Tabel 5.10. Tabulasi Silang Pasien Apendisitis dan Gejala Klinis Apendisitis
Akut Kronik
Perforasi Total
Nyeri perut Demam
Nyeri perut + mual muntah Nyeri perut + demam
Nyeri perut + mual muntah + demam Nyeri perut + mual muntah + demam
+ diare 12
2 2
11 10
7 4
3 1
1 2
2 4
2 18
2 5
14 15
9
Total 44
9 10
63
Dari tabel 5.10. diketahui bahwa pasien apendisitis akut paling sering hanya mengalami gejala klinis nyeri perut yaitu sebanyak 15 orang dan hanya 2 orang
pasien yang datang hanya dengan gejala klinis demam. Pada apendisitis kronik juga didapatkan gejala klinis yang lebih sering nyeri perut sebanyak 4 orang dan tidak
ada pasien yang datang hanya dengan keluhan demam saja sedangkan pada apendisitis perforasi lebih sering pasien datang dengan gejala klinis nyeri perut,
mual muntah dan demam sebanyak 4 orang dan tidak ada pasien yang datang hanya dengan gejala klinis demam saja atau kombinasi nyeri perut dan mual muntah.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Usia
Berdasarkan tabel 5.1. dapat diketahui bahwa pasien apendisitis paling sering ditemukan pada pasien yang berusia antara 10-18 tahun yaitu sebanyak 47 orang
74,6 kemudian diikuti oleh pasien yang berusia antara 1-9 tahun yaitu sebanyak 16 orang 25,4. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Sulu
et al
. 2010 yang mendapatkan bahwa apendisitis banyak dijumpai pada pasien yang
berusia 10-19 tahun. Pada tabel 5.7. diketahui bahwa pada pasien apendisitis akut didapatkan lebih
banyak pada usia antara 10-18 tahun sebanyak 35 orang kemudian diikuti usia antara 1-9 tahun sebanyak 9 orang. Pada pasien yang mengalami apendisitis kronik
juga didapatkan lebih banyak pada usia antara 10-18 tahun yaitu sebanyak 7 orang
Universitas Sumatera Utara
kemudian diikuti usia antara 1-9 tahun sebanyak 2 orang. Pada apendisitis perforasi tidak didapatkan perbedaan antara usia 1-9 tahun dan usia 10-18 tahun.
5.2.2 Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 5.2. diketahui bahwa pasien apendisitis terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 35 orang 55,6 dan diikuti oleh pasien
berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 28 orang 44,4. Dari penelitian di Taiwan yang dilakukan oleh Lin
et al
2015, diketahui bahwa penderita apendisitis pada rentang usia 0-14 tahun didapatkan sebesar 61,2 berjenis kelamin laki-laki
dan sebesar 38,8 adalah perempuan. Pada rentang usia 15-29 tahun juga didapatkan persentasi yang lebih besar pada laki-laki yaitu sebesar 53,6. Data
tersebut sejalan dengan data penelitian ini dimana apendisitis lebih banyak pada laki-laki.
Pada tabel 5.8. didapatkan bahwa untuk pasien apendisitis akut lebih banyak terdapat pada pasien yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 25 orang
sedangkan untuk pasien apendisitis kronik lebih banyak pada pasien berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 6 orang. Pada pasien apendisitis perforasi
didapati lebih banyak pada pasien yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 7 orang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulu
et al
2010, pada penderita apendisitis dalam rentang usia 0-9 dan 10-19 tahun yang didapatkan
bahwa apendisitis perforasi juga lebih banyak pada pasien yang berjenis kelamin laki-laki.
5.2.3 Suku