan jumlah aktiva. Berikut ini akan disajikan tabel hasil perhitungan RETA untuk perusahaan kategori 1-4. Tabel 4.5 Data hasil perhitungan RETA perusahaan kelompok 1 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ALKA -0,849 -1,435 2 ALMI 0,136 0,203 3 AQUA 0,482 0,510 4 ARNA 0,193 0,229 5 ASII 0,295 0,328 6 AUTO 0,393 0,391 7 RMBA 0,201 0,264 8 BTON 0,162 0,226 9 BRAM 0,258 0,321 10 BUDI -0,015 -0,013 11 CLPI 0,209 0,213 12 DVLA -0,091 0,059 13 DAVO 0,043 0,090 14 DLTA 0,703 0,690 15 EKAD 0,393 0,371 16 FASW -0,067 -0,059 17 GJTL 0,020 0,064 18 GGRM 1,560 0,542 19 HMSP 0,321 0,289 20 INTP 0,001 0,069 21 INAF -0,274 -0,258 22 INDF 0,233 0,245 23 IKAI -0,755 -0,796 24 JPRS 0,530 0,801 25 KAEF 0,066 0,045 26 LION 0,432 0,465 27 LMSH 0,178 0,268 28 TCID 0,549 0,588 29 MYOR 0,317 0,295 30 MERK 0,540 0,617 31 MLBI 0,410 0,358 32 MRAT 0,404 0,432 33 PBRX 0,256 0,103 34 PYFA 0,093 0,103 35 RICY -0,368 -0,172 36 RDTX 0,438 0,444 37 SMGR 0,270 0,359 38 BATA 0,596 0,527 50 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 39 STTP 0,394 0,410 40 SOBI 0,416 0,420 41 IKBI 0,021 0,056 42 TSPC 0,568 0,569 43 TIRT 0,057 0,062 44 TRST 0,311 0,284 45 ULTJ 0,109 0,116 46 UNVR 0,489 0,442 Berdasarkan hasil perhitungan RETA masing-masing perusahaan kategori 0 pada tabel 4.5, pada tahun 2004 RETA tertinggi dimiliki oleh PT. Gudang Garam sebesar 1,560 dan terendah dimiliki oleh PT. Alakasa Industrindo sebesar -0,849. Pada tahun 2005 RETA tertinggi dimiliki oleh PT. Jaya Pari Steel sebesar 0,801 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Alakasa Industrindo sebesar -1,435. Tabel 4.6 Data hasil perhitungan RETA perusahaan kelompok 2 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ABBA -0,276 -0,368 1 2 ATPK -0,075 -0,097 1 3 MYTX -0,345 -0,411 1 4 APEX 0,109 0,016 1 5 AKSI 0,109 0,023 1 6 APLI 0,016 0,002 1 7 BASS 0,141 -0,063 1 8 BMSR 0,049 0,042 1 9 BKSL -0,071 -0,091 1 10 CEKA -0,183 -0,223 1 11 CTTH -1,667 -1,964 1 12 DSUC -0,081 -0,213 1 13 DNET -1,283 -1,437 1 14 ERTX -0,163 -0,217 1 15 ETWA -2,187 -2,282 1 16 ESTI 0,186 0,156 1 17 FPNI 0,045 -0,122 1 18 FMII -0,591 -0,429 1 19 SMCB 1,007 -1,080 1 20 SHID -0,380 -0,467 1 21 INCF -0,286 -0,303 1 22 INDS 0,042 0,060 1 23 JSPT -0,136 -0,185 1 51 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 24 JTPE 0,092 0,090 1 25 KICI -0,001 -0,064 1 26 KDSI -0,172 -0,188 1 27 META -0,448 -0,468 1 28 PAFI -0,366 -0,424 1 29 KONI -0,354 -0,368 1 30 RIMO -0,570 -1,050 1 31 RBMS 0,046 0,036 1 32 RODA 0,119 0,105 1 33 SIPD -2,156 -2,441 1 34 SAFE -2,960 -3,656 1 35 SUBA -0,339 -0,756 1 36 SIMM -0,237 -0,358 1 37 SMDM -0,409 -0,443 1 38 TBMS 0,065 0,032 1 Berdasarkan hasil perhitungan RETA masing-masing perusahaan kategori 1 pada tabel 4.6, pada tahun 2004 RETA tertinggi dimiliki oleh PT. Holcim sebesar 1,007 dan terendah dimiliki oleh PT. Steady Safe sebesar -2,960. Pada tahun 2005 RETA tertinggi dimiliki oleh PT. Ever Shine Tex sebesar 0,156 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Steady Safe sebesar -3,656. Tabel 4.7 Data hasil perhitungan RETA perusahaan kelompok 3 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ARGO -0,704 -0,743 2 2 DILD -0,276 -0,286 2 3 MLND -0,687 -0,743 2 4 MLIA -0,061 -0,851 2 5 PWSI -0,764 -0,964 2 6 POLY -1,993 -2,282 2 7 MITI -3,451 -7,877 2 8 SUDI -1,285 -1,657 2 9 TEJA -2,663 -3,307 2 10 WICO -0,675 -1,594 2 Berdasarkan hasil perhitungan RETA masing-masing perusahaan kategori 2 pada tabel 4.7, pada tahun 2004 RETA tertinggi dimiliki oleh PT. Mulia Industrindo sebesar -0,061 dan terendah dimiliki oleh PT. 52 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Siwani Trimitra sebesar -3,451. Pada tahun 2005 RETA tertinggi dimiliki oleh PT. Dharmala Intiland sebesar -0,286 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Siwani Trimitra sebesar -7,877. Tabel 4.8 Data hasil perhitungan RETA perusahaan kelompok 4 No Kode Tahun 1 Tahun 2 Kategori 1 ADES -1,168 -1,604 3 2 ADFO -0,582 -0,637 3 3 ALDI -1,406 -2,544 3 4 ACAP 0,110 0,116 3 5 HPSB -0,633 -0,580 3 6 BATI -0,030 -0,003 3 7 BNPK -0,046 -0,084 3 8 ENRG 0,039 0,046 3 9 EPMT 0,342 0,458 3 10 KLBF 0,390 0,536 3 11 LPKR -0,034 0,002 3 12 MLND -0,743 -0,705 3 13 LPIN -0,345 -0,478 3 14 RYAN -0,298 -0,810 3 15 SRSN -0,868 -0,642 3 16 SMSM 0,342 0,376 3 17 BGMT -0,251 -0,243 3 18 SMPL 0,096 0,107 3 19 TOTO 0,174 0,234 3 20 TPEN -1,239 -0,431 3 21 UGAR -0,040 -0,313 3 Untuk memudahkan analisis data dalam tabel peniliti menggunakan tahun 1 dan 2 dikarenakan pada kelompok 4, data yang diolah menggunakan tahun yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan RETA masing-masing perusahaan kategori 3 pada tabel 4.8, pada tahun pertama RETA tertinggi dimiliki oleh PT. Kalbe Farma 0,390 dan terendah dimiliki oleh PT. Alter Abadi sebesar -1,406. Pada tahun kedua RETA tertinggi kembali dimiliki oleh PT. Kalbe Farma sebesar 0,536 dan terendah dimiliki kembali oleh PT. Alter Abadi sebesar -2,544. 53 3. Laba Bersih Total Aktiva NITA NITA adalah rasio laba bersih dibagi dengan jumlah aktiva, rasio ini mengukur efektivitas penggunaan sumberdaya yang ada pada perusahaan atas laba yang dihasilkan dari penggunaan aktiva tersebut. Berikut ini akan disajikan tabel hasil perhitungan NITA untuk perusahaan kategori 1-4. Tabel 4.9 Data hasil perhitungan NITA perusahaan kelompok 1 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ALKA 0,009 0,096 2 ALMI 0,038 0,046 3 AQUA 0,136 0,088 4 ARNA 0,085 0,097 5 ASII 0,138 0,116 6 AUTO 0,092 0,092 7 RMBA 0,041 0,059 8 BTON 0,084 0,063 9 BRAM 0,025 0,070 10 BUDI 0,002 0,002 11 CLPI 0,079 0,073 12 DVLA 0,116 0,130 13 DAVO 0,063 0,052 14 DLTA 0,085 0,105 15 EKAD 0,065 0,069 16 FASW 0,002 0,002 17 GJTL 0,075 0,046 18 GGRM 0,252 0,086 19 HMSP 0,170 0,200 20 INTP 0,012 0,070 21 INAF 0,014 0,018 22 INDF 0,025 0,008 23 IKAI 0,002 0,010 24 JPRS 0,255 0,166 25 KAEF 0,066 0,045 26 LION 0,161 0,115 27 LMSH 0,178 0,268 28 TCID 0,175 0,170 29 MYOR 0,066 0,031 30 MERK 0,286 0,265 31 MLBI 0,158 0,151 32 MRAT 0,045 0,029 54 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 33 PBRX 0,061 0,026 34 PYFA 0,020 0,017 35 RICY 0,092 0,090 36 RDTX 0,038 0,058 37 SMGR 0,076 0,140 38 BATA 0,135 0,082 39 STTP 0,061 0,022 40 SOBI 0,066 0,060 41 IKBI 0,016 0,043 42 TSPC 0,150 0,127 43 TIRT 0,012 0,012 44 TRST 0,015 0,008 45 ULTJ 0,003 0,004 46 UNVR 0,401 0,375 Berdasarkan hasil perhitungan NITA masing-masing perusahaan kategori 0 pada tabel 4.9, pada tahun 2004 NITA tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia sebesar 0,401 dan terendah dimiliki oleh PT. Budi Acid Jaya sebesar 0,002. Pada tahun 2005 NITA tertinggi kembali dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia sebesar 0,375 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Budi Acid Jaya sebesar 0,002. Tabel 4.10 Data hasil perhitungan NITA perusahaan kelompok 2 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ABBA -0,071 -0,071 1 2 ATPK -0,020 -0,020 1 3 MYTX -0,040 -0,040 1 4 APEX -0,013 -0,013 1 5 AKSI -0,074 -0,074 1 6 APLI -0,015 -0,015 1 7 BASS -0,243 -0,243 1 8 BMSR -0,008 -0,008 1 9 BKSL -0,015 -0,015 1 10 CEKA -0,065 -0,065 1 11 CTTH -0,122 -0,122 1 12 DSUC -0,128 -0,128 1 13 DNET -0,071 -0,071 1 14 ERTX -0,055 -0,055 1 15 ETWA -0,004 -0,004 1 16 ESTI -0,016 -0,016 1 17 FPNI -0,172 -0,172 1 18 FMII -0,031 -0,031 1 55 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 19 SMCB -0,046 -0,046 1 20 SHID -0,076 -0,076 1 21 INCF -0,017 -0,017 1 22 INDS -0,053 -0,013 1 23 JSPT -0,017 -0,047 1 24 JTPE -0,014 -0,005 1 25 KICI -0,107 -0,063 1 26 KDSI -0,066 -0,019 1 27 META -0,050 -0,027 1 28 PAFI -0,084 -0,049 1 29 KONI -0,042 -0,011 1 30 RIMO -0,347 -0,274 1 31 RBMS -0,007 -0,011 1 32 RODA -0,013 -0,020 1 33 SIPD -0,123 -0,106 1 34 SAFE -0,200 -0,168 1 35 SUBA -0,146 -0,393 1 36 SIMM -0,077 -0,113 1 37 SMDM -0,001 -0,031 1 38 TBMS -0,005 -0,021 1 Berdasarkan hasil perhitungan NITA masing-masing perusahaan kategori 1 pada tabel 4.10, pada tahun 2004 NITA tertinggi dimiliki oleh PT. Suryamas Dutamakmur sebesar -0,001 dan terendah dimiliki oleh PT. Bahtera Adimina sebesar -0,243. Pada tahun 2005 NITA tertinggi dimiliki oleh PT. Eterindo Wahanatama sebesar -0,004 dan terendah dimiliki oleh PT. Suba Indah sebesar -0,393. Tabel 4.11 Data hasil perhitungan NITA perusahaan kelompok 3 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah No Kode 2004 2005 Kategori 1 ARGO -0,133 -0,110 2 2 DILD -0,024 -0,018 2 3 MLND -0,125 -0,087 2 4 MLIA -0,015 -0,193 2 5 PWSI -0,056 -0,094 2 6 POLY -0,312 -0,138 2 7 MITI -0,925 -0,194 2 8 SUDI -0,085 -0,193 2 9 TEJA -0,577 -0,273 2 10 WICO -0,128 -0,270 2 56 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Berdasarkan hasil perhitungan NITA masing-masing perusahaan kategori 2 pada tabel 4.11, pada tahun 2004 NITA tertinggi dimiliki oleh PT. Mulia Industrindo sebesar -0,015 dan terendah dimiliki oleh PT. Siwani Trimitra sebesar -0,925. Pada tahun 2005 NITA tertinggi dimiliki oleh PT. Dharmala Intiland sebesar -0,018 dan terendah dimiliki oleh PT. Wicaksana Overseas sebesar -0,270. Tabel 4.12 Data hasil perhitungan NITA perusahaan kelompok 4 No Kode Tahun 1 Tahun 2 Kategori 1 ADES -0,949 -0,552 3 2 ADFO -0,335 -0,042 3 3 ALDI -0,090 -0,434 3 4 ACAP 0,099 0,084 3 5 HPSB 0,004 0,016 3 6 BATI -0,029 0,028 3 7 BNPK 0,004 -0,027 3 8 ENRG 0,032 0,021 3 9 EPMT 0,109 0,115 3 10 KLBF 0,135 0,146 3 11 LPKR 0,067 0,053 3 12 MLND -0,087 0,063 3 13 LPIN -0,026 -0,097 3 14 RYAN -0,059 -0,234 3 15 SRSN -0,181 0,067 3 16 SMSM 0,099 0,092 3 17 BGMT -0,029 0,001 3 18 SMPL -0,021 0,009 3 19 TOTO 0,074 0,088 3 20 TPEN -0,393 -0,084 3 21 UGAR -0,111 -0,061 3 Untuk memudahkan analisis data dalam tabel peniliti menggunakan tahun 1 dan 2 dikarenakan pada kelompok 4, data yang diolah menggunakan tahun yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan NITA masing-masing perusahaan kategori 3 pada tabel 4.12, pada tahun pertama NITA tertinggi dimiliki oleh PT. Arya Duta Hotel dan PT. Bank Pikko sebesar 0,004 dan terendah dimiliki oleh PT. 57 Ades Waters Indonesia sebesar -0,949. Pada tahun kedua NITA tertinggi dimiliki oleh PT. Kalbe Farma sebesar 0,146 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Ades Waters Indonesia sebesar -0,552. 4. Aktiva Lancar Hutang Lancar CACL CACL adalah aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendek saat jatuh tempo, semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu melunasi kewajiban- kewajiban jangka pendeknya. Berikut ini akan disajikan tabel hasil perhitungan CACL untuk perusahaan kategori 1-4: Tabel 4.13 Data hasil perhitungan CACL perusahaan kelompok 1 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ALKA 1,360 4,026 2 ALMI 1,266 1,090 3 AQUA 4,404 7,576 4 ARNA 0,903 0,771 5 ASII 1,060 1,107 6 AUTO 1,426 1,709 7 RMBA 2,013 2,212 8 BTON 2,604 6,236 9 BRAM 2,701 2,859 10 BUDI 1,140 1,112 11 CLPI 2,344 1,926 12 DVLA 3,861 3,502 13 DAVO 557,468 24,403 14 DLTA 4,135 3,694 15 EKAD 5,424 3,205 16 FASW 1,563 1,828 17 GJTL 1,425 2,311 18 GGRM 1,685 1,733 19 HMSP 2,282 1,706 20 INTP 1,427 2,519 21 INAF 1,535 1,623 22 INDF 1,479 1,467 23 IKAI 0,979 0,891 24 JPRS 2,016 5,263 25 KAEF 2,032 2,254 58 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 26 LION 6,165 6,244 27 LMSH 1,633 1,763 28 TCID 4,293 4,423 29 MYOR 5,107 3,537 30 MERK 3,093 4,722 31 MLBI 0,983 0,680 32 MRAT 5,163 7,025 33 PBRX 2,425 1,225 34 PYFA 1,017 1,412 35 RICY 3,077 2,750 36 RDTX 2,234 1,198 37 SMGR 1,596 1,747 38 BATA 2,497 1,935 39 STTP 1,984 2,152 40 SOBI 1,483 1,655 41 IKBI 2,013 1,767 42 TSPC 4,638 3,803 43 TIRT 0,929 0,985 44 TRST 1,269 1,201 45 ULTJ 4,818 1,585 46 UNVR 1,610 1,352 Berdasarkan hasil perhitungan CACL masing-masing perusahaan kategori 0 pada tabel 4.13, pada tahun 2004 CACL tertinggi dimiliki oleh PT. Davomas Abadi sebesar 557,468 dan terendah dimiliki oleh PT. Arwana Citramulia sebesar 0,903. Pada tahun 2005 CACL tertinggi kembali dimiliki oleh PT. Davomas Abadi sebesar 24,403 dan terendah dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia sebesar 0,680. 59 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Tabel 4.14 Data hasil perhitungan CACL perusahaan kelompok 2 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ABBA 1.878 1.426 1 2 ATPK 6.211 6.175 1 3 MYTX 0.723 0.681 1 4 APEX 1.806 3.454 1 5 AKSI 6.350 6.507 1 6 APLI 0.919 0.813 1 7 BASS 0.410 0.167 1 8 BMSR 2.967 1.298 1 9 BKSL 1.520 1.584 1 10 CEKA 1.483 1.656 1 11 CTTH 2.236 1.631 1 12 DSUC 0.731 0.624 1 13 DNET 1.717 1.685 1 14 ERTX 1.125 0.788 1 15 ETWA 1.041 1.000 1 16 ESTI 2.722 2.392 1 17 FPNI 0.543 0.363 1 18 FMII 135.033 0.072 1 19 SMCB 2.763 1.682 1 20 SHID 0.146 0.546 1 21 INCF 1.206 1.470 1 22 INDS 1.772 1.240 1 23 JSPT 1.123 0.775 1 24 JTPE 1.316 1.591 1 25 KICI 1.583 1.420 1 26 KDSI 1.087 0.902 1 27 META 2.777 5.009 1 28 PAFI 123.032 1.015 1 29 KONI 0.914 0.898 1 30 RIMO 1.333 1.416 1 31 RBMS 55.505 54.504 1 32 RODA 46.994 33.378 1 33 SIPD 2.260 1.949 1 34 SAFE 0.044 0.051 1 35 SUBA 0.178 0.029 1 36 SIMM 1.137 0.968 1 37 SMDM 0.244 0.982 1 38 TBMS 0.942 0.913 1 Berdasarkan hasil perhitungan CACL masing-masing perusahaan kategori 1 pada tabel 4.14, pada tahun 2004 CACL tertinggi dimiliki oleh PT. Fortune Mate Indonesia sebesar 135,033 dan terendah dimiliki oleh PT. Steady Safe sebesar 0,044. Pada tahun 2005 CACL tertinggi 60 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah dimiliki oleh PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati sebesar 54,504 dan terendah dimiliki oleh PT. Suba Indah sebesar 0,029. Tabel 4.15 Data hasil perhitungan CACL perusahaan kelompok 3 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ARGO 0,321 0,286 2 2 DILD 0,357 0,273 2 3 MLND 0,152 0,149 2 4 MLIA 0,349 0,272 2 5 PWSI 4,251 4,122 2 6 POLY 0,054 0,086 2 7 MITI 0,268 0,755 2 8 SUDI 0,171 0,137 2 9 TEJA 0,105 0,075 2 10 WICO 0,212 0,165 2 Berdasarkan hasil perhitungan CACL masing-masing perusahaan kategori 2 pada tabel 4.15, pada tahun 2004 CACL tertinggi dimiliki oleh PT. Panca Wiratama sebesar 4,251 dan terendah dimiliki oleh PT. Texmaco Jaya sebesar 0,105. Pada tahun 2005 CACL tertinggi kembali dimiliki oleh PT. Panca Wiratama sebesar 4,122 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Texmaco Jaya sebesar 0,075. Tabel 4.16 Data hasil perhitungan CACL perusahaan kelompok 4 No Kode Tahun 1 Tahun 2 Kategori 1 ADES 0,218 0,823 3 2 ADFO 0,077 0,884 3 3 ALDI 0,018 0,373 3 4 ACAP 4,427 1,015 3 5 HPSB 0,488 1,768 3 6 BATI 1,936 0,978 3 7 BNPK 0,189 13,471 3 8 ENRG 1,260 1,714 3 9 EPMT 2,003 0,922 3 10 KLBF 3,940 0,933 3 11 LPKR 0,434 1,438 3 12 MLND 0,149 1,001 3 13 LPIN 0,909 0,844 3 14 RYAN 2,392 0,465 3 15 SRSN 0,833 1,169 3 61 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 16 SMSM 1,961 1,069 3 17 BGMT 0,566 1,159 3 18 SMPL 0,851 0,941 3 19 TOTO 1,214 1,210 3 20 TPEN 0,376 0,981 3 21 UGAR 0,159 0,611 3 Untuk memudahkan analisis data dalam tabel peniliti menggunakan tahun 1 dan 2 dikarenakan pada kelompok 4, data yang diolah menggunakan tahun yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan CACL masing-masing perusahaan kategori 3 pada tabel 4.16, pada tahun 2004 CACL tertinggi dimiliki oleh PT. Andhi Chandra Automotive sebesar 4,427 dan terendah dimiliki oleh PT. Texmaco Jaya sebesar 0,018. Pada tahun 2005 CACL tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Pikko sebesar 13,471 dan terendah dimiliki oleh PT. Alter Abadi sebesar 0,373. 5. Total Hutang Total Ekuitas TDTE TDTE adalah total hutang dibagi dengan total ekuitas. TDTE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Peningkatan hutang akan mengakibatkan tinginya ratio TDTE. Hal ini berarti makin besar pula beban bunga yang harus dibayar oleh perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang diterima. Berikut ini akan disajikan tabel hasil perhitungan TDTE untuk perusahaan kategori 1-4: 62 Tabel 4.17 Data hasil perhitungan TDTE perusahaan kelompok 1 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ALKA 26,363 5,009 2 ALMI 1,672 1,098 3 AQUA 0,869 0,781 4 ARNA 1,011 1,101 5 ASII 1,178 1,114 6 AUTO 0,621 0,709 7 RMBA 0,859 0,654 8 BTON 0,248 0,117 9 BRAM 1,181 0,866 10 BUDI 3,684 3,753 11 CLPI 0,570 0,841 12 DVLA 0,352 0,410 13 DAVO 1,286 1,237 14 DLTA 0,280 0,322 15 EKAD 0,220 0,371 16 FASW 1,464 1,687 17 GJTL 2,764 2,685 18 GGRM 0,689 0,687 19 HMSP 1,342 1,555 20 INTP 1,099 0,872 21 INAF 1,049 0,956 22 INDF 2,560 2,331 23 IKAI 6,759 5,784 24 JPRS 2,174 0,468 25 KAEF 0,441 0,395 26 LION 0,217 0,229 27 LMSH 1,446 0,988 28 TCID 0,188 0,188 29 MYOR 0,457 0,612 30 MERK 0,301 0,209 31 MLBI 1,216 1,524 32 MRAT 0,189 0,137 33 PBRX 0,636 2,558 34 PYFA 0,210 0,206 35 RICY 0,361 0,633 36 RDTX 0,175 0,237 37 SMGR 0,813 0,611 38 BATA 0,949 1,361 39 STTP 0,479 0,453 40 SOBI 0,611 0,667 41 IKBI 0,405 0,620 42 TSPC 0,225 0,263 43 TIRT 5,093 5,938 44 TRST 0,444 0,594 45 ULTJ 0,605 0,539 46 UNVR 0,607 1,258 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 63 Berdasarkan hasil perhitungan TDTE masing-masing perusahaan kategori 0 pada tabel 4.17, pada tahun 2004 TDTE tertinggi dimiliki oleh PT. Alakasa Industrindo sebesar 26,363 dan terendah dimiliki oleh PT. Roda Vivatex sebesar 0,175. Pada tahun 2005 TDTE tertinggi dimiliki oleh PT. Tirta Mahakam Resources sebesar 5,938 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Betonjaya Manunggal sebesar 0,117. Tabel 4.18 Data hasil perhitungan TDTE perusahaan kelompok 2 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ABBA 0,456 0,422 1 2 ATPK 0,008 0,017 1 3 MYTX 15,292 9,003 1 4 APEX 0,249 1,612 1 5 AKSI 0,159 0,169 1 6 APLI 1,168 1,221 1 7 BASS 12,853 0,882 1 8 BMSR 0,120 0,110 1 9 BKSL 0,513 0,436 1 10 CEKA 0,430 0,850 1 11 CTTH 4,691 12,838 1 12 DSUC 4,210 12,686 1 13 DNET 0,490 0,553 1 14 ERTX 203,064 -21,362 1 15 ETWA 0,383 0,336 1 16 ESTI 0,276 0,746 1 17 FPNI 1,798 3,520 1 18 FMII 0,000 0,557 1 19 SMCB 2,492 2,975 1 20 SHID 9,961 54,703 1 21 INCF 4,904 2,134 1 22 INDS 3,773 5,894 1 23 JSPT 1,031 1,204 1 24 JTPE 0,605 0,565 1 25 KICI 0,853 1,093 1 26 KDSI 3,362 3,854 1 27 META 6,397 8,453 1 28 PAFI 3,026 7,713 1 29 KONI 1,969 2,037 1 30 RIMO 0,777 0,922 1 31 RBMS 0,119 0,118 1 32 RODA 0,076 0,050 1 33 SIPD 23,603 0,395 1 34 SAFE 30,222 -8,580 1 64 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 35 SUBA 3,254 -10,263 1 36 SIMM 0,889 1,336 1 37 SMDM -7,511 6,599 1 38 TBMS 0,546 8,192 1 Berdasarkan hasil perhitungan TDTE masing-masing perusahaan kategori 1 pada tabel 4.18, pada tahun 2004 TDTE tertinggi dimiliki oleh PT. Eratex Djaja sebesar 203,064 dan terendah dimiliki oleh PT. Suryamas Dutamakmur sebesar -7,511. Pada tahun 2005 TDTE tertinggi dimiliki oleh PT. Indocitra Finance sebesar 54,703 dan terendah dimiliki oleh PT. Eratex Djaja sebesar -21,362. Tabel 4.19 Data hasil perhitungan TDTE perusahaan kelompok 3 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ARGO -8,857 -10,071 2 2 DILD -43,713 -25,665 2 3 MLND -4,988 -4,062 2 4 MLIA -3,338 -2,536 2 5 PWSI -2,905 -2,129 2 6 POLY -1,605 -2,012 2 7 MITI -2,434 -5,234 2 8 SUDI -3,251 -2,417 2 9 TEJA -1,423 -13,369 2 10 WICO -2,481 -1,929 2 Berdasarkan hasil perhitungan TDTE masing-masing perusahaan kategori 2 pada tabel 4.19, pada tahun 2004 TDTE tertinggi dimiliki oleh PT. Texmaco Jaya sebesar -1,423 dan terendah dimiliki oleh PT. Dharmala Intiland sebesar -43,713. Pada tahun 2005 TDTE tertinggi dimiliki oleh PT. Wicaksana Overseas sebesar -1,929 dan terendah dimiliki kembali oleh PT. Dharmala Intiland sebesar -25,665. 65 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Tabel 4.20 Data hasil perhitungan TDTE perusahaan kelompok 4 No Kode Tahun 1 Tahun 2 Kategori 1 ADES -3,390 -2,076 3 2 ADFO -29,935 1,362 3 3 ALDI -2,236 -1,606 3 4 ACAP 0,256 0,277 3 5 HPSB 7,475 6,850 3 6 BATI 0,765 0,637 3 7 BNPK 12,270 15,016 3 8 ENRG 0,891 4,391 3 9 EPMT 1,429 0,905 3 10 KLBF 0,781 0,361 3 11 LPKR 2,668 4,796 3 12 MLND -4,647 -4,062 3 13 LPIN 0,876 0,896 3 14 RYAN 0,252 0,396 3 15 SRSN 1,467 4,960 3 16 SMSM 0,529 0,550 3 17 BGMT 0,517 0,519 3 18 SMPL 0,744 0,797 3 19 TOTO 2,236 2,955 3 20 TPEN -2,356 -2,614 3 21 UGAR 1,018 15,289 3 Untuk memudahkan analisis data dalam tabel peniliti menggunakan tahun 1 dan 2 dikarenakan pada kelompok 4, data yang diolah menggunakan tahun yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan TDTE masing-masing perusahaan kategori 3 pada tabel 4.20, pada tahun pertama TDTE tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Pikko sebesar 12,270 dan terendah dimiliki oleh PT. Adindo Foresta Indonesia sebesar -29,935. Pada tahun kedua TDTE tertinggi dimiliki oleh PT. Wicaksana Overseas sebesar 15,289 dan terendah dimiliki oleh PT. Mulialand sebesar -4,062. 6. Total Hutang Total Aktiva TDTA TDTA merupakan rasio total kewajiban dibagi total aktiva, rasio ini disebut juga sebagai debt ratio digunakan untuk melihat sejauh 66 mana aktiva perusahaan telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Berikut ini akan disajikan tabel hasil perhitungan TDTA untuk perusahaan kategori 1-4: Tabel 4.21 Data hasil perhitungan TDTA perusahaan kelompok 1 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ALKA 0,963 0,834 2 ALMI 0,622 0,523 3 AQUA 0,460 0,433 4 ARNA 0,498 0,520 5 ASII 0,496 0,484 6 AUTO 0,356 0,383 7 RMBA 0,462 0,395 8 BTON 0,206 0,105 9 BRAM 0,491 0,417 10 BUDI 0,752 0,762 11 CLPI 0,363 0,457 12 DVLA 0,260 0,291 13 DAVO 0,562 0,552 14 DLTA 0,218 0,243 15 EKAD 0,180 0,271 16 FASW 0,594 0,628 17 GJTL 0,734 0,729 18 GGRM 1,182 0,407 19 HMSP 0,558 0,596 20 INTP 0,524 0,466 21 INAF 0,512 0,489 22 INDF 0,684 0,679 23 IKAI 0,868 0,849 24 JPRS 0,470 0,199 25 KAEF 0,306 0,283 26 LION 0,179 0,186 27 LMSH 0,591 0,497 28 TCID 0,158 0,158 29 MYOR 0,310 0,375 30 MERK 0,232 0,173 31 MLBI 0,549 0,604 32 MRAT 0,159 0,120 33 PBRX 0,387 0,722 34 PYFA 0,186 0,171 35 RICY 0,263 0,385 36 RDTX 0,149 0,191 37 SMGR 0,444 0,376 38 BATA 0,621 0,785 39 STTP 0,324 0,312 40 SOBI 0,357 0,380 67 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 41 IKBI 0,288 0,383 42 TSPC 0,177 0,201 43 TIRT 1,183 1,338 44 TRST 0,222 0,271 45 ULTJ 0,377 0,350 46 UNVR 0,376 0,711 Berdasarkan hasil perhitungan TDTA masing-masing perusahaan kategori 0 pada tabel 4.21, pada tahun 2004 TDTA tertinggi dimiliki oleh PT. Tirta Mahakam Resources sebesar 1,183 dan terendah dimiliki oleh PT. Roda Vivatex sebesar 0,149. Pada tahun 2005 TDTA tertinggi kembali dimiliki oleh PT. Tirta Mahakam Resources sebesar 1,338 dan terendah dimiliki oleh PT. Betonjaya Manunggal sebesar 0,105 Tabel 4.22 Data hasil perhitungan TDTA perusahaan kelompok 2 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ABBA 0,291 0,305 1 2 ATPK 0,016 0,008 1 3 MYTX 0,801 0,858 1 4 APEX 0,712 0,122 1 5 AKSI 0,145 0,137 1 6 APLI 0,550 0,539 1 7 BASS 0,469 0,562 1 8 BMSR 0,100 0,093 1 9 BKSL 0,339 0,304 1 10 CEKA 0,298 0,456 1 11 CTTH 0,824 0,928 1 12 DSUC 0,808 0,927 1 13 DNET 0,329 0,356 1 14 ERTX 0,986 1,040 1 15 ETWA 0,277 0,251 1 16 ESTI 0,176 0,427 1 17 FPNI 0,643 0,779 1 18 FMII 0,000 0,358 1 19 SMCB 0,714 0,748 1 20 SHID 0,908 0,981 1 21 INCF 0,831 0,681 1 22 INDS 0,790 0,855 1 23 JSPT 0,458 0,492 1 24 JTPE 0,377 0,361 1 25 KICI 0,458 0,521 1 26 KDSI 0,771 0,794 1 68 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 27 META 0,865 0,894 1 28 PAFI 0,440 0,767 1 29 KONI 0,660 0,668 1 30 RIMO 1,024 1,403 1 31 RBMS 0,086 0,086 1 32 RODA 0,071 0,048 1 33 SIPD 0,979 0,322 1 34 SAFE 0,962 1,124 1 35 SUBA 0,858 1,108 1 36 SIMM 0,454 0,554 1 37 SMDM 1,109 0,834 1 38 TBMS 0,085 0,891 1 Berdasarkan hasil perhitungan TDTA masing-masing perusahaan kategori 1 pada tabel 4.22, pada tahun 2004 TDTA tertinggi dimiliki oleh PT. Suryamas Dutamakmur sebesar 1,109 dan terendah dimiliki oleh PT. Fortune Mate Indonesia sebesar 0,000. Pada tahun 2005 TDTA tertinggi dimiliki oleh PT. Rimo Catur Lestari sebesar 1,403 dan terendah dimiliki oleh PT. Anugrah Tambak sebesar 0,008. Tabel 4.23 Data hasil perhitungan TDTA perusahaan kelompok 3 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ARGO 1,127 1,110 2 2 DILD 1,017 1,033 2 3 M LND 1,246 1,322 2 4 M LIA 0,143 1,651 2 5 PW SI 1,525 1,708 2 6 POLY 2,654 1,988 2 7 M ITI 1,697 1,236 2 8 SUDI 1,415 1,666 2 9 TEJA 3,365 3,968 2 10 W ICO 1,675 2,076 2 Berdasarkan hasil perhitungan TDTA masing-masing perusahaan kategori 2 pada tabel 4.23 pada tahun 2004 TDTA tertinggi dimiliki oleh PT. Texmaco Jaya sebesar 3,365 dan terendah dimiliki oleh PT. Mulia Industrindo sebesar 0,143. Pada tahun 2005 TDTA tertinggi 69 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah kembali dimiliki oleh PT. Texmaco Jaya sebesar 3,968 dan terendah dimiliki oleh PT. Dharmala Intiland sebesar 1,033. Tabel 4.24 Data hasil perhitungan TDTA perusahaan kelompok 4 No Kode Tahun 1 Tahun 2 Kategori 1 ADES 1,418 1,929 3 2 ADFO 0,870 0,422 3 3 ALDI 1,809 2,649 3 4 ACAP 0,204 0,217 3 5 HPSB 0,882 0,873 3 6 BATI 0,430 0,386 3 7 BNPK 0,925 0,934 3 8 ENRG 0,891 0,815 3 9 EPMT 0,587 0,475 3 10 KLBF 0,393 0,234 3 11 LPKR 0,782 0,694 3 12 MLND 1,322 1,270 3 13 LPIN 0,431 0,467 3 14 RYAN 0,284 0,201 3 15 SRSN 0,832 0,595 3 16 SMSM 0,341 0,333 3 17 BGMT 0,306 0,329 3 18 SMPL 0,443 0,426 3 19 TOTO 0,752 0,691 3 20 TPEN 2,521 1,737 3 21 UGAR 0,939 0,387 3 Untuk memudahkan analisis data dalam tabel peniliti menggunakan tahun 1 dan 2 dikarenakan pada kelompok 4, data yang diolah menggunakan tahun yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan TDTA masing-masing perusahaan kategori 3 pada tabel 4.24, pada tahun pertama TDTA tertinggi dimiliki oleh PT. Texmaco Perkasa Engineer sebesar 2,521 dan terendah dimiliki oleh PT. Andhi Chandra Automotive sebesar 0,204. Pada tahun kedua TDTA tertinggi kembali dimiliki oleh PT. Alter Abadi sebesar 2,649 dan terendah dimiliki oleh PT. Ryana Adibusana sebesar 0,201. 70 7. Trend Harga Saham TREND Trend Harga Saham yaitu indikator teknis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan pergerakan harga saham dalam suatu periode tertentu. Berikut ini akan disajikan tabel hasil perhitungan TREND untuk perusahaan kategori 1-4: Tabel 4.25 Data hasil perhitungan Trend Harga Saham perusahaan kelompok 1 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ALKA 0,111 0,091 2 ALMI 0,249 0,169 3 AQUA -0,005 0,094 4 ARNA 0,194 0,013 5 ASII 0,350 0,199 6 AUTO 0,050 0,254 7 RMBA 0,047 0,072 8 BTON 0,179 -0,034 9 BRAM 0,075 0,183 10 BUDI -0,057 0,099 11 CLPI 0,047 -0,030 12 DVLA 0,014 -0,041 13 DAVO 0,435 -0,560 14 DLTA 0,120 0,394 15 EKAD 0,010 -0,458 16 FASW 0,185 0,197 17 GJTL 0,088 0,073 18 GGRM 0,135 0,004 19 HMSP 0,210 0,193 20 INTP 0,217 0,175 21 INAF -0,212 0,010 22 INDF 0,008 0,142 23 IKAI 0,116 0,019 24 JPRS 0,394 0,207 25 KAEF -0,057 -0,028 26 LION 0,233 0,191 27 LMSH 0,413 0,209 28 TCID 0,220 0,158 29 MYOR 0,232 -0,071 30 MERK 0,220 0,131 31 MLBI 0,070 0,111 32 MRAT -0,036 -0,115 33 PBRX -0,483 0,003 34 PYFA -0,543 0,020 35 RICY 0,470 0,204 36 RDTX 0,007 0,007 71 37 SMGR 0,244 0,145 38 BATA -0,031 -0,005 39 STTP -0,055 -0,013 40 SOBI 0,127 0,096 41 IKBI 0,148 -0,017 42 TSPC 0,185 -0,018 43 TIRT 0,164 -0,024 44 TRST 0,027 -0,111 45 ULTJ -0,125 -0,075 46 UNVR -0,649 0,059 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Berdasarkan hasil perhitungan TREND masing-masing perusahaan kategori 0 pada tabel 4.25, pada tahun 2004 TREND tertinggi dimiliki oleh PT. Ricky Putra Globalindo sebesar 0,470 dan terendah dimiliki oleh PT. Mulia Industrindo sebesar -0,649. Pada tahun 2005 TREND tertinggi dimiliki oleh PT. Astra International sebesar 0,199 dan terendah dimiliki oleh PT. Davomas Abadi sebesar -0,560. Tabel 4.26 Data hasil perhitungan Trend Harga Saham perusahaan kelompok 2 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ABBA 1,000 -0,081 1 2 ATPK 0,219 0,076 1 3 MYTX 0,000 0,017 1 4 APEX 0,016 0,271 1 5 AKSI -0,105 -0,034 1 6 APLI 0,077 0,034 1 7 BASS -0,055 0,040 1 8 BMSR 0,059 -0,014 1 9 BKSL 0,049 0,176 1 10 CEKA 0,075 0,270 1 11 CTTH -0,086 -0,103 1 12 DSUC 0,313 0,317 1 13 DNET 0,425 -0,393 1 14 ERTX -0,203 -0,070 1 15 ETWA 0,254 0,102 1 16 ESTI -0,279 -0,127 1 17 FPNI -0,076 -0,106 1 18 FMII -0,233 -0,048 1 19 SMCB 0,152 0,080 1 20 SHID 0,047 -0,098 1 21 INCF -0,040 -0,067 1 22 INDS 0,029 -0,027 1 72 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 23 JSPT 0,009 -0,029 1 24 JTPE -0,352 -1,000 1 25 KICI -0,055 -0,146 1 26 KDSI -0,062 -0,099 1 27 AKSI 0,059 0,027 1 28 APLI 0,061 0,067 1 29 BASS -0,023 -0,286 1 30 BMSR -0,063 -0,121 1 31 BKSL 0,182 -0,026 1 32 CEKA -0,087 -0,151 1 33 CTTH 0,393 0,114 1 34 DSUC 0,136 -0,026 1 35 DNET 0,258 0,067 1 36 ERTX -0,229 -0,062 1 37 ETWA 0,111 0,222 1 38 ESTI 0,061 0,213 1 Berdasarkan hasil perhitungan TREND masing-masing perusahaan kategori 1 pada tabel 4.26, pada tahun 2004 TREND tertinggi dimiliki oleh PT. Abdi Bangsa sebesar 1,000 dan terendah dimiliki oleh PT. Jasuindo Tiga Perkasa sebesar -0,352. Pada tahun 2005 TREND tertinggi dimiliki oleh PT. Daya Sakti Unggul sebesar 0,317 dan terendah dimiliki oleh PT. Jasuindo Tiga Perkasa, PT. Suryamas Duta Makmur dan Tembaga Mulia sebesar -1,000. Tabel 4.27 Data hasil perhitungan Trend Harga Saham perusahaan kelompok 3 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah No Kode 2004 2005 Kategori 1 ARGO 0,126 0,005 2 2 DILD 0,356 0,348 2 3 MLND -0,231 -0,004 2 4 MLIA 0,086 0,101 2 5 PWSI 0,081 0,333 2 6 POLY 0,273 -1,000 2 7 MITI 0,222 -1,000 2 8 SUDI -0,062 -0,027 2 9 TEJA 0,000 0,000 2 10 WICO 0,141 -0,123 2 73 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Berdasarkan hasil perhitungan TREND masing-masing perusahaan kategori 2 pada tabel 4.27, pada tahun 2004 TREND tertinggi dimiliki oleh PT. Dharmala Intiland sebesar 0,356 dan terendah dimiliki oleh PT. Mulialand sebesar -0,231. Pada tahun 2005 TREND tertinggi kembali dimiliki oleh PT. Dharmala Intiland sebesar 0,348 dan terendah dimiliki oleh PT. Polysindo Ekaperkasa dan Siwani Trimitra sebesar - 1,000. Tabel 4.28 Data hasil perhitungan Trend Harga Saham perusahaan kelompok 4 No Kode Tahun 1 Tahun 2 Kategori 1 ADES -0,118 -0,092 3 2 ADFO 0,000 0,069 3 3 ALDI -0,417 -0,217 3 4 ACAP -0,035 -0,135 3 5 HPSB -0,091 -0,053 3 6 BATI -0,016 0,001 3 7 BNPK -0,230 -0,133 3 8 ENRG 0,260 0,611 3 9 EPMT 0,161 0,059 3 10 KLBF 0,249 0,236 3 11 LPKR 0,574 -0,193 3 12 MLND -0,155 0,146 3 13 LPIN 0,285 -0,206 3 14 RYAN 0,024 0,000 3 15 SRSN 0,000 0,074 3 16 SMSM -0,033 0,025 3 17 BGMT -0,348 -0,045 3 18 SMPL 0,191 0,143 3 19 TOTO 0,116 0,020 3 20 TPEN -0,017 0,000 3 21 UGAR -0,028 0,028 3 Untuk memudahkan analisis data dalam tabel peniliti menggunakan tahun 1 dan 2 dikarenakan pada kelompok 4, data yang diolah menggunakan tahun yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan TREND masing-masing perusahaan kategori 3 pada tabel 4.28, pada tahun pertama TREND tertinggi dimiliki oleh PT. Lippo 74 Karawaci sebesar 0,574 dan terendah dimiliki oleh PT. Alter Abadi sebesar -0,417. Pada tahun kedua TREND tertinggi dimiliki oleh PT. Energi Mega Persada sebesar 0,611 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Alter Abadi sebesar -0,217. 8. Logaritma Natural Asset LNASSET LNASSET yaitu logaritma natural dari besarnya total asset yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun. Semakin besar total asset yang dimiliki perusahaan diharapkan semakin mempunyai kemampuan dalam melunasi kewajiban di masa depan. Berikut ini akan disajikan tabel hasil perhitungan TREND untuk perusahaan kategori 1-4: Tabel 4.29 Data hasil perhitungan LNASSET perusahaan kelompok 1 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ALKA 25,151 24,562 2 ALMI 27,561 27,415 3 AQUA 27,232 27,317 4 ARNA 26,414 26,623 5 ASII 31,298 31,481 6 AUTO 28,522 28,739 7 RMBA 28,302 28,242 8 BTON 24,045 24,045 9 BRAM 28,168 28,167 10 BUDI 27,570 27,609 11 CLPI 25,136 25,402 12 DVLA 26,790 27,034 13 DAVO 28,087 28,189 14 DLTA 26,844 27,011 15 EKAD 24,874 25,043 16 FASW 28,597 28,689 17 GJTL 29,478 29,643 18 GGRM 29,591 30,728 19 HMSP 30,091 30,110 20 INTP 29,910 29,986 21 INAF 26,985 26,975 22 INDF 30,383 30,325 23 IKAI 27,345 27,280 75 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 24 JPRS 26,226 26,046 25 KAEF 27,791 27,795 26 LION 25,712 25,829 27 LMSH 24,479 24,464 28 TCID 26,881 27,025 29 MYOR 27,878 28,009 30 MERK 26,024 26,108 31 MLBI 27,039 27,078 32 MRAT 26,408 26,395 33 PBRX 25,574 26,690 34 PYFA 24,978 25,061 35 RICY 26,418 26,757 36 RDTX 26,497 26,623 37 SMGR 29,528 29,618 38 BATA 26,287 26,446 39 STTP 26,876 26,892 40 SOBI 27,003 27,115 41 IKBI 26,822 27,030 42 TSPC 28,396 28,484 43 TIRT 27,419 27,477 44 TRST 28,279 28,375 45 ULTJ 27,894 27,858 46 UNVR 28,925 28,977 Berdasarkan hasil perhitungan LNASSET masing-masing perusahaan kategori 0 pada tabel 4.29, pada tahun 2004 LNASSET tertinggi dimiliki oleh PT. Astra International sebesar 31,298 dan terendah dimiliki oleh PT. Betonjaya Manunggal sebesar 24,045. Pada tahun 2005 LNASSET tertinggi kembali dimiliki oleh PT. Astra International sebesar 31,481 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Betonjaya Manunggal sebesar 24,045. 76 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah Tabel 4.30 Data hasil perhitungan LNASSET perusahaan kelompok 2 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ABBA 25.571 25.500 1 2 ATPK 25.184 25.156 1 3 MYTX 28.579 28.506 1 4 APEX 28.594 28.796 1 5 AKSI 25.343 25.455 1 6 APLI 26.457 26.401 1 7 BASS 26.923 26.675 1 8 BMSR 26.077 26.060 1 9 BKSL 28.362 28.285 1 10 CEKA 26.392 26.534 1 11 CTTH 26.271 26.170 1 12 DSUC 26.752 26.705 1 13 DNET 23.830 23.767 1 14 ERTX 26.418 26.421 1 15 ETWA 26.916 26.876 1 16 ESTI 27.021 27.103 1 17 FPNI 26.625 26.530 1 18 FMII 25.318 25.714 1 19 SMCB 29.649 29.622 1 20 SHID 27.301 27.273 1 21 INCF 24.489 24.488 1 22 INDS 26.584 26.854 1 23 JSPT 28.575 28.566 1 24 JTPE 25.201 25.167 1 25 KICI 25.859 25.807 1 26 KDSI 26.659 26.676 1 27 META 25.151 25.168 1 28 PAFI 27.288 27.265 1 29 KONI 24.926 24.916 1 30 RIMO 24.783 24.474 1 31 RBMS 26.083 26.054 1 32 RODA 25.071 25.026 1 33 SIPD 27.857 27.778 1 34 SAFE 26.152 25.988 1 35 SUBA 27.524 27.454 1 36 SIMM 25.630 25.597 1 37 SMDM 28.385 28.378 1 38 TBMS 27.289 27.451 1 Berdasarkan hasil perhitungan LNASSET masing-masing perusahaan kategori 1 pada tabel 4.30, pada tahun 2004 LNASSET tertinggi dimiliki oleh PT. Holcim sebesar 29,649 dan terendah dimiliki oleh PT. Indocitra Finance sebesar 24,489. Pada tahun 2005 LNASSET 77 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah tertinggi kembali dimiliki oleh PT. Holcim sebesar 29,662 dan terendah dimiliki oleh PT. Dyviacom Intrabumi sebesar 23,767. Tabel 4.31 Data hasil perhitungan LNASSET perusahaan kelompok 3 No Kode 2004 2005 Kategori 1 ARGO 28,196 28,301 2 2 DILD 28,267 28,298 2 3 MLND 27,916 27,961 2 4 MLIA 31,418 29,046 2 5 PWSI 26,552 26,486 2 6 POLY 29,511 29,438 2 7 MITI 25,206 24,405 2 8 SUDI 27,371 27,240 2 9 TEJA 27,118 26,988 2 10 WICO 26,950 26,773 2 Berdasarkan hasil perhitungan LNASSET masing-masing perusahaan kategori 2 pada tabel 4.31, pada tahun 2004 LNASSET tertinggi dimiliki oleh PT. Mulia Industrindo sebesar 31,418 dan terendah dimiliki oleh PT. Siwani Trimitra sebesar 25,206. Pada tahun 2005 LNASSET tertinggi dimiliki oleh PT. Polysindo Ekaperkasa sebesar 29,438 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Siwani Trimitra sebesar 24,405. Tabel 4.32 Data hasil perhitungan LNASSET perusahaan kelompok 4 No Kode Tahun 1 Tahun 2 Kategori 1 ADES 26,071 26,175 3 2 ADFO 25,343 25,320 3 3 ALDI 26,687 26,281 3 4 ACAP 25,679 25,707 3 5 HPSB 26,299 26,358 3 6 BATI 27,274 27,248 3 7 BNPK 28,196 27,995 3 8 ENRG 22,570 23,014 3 9 EPMT 28,251 28,227 3 10 KLBF 29,164 29,162 3 11 LPKR 29,061 29,346 3 12 MLND 27,961 27,928 3 13 LPIN 25,588 25,486 3 78 Sumber : Financial Report BEI, Data Diolah 14 RYAN 24,716 24,255 3 15 SRSN 26,351 26,547 3 16 SMSM 27,220 27,298 3 17 BGMT 27,070 27,097 3 18 SMPL 26,042 26,023 3 19 TOTO 27,466 27,535 3 20 TPEN 27,200 27,706 3 21 UGAR 28,246 28,025 3 Untuk memudahkan analisis data dalam tabel peniliti menggunakan tahun 1 dan 2 dikarenakan pada kelompok 4, data yang diolah menggunakan tahun yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan LNASSET masing-masing perusahaan kategori 3 pada tabel 4.32, pada tahun pertama LNASSET tertinggi dimiliki oleh PT. Kalbe Farma sebesar 29,164 dan terendah dimiliki oleh PT. Energi Mega Persada sebesar 22,570. Pada tahun kedua LNASSET tertinggi dimiliki oleh PT. Lippo Karawaci sebesar 29,346 dan terendah kembali dimiliki oleh PT. Energi Mega Persada sebesar 23,014.

C. Analisis Multinomial Logit