dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberi kepuasan Rakhmat, 2004:66.
Salah satu macam riset
Uses and Gratifications
yang saat ini berkembang adalah yang dibuat oleh Philip Palmgreen. Kebanyakan riset
Uses and Gratification
memfokuskan pada motif sebagai variabel independen yang mempengaruhi penggunaan media. Palmgreen juga menggunakan dasar yang
sama yaitu orang menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep yang diteliti oleh Palmgreen ini tidak berhenti disitu dengan menanyakan
apakah motif-motif audiens itu telah dapat dipenuhi oleh media. Dengan kata lain apakah audiens puas setelah menggunakan media Kriyantono, 2009:208.
2.1.7 Motif dan motivasi
Motif dan motivasi mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan. Menurut Hamzah B. Uno 2008: 3, istilah motivasi berasal dari kata
motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Sedangkan menurut
pendapat M. Ngalim purwanto 1990:60 motif adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak
melakukan sesuatu. Menurut Rochman Natawijaya 1980: 78, motif adalah setiap kondisi atau keadaan seseorang atau suatu organisme yang menyebabkan atau
kesiapannya untuk memulai atau melanjutkan suatu serangkaian tingkah lakuatau perbuatan. Hal ini diperjelas oleh Sudibyo Setyobroto 1989: 24, bahwa motif
adalah sumber penggerak dan pendorong tingkah laku individu untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa motif mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap tindakan atau perbuatan manusia yang dapat diartikan sebagai latar
belakang dari tingkah laku manusia itu sendiri. Motif merupakan suatu keadaan tertentu pada diri manusia yang mengakibatkan manusia itu bertingkah laku untuk
mempunyai tujuan. Motivasi adalah “pendorong”; suatu usaha yang disadari
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar seseorang tersebut tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu, Ngalim Purwanto, 1990: 71.
Menurut McDonald dalam Oemar Hamalik 1992: 173, motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku
yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya, Hamzah B. Uno, 2008:3. Menurut Rochman Natawidjaja 1980: 79, motivasi ialah suatu proses untuk
menggiatkan motif - motif menjadi perbuatan atau tingkah laku yang mengatur tingkahlaku atau perbuatan untuk memuaskan kebutuhan atau menjadi tujuan.
gDengan batasan-batasan dan pengertian di atas, maka rumus perbuatan tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut:
Gambar 2.4 Rumus Perbuatan, Rochman Natawidjaja, 1980:79
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulan bahwa, motivasi adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan sehingga
tercapai suatu kebutuhan yang diinginkan. McQuail 1991: 72 membagi motif penggunaan media oleh individu ke dalam
empat kelompok. Adapun pembagian tersebut adalah: 1.
Motif Informasi 1.
Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia.
2. Mencari bimbingan berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-
hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. 3.
Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. 4.
Belajar, pendidikan diri sendiri.
Dorongan Tujuan
motif Perbuata
kebutuhan Motivasi
5. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2. Motif Identitas Pribadi
1. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
2. Menemukan model perilaku.
3. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media.
4. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
1. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain..
2. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa
memiliki. 3.
Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. 4.
Memperoleh teman selain dari manusia. 5.
Membantu menjalankan peran sosial. 6.
Memungkinkan diri untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat.
4. Motif Hiburan
1. Melepaskan diri dari permasalahan.
2. Bersantai.
3. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
4. Mengisi waktu.
5. Penyaluran emosi.
6. Membangkitkan gairah seks.
Individu-individu menggunakan media massa karena didorong oleh motif- motif tertentu yang dicarikan pemuasannya melalui media tertentu pula, meski
betapa pun kecilnya pemuasan yang dapat dilakukan media tersebut. Dari berbagai motif yang mendorong menggunakan media, akan tumbuh semacam
harapan yang dicarikan pemuasannya melalui media tersebut. Hal ini akan menimbulkan suatu pola perilaku penggunaan media sebagai perwujudan dari
motif yang ada. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang untuk
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Motivasi
juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan. Motivasi lebih dekat pada mau melaksanakan untuk mencapai
tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya Uno, 2008:1. Allan Rubin dalam Morissan, 2010:270 menemukan bahwa alasan atau motivasi
orang menggunakan media dapat dikelompokkan kedalam sejumlah kategori yaitu untuk menghabiskan waktu, sebagai teman
companionship
, memenuhi ketertarikan
excitement
, pelarian, kesenangan, interaksi sosial, memperoleh informasi dan untuk mempelajari konten media tertentu.
Pada umumnya motivasi juga mempunyai sifat siklus melingkar, yaitu motivasi timbul, memicu perilaku kepada tujuan
goal
, dan akhirnya setelah tujuan tercapai, motivasi itu terhenti. Tetapi akan kembali ke keadaan seperti
semula apabila ada sesuatu kebutuhan lagi Walgito, 2002:169. Rosengren mendefinisikan kebutuhan sebagai infrastruktur biologis dan psikologis yang
menjadi landasan bagi semua perilaku sosial manusia dan bahwa sejumlah besar kebutuhan biologis dan psikologis menyebabkan kita beraksi dan bereaksi dalam
Lull, 1998:117. Kebutuhan berasal dari “pengalaman sosial” dan bahwa media massa sekalipun kadang-kadang dapat membantu membangkitkan khalayak ramai
suatu kesadaran akan kebutuhan tertentu yang berhubungan dengan situasi sosialnya McQuail dkk dalam Lull, 1998:117.
2.1.8 Opini Menurut Dan Nimmo, Pengertian opini adalah suatu respons aktif