Metode Penelitian Leting Arya Bratha Yudha Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode dibentuk dari kata “metodos” yang berarti teknik atau cara. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis Suriasumantri, 2001:119. Metode dalam pembuatan penelitian ini menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada dalam kegiatan ilmiah. Metode pengumpulan data pada penelitian menggunakan angket namun sering pula disebut sebagai metode kuesioner. Metode kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim atau diisi oleh responden. Setelah diisi kuesioner dikembalikan lagi kepada peneliti Bungin, 2009:123. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Selain itu, metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatat dalam buku observasinya Rakhmat, 2007:4.

3.2 Deskripsi Lokasi Penelitian

Markas SATUAN BRIMOB POLDA SUMUT Jl. K. H. Wahid Hasyim No. 3-1, Medan.

3.2.1 Sejarah SATUAN BRIMOB POLDA SUMUT

Pada saat pendudukan Jepang di indonesia,setiap keresidenan dibentuk kepolisian keresidenan yang disebut „‟ Chiang bo ”. Kepolisian keresidenan ini membawahi kantor kepolisian kabupaten disebut “ keisatsu syo “ yang membawahi kesatuan dengan nama “tokobetsu kaisatsu tai”. Dalam bahasa Indonesianya adalah Pasukan Polisi Istimewa. Tokobetsu kaisatsu tai dibentuk pada tahun 1943 yang anggotanya berasal dari polisi remaja lulusan dari pendidikan polisi keresidenan. Pada umumnya tokobetsu kaisatsu tai dari kalangan kaum pribumi atau bangsa Indonesia. Para calon anggotanya diasramakan dan mendapat pendidikan maupun latihan kemiliteran dari tentara jepang. Lulusannya tersebut menjadikan anggota tokobetsu kaisatsu tai. Mereka menjadi terlatih, berdisiplin tinggi, terorganisir dan memiliki persenjataan yang lengkap, sehingga kesatuan ini merupakan kesatuan yang tangguh dan lengkap. Dengan kalahnya tentara jepang dalam perang dunia II dan menggemanya pekik kemerdekaan bagi rakyat indonesia ke seluruh pelosok tanah air, begitu juga Keresidenan Tapanuli. Berdasarkan SK. Gubernur Sumatera Utara T.M Hasan diangkatlah Dr.Ferdinan Lumban Tobing sebagai Residen Tapanuli yang berkedudukan di Tarutung awal Oktober 1945 dikibarkanlah bendera Merah Putih di Lapangan Tarutung yang dipimpin oleh Keresidenan Tapanuli Dr.F.Lumban Tobing. Berdasarkan Surat Ketetapan Cabang Jawatan Kepolisian untuk sumatera di lebur namanya menjadi Mobile Brigade Polisi Keresidenan Tapanuli . Nama Mobil Brigede Polisi ini berdasarkan surat perintah kepala muda kepolisian No. : 126 78 91 tanggal 14 Nopember 1946 perihal Pembentukan Mobile Brigade di tiap keresidenan. Pembentukan mobile brigade polisi dimaksudkan untuk menyeragamkan nama, susunan kepangkatan, tugas tata cara kerja dari pasukan kepolisian yang terdapat di keresidenan di Indonesia. Sebelumnya nama polisi beraneka ragam, ada Polisi Pejuang, Polisi Istimewa, Barisan Istimewa Polisi. Dengan surat kepala kepala kepolisian Negara No.26 XIII 1952 tanggal 6 mei 1952 mobil brigade direorganisasi. Dalam reorganisasi tersebut dijelaskan untuk ditingkat pusat kepala bagian inspeksi mobile brigade jawatan kepolisian Negara, ditingkat propinsi koordinator inspektur mobil brigade dan ditingkat keresidenan mobil brigade rayon pimpinan tehnis tetap berada pada kepolisian keresidenan. Koordinator inspektur mobile brigade Sumut-Aceh memiliki kekuatan 8 kompi berkedudukan : 1. Kompi 5129 berkedudukan di Medan. 2. Kompi 5132 berkedudukan di Binjai. 3. Kompi 514 berkedudukan di Pematang Siantar. 4. Kompi 5140 berkedudukan di sibolga. 5. Kompi 5134 berkedudukan di Tebing Tinggi. 6. Kompi 5164 berkedudukan di Banda aceh. 7. Kompi 5272 berkedudukan di Tanjung balai 8. Kompi 5378 berkedudukan di Markas koordinator Inspektur Mobil brigade di Medan. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Polisi Negara No.Pol : 13 Mb 1959 Tanggal 25 April 1959. Ditingkat jawatan kepolisian Negara disebut komandan mobile brigade pusat. Ditingkat propinsi disebut komandan mobile brigade daerah dengan 3 Batalyon senapan sebagai unsur pelaksanaan tugas. Ditingkat keresidenan adanya kesatuan mobile brigade hanya didasarkan atas lokasi markas pasukan saja. Untuk Koordinator dan Inspektur Mobile Brigade Sumut namanya menjadi komandemen mobile brigade Sumut-Aceh dengan kekuatan 3 Batalyon dengan kedudukan : Batalyon 515 Rencong Sakti berkedudukan di Aceh dengan kekuatan 1 kompi berkedudukan di Banda aceh dengan nama kompi 5164; Batalyon 516 Elang Sakti berkedudukan di Medan dengan kekuatan 3 kompi yang terdiri dari. 1. Kompi 5378 berkedudukan di Medan 2. Kompi 5129 berkedudukan di Medan 3. Kompi 5132 berkedudukan di Binjai Batalyon 517 Patuan Nagari berkedudukan pertama di Tarutung kedua di P.sidimpuan dan terakhir di P.Siantar dengan kekuatan 4 kompi yang terdiri dari:  Kompi 514 berkedudukan di P.Siantar  Kompi 5140 berkedudukan di Sibolga  Kompi 5134 berkedudukan di Tebing tinggi  Kompi 5272 berkedudukan di Tanjung balai Pada peringatan hari ulang tahun mobile brigade yang XVI tanggal 14 Nopember 1961, nama Mobile Brigade yang disingkat Mobrig diganti dengan nama Brigade mobil yang disebut dengan Brimob. Presiden Soekarno memberikan penghargaan “ NUGRAHA SAKANTI YANA UTAMA “ karena dengan penuh kewaspadaan telah mendarma bhaktikan dirinya untuk kepentingan tugas kepolisian maupun Negara. Sesuai surat Keputusan Kepala Kepolisian RI. No. Pol. Kep 05 III 1972 tanggal 17 Maret 1972 tentang Refungsionalisasi dan Reorganisasi Korps Brigade Mobil Polri diatur sebagai berikut : ditingkat Pusat Markas Korps Brimob Polri dimasukkan dalam Komando Samapta. Kesatuan Brimob yang di daerah dimasukkan dalam Organik Komdak. Kesatuan yang berada di Resimen V Sumut- Aceh diganti menjadi SAT BRIMOBDAK – II SU. Dengan demikian Korps Brimob Resimen V Sumut-Aceh masuk dalam markas Komando Daerah Kepolisian II Sumatra Utara KOMDAK II SU . Seluruh Bataliyon di bubarkan sehingga menjadi 3 Kompi saja yang berkedudukan di: 1. Kompi 03 Berkedudukan di P. Siantar 2. Kompi 04 Berkedudukan di Binjai 3. Kompi 05 Berkedudukan di Sibolga Pada tahun 1994 Dibawah kepemimpinan Dansat Brimobda Sumut Letkol Pol Bambang Suedi mulai merencanakan dan merumuskan piranti lunak serta pelaksanaan penataan sarana dan prasarana guna meningkatkan pendayagunaan Sat Brimobda Sumut dan pembangunan Markas Batalyon di Binjai dan Markas Batalyon di Tebing Tinggi, sebagai satuan pelaksana dibentuk 3 Batalyon kerangka dengan kedudukan di: 1. Batalyon A berkedudukan di Binjai dengan kekuatan 6 Kompi: a. Kompi Markas berkedudukan di Binjai b. Kompi 1 berkedudukan di Medan c. Kompi 2 berkedudukan di Tanjung Morawa d. Kompi 3 berkedudukan di Binjai e. Kompi Bantuan berkedudukan Binjai 2. Batalyon B berkedudukan di Tebing Tinggi dengan kekuatan 6 Kompi : a. Kompi Markas berkedudukan di Tebing Tinggi b. Kompi 1 berkedudukan di Tebing Tinggi c. Kompi 2 berkedudukan di Pematang Siantar d. Kompi 3 brkedudukan di TanjungBalai e. Kompi 4 berkedudukan di Tebing Tinggi f. Kompi Bantuan berkedudukan di Tebing Tinggi 3. Batalyon C berkedudukan di Padang Sidempuan dengan kekuatan 2 Kompi untuk sementara kedudukan masih di Medan.

3.2.1 Visi SATUAN BRIMOB POLDA Sumut

Terwujudnya SATBRIMOB POLDA Sumut sebagai tenaga bantuan taktis back up operasional satuan kewilayahan yang bertugas membina kemampuan dan mengerahkan kekuata dalam menanggulangi gangguan keamanan yang berintensitas tinggi serta membarikan perlindungan, pengayoman pelayanan kepada masayrakat yang profesional, bermoral, modern dan dipercaya dalam penegakan hukum dengan tetap menjunjung tinggi hukum dan HAM untuk menciptakan susanan KAMTIBMAS yang kondusif diwilayah provinsi sumatera utara.

3.2.2 Misi SATUAN BRIMOB POLDA Sumut

- Meningkatkan kinerja SATUAN BRIMOB POLDA Sumut secara profesional, transparan, akuntabel dalam penegakan hukum dengan tetap menjunjun tinggi hukum dan HAM. - Menyiapakan bantuan dan memberikan bantuan taktis back up kepada satuan kewilayahan maupun fungsi tehnis kepolisian lainnya dalambentuk membantu, melengkapi, melindungi, memperkuat dan menggantikan sehingga dapat membatasi ruang gerak, melumpuhkan, menangkap pelaku kejahatan beserta saksi dan barang buktinya. - Meningkatkan pelatihan – pelatihan baik perorangan maupun satuan agar tetap terpelihara disiplin dan keterampilan yang dimiliki berlapis dan berjengjang agar dapat menciptakan rasa aman. - Meningkatkan pengawasan baik internal maupun eksternal serta pengawasan langsung di lapangan dalam mewujudkan kinerja SATUAN BRIMOB POLDA Sumut yang bersih, berwibawa, terpecaya, dan modern. - menigkatkan kinerja dalam meningkatkan potensi masyarakat sehingga terjalin komunikasi dengan masyarakat dalam menciptakan rasa aman, tentram dan damai dalam kehidupan masyarakat dan situasi KAMTIBMAS yang kondusif. - Meningkatkan koordinasi dengan lembaga, instansi swasta dan satuan samping dalam menciptakan kondisi KAMTIBMAS yang kondusif di provinsi Sumatera Utara.

3.3 Leting Arya Bratha Yudha Medan

Leting Arya Bratha Yudha atau juga sering disebut angkatan 41 adalah salah satu leting yang ada di kesatuan BRIMOB POLDA Sumut. Terbentuk tanggal 14 November 2013 yang anggotanya terdiri dari 3000 personel diseluruh Indonesia. Untuk provinsi Sumatera Utara ada 107 personel dan rata – rata bertugas di kota Medan. Leting ini merupakan salah satu leting dari kompi 5129 yang berkedudukan di Medan dari puluhan leting yang ada di satuan BRIMOB POLDA Sumut adapun leting – leting lain diantaranya leting 40, 39, 38, 37 dan leting 41 Arya Bratha Yudha adalah leting terakhir sampai Oktober 2015. Adapun tugas – tugas khusus leting ini adalah menanggulangi gangguan KAMTIBMAS keamanan ketertiban masyarakat berkadar tinggi seperti pemberantasan terorisme, penjinakan bom, dan SAR search and rescue . Setiap personel memiliki pangkat yang sama ketika mereka dinyatakan lulus dari proses pelatihan yaitu BHARADA namun mereka memiliki jabatan yang berbeda - beda. Adapun jabatan – jabatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. TAMIN SI OPS tamtama administrasi seksi operasional 2. TAMIN SI SARPRAS tamtama administrasi seksi sarana dan prasarana. 3. TAMIN SI PROVOS tamtama administrasi seksi provos 4. TAMIN SI KESJAS tamtama administrasi seksi kesehatan jasmani 5. TAMIN SI YANMA tamtama adminsistrasi seksi pelayanan markas 6. TANIT SUBDEN 1A tamtama unit detasemen 1A 7. TANIT SUBDEN 2A tamtama unit detasemen 2A 8. TANIT SUBDEN 3A tamtama unit detasemen 3A 9. TANIT SUBDEN 4A tamtama unit detasemen 4A 10. TANIT SUBDEN 1B tamtama unit detasemen 1B 11. TANIT SUBDEN 2B tamtama unit detasemen 2B 12. TANIT SUBDEN 3B tamtama unit detasemen 3B 13. TANIT SUBDEN 4B tamtama unit detasemen 4B 14. TANIT SUBDEN 1C tamtama unit detasemen 1C 15. TANIT SUBDEN 2C tamtama unit detasemen 2C 16. TANIT SUBDEN 3C tamtama unit detasemen 3C

3.4 Populasi dan sampel

Dokumen yang terkait

Tayangan 86 di Net Tv dan Citra Polisi (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

1 8 93

Opini Anggota Brimob Terhadap Tayangan 86 Net Tv (Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Anggota Brimob Leting Arya Bratha Yudha Medan Terhadap Tayangan 86 Net Tv)

1 10 97

Opini Anggota Brimob Terhadap Tayangan 86 Net Tv (Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Anggota Brimob Leting Arya Bratha Yudha Medan Terhadap Tayangan 86 Net Tv)

0 0 14

Opini Anggota Brimob Terhadap Tayangan 86 Net Tv (Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Anggota Brimob Leting Arya Bratha Yudha Medan Terhadap Tayangan 86 Net Tv)

0 0 2

Opini Anggota Brimob Terhadap Tayangan 86 Net Tv (Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Anggota Brimob Leting Arya Bratha Yudha Medan Terhadap Tayangan 86 Net Tv)

0 0 6

Opini Anggota Brimob Terhadap Tayangan 86 Net Tv (Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Anggota Brimob Leting Arya Bratha Yudha Medan Terhadap Tayangan 86 Net Tv)

0 1 29

Opini Anggota Brimob Terhadap Tayangan 86 Net Tv (Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Anggota Brimob Leting Arya Bratha Yudha Medan Terhadap Tayangan 86 Net Tv)

0 0 2

Tayangan 86 di Net Tv dan Citra Polisi (Studi Korelasional Pengaruh Hubungan Tayangan 86 di Net Tv Terhadap Citra Polisi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 1 14

OPINI ANGGOTA POLISI DI MAPOLRESTABES SURABAYA MENGENAI TAYANGAN 86 DI NET TV SKRIPSI

1 1 22

Opini anggota Polisi di Mapolrestabes Surabaya mengenai tayangan 86 di NET TV - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 1 11