Sejarah Uji Kulit Atopi dan Atopic March

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Uji Kulit

Uji kulit pertama kali ditemukan lebih dari seabad yang lalu. Pada 1873, Charles Blackley melaksanakan uji kulit pertama dengan cara menggores permukaan kulit pasien diikuti pemberian serbuk sari pada goresan tersebut lalu mengamati reaksi yang terjadi. Pada 1908, Mantoux menemukan uji intradermal yang kemudian digunakan sebagai uji alergi. Pada awal 1920, Lewis dan Grant menemukan uji cungkit kulit. Prinsip dasar uji alergi tersebut masih dipraktikkan hingga kini dengan beberapa modifikasi menyangkut standardisasi peralatan dan ekstrak alergen. 1 Sebelum pemeriksaan Radioallergosorbent RAST dikenali pada era 1970-an, uji cungkit kulit adalah merupakan satu-satunya metoda untuk konfirmasi atas suatu kelainan yang dimediasi IgE. 3

2.2. Atopi dan Atopic March

Istilah “atopi” berasal dari bahasa Yunani; atopos , yang berarti ”di luar jalur” merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu kelainan yang dimediasi oleh imunoglobulin E IgE. 7 Atopi, merupakan suatu kelainan keturunan dengan gambaran imunologis dan klinis tertentu. 8,9 Penderita atopi mempunyai predisposisi Rudy : Uji Cungkit Kulit Pada Anak Usia Prasekolah Di Kota Medan, 2008. USU Repository©2008 herediter untuk memproduksi IgE berkepanjangan terhadap alergen sehari- hari pada lingkungan, dan dapat memiliki satu atau lebih manifestasi klinis atopi seperti rinitis alergika, asma, eksim atopi. 7,8,9 Bahkan juga dapat mencetuskan reaksi berat pada anak yang telah tersensitisasi. 10 Maka dapat disebutkan bahwa anak atopi, adalah anak yang mempunyai genetik yang rentan terhadap penyakit-penyakit alergi. 11 Kelainan atopi diperkirakan terjadi pada 10 sampai 30 populasi negara maju. 12 Di Swedia terdeteksi 13 anak berusia lebih dari 11 tahun mengidap kelainan atopi. 13 Prevalensi kelainan atopi juga dikatakan meningkat di negara industri. 14 Insiden yang meningkat di negara maju, dikaitkan dengan polusi udara dan terjadinya deviasi respons imun karena berkurangnya penyakit infeksi pada anak. 12 Etiologi atopi mencakup faktor genetik kompleks yang belum sepenuhnya dipahami. 8,13,14 Peningkatan prevalensi ini sering dikaitkan “ hipotesa higienis ” yang menyatakan bahwa berkurangnya paparan mikroba pada usia dini, terutama pada mukosa usus menyebabkan kecenderungan pergeseran profil respons sistem imun dari T helper tipe 1 Th-1 kepada dominasi tipe 2 Th-2 yang lebih cenderung mencetuskan respon alergi. 11,15 Hubungan antara kelainan atopi orang tua dan anaknya bervariasi mengikut jenis kelainan atopi yang diderita orang tuanya. 16 Anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat atopi pada kedua orang tuanya mempunyai Rudy : Uji Cungkit Kulit Pada Anak Usia Prasekolah Di Kota Medan, 2008. USU Repository©2008 risiko hingga 50 sampai 80 untuk mendapat kelainan atopi dibanding dengan anak tanpa riwayat atopi keluarga risiko hanya sebesar 20. Risiko akan menjadi lebih tinggi jika kelainan alergi diderita oleh ibu dibanding ayah. 12,16 Manifestasi gejala alergi atau atopi biasanya akan mengikuti pola tertentu yang telah dapat diprediksi disebut “ atopic atau allergic march ” yang ditandai dengan adanya tahapan gejala dan kondisi klinis khas, yang muncul pada usia tertentu, dan dapat menetap hingga beberapa tahun. 11,17 Menurut urutan pada proses atopic march tersebut biasanya eksim dan gejala saluran cerna oleh alergi makanan adalah manifestasi klinis paling awal pada bayi atau anak, 11,17 yang mendahului timbulnya asma dan rinitis. 17,18 Sejalan dengan pertumbuhan, anak tersebut akan cenderung mengidap gangguan saluran nafas atas atau bawah yang berulang ataupun kronis. 11 Anak yang tersensitisasi zat yang terkandung pada makanan pada usia dini, kelak akan tersensitisasi oleh alergen hirup dikemudian hari, 3,11 dan mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengidap asma dibanding anak normal. 11 Namun merupakan hal penting bahwa atopi dapat juga bersifat asimtomatis, 8,12 dimana terdapat banyak orang dengan status atopi yang mempunyai IgE spesifik dalam tubuhnya namun tak menunjukkan gejala klinis alergi. 3,410,19 Rudy : Uji Cungkit Kulit Pada Anak Usia Prasekolah Di Kota Medan, 2008. USU Repository©2008 Metoda untuk diagnosis awal atopi yang praktis dan terpercaya akan sangat berguna untuk menghentikan laju proses atopic march tersebut. 20 Kelainan atopi dapat didiagnosis dengan riwayat individual atau keluarga yang dikonfirmasikan dengan adanya IgE alergen spesifik, salah satunya dengan uji cungkit kulit. 9,21 Hasil pemeriksaan IgE spesifik tersebut dapat digunakan untuk memprediksi perjalanan penyakit atopi. 3 Juga disebutkan bahwa pada anak berusia kurang dari tiga tahun, atopik dapat didiagnosis berdasarkan hasil uji IgE yang positif terhadap alergen-alergen makanan dan alergen hirup dalam rumah seperti kutu debu. 3,11 Namun masih terdapat kontroversi, dimana Ghrahani R dkk pada penelitian dengan sampel 284 anak berusia 30 sampai 41 bulan di Bandung menyatakan tak terdapat perbedaan hasil uji cungkit kulit dan IgE total pada kelompok anak dengan atau tanpa riwayat atopi. 22

2.3. Imunoglobulin E sebagai Petanda Dini Atopi