4.1 5.5 5 5 8.48 12.75 Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Perkembangan indikator ekonomi makro dalam bisnis properti dari tahun 2002 sampai dengan prediksi 2007 dapat dilihat dalam grafik di bawah ini : PDB, TINGKAT INFLASI DAN BI RATE Tahun 2002 - 2006 dan Prediksi Tahun 2007P

3.6 4.1

4.5 5.5

5.8 6.1

10 .03

6. 4

17 .7 5

6.2 5

5.7 5

13.1 8.48

7.41 12.75

9.75 8.5

5. 06

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2002 2003 2004 2005 2006 2007P Tahun Pers en PDB Tingkat Infasi BI Rate Sumber : BI diolah oleh PSPI, Desember 2006 Gambar 1.2 : Grafik Garis PDB, Tingkat Inflasi dan BI Rate Melihat Gambar 1.2. di atas, terlihat bahwa PDB Pendapatan Domestik Bruto mengalami peningkatan dari tahun 2002 sampai dengan 2007. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik karena didorong oleh tingginya tingkat konsumsi terutama konsumsi pemerintah dan ekspor. Dari sisi usaha swasta, tingkat konsumsi meningkat meskipun belum terlalu kuat. Dari sisi aliran dana investasi, belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang signifikan. Dari sisi penawaran, sektor bangunan dan sektor pengangkutan dan komunikasi terus menunjukkan pertumbuhan yang tinggi dan diprediksikan akan diikuti dengan peningkatan laju pertumbuhan sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan sisi masyarakat, daya beli yang lemah sebagai akibat dari kenaikan BBM pada Oktober 2005 belum pulih sepenuhnya. Penurunan tingkat inflasi dan BI rate yang terjadi di tahun 2006, tidak membawa bisnis properti ke arah yang lebih baik, karena rendahnya tingkat inflasi ini dapat diinterprestasikan sebagai menurunnya daya beli masyarakat terhadap tingginya harga barang setelah kenaikan harga-harga akibat kenaikan BBM pada Oktober 2005. Hal ini terlihat pada bulan September-Oktober 2006 lalu yang menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran relatif tidak berbeda dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Akibat rendahnya daya beli masyarakat, mendorong banyak perusahaan mengurangi produksi dan menunda ekspansi, serta berlomba menurunkan harga atau mencegah terjadinya kenaikan harga. Begitu juga pada sektor properti, memasuki akhir tahun 2006 banyak pengembang mulai bersifat pasif dan menunggu perkembangan meningkatnya daya beli masyarakat. Faktor fundamental sektor properti sangat dipengaruhi oleh indikator ekonomi makro, akan tetapi indikator ekonomi makro pada tahun 2006 tidak menunjukkan pengaruhnya terhadap perbaikan kinerja di sektor properti. Seharusnya dengan naiknya PDB, menurunnya tingkat inflasi serta BI rate dapat meningkatkan kinerja sektor properti secara keseluruhan. Dengan kondisi ekonomi makro yang belum begitu stabil, setiap investor yang ingin melakukan investasi di pasar modal melakukan analisis terhadap saham yang ingin dibelinya karena mengharapkan keuntungan dari dana yang akan ditanamkannya, baik itu berupa dividend maupun capital gain. Kekuatan dan keakuratan analisis yang dilakukan investor mempengaruhi besar kecilnya keuntungan yang akan diterima. Kekuatan analisis ini akan memberikan informasi kepada investor, mengenai waktu yang paling tepat untuk membeli saham tertentu dan kapan harus menjual kembali saham tersebut ke pasar.

1.2. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah faktor fundamental return on assets, return on equity, debt to equity ratio, price earning ratio, earning per share, book value dan risiko sistematik beta memiliki pengaruh terhadap harga saham properti di Bursa Efek Jakarta?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental return on assets, return on equity, debt to equity ratio, price earning ratio, earning per share, book value dan risiko sistematik beta secara serempak terhadap harga saham properti di Bursa Efek Jakarta. 2. Untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental return on assets, return on equity, debt to equity ratio, price earning ratio, earning per share, book value dan risiko sistematik beta secara parsial terhadap harga saham properti di Bursa Efek Jakarta.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menambah wawasan dan pandangan kepada peneliti, tentang faktor fundamental dan risiko sistematik dalam mempelajari pergerakan harga saham properti di Bursa Efek Jakarta serta variabel-variabel yang mempengaruhinya. 2. Melalui penelitian ini diharapkan dapat melengkapi temuan-temuan empiris yang telah ada mengenai pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham dalam kaitannya dengan ilmu manajemen keuangan dan investasi. 3. Sebagai referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang tertarik mendalami dunia investasi, untuk mendapatkan penemuan-penemuan baru yang berguna bagi kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan. 4. Sebagai pedoman bagi para investor khususnya dan masyarakat umumnya, dalam memberikan informasi yang lebih lengkap, dan jelas mengenai pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham properti di Bursa Efek Jakarta, sehingga dapat mempertimbangkan pengambilan keputusan yang akurat dalam menginvestasikan dana nya di pasar modal.

1.5. Kerangka Pemikiran