2.3.3 Patogenesis
Jika terjadi kerusakan pada satu atau lebih desomosomal protein, maka perlekatan antara sel akan hilang yang akan mengakibatkan terbentuknya vesikel
yang bila pecah akan berubah menjadi erosi atau ulser. Pada pemphigus vulgaris, terjadinya penumpukan antibodi klas IgG dan juga kerusakan desmosom akibat
antibodi tubuh bertindak melawan desmoglein 3 yaitu sel yang berfungsi untuk melekatkan antara satu sel dengan sel lain.
15
Ketika antibodi menyerang desmoglein, hubungan interseluler akan rusak dan mengakibatkan hilangnya adhesi antara sel
sehingga terbentuk vesikel.
17
Epitel oral mengandung jumlah Dsg 3 yang banyak sedangkan kulit mempunyai Dsg 1 dan Dsg 3, maka bila kerusakan terjadi pada
Dsg 3 seperti pada kasus pemphigus vulgaris, gejala primer sering terjadi hanya pada mukosa oral sedangkan perlekatan pada kulit masih dapat dipertahankan oleh
Dsg 1.
15
Autoantibodi merupakan subklas dari IgG dan terdapat bukti terlibatnya autoantibodi terhadap Dsg 3 dalam patogenesis penyakit ini. Dalam suatu penelitian
dimana serum IgG antibodi terhadap Dsg 3 yang diperoleh dari penderita pemphigus vulgaris disuntikkan ke tikus uji yang baru lahir, terjadi reaksi pembentukan bula
seperti pada pemphigus vulgaris. Hilangnya toleransi terhadap Dsg3 pada sel B dan T merupakan penyebab penting terjadinya pemphigus vulgaris.
15
Proses terjadinya akantolisis merupakan proses aktif yang lebih kompleks dari sekadar interaksi sederhana antara antibodi dan molekul perlekatan. Sinyal akibat
perlekatan autoantibodi pemphigus vulgaris dengan keratinosit mengaktivasi phospholipase C mengakibatkan peningkatan 1,4,5 trifosfatIP
3
dan diacylglycerol
Universitas Sumatera Utara
DAG. Terjadi peningkatan kalsium intrasellular hasil pengaktifan IP
3
yaitu dengan perlepasan simpanan kalsium. Perubahan kalsium intrasellular yang dirangsang oleh
pemphigus vulgaris sama seperti stimulasi sel keratosit dengan muscarinic agonists dimana pada sel keratinosit, terdapat reseptor kolinergik fungsional yaitu dari klas
nicotinic dan muscarinic yang berfungsi merangsang perlekatan sel keratinosit. Antagonis dari reseptor nicotinic dan muscarinic ini merangsang terjadinya
perpisahan sel dan akantolisis dalam percobaan in vitro. Akantolisis terjadi akibat peningkatan kalsium intrasellular mengganggu interaksi perlekatan dengan cara
merangsang aliran masuk kalsium pada Nicotinic agonists sedangkan muscarinic agonists meningkatkan kalsium intrasellular dengan pembebasan simpanan kalsium.
13
Peningkatan diacylglycerol DAG pula mengaktivasi Protein kinase CPKC dimana Dsg3 akan mengalami phosphorilasi oleh kinase dari PKC dan terpisah dari
plakoglobin yaitu komponen dari desmosom. Hal ini mungkin menerangkan kemampuan antibodi pemphigus vulgaris untuk merusakkan Dsg3 dari desmosom.
13
2.4 Gambaran Klinis dan Diagnosa Banding 2.4.1 Gambaran Klinis