Pusat Informasi Dan Kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze Bandung
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Warga keturunan Tionghoa di Indonesia adalah termasuk etnis kedua dengan jumlah populasi terbesar setelah etnis Jawa. Warga keturunan Tionghoa di Indonesia , tersebar di berbagai daerah . Sebagian besar dari orang-orang Tionghoa di Indonesia menetap di pulau Jawa dan daerah- daerah lain selain di pulau Jawa dimana juga banyak terdapat etnis Tionghoa yaitu Sumatra Utara, Bangka-Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Lombok, Kalimantan Barat, Banjarmasin dan beberapa tempat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
Dari populasi dengan jumlah yang cukup besar , warga keturunan dan warga pribumi saling membaur baik itu saling memperkenalkan adat dan kebudayaan. Ternyata dengan adanya pembauran tersebut sudah banyak warga keturunan Tionghoa yang telah menganut kepercayaan Islam dengan menjadi seorang mualaf. Mualaf adalah sebutan bagi umat yang menganut agama islam yang merupakan umat yang pada awalnya memeluk agama selain Islam.
Menurut sebuah sumber yang ada , dimana terdapat informasi yang menjelaskan bahwa muslim Tionghoa sudah ada sejak Islam masuk ke daratan China. Adapun etnis Tionghoa maupun Muslim Tionghoa ke Indonesia dengan tujuan meningkatkan taraf perekonomian mereka melalui jalur perdagangan. Tidak ada sedikitpun niat dari para muslim Tionghoa ini untuk menyampaikan dakwah maupun menyebarkan Islam. Meski kedatangan etnis Tionghoa Muslim tidak untuk berdakwah, namun keberadaan mereka punya dampak dalam perkembangan dakwah. Salah satunya karena proses asimilasi, perkawinan dengan penduduk setempat yang kemudian menjadi Muslim.
Waktu yang terus berjalan dan muslim Tionghoa di Indonesia sudah mulai meningkat jumlahnya. Berdasarkan BPS pada tahun 2007 tentang jumlah populasi muslim tionghoa di Indonesia, tercatat sebanyak 8000 etnis Tionghoa yang memeluk agama Islam. Bandung termasuk salah satu kota besar di Indonesia. Dimana Bandung juga memiliki jumlah yang cukup banyak untuk muslim Tionghoa ini. Dengan jumlah yang cukup besar. Maka di
(2)
2
butuhkan sebuah wadah bagi masyarakat keturunan Tionghoa ini untuk menjalankan kehidupannya sebagai seorang muslim atau muslimah. Adapun kegiatan yang dijalankan seorang muslim Tionghoa antara lain kegiatan keagamaan seperti sholat , melakukan kegiatan konsultasi untuk memperdalam ajaran Islam.
Saat ini di Bandung juga memiliki jumlah muslim Tionghoa yang cukup banyak. Adapun dari jumlah populasi muslim Tionghoa berdasarkan BPS yaitu 8000 muallaf, hanya 200 muallaf yang terhitung pernah mengunjungi masjid Lau Tze. Masjid Lau Tze 2 di Bandung saat ini hanya memfasilitasi sedikit kegiatan muslim Tionghoa. Kegiatan – kegiatan yang difasilitasi oleh masjid Lau tze 2 ini hanyalah sebatas kegiatan Sholat , konsultasi , dan pelaksanaan menyebutkan 2 kalimat syahadat .
Dengan fasilitas yang kurang memadai pada masjid Lau Tze di Bandung ini maka di rancanglah sebuah pusat informasi dan kegiatan bagi muslim Tionghoa untuk menjalani kegiatan – kegiatan sebagai seorang muslim. Selain itu fasilitas ini juga memberikan informasi tentang Islam bagi muslim tionghoa maupun etnis Tionghoa yang membutuhkan informasi seputar Islam. Adapun fasilitas – fasilitas yang terdapat pada pusat informasi dan kegiatan Lau Tze ini yaitu fasilitas beribadah , fasilitas pendidikan , fasilitas kesenian , fasilitas konsultasi serta fasilitas penunjang seperti , foodcourt , retail, juga asrama bagi para muallaf.
1.2 Permasalahan Perancangan.
Adapun permasalahan – permasalahan yang terkandung dalam perancangan Pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa di Bandung ini antara lain :
1. Bagaimana menciptakan sebuah wadah yang dapat memfasilitasi kegiatan dalam pusat Informasi dan Kegiatan Muslim Tionghoa di Bandung.
2. Bagaimana cara memadukan dua unsur antara Tionghoa dan Islam dalam sebuah perancangan pusat Informasi dan Kegiatan Muslim Tionghoa.
1.3Maksud dan Tujuan Perancangan
Adapun maksud dari perancangan Pusat Informasi dan Kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze di Bandung ini sebagai berikut :
(3)
3
• Merencanakan dan merancang sebuah fasilitas yang mampu mewadahi kegiatan – kegiatan umat Islam , Khususnya bagi Mualaf. Fasilitas yang terdapat dalam pusat Informasi dan Kegiatan Muslim tionghoa Lau Tze ini merupakan fasilitas yang terintegrasi , mulai dari fasilitas peribadatan , fasilitas Informasi, fasilitas pendidikan , fasilitas seni, fasilitas kantor, perpustakaan , fasilitas umum, fasilitas hunian Mualaf berupa asrama dan fasilitas konsultasi.
Sedangkan Tujuan dari perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa di Bandung ini , sebagai berikut :
• Menciptakan sebuah pusat informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa di Bandung. • Merencanakan sebuah fasilitas sebagai tempat yang memberikan informasi dan
kegiatan untuk memperkenalkan dan mengajarkan agama Islam kepada masyarakat Tionghoa yang memeluk agama Islam .
• Menciptakan desain Interior sebuah pusat kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze , yang menggabungkan kedua unsur yang berbeda yakni Islam dan Tionghoa. • Merencanakan sebuah fasilitas yang dapat membantu warga Tionghoa yang
(4)
4
BAB II
PUSAT INFORMASI DAN KEGIATAN MUSLIM TIONGHOA LAU TZE DI BANDUNG
2.1 Proses Penyebaran Islam Di Indonesia 2.1.1 Pengertian Islam
Dari segi bahasa (lughat), agama berasal dari bahasa arab, yaitu ad-din. Sedangkan pengertian Islam dalam bahasa arab memiliki arti aslama-yuslimu-islaman yang dapat diartikan dengan keselamatan dan kesejahteraan. Islam dapar juga di artikan dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Sedangkan menurut istilah ( terminology ) , Islam adalah ajaran agama yang seluruh ajaran dan hukum – hukumnya terdapat dalam Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah.
Setiap ajaran agama di dunia ini pasti memiliki hal – hal yang menjadi panutan bagi umat nya dalam menjalankan kehidupan beragama. Dalam Islam , terdapat 3 hal atau yang lebih sering disebut dengan 3 pilar Islam. Dimana 3 pilar ini adalah panutan utama bagi masyarakat Islam dalam menjalankan kehidupan beragama. Adapun ketiga pilar dalah Islam tersebut yakni. Tauhid , Aqidah dan Syariah. Adapun ketiga pilar ini menjadi hal yang wajib di laksanakan dan di amalkan dalam kehidupan beragama dan kehidupan sehari – hari bagi umat Islam.
Dalam ajaran agama Islam , para muslim diharuskan oleh para ulama untuk mematuhi lima pilar utama dalam ajaran Islam , yakni yang disebut juga dengan lima rukun Islam . Berikut kelima rukun Islam tersebut ,
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah selain Allah dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah rasul Allah.
2. Menunaikan shalat lima kali dalam sehari. 3. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
4. Membayar zakat.
(5)
5
Selain lima rukun Islam yang telah di jabarkan diatas , para Muslim juga memiliki kepercayaan akan rukun iman yang terdiri dari enam perkara , berikut ke enam rukun iman tersebut.
1. Iman kepada Allah 2. Iman kepada malaikat 3. Iman kepada nabi dan rasul 4. Iman kepada kitab-kitab 5. Iman kepada hari kiamat 6. Iman kepada qada dan qadar
2.1.2 Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
Pada tahun 30 Hijriah atau 651 Masehi, dalam waktu yang hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu kurang lebih empat tahun , para utusan Utsman ternyata menyempatkan diri untuk singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam.
Aceh merupakan daerah paling barat di nusantara dan menjadi daerah pertama yang menerima ajaran agama Islam. Bahkan di Aceh lah daerah dimana kerajaan pertama dibentuk yaitu kerajaan Samudra Pasai. Adapun peninggalan Islam tertua yang ada di Indonesia berada di Gresik , Jawa Timur. Peninggalan Islam tertua yang berada di Gresik tersebut adalah komplek makam Islam. Dimana salah satu makam milik seorang Muslimah yang bernama Fathimah binti Maimun , yang pada makamnya bertuliskan 475 H / 1082 M , yaitu pada zaman kerajaan singasari. Diperkirakan bahwa makam – makam ini bukanlah makam penduduk asli , melainkan makam- makam para pedagang yang berasal dari Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum juga ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Barulah pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya
(6)
6
beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate.
2.1.3 Sejarah penyebaran Islam Tionghoa di Nusantara
Menurut sebuat artikel yang ditulis oleh Oleh HM Syarif Tanudjaja, SH . Islam di Nusantara ini juga tentunya memiliki sejarah tersendiri, begitu pula sejarah dimana Islam masuk ke China dan kemudian warga China yang memeluk agama Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Sebagai sebuah ajaran agama, Islam masuk dan berkembang di negeri Cina, melalui jalur perdagangan. Begitupun Islam masuk ke Indonesia . Kekhalifaan Islam yang berada di bawah kepemimpinan Utsman bin Affan (557-656M) telah mengirim utusannya yang pertama ke China, pada tahun 651 M. Ketika menghadap kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang, utusan Khalifah tersebut memperkenalkan keadaan negerinya beserta Islam. Sejak itu mulai tersebarlah Islam di Cina.
Islam masuk ke Cina melalui daratan dan lautan. Jalan ini terkenal dengan nama “jalur sutra”. Sedangkan perjalanan laut melalui Teluk Persia dan Laut Arab sampai ke pelabuhan-pelabuhan Cina. Muslim Tionghoa di Nusantara ada yang berasal dari imigram Muslim asal Cina lalu menetap di Nusantara. Ada pula yang memeluk Islam karena interaksi antar etnis Tionghoa yang sudah ada di Nusantara dengan mereka yang beragama Islam. Kedatangan imigran Musim Tionghoa ke Nusantara, sebelum dan pada zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara, secara individu-individu. Kedatangan etnis Tionghoa ke Nusantara dari negeri Cina sebagian besar datang berkelompok dengan keluarga. Kebanyakan dari mereka adalah non Muslim. Mereka juga hidup terpisah dari penduduk setempat dan tinggal di Pecinan, terutama di masa kolonial.
Kedatangan etnis Tionghoa dan Muslim Tionghoa dari negeri Cina ke Nusantara, tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf kehidupan ekonomi mereka. Pada zaman pemerintah Belanda , mereka pernah mendatangkan etnis Tionghoa ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perkebunan dan pertambangan milik Belanda.
Demikian pula dengan muhibah pelayaran Laksamana Zheng He (Cheng Ho) ke Nusantara, pada abad ke XV. Latar belakang muhibah ini adalah perdagangan dan bermaksud mempererat hubungan antara negara Cina dan negara-negara Asia Afrika. Banyak dari anggota muhibah dan anak buah Laksamana Zheng He adalah Muslim, seperti Ma Huan, Guo
(7)
Chong L yang dik tahun 14 Tamiang pulau lain Pada Muslim T Siong ya tahun 19 (PIT) di k Tjing Hi untuk dae 2.2. Kese K budaya, k Dalam du digolong a. Kesen Ga
i dan Ha San kunjungi oleh 431 M adala
, Pulau Bras nnya.
perkembang Tionghoa un ang berasal d
31 dan men kota Deli Se en, kelahiran erah Sumate enian Islam Kesenian ada
karena kesen unia Islam .
kan menjadi nian Kaligra
ambar 1. Kaligra
n Sh’ban dan h 7 (tujuh) k ah Jawa, Pa s, Pilau Ling
gannya, jarak ntuk memper
dari kota M ndirikan orga erdang, Sum
n Bengkulu era Selatan. K m
alah bahasa nian tidak m Beberapa Je i beberapa je afi ( Khat )
dari atau kha ind fi Islam
n Pu He-ri. P kali muhibah alembang, P
gga, Kaliman
k yang munc rbaiki keren oyen, China anisasi dakw matera Utara. yang pada Ked
universal u mengenal sek enis kesenian enis kesenian
Seni kaligr i bahasa yun u tulisan ). D at ( Tulisan
ah.( al- kitab
7
Pulau, daera h Laksaman asai (Aceh) ntan, Pulau
cul dengan e nggangan ter
a. Setelah be wah yang dib
Pada tahun tahun 1930
untuk saling kat pemisah, n ada di dala n . Berikut d
rafi adalah s nani yaitu ka Dalam bahas
atau garisan bah , al-jami
ah atau keraja na Zheng He
, Lamuri, N Karimata, P
etnis Tiongh sebut. Salah elajar Islam beri nama P 1950 bersam telah menja
mengenal d baik suku, g amnya. Kese diantaranya.
seni tulisan alios ( Indah
a arab , kalig n ) yang ditu ilah atau al-k
aan-kerajaan e dari tahun Nakur (Batak Pulau Belitun
hoa mengund h satunya ada ia menjadi Persatuan Isl ma Haji Abd adi Konsul M
dan memaha golongan ma enian – kesen
indah. Kal h ) dan Grap
grafi di istila ujukan pada khat,al-jamil
n di Indones 1425 samp k), Lide, Ar ng dan pulau
dang beberap alah Haji Ya Muslim pad lam Tiongho dul Karim O Muhamadiya
ami pluralita aupun agam nian yang ad
igrafi beras phia ( Coreta
ahkan sebag a tulisan yan l ). ia ai ru u-pa ap da oa ei ah as ma. da al an ai ng
(8)
b. Nasy Nasy Adapun berupa n biasanya iringi sat karena b musik ke Nasy nasyid se kami ) y dinyanyik kali hijr Perkemb tumbuh d asli berb Indonesia pernikaha c. Seni Qasid Tetapi ar lagu dan dengan s da'wah I kesenian pokok ad grup kes enam ora ukuran, yang pa yid
yidadalah sa nyanyian y nasehat , p
dinyanyikan tu jenis alat banyak ulam ecuali alat m yid di percay
eperti thola'a yang kini ker
kan kaum m rah ke Mad
angannya p di kampus-k bahasa Arab a dan deng an, maupun Qasidah dah berasal rti qasidah s musik deng syair-syair b Islam. Qasid n dengan a dalah rebana senian qasid ang dengan dari yang ling besar,
lah satu kese yang ditamp uji – pujia n dengan ca musik yaitu ma Islam yan musik perkusi
ya sudah ha 'al badru 'al
rap dinyany muslimin saa dinah. Nasy pada awalny kampus pada b. Namun gan tema y perayaan ha
dari bahasa selanjutnya gan ciri terse bertemakan a dah juga me alat musikn
a, kecrek, d dah terdiri memainkan paling keci dan ditam enian Islam pilkan oleh an bagi yan
ara accapella u gendang. M
ng melarang i.
adir sejak z laina ( yang yikan oleh ti at menyamb yid mulai m ya dipelopor a masa itu. P
akhirnya b yang semak ari besar uma
arab “qasid menunjuk k endiri, yaitu agama Islam enunjukkan nya yang p dan lain-lain
atas lima h n rebana ber il hingga r mbah dengan
8
berupa seni grup nasy ng kuasa. N a dengan han Metode ini m
g penggunaa
zaman Nabi g memiliki a
m qosidah d but kedatang masuk ke I ri oleh aktiv
ada awalnya berkembang kin luas. B
at Islam.
dah” yang m kapada u lagu m atau n grup paling . Satu hingga rbagai rebana n alat Ga suara. yid ini Nasyid nya di muncul an alat Muhammad arti telah mu
dan majelis gan Rasulull Indonesia s vis-aktivis k a yang dinya
dengan ad iasanya nas
mengandung Ga
mbar 3. Seni Qa
d . Adapun uncul rembu ta'lim, adala lah SAW ke sekitar era
kajian Islam anyikan adal
danya nasy syid dinyan
g arti lagu at ambar 2. Grup N
sidah
n Syair dalam ulan di tenga
ah syair yan etika pertam tahun 80-an m yang mul
lah syair-sya yid berbahas
nyikan dalam
tau nyanyian Nasyid Raihan.
m ah ng ma n. ai air sa m n.
(9)
9
kecrek. Pada perkembangan selanjutnya kesenian qasidah dapat dimainkan dengan alat kesenian lainnya sesuai keterampilan seniman itu sendiri.
Kesenian qasidah diadakan dengan maksud untuk memberikan hiburan musik dan Seniman muslim berkreasi dengan maksud tertentu, seperti sebagai berikut:
• Rekreatif atau hiburan.
• Menyemarakkam hari-hari besar Islam. • Da'wah Islam.
Seni qasidah lahir bersamaan dengan kelahiran Islam. Untuk pertama kalinya, qasidah ditampilkan oleh kaum Anshar (penolong Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya dari kaum Muhajirin dalam perjalanan hijrah dari tanah kelahirannya (Makkah) ke Yatsrib (Madinah). Pada saat itu beberapa kaum Anshar menyambut kedatangan Nabi dan mendendangkan lagu-lagu pujian diiringi dengan lantunan musik rebana. Lagu-lagu pujian saat itu pun melegenda hingga saat ini sebagai lagu klasik dan masih dapat dinikmati hingga sekarang. Seni qasidah juga biasa dipergunakan pada acara Marhaban, yaitu acara menyambut kelahiran bayi serta pada acara cukuran bayi yang berumur 40 hari.
Pemain Qasidah sedikitnya ada 8 orang, dan mereka terdiri atas:
• 3 orang pemegang rebana kecil yang berfungsi sebagai melodi atau pengatur lagu. • 4 orang pemegang rebana besar; dari rebana ke-4 hingga ke-7 ukurannya bertambah
besar, sehingga rebana ke-7 merupakan yang paling besar.
• 1 orang pembawa alat musik kecrek yang bertugas mengiringi tabuhan ke-7 rebana tersebut.
( Sumber : Masduki Aam dkk. 2005 Kesenian Tradisional Provinsi Banten Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.)
(10)
d. Gamb Gamb mandolin sedikit g banyak diiringi musik u gambus a Orke pergaulan keagama menjadi lagunya b beberapa Adapun p e. Seni Kesen selalu mu Namun , merupaka lagi apab hal ini ju benua di Kesam berbeda m mengena dipaparka adopsi g makhluk bus bus adalah n yang beras gambus dipa 12 senar. gendang. S utama berup
atau disebut s gambus n. Lagu yan aan. Alat mu
milik orang berbahasa A a jenis pengo penjelasan d Arabesque nian Arabes
uncul dalam , apabila dil an ajaran ya bila model ar uga dapat ter Dunia ini. maan model
membuat pa akan seni ara an bahwa lu aya Romaw hidup dalam
h alat mus sal dari Tim asangi 3 sen
Gambus d Sebuah ork pa gambus gambus saja mengiringi ng dibawaka siknya terdir g Betawi dan Arab, isinya b
obatan tradis dari masing –
merupakan m model yang
lihat dari aj ang universa rabes di Neg rjadi akibat p
l arabes di ara peneliti m abes. Dalam ukisan dindin wi dan Bizan
m setiap kary
sik petik mur Tengah. nar sampai dimainkan kes memaka dinamakan a. tari Zapin an berirama
ri dari biola, n banyak di bisa doa atau
ional . diant – masing pen
karya unive g sama , yakn
jaran tauhid al di seluruh gara – Negar
pertukaran b
i berbagai n merasa kesu
Ensiklopedi ng yang dike ntium yang b ya-karyanya 10 seperti Paling paling sambil ai alat orkes yang selu Timur Teng , gendang, ta iundang di p u shalawat. S taranya peng
ngobatan tra
ersal dalam d ni bentukan d Islam , ilm
belahan dun ra Islam sem budaya dan p
negara Mus litan untuk m i Tematis Du enal luas pa bersifat dun .
G
uruhnya dib gah. Sedang abla dan seru
pesta sunata Selain Kesen gobatan tradi adisional ada dunia Islam. – bentukan mu matemat nia. Sehingg muanya mem pengetahuan
slim-yang m menentukan
unia Islam P ada masa aw niawi, yakni Gambar 4. Seni G
awakan pri gkan tema lir
uling. Kini, o an dan perka nian, Islam j isional gurah alah sebagai
Di manapun geometris d tika dan sen ga tidak men miliki bentuk n yang melin
memiliki let n asal-muasa Pemikiran da wal Islam me
mengedepa Gambus
ia untuk ta riknya adala orkes gambu awinan. Liri juga memilik h dan ruqiyah
berikut.
n , Arabes in dan tumbuhan ni , ketigany njadi hal ane yang serupa ntasi berbag
tak geograf l negara yan an Peradaban erupakan has ankan gamba ari ah us ik ki h. ni n. ya eh a . ai fis ng n, sil ar
(11)
Pola g naturalis mengutam naturalis kemudian Arabe tidak me sesuai aj merupaka maupun masa kej 2.3P a. G Gurah Pengobat penceram tradision berguna dapat me dan kepa dapat di s Gurah Srigungg karena m flavonoid asam ur menetesk jenis ini s dahak di dan suara
geometris da seperti yang makan bentu sejak itu tid n dikenal lua es dianggap enggambarka aran Islam y an sebuah p waktu.Arabe ayaan Islam Pengobatan Gurah
h adalah ca tan tradision mah , dalan
al ini berkh untuk meny enyembuhka ala yang se sembuhkan d h pada umum gu yang dik
memiliki un d flavon, glik reanulat, a kan sari daun
sedikit perih mana bakter a jernih.
an ritmis in g sudah lazi uk abstrak, t dak lagi bany
as sebagai ka sebagai seb an lambing k
yang melara penggambar es bisa kita m, terutama b Tradisional
ara tradisiona nal ini sanga
g , biduan hasiat untuk
yaringkan s an berbagai
ring pusing dengan peng mnya dilaku enal memili nsur kalium kosida fenol asam kueret n atau kulit h , tetapi hasi
ri terbawa k
ni muncul bu m tetapi me erjadi pada m yak digunaka
arya seni ara buah karya s kefanaan sep ang penggam ran dari sif
nikmati kein angunan ma l Islam
al untuk me at populer di dan sebaga k menyaring suara, pengo jenis peny , juga kes gobatan gura ukan dengan
iki daya pen m, sedikit
l, manitol, s taruat, dan akar ke hidu ilnya lebih n keluar sehin
11
ukan sekada enjadi tema u
masa ini. Se an dalam ars abes. seni terindah perti binatan mbaran mak fat llahiyah, ndahannya p asjid. engeluarkan kalangan si ainya. Pengo gkan suara. obatan gurah yakit seperti sulitan konse ah ini. n bahan dari
ncahar sang natrium, al itosterol, tri n asam ser
ung atau dal nampak kare ngga napas t
G Sr pe ar sebagai b
utama hiasan ementara gam sitektur. Pola
h dalam dun ng dan manu khluk bernya yang tanpa pada sejumla lendir dan inden , obatan Selain h juga asma entrasi pohon gat kuat lkaloid, iterpen, ratogenat.G lam bentuk k
na langsung terasa lebih
ambar 5. Daun d rigunggu ( Bahan engobatan Gura bingkai seder
n. Proses sen mbar makhlu
a-pola abstra
nia Islam. S usia , karya awa. Terlebi a batas baik ah bangunan dahak dari Gurah dilaku kapsul. Peng g mengeluark ringan, otak
dari pohon n Dasar ah)
rhana lukisa ni Islam yan uk hidup yan ak inilah yan
Selain karen tersebut jug ih lagi arabe k oleh ruan n peninggala
dalam tubuh
ukan denga gobatan gura kan lendir da k lebih rilek
an ng ng ng na ga es ng an h. an ah an ks
(12)
b. R Ruqiy tradision dimana mengusir dengan Kariem. bacaan A dibaca d shalih d Mereka a Diant adalah ay Ali Imro banyak a orang ya apalagi d boleh menggan menyeret kepada A Pada sangat ta minta ini itu mem dalam pr mengang Ruqiyah yah adalah al dalam I
pengobatan r jin dan membacaka Bagi jin y Al-Quran ter dengan baik dan bersih akan merasak
taranya sura yat kursi, be on, Surat Ya
ayat dan do ang kesurup dengan mela dilakukan. nggu manu t manusia Allah. dasarnya akut dan tida
i itu. Karen mbuatnya ke roses Ruqya ggu manusia salah satu Islam yang ini dijalan segala ma an ayat-ay yang mengg rutama pada k dan benar imannya, a kan panas ya at – surat yan
berapa peng asin, Surat A
a-doa lainny pan. Tetapi anggar syar Karena usia tidak kepada pel bila dibaca ak berani ta na pembacaa esakitan yan ah, tidak ada
.
u jenis peng dalam prak nkan upaya acam gangg at Al-Qura ganggu dan a ayat tertent r oleh oran akan sangat ang membak ng sering dib ggalan ayat d Al-Jin, surat
ya yang dir bila orang riat dan aqid
tujuan jin lain adala langgaran d
kan Ruqyah awar-menaw an ayat-ayat ng sangat, a permintaan 12 gobatan kteknya a untuk guannya an Al-n jahat, tu yang ng yang t ditakuti. kar dan perg bacakan dala dalam surat A t Al-Falaq d riwayatkan k itu menggu dah, tidak n ketika ah untuk dan syirik
h, jin itu war dengan
Al-quran sehingga n dari jin k
Gambar 6. Pe
gi.
am pengobat Al-Baqarah dan Surat A kepada kita unakan
cara-kecuali harus Gambar 7. Pen
engobatan Tradis
tan tradision (tiga ayat te n-Naas. Sel untuk dibac -cara yang
s pergi dan ngobatan Tradis
sional Ruqiyah
nal ruqiyah in erakhir), Sur
ain itu masi cakan kepad menyimpang
berhenti da sional Ruqiyah
ni rat ih da g, ari
(13)
13
2.4 Perkembangan Kebudayaan Tionghoa Di Indonesia 2.4.1 Sejarah Penyebaran Tionghoa di Indonesia
Sukubangsa Tionghoa biasa disebut juga Cina di Indonesia adalah salah satu etnis di Indonesia. Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah Tenglang (dalam bahasa Hokkien), Tengnang (dalam bahasa Tiochiu), atau Thongnyin ( dalam bahasa Hakka). Dalam bahasa Mandarin mereka disebut Tangren. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa orang Tionghoa-Indonesia mayoritas berasal dari Cina selatan yang menyebut diri mereka sebagai orang Tang, sementara orang Cina utara menyebut diri mereka sebagai orang Han.
Leluhur orang Tionghoa Indonesia berimigrasi secara bertahap sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan. Peran mereka beberapa kali muncul dalam sejarah Indonesia, bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk. Catatan-catatan dari Cina menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di Cina. Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Cina ke Nusantara dan sebaliknya.
Di Negara Asean terdapat sekitar 25 juta etnis Tionghoa yang tersebar , tidak terkecuali di Indonesia . Terdapat sekitar 6 juta WNI yakni 2,5 hingga 3 % warga kerturunan Tionghoa memilih tinggal dan menetap di Indonesia. Sekitar 500.000 orang Tionghoa kini berada di Bandung dan sudah banyak berbaur dengan penduduk asli. Pada masa reformasi, pemerintah kemudian mengeluarkan Kep.res no.6/200 yang mencabut inpres no. 14/1967, dengan tujuan agar komunitas tionghoa dapat kembali melakukan aktivitas komunal dan kebudayaannya.
Antusias masyarakat Indonesia khususnya bagi masyarakat Tionghoa sangat besar dalam menyambut keputusan ini, terbukti dengan semakin maraknya perayaan kebudayaan Tionghoa seperti Imlek, kembalinya kesenian seperti barongsai dan kesenian Tionghoa lainnya dalam memeriahkan suatu acara dan tingginya minat masyarakat yang ingin mempelajari kebudayaan tionghoa melalui bahasa, feng shui, kesenian bahkan makanan. Antusias serupa pun juga terlihat pada masyarakat Bandung, baik orang-orang tionghoa dan non-tionghoa di Bandung. Ini terlihat dengan terbentuknya perkumpulan social untuk mempelajari kebudayaan tionghoa,seperti Rong Hus Club dan Bandung Wushu Sport.
(14)
14
Sebagian besar dari orang-orang Tionghoa di Indonesia menetap di pulau Jawa. Daerah-daerah lain di mana mereka juga menetap dalam jumlah besar selain di Daerah-daerah perkotaan adalah Sumatra Utara, Bangka-Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Lombok, Kalimantan Barat, Banjarmasin dan beberapa tempat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
Suku Hakka banyak terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Batam, Sumatra Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Jawa, Kalimantan Barat,Banjarmasin, Sulawesi Selatan, Manado, Ambon dan Jayapura.
Suku Hainan banyak terdapat di Riau (Pekanbaru dan Batam), dan Manado.
Suku Hokkien banyak terdapat di Sumatra Utara, Pekanbaru, Padang, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jawa, Bali (terutama di Denpasar dan Singaraja), Banjarmasin, Kutai, Sumbawa, Manggarai, Kupang, Makassar, Kendari, Sulawesi Tengah, Manado, dan Ambon.
Suku Kantonis banyak terdapat di Jakarta, Makassar dan Manado.
Suku Hokchia banyak terdapat di Jawa (terutama di Bandung, Cirebon, Banjarmasin dan Surabaya).
Suku Tiochiu banyak terdapat di Sumatra Utara, Riau, Riau Kepulauan, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Barat (khususnya di Pontianak dan Ketapang).
Setelah negara Indonesia merdeka, orang Tionghoa yang berkewarganegaraan Indonesia digolongkan sebagai salah satu suku dalam lingkup nasional Indonesia, sesuai Pasal 2 UUD Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Berdasarkan Volkstelling (sensus) di masa Hindia Belanda, populasi Tionghoa-Indonesia mencapai 1.233.000 (2,03%) dari penduduk Indonesia di tahun 1930. Tidak ada data resmi mengenai jumlah populasi Tionghoa di Indonesia dikeluarkan pemerintah sejak Indonesia merdeka. Namun ahli antropologi Amerika, G.W. Skinner dalam risetnya pernah memperkirakan populasi masyarakat Tionghoa di Indonesia mencapai 2.505.000 (2,5%) pada tahun 1961.
Dalam sensus penduduk pada tahun 2000, ketika untuk pertama kalinya responden sensus ditanyai mengenai asal etnis mereka, hanya 1% dari jumlah keseluruhan populasi Indonesia mengaku sebagai Tionghoa. Perkiraan kasar yang dipercaya mengenai jumlah suku Tionghoa-Indonesia saat ini ialah berada di antara kisaran 4% - 5% dari seluruh jumlah populasi Indonesia.
(15)
2.5 Kese W daerah p kesenian berikut . a. B Baron yang dim terbuat d ditelusuri masehi. Kesen Utara (N Song We Fan Yan Zhong Q Fan itu. T
Taria berkaki e Singa Se Kepala S ‘Kilin’.
Gerak dengan g tambur, g empat ka
Satu uang yan dengan s
enian Tiong Warga Tiong pecinan di I – kesenian
Barongsai ngsai adalah mainkan oleh dengan bahan i pada mas
nian Barong Nan Bei) tah
en Di kewa ng dari neg Que membuat
Ternyata upa an Singa terd empat. Pena elatan yang m Singa Selatan
kan antara S gerakan kepa gerakan Sin aki.
gerakan uta ng disebut d sayuran sela
ghoa ghoa juga m
ndonesia at n yang terda
h jenis kesen h dua orang n kain . Cat sa Dinasti C
gsai mulai hun 420-589
lahan meng eri Lin Yi. t tiruan bone aya itu sukse diri dari dua ampilan Sing memiliki sis n dilengkapi
Singa Utara alanya yang nga Utara ce
ama dari tari dengan istil ada air yang
memiliki keb aupun pada apat dalam
nian trasiona g . dengan tatan pertam Chin sekitar populer di Masehi. Ka hadapi seran Seorang p eka singa un es hingga ak jenis utama ga Utara ke sik serta jum
i dengan tan
dan Singa S keras dan m enderung leb
ian Barongs ah ‘Lay Se g melamban
15
budayaan ter a perayaan h
kebudayaan
al China. Ya memainkan ma tentang ta r abad ke t
zaman din ala itu pasu ngan pasuka panglima pe ntuk mengusi khirnya tarian a yakni Sing
lihatan lebih mlah kaki ya
nduk sehingg
Selatan juga melonjak-lon bih lincah d
ai adalah ge e’. Di atas gkan hadiah
rsendiri. Dim hari besar w n Tionghoa
aitu kesenia n Singa yan arian ini bis tiga sebelum
nasti Selatan kan dari raj an gajah raj erang bernam
ir pasukan ra n barongsai m ga Utara yan
h natural da ang bervaria ga kadangka
berbeda. Bi njak seiring d dan penuh di
erakan singa amplop ters h bagi sang
mana sering warga Tiong
ini antara l
an ng sa m n-a a ma aja melegenda. ng memiliki
an mirip sing si antara du ala mirip den
ila Singa Se dengan tabu inamika kar
a memakan a sebut biasan Singa. Pro
Gambar Tiongho
di jumpai d ghoa. Adapu
lain , sebag
surai ikal da ga ketimban a atau empa ngan binatan
latan terken uhan gong da
rena memilik
amplop beri nya ditempe ses memaka r 8. Kesenian oa ( Barong sai )
di un ai an ng at. ng al an ki isi eli an
(16)
‘Lay See barongsa Cina Sela perkump daerah di Pada Satu-satu adalah di juga deng Saat juara pad (HBT) d tahun 20 kejuaraan Hong (K Paguyub yaitu PSM pada tahu Agustus b. L Tari di Indon tarian masyarak atau Bar waktu pe Dalam lebih dar terdepan
e’ ini berla ai diperkirak
atan. Barong ulan Tiong i Indonesia h
zaman pem unya tempat
i kota Semar gan Kelenten
ini barongsa da kejuaraan dari Padang 000. Hingga
n dunia dan KHH) - Jak an Sosial M MTI telah m un 2006. Per 2007 lalu m Liang Liong /
Naga atau
nesia adalah tradisional kat Tiongho rongsai, taria erayaan-pera
m tarian ini ri 10 orang mengangka
angsung sek kan masuk d gsai di Indon Hoa Hwe K hampir dipas merintahan S t di Indones rang, tepatny ng Gedong B ai di Indone n-kejuaraan d
yang meraih kini barong n meraih ba karta, Drago Marga Tiong meraih juara rguruan baro memperoleh J
/ tari naga
disebut juga
h suatu per dalam a. Seperti ju an ini sering ayaan tertentu i, satu tim
memainkan at, mengangg kitar separu di Indonesia nesia menga Koan. Setiap stikan memil Soeharto, bar sia yang bis ya di panggu Batu.
sia sudah da dunia. Dimu h juara 5 pa gsai Indones anyak presta on Phoenix ghoa Indone
1 pada suatu ongsai lainny Juara I Presid
a Liang Lio rtunjukan d kebudaya uga Tari Sin g tampil pa u.
dengan jum n naga-nagaa gukkan, men
16
uh bagian d pada abad-alami masa m
perkumpula liki sebuah p rongsai sem sa menampi ung besar ke
apat dimaink ulai dengan ada kejuaraa sia sudah ba asi. Sebut sa (DP) - Jak esia (PSMTI
u pertanding ya adalah Tr
dent Cup. ong dan aan nga ada mlah an yang diu nyorongkan Gamb
dari seluruh -17, ketika t maraknya ke an Tiong Ho perkumpulan mpat tidak di
lkan barong elenteng Sam
kan secara l Barongsai H an dunia di anyak mengi aja beberapa karta, Satya I) - Tarakan gan dunia ya ri Pusaka So
usung dengan dan mengib bar 9. Kesenian T
tarian Sin terjadi migra etika zaman
oa Hwe Koa n barongsai. ijinkan untu gsai secara b
m Poo Kong
luas, bahkan Himpunan B genting - M ikuti berbag a nama sepe a Dharma -n. Bahkan n ang diadakan
lo yang pada
n belasan to bas-kibaskan Tionghoa ( Tari N
ga. Kesenia asi besar da masih adany an di berbag
uk dimainkan besar-besara g atau diken
n telah merai Bersatu Tegu Malaysia pad gai kejuaraan erti Kong H - Kudus, da nama terakhi n di Surabay a pertengaha
ongkat. Pena n kepala naga
Naga )
an ari ya ai n. an al ih uh da n-Ha an ir, ya an ari
(17)
a-nagaan t seorang p
Para ombak. G yang men salah satu Naga martabat terlihat m Hal-hal kekuasaa Bentu diantaran harimau raksasa. untuk be sebagai p c. W Wush diri. Ini dengan pengguna tertentu, kategori lembut d Wush panjang Telapak Wushu y
tersebut yan penari.
penari meni Gerakan-ger nunjukkan k u puncak aca a dipercaya
, kesuburan, menakutkan
inilah yang an kekaisaran uk fisik dar nya tanduk dan sisik da Dengan ciri rgerak di tan penguasa lan Wushu
hu secara ha i merupakan
istilah y aannya kung
tidak hany Seni bela d apat disebut hu keras term
Changquan Bagua, dan yang telah d
ng merupak
irukan gerak rakan ini se kekuatan yan
ara dari pera bisa memb , kebijaksan dan gagah b g pada akh n.
ri naga ini dari rusa j ari ikan --- se
i-ciri ini, na nah, terbang ngit dan Bum
arafiah berar n istilah ya yang lebih g fu, yang b ya terbatas diri China y
t Wushu. masuk tinju
. Wushu lem tinju Hsing dikembangk
an bagian d
kan-gerakan ecara tradisi ng luar biasa ayaan Imlek
bawa keber naan dan keb berani, namu hirnya menj merupakan antan, teling emuanya me aga dipercay g di udara da mi.
rti seni berte ng lebih be h terkenal berarti "ahli"
dalam bela ang tradisio
selatan Nan mbut termas g Yi. Adapun
an oleh etn
17
dari gerakan
makhluk na onal melam a dan martab di pecinan-p runtungan u beruntungan un ia tetap m njadikannya
n gabungan ga dari ban elengkapi tub
ya sebagai m an berenang
empur atau l enar dibandi tapi sal " dalam bida a diri. Sem onal, keras d
nquan dan tin suk tinju Ta
n seni belad nis China ya
n tarian yan
aga ini berke mbangkan pe
bat yang ting pecinan di se untuk masy n yang dimil memiliki wata
lambang l
dari bagian nteng, mata buhnya yang makhluk am di laut dan
lebih sering ing lah ang mua dan nju aiji, diri ang Gambar ng diarahka elok-kelok da eranan histo ggi. Tari nag eluruh dunia
arakat kare likinya. Pen ak yang pen lencana unt
n fisik berb dari kelinc g mirip deng mfibi dengan menciptaka
disebut den
r 10. Kesenian T
an oleh sala
an berombak oris dari nag ga merupaka a. ena kekuatan ampilan nag nuh kebajikan tuk mewaki bagai hewan ci, cakar da gan tubuh ula n kemampua an image nag
ngan seni be
ionghoa ( Wush ah k-ga an n, ga n. ili n, ari ar an ga la
(18)
menetap Kuntao. W terdaftar berpartisi Di bawah 1. A tu 2. K te 3. A p 4. B b 5. L b Hubu logam, lo unsur ini 2.6 P Selain Tionghoa penjelasa a. y ja di T di wilayah Wushu di In
di KONI ipasi di SEA h ini penjela Air : melam
umbuhan dan Kayu: melam erkena api ak Api: melam embakaran y Bumi: melam erkembang. Logam: mela ermanfaat un ungan berba ogam memo saling berhu Pengobatan n kesenian-a jugkesenian-a memi annya .
. Akupuntu Akupu ang digunak arum yang s
igunakan un Titik-titik ini
Asia Tengg ndonesia mu
adalah pad A GAMES S asan akan 5 e mbangkan k n bentuk air mbangkan tu
kan mengaki mbangkan k yang membu mbangkan p
ambangkan p ntuk mengua agai unsur d otong kayu, ubungan satu n Tradisiona kesenian ya iliki beberap ur untur adalah kan dalam p
angat tajam ntuk menstim
i terdapat p
gara (terutam ulai diresmik
da tanggal ingapura tah elemen dalam kehidupan d
sendiri yang ulang dan o ibatkan terbe kekuatan da uat pembaha pertahanan, m
penggunaan asai berbaga dalam wushu
kayu tumbu u sama lain. al Tionghoa ang telah di pa jenis peng
h salah satu j pengobatan t
dengan jum mulasi titik-t pada jalur-ja
18
ma Indones kam atau mu 10 Novemb hun 1993. m Wushu :
dan kelemb g selalu sesu
otot, sebaga entuknya pan an ketangk aruan dalam memberikan senjata, men ai senjata yan u adalah air uh dari bum
a
ijelaskan di gobatan trad
jenis teknik tradisional C mlah yang cu titik tertentu alur energi
ia) seringka lai menjadi ber 1992, d
butan, karen uai dengan w
ai energi da nas sebagai asan, mem kemajuan. n tempat ba
ngkombinas ng sangat pe r mendingin mi, bumi men
atas , dalam isional. Beri
pengobatan Cina. Jarum-ukup banyak u pada tubuh
yang disebu
ali disebut d organisasi o dan untuk
na air mem wadahnya. ari kehidup tenaga (otot mberi nutris agi berbagai ikan berbag enting bagi w
nkan api, ap ngontrol air
m kehidupan ikut jenis pe
n -k
h. ut
Gambar 1 Tradision Akupuntu
dengan istila olah raga yan pertama ka
mberi maka
an yang jik t).
i dari has
unsur untu
ai unsur yan wushu.
pi menempa r. Jadi, semu
n masyarak engobatan da
11. Pengobatan al Tionghoa ( ur )
ah ng ali an ka sil uk ng ah ua kat an
(19)
"m k Peng Ketika al denyut ketidakse lokasi di lokasi. Dalam keseimba barat ada Banyak p jarang ya b Shins komplem sembuh d R klinik keb Medicine
Gambar 1
meridian". eseimbangan obatan tradi liran-aliran e nadi pasie eimbangan e masing-ma
m pengoba angan aliran alah teknik s praktisi pen ang menggun
. Shinse se adalah s menter alami dan menguru
Ramuan herb banyakan ad e).
12. Pengobatan t
Pengobatan n energi sep isional ini m energi ini se en dan m energi. Dala sing pergela
atan tradisi n energi tubu
senam seper ngobatan Cin
nakan kedua
seorang Nat i dimana pen usi sendiri.
bal yang dig dalah ramuan
tradisional Tiong
n akupuntur anjang meri melihat tubu eimbang, ma mengamati am pengobat angan tangan onal Cina, uh. Teknik rti Qigong at na mengkhu anya.
turopatis ata ngobatan ya
gunakan ban n herbal orie ghoa ( Shinse )
19
r dirancang dian-meridia uh manusia aka tubuh ter
keadaan li tan Cina, de n, dan pada
terdapat yang paling tau Tai Chi, ususkan diri au seorang ang menekan sangat seseor sangat mendi walau herbal nyak macam ental yang be
g untuk m an ini.
sebagai su rsebut sehat. idah merek enyut nadi d tiga kedalam
banyak ca g sering dig , akupuntur i pada akup
yang berp nkan kemam Kemampu tlah pentin rang. Peng tlah penting iagnosa pe upun yang d
l.
mnya, ramuan erbasiskan T
memperbaiki
uatu sistim a . Para prakti ka untuk dapat diperik man pada m
ara untuk gunakan di n (tusuk jarum puntur atau j
rofesi meng mpuan hakiki
uan dalam m ng dalam alaman seo g karena kes
enyakit san diberikan ad
n herbal yan TCM (Tradit
i aliran da
aliran energ isi memeriks mendiagnos ksa pada tig masing-masin
memperbaik negara-negar m), dan jamu
jamu. Sang
gobati secar i badan untu
meramu herb mengoba orang shins salahan dalam ngatlah fat dalah ramua
ng dipakai d tional Chines an gi. sa sa ga ng ki ra u. at ra uk al ati se m al an di se
(20)
20
2.7 Muslim Tionghoa
Istilah Muslim Tionghoa digunakan semata-mata untuk alat atau strategi dakwah khususnya kepada masyarakat etnis Tionghoa. Untuk memberikan informasi bahwa dalam masyarakat etnis Tionghoa, ada yang beragama Islam, sehingga jika ada anggota keluarga etnis Tionghoa yang tertarik kepada Islam dan kemudian memeluk agama Islam, tidak perlu dianggap sebagai sesuatu hal yang aneh , sehingga menjadi satu masalah yang sering dianggap serius.
Dari sisi budaya, Muslim Tionghoa akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang-orang yang se-etnis dengannya. Keluarga Muslim Tionghoa bersifat pluralis, karena dengan perkawinan sudah terjadi pembauran dengan etnis non Tionghoa, baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Bahkan banyak keluarga Muslim Tionghoa yang masih non Muslim, sehingga dalam ini akan terjadi pembauran atau persatuan antara muslim Tionghoa dan Muslim Non Tionghoa serta etnis Tionghoa yang non Muslim.
2.7.1 Aspek Psikologi Mualaf Tionghoa dalam Kehidupan Keluarga
Dalam suatu pilihan hidup , pasti memiliki resiko yang harus dihadapi. Seperti dalam hal nya para warga keturunan Tionghoa yang memilih jalan untuk memeluk agama Islam. Adapun hal utama yang sering dihadapi oleh seorang Muslim Tionghoa yang memeluk agama Islam yaitu di kucilkan oleh keluarganya.
Berdasarkan sebuah artikel yang ditulis oleh Andilala mengenai Muallaf yang di buang keluarga .Kejadian ini menimpa seorang mualaf yang bernama Ameng atau Parlan , seorang pria yang berusia 28 tahun ini di kucilkan oleh keluarganya . ini semua di karenakan A meng pindah keyakinan yakni memeluk ajaran agama Islam. Ia di usir dari rumah dan hari demi hari ia lewati dengan penuh duka. Berbekal baju "sehelai sepinggang", ia meninggalkan rumah dan sanak keluarga yang berada di Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak, Kalbar, yang berjarak belasan kilometer dari Ibu Kota Pontianak.
Saat dia di usir dari rumah, ia belum menikah dan berkeluarga . oleh karena itu ia hidup terlunta – lunta Ia pernah menceritakan bahwa ia pernah tidur di Masjid di kawasan Wajok Hilir dalam beberapa minggu dan makan sekali atau dua kali sehari dari belas kasihan warga yang prihatin dengan kondisinya. Kini Parlan sudah menikah dan memiliki dua orang anak dengan Sumiati .
(21)
2.8 Tinj 2.8.1 Ma Masjid Jakarta. Masjid in kesan ma yang hen Bang ibadah sh Islam pa empat ad termasuk pernikaan
Gambar 1 Jakarta
jauan Umu
asjid Lau Tze d Lau Tze
Masjid ini b ni adalah se adani.
ndak mengen gunan masjid holat, lantai ara non mus
dalah aula k untuk me
n atau khitan 13. Masjid Lau T
um Masjid L
e di Jakarta pertama ka berada diten buah potret m T d m k m b m p k
nal ajaran Isl d ini terdiri
tiga kantor slim biasany dimana run emfasilitasi j
nan. ze di
Lau Tze , Ya
ali berdiri di ngan ratusan
tempat ibad
Masjid i masjid ini ter Tze sendiri dihormati. A masjid – ma kubah , dan masjid lainya erbentuk el mencirikan bu Saat ma erpaduan or keemasan da ingin ditam kenyamanan lam saat mem
dari 4 lant yayasan, pe ya ditempatk nganan ini jamaah ma 21 ayasan Haji ikawasan pe n pertokoan dah umat Isl
ini di beri rletak di loka
memiliki a Apabila dilih sjid lainnya juga mena a. Hanya sa lips , itu udaya Tiong asuk kedala rnament Chi an Arab. Ini mpilkan pad n dan agar masuki masj tai, lantai da erpustakaan kan disini un
diperuntuka sjid Lautze
i Karim Oei
erdagangan n dan gudan
lam yang un
nama Masji asi yang bera arti sebagai hat sekilas , a. Dimana M ara yang m
aja pada ba juga di be ghoa. am ruang
na dengan w i dikarenaka da bangunan
warga Tion jid ini asar dan lan
dan tempat ntuk diskusi an untuk b untuk mel i
di kawasan ng yang men nik dan berb
id Lau Tze ada dijalan L
Guru atau masjid ini Masjid ini ti menjulang se agian pintu eri warna
masjid , warna merah an gaya arsi
n ini guna nghoa tidak
ntai dua unt untuk bertan i seputaran
erbagai keg lakukan keg
n Pasar Baru ngelilinginy beda jauh da
e dikarenaka Lau Tze . La Orang yan tidak seper dak memilik eperti masjid masjid yan merah untu mulai teras h serta kunin itektural yan memberika merasa asin tuk keperlua nya seputara Islam. Lant giatan masji giatan seper u, ya. ari an au ng rti ki d- ng uk sa ng ng an ng an an ai id rti
(22)
P mengelua Seperti m dengan k M 1991 Pak Yayasan ruko den Jalan La berubah m C terletak d lahan dan memperp Ali akhi melalui akhirnya Tionghoa 2.8.2 M Masj Bandung dirikan o karena it Lau Tze Tamblon ditulis ol wawanca tersebut BPS pad bahwa ad orang saj
ada saat se arkan sertifi masjid- masj kegiatan peng Masjid Lau T
k Haji Alie K Haji Karim ngan dana du autze tidak menjadi mas Cobaan yang di pasar bar n bangunan panjang mas irnya berinis Ir. Soekarno meresmika a telah menj Masjid Lau T sjid Lau T g ini adalah m oleh yayasan
tu masjid in e 2. Masjid ng. Menurut leh Yudha P ara kepada
menyatakan da tahun 200 da sekitar 80 ja yang terhi
eorang mua ikat yang be jid umumny gajian, berbu Tze memilik
Karim Oei d m Oei denga
ua juta rupia ada Masjid sjid.
cukup sulit ru ini . yak
. Tahun 199 a kontrakny siatif melaya o dana pemb an masjid L
adi mualaf d Tze 2 di Band Tze yang b
masjid kedu n Hj Karim O
i diberi nam ini berada sebuah arti P Sunandar. H
pengelolah n bahwa, ber 07 yang men 000 etnis Tio itung pernah
alaf memelu erfungsi unt ya, saat Bul uka puasa da ki sejarah dal dan rekan-rek
an tujuan un ah. Lantaran d, Ruko yan
pun juga pe kni permasal 93 pemilik ba ya, sedangkan angkan surat belian masjid Lautze ini d di masjid ini
dung berada di ua yang di
Oey. Oleh ma Masjid a di jalan
ikel yang Hasil dari h masjid rdasarkan nyebutkan onghoa yang h mengunjun 22
uk ajaran I tuk keperlua
lan Ramadh an tarawih b lam memban kanya yang ntuk pembau
pertimbang ng semula d
ernah dialam lahan yang angunan per n pihak yaya t kepada alm d pun terkucu dan kini tid
. ( oleh Ki A
g memeluk a ngi masjid La Gambar 14. M
Islam . Ma an pembuata han Masjid L
ersama. ngun masjid
terdiri 21 or uran antar e gan di kawas diperuntukan
mi oleh pengu dihadapi ya rnah memint asan tidak m marhum man
urkan.Tahun dak kurang Agus Wahyu
agama islam au Tze 2 ini. Masjid Lau Tze 2 d
asjid Lau T an kartu tand Lautze mula
d ini . Diman rang berinisi etnis, Mengo san perkanto n untuk kan
urus Masjid aitu masalah
ta agar peng mempunyai u ntan Presiden n 1994 Bapa
dari seribu udi )
m. Tetapi bar di Bandung
Tze ini jug da penduduk ai diramaika
na pada tahu iatif membu ontrak sebua oran di sekita ntor yayasan
lau Tze yan h kepemilika gelola kemba uang lagi. Pa n Suharto lal ak Bj. Habib
lebih warg
ru sekitar 20 ga k. an un at ah ar n, ng an ali ak lu ie ga 00
(23)
23
Kalau dilihat dari segi bangunan, nuansa Tionghoa masih sangat terasa apabila kita melihat masjid ini, dimana pada luar gedung didominasi oleh warna merah, apabila pada masjid Lau Tze tidak adanya kubah pada gedung tersebut,lain hal dengan masjid Lau Tze 2 ini. Masjid ini memiliki sebuah kubah dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Masjid yang berada disebuah ruko di jalan Tamblong ini memiliki luas ruang yang tidak terlalu besar, ukuran masjid ini hanya 7 x 6 m, sehingga pada hari jum’at saat warga yang ingin melaksanakan sholat jum’at , harus rela melaksanakan sholat jum’at di teras masjid.
Masjid Lautze memiliki misi untuk menjadi pusat aktivitas muslim khususnya muslim tionghoa, menjadi pusat literatur Cina, khususnya yang berkaitan dengan Islam dan Muslim Tionghoa, menjadi pusat kebudayaan Tionghoa Muslim, menjadi sarana pembauran antara etnis Tionghoa dengan etnis pribumi dan menjadi pusat aktivitas pembinaan muallaf. Menurut salah seorang pengurus masjid, Muhammad Sulthonuddin yang biasa disapa Aang atau Toni ini, mayoritas para jemaah Mesjid Lautze 2 mengakui bahwa aspirasi mereka sebagai seorang muslim kurang terwadahi oleh masjid-masjid sekitar tempat tinggal mereka. Perlakuan dan pandangan masyarakat terhadap keberadaan muslim Tionghoa belum sepenuhnya bisa diterima.
Kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan masjid Lautze tak berbeda dengan kegiatan masjid-masjid pada umumnya. Hanya ada spesifikasi khusus konsultasi dan informasi Islam untuk warga Tionghoa.Walaupun dalam kenyataannya, masyarakat pribumi pun banyak yang beribadah di masjid ini. Terlebih ketika shalat Jumat, jemaah bisa penuh hingga ke trotoar. 2.9 Interpretasi Kasus
Pusat Informasi dan kegitan Islam Tionghoa Lau Tze ini mengandung arti sebuah tempat dengan kegiatan yang spesifik meliputi kegiatan spiritual, berbudaya , pengetahuan melalui kerangka / konteks kebudayaan Islam dan Tionghoa. Melalui fasilitas bangunan ini komunitas Tionghoa / Muallaf dan pribumi dapat secara bebas bergerak , menyentuh , merasakan dan mendapatkan informasi dan juga saling memahami ajaran Islam maupun Kebudayaan Tionghoa dalam lingkungan Pusat Informasi dan kegiatan Lau Tze ini.
Kegiatan – kegiatan dan fungsi yang ada didalam proyek ini secara luas dapat dimanfaatkan oleh dua buah komunitas yakni komunitas Tionghoa / Muallaf yang ingin mengenal Islam lebih dalam serta masyarakat pribumi yang ingin mengenal tentang
(24)
24
kebudayaan Tionghoa lebih jauh. Pusat informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini bersifat terbuka dan dapat diakses secara luas oleh publik.
Lokasi yang dipilih untuk menempatkan Pusat Infomasi dan Kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini yaitu terletak di jalan . alasan mengapa ditempatkan didaerah tersebut. Berdasarkan interview yangdilakukan penulis , dimana salah seorang pengurus masjid Lau Tze 2 yang terletak di Jalan Tamblong Bandung ini mengemukakan bahwa untuk saat ini dominan muallaf yang sering berkunjung ke masjid tersebut adalah muallaf yang berasal dari daerah tamblong dan sekitarnya. Oleh karena itu lokasi yang paling tepat untuk menempatkan Pusat Informasi ini adalah daerah sekitar Tamblong. Karena masjid ini di peruntukan khusus bagi para muallaf.
2.10 Oriental 2.10.1 Pengertian
Gaya oriental adalah jenis penggayaan yang merupakan bawaan dari budaya ketimuran yang berkembang meliputi wilayah Cina, Jepang, Korea, sampai dengan Vietnam, Thailand, hingga Persia. Kebudayaan pada masa kejayaan Kekaisaran di Istana Cina dan Jepang membawa dampak yang kuat dan menjadi akar budaya kehidupan masyarakatnya. Budaya ini terus menerus tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat dalam berbagai bentuk termasuk segi arsitektural bangunan.
Konsep penggayaan Oriental pada bangunan biasanya muncul pada bentuk-bentuk bangunan secara fisik , baik eksterior maupun interiornya. Meliputi bentuk atap , layout ruang , bentuk bangunan / unsur dinding bangunan , pintu gerbang/entrance hingga ke bentuk furniture.Sebagai contoh pada style Japanesse interior, penggunaan material dekorasi interior dan furnitur dari kayu. Gaya oriental cenderung kental dengan warna natural. Unsur alami seperti kayu, batu alam, bambu, dan lukisan dinding dari kertas lebih sering dipakai. Unsur lainnya yang populer dalam interior bergaya Oriental adalah abjad China atau dikenal dengan Conji (huruf Kanji) yang biasa ditulis menjadi kaligrafi China pada lembar kertas yang dipajang pada dinding dan menjadi aksen/ornamen kunci pada ruang.
Sentuhan gaya oriental juga tercermin dalam pemilihan warna merah, emas, hitam, dan putih untuk tema ruang. Beberapa item Oriental yang dapat digunakan untuk mendekorasi
(25)
25
rumah misalnya bambu, simbol keagamaan, ornamen etnik, dan hiasan dinding bergambar lukisan naga atau bunga teratai.
2.11 Modern
Dalam dunia Arsitektur , Arsitektur modern timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus. Arsitektur adalah suatu istilah yang diberikan kepada bangunan dengan karekteristik serupa yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghilangkan segala jenis ornament.
Beberapa arsitektur lainnya melihat penggayaan modern ini adalah sesuatu yang dikendalikan oleh perkembangan teknologi dan pengembangan produk dan dengan munculnya bahan – bahan yang digunakan dalam membangun bangunan modern , seperti besi , kaca , baja dan material – material lainnya. Seorang arsitek ternama Frank Llyod Wright adalah seseorang yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur modern di Eropa.
Berikut adalah beberapa karakteristik arsitektur modern pada umumnya , 1. Suatu penolakan terhadap gaya lama
2. Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil dalam suatu bangunan.
3. Suatu yang menyangkut tentang mesin.
4. Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan.
5. Menyederhanakan bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu.
Selain karakteristik yang manjadi ciri dari arsitektur modern pada umumnya. Berikut juga terdapat beberapa pandangan akan penggayaan modern ini dari beberapa seniman ternama.
1. Bentuk mengikuti fungsi ( Form follows function ) yang dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan.
2. Sedikit adalah lebih (Less is more) di umumkan oleh Arsitek Mies van der Rohe. 3. Sedikit adalah lebih dan lebih adalah terlalu banyak (Less is more only when more
(26)
26
4. Sedikit itu membosankan (Less is a bore) yang dicetuskan oleh Robert Venturi, pelopor arsitektur Postmodern sebagai jawaban atas Gaya Internasional yang tidak menarik yang dipopulerkan oleh Mies van der Rohe.
2.12 Aktivitas dan Fasilitas
Pusat Informasi dan kegiatan Islam Tionghoa di Bandung.
Fasilitas Utama
Masjid Asrama Khusus Muallaf Sholat 5 Waktu
Sholat Jum’at Ceramah Ucap 2 Kalimat
Syahadat
Istirahat
Berkumpul
Konsultasi
Fasilitas Penunjang
Pendidikan Kelas Belajar Al‐ Quran khusus Anak –anak dan Muallaf
Kelas Belajar Mandarin
Kesehatan
Pengobatan Tradisional Tionghoa.
Pengobatan Tradisional Islam.
Peracikan Obat Tradisional.
Kesenian dan Olah Raga Tari Naga ,
Wushu , dan Barongsai .
‐ Qasidah ‐ Nasyid ‐ Kaligrafi ‐ Gambus Kelas menulis
(27)
27
Fasilitas Penunjang
Retail
Toko Souvenir
Toko Peralatan Sholat
Toko Buku
Kantin
Dapur dan Kasir
Area makan
Konsultasi
Konsultasi seputar Islam bagi para
muallaf
Gedung Serba Guna Pertunjukan
Kesenian
Silaturahmi Muallaf
Acara Perkawinan
Fasilitas Khusus
Pengelolah
Administrasi Humas Ketua Yayasan
(28)
28
BAB III KONSEP PERANCANGAN
Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini , banyak hal – hal yang telah di jelaskan pada bab – bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan . Adapun penerapan – penerapan desain pada interior pada bangunan pusat Informasi ini mengacu pada hal – hal yang harus di perhatikan. Adapun hal – hal yang menjadi perhatian dalam perancangan ini antara lain . 3 pilar dalam dunia Islam di terapkan pada treatment bagian mihrab berupa 3 lingkaran dengan ukuran yang berbeda. Selain itu , Rukun Islam dan Rukun Iman pun tak luput dari penerapan dalam perancangan interior. 5 rukun islam di terapkan pada lima pilar yang terdapat pada sisi kiri dan kanan mihrab. Kemudian 6 rukun iman juga terdapat pada treatment dinding pada sisi kiri dan kanan mihrab.
Hal – hal diatas adalah hal – hal yang dirancang berdasarkan unsur – unsur Islam , Sedangkan penerapan desain yang diambil dari segi oriental tionghoa diterapkan dengan bentuk – bentuk yang menjadi ciri khas Tionghoa. Begitu juga dengan penerapan ornament – ornament Tionghoa yang banyak didapat di fasilitas Masjid. Seperti bentuk lingkaran pada pintu masjid , kemudian bentuk jendela tradisional tionghoa yang di terapkan pada kamar asrama.
3.1Tema dan Gaya Perancangan 3.1.1 Tema Perancangan
Tema perancangan yang diusung pada pusat informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini menerapkan tema perancangan “ Homely Religious ”. Tema ini dipilih memiliki tujuan khusus, dimana Homely sendiri diambil untuk menciptakan suasana dalam pusat informasi dan kegiatan Islam Tionghoa ini agar para jamaah Islam Tionghoa atau para muallaf yang masuk dan mengunjungi pusat informasi ini merasa nyaman dengan suasana yang tidak membuat para muallaf yang berada dalam pusat infomasi ini merasa asing. Sedangkan tema religious diterapkan pada pusat informasi dan kegiatan Islam Tionghoa ini diterapkan berdasarkan kondisi dari proyek yang dirancang yaitu sebuah wadah yang memberikan informasi dan mewadahi kegiatan-kegiatan Islam.
(29)
29
3.1.2 Gaya Perancangan
Adapun gaya yang diterapkan dalam perancangan Pusat Informasi dan Kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini yaitu Oriental. Gaya Oriental Modern yang diterapkan yaitu oriental China. Gaya perancangan Oriental dipilih untuk memberikan kesan tersendiri bahwa masjid Lau Tze memiliki ciri yang berbeda dengan masjid – masjid lainnya. Gaya Oriental di terapkan pada pusat Informasi dan kegiatan Islam Tionghoa Lau Tze ini dimaksudkan untuk mempertahankan ciri dari Tionghoa itu sendiri ,dimana desain perancangan pada masjid Lau Tze itu sendiri merupakan perpaduan antara budaya lokal, China dan Timur Tengah dengan warna cerah yang didominasi warna merah merupakan sesuatu yang dibuat sesuai dengan misi Yayasan Haji Karim Oei sebagai pusat informasi Islam bagi etnis China.
Sedangkan untuk Modern sendiri di ambil dalam gaya perancangan ini dimaksudkan untuk mengubah pandangan sudut oriental yang sering kali bergaya tradisional. Oleh karena itu gaya modern ini di padukan dengan Oriental untuk menciptakan kesan yang lebih berbeda.
3.2Konsep Pemilihan Bentuk
Konsep bentuk yang diterapkan pada bangunan Pusat Informasi dan kegiatan Islam Tionghoa di Bandung ini. Menerapkan bentuk-bentuk yang sesuai dengan kehidupan masyarakat Tionghoa, serta memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Selain itu bentukan – bentukan yang mencirikan Islam juga tidak dihilangkan dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini. Adapun bentuk- bentuk yang memiliki filosofi dalam kehidupan masyarakat China diwujudkan dalam bentuk dasar segitiga (triangle) yang berarti harmonisasi hubungan dengan 3 unsur langit, bumi dan manusia. Selanjutnya Langit atau Tuhan diwujudkan dalam bentuk Bulat (Circle) dan Bumi diwujudkan dalam bentuk Kotak (Square). Selain ketiga bentuk yang telah disebutkan , salah satu bentuk yang akan di jumpai pada perancangan ini yakni bentuk arabesque. Salah satu bentuk yang sering dijumpai dalam dunia Islam. Bentuk yang diterapkan adalah bentuk segieenambelas yang melambangkan arah mata angin.
(30)
30
3.3Konsep Pemilihan Warna
Warna-warna yang diterapkan pada pusat informasi dan kegiatan Islam Tionghoa Lau Tze ini menerapkan warna – warna yang mengacu kepada dua unsur yaitu Tionghoa dan Islam. Adapun warna – warna dalam Tionghoa ,antara lain warna merah. Warna merah sering di gunakan oleh orang Cina atau Tionghoa pada acara-acara yang menyiratkan kebahagiaan, seperti pada saat acara pernikahan. Khususnya pada masyarakat Cina kuno, saat belum terpengaruh oleh budaya asing. Warna merah dalam Tionghoa memiliki arti kebahagiaan ataupun keberuntungan. Warna merah juga melambangkan simbol kebajikan, kebenaran dan ketulusan. Selain warna merah, warna emas juga akan diterapkan pada gedung ini. Karena dalam budaya timur warna emas adalah warna kemakmuran.
Sedangkan untuk menerapkan warna yang bernuansa Islam pada pusat informasi dan kegiatan Islam Tionghoa ini diberikan warna hijau. Warna hijau juga dianggap sebagai warna tradisi untuk agama Islam, disebabkan keterkaitannya dengan alam. Selain menjadi warna yang melambangkan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa. Warna merah dalam al-qur’an juga menjadi warna dalam Islam.
Ketiga warna dibawah ini , yaitu Hijau , Merah dan warna kuning yang mencirikan emas. Di gunakan sebagai warna aksen dalam pusat informasi dan kegiatan Islam Tionghoa Lau Tze . tetapi dari ketiga warna tersebut. Warna merah adalah warna yang paling dominan dalam pusat informasi dan kegiatan Islam Tionghoa di Bandung ini. penerapan warna merah yang mendominasi yaitu penerapannya hanya terdapat di beberapa bangunan, seperti masjid dan gedung serba guna. Sedangkan di bangunan – bangunan lain seperti gedung fasilitas pendidikan, kesehatan, dan juga Asrama menerapkan warna putih sebagai warna dominan dan warna merah, hijau dan emas sebagai aksen . Sedangkan warna yang menjadi warna netral pada pusat informasi dan kegiatan Islam Tionghoa Lau Tze ini adalah warna putih dan abu – abu.
(31)
31
3.4Konsep Pemilihan Material
Adapun material yang diterapkan pada pusat informasi dan kegiatan Islam Tionghoa ini penerapannya berdasarkan dari gaya perancangan. Dimana gaya perancangan yang diambil yaitu Modern Oriental. Oriental sendiri seperti yang telah dijelaskan pada bab II. Material yang biasanya diterapkan pada sebuah rancangan dengan konsep oriental ini menggunakan material- material dengan unsur – unsur alami seperti bambu, kayu , dan batu alam. Sedangkan material – material seperti kaca cermin , stainless , vynil , parquet dan lain- lain untuk menciptakan kesan modern didalamnya.
3.5Teknis Pencahayaan
Guna menciptakan kesan megah dan indah , maka konsep pencahayaan yang diterapkan menggunakan beberapa teknik pencahayaan. Pada siang hari system pencahayaan yang diterapkan yaitu teknik pencahayaan buatan. Dimana cahaya yang masuk dalam setiap ruang berasal dari bukaan-bukaan yang terdapat pada setiap ruang yakni pintu dan jendela. Sedangkan pada malam hari, sistem pencahayaan yang diterapkan menggunakan pencahayaan yang berasal dari beberapa jenis lampu dan penempatannya.
Untuk pencahayaan pada luar bangunan , untuk menciptakan kesan megah dan indah. Maka digunakan lampu sorot ( Spot Light Lamp ) yang diletakkan rendah dan mengarah ke bangunan, sehingga bangunan tersebut akan terlihat megah pada malam hari. Selain penggunaan lampu sorot,juga digunakan downlight lamp sebagai penerangan
Warna
Aksen
(32)
32
pada bangunan tersebut. Didalam ruangan juga menggunakan beberapa jenis pencahayaan. Diantaranya pada masjid digunakan downlight lamp sebagai penerangan utama dalam masjid, juga penggunaan spotlight lamp sebagai penerangan tambahan yang di gunakan untuk menerangi daerah – daerah tertentu seperti penerangan pada lukisan-lukisan, dan penunjuk arah.
3.6Teknis Penghawaan
Adapun konsep penghawaan yang diterapkan pada pusat informasi dan kegiatan Islam Tionghoa menerapkan dua jenis penghawaan , yaitu penghawaan Alami dan buatan. Penghawaan alami pada setiap ruang berasal dari bukaan-bukaan seperti pintu,jendela juga ventilasi. Ini dimaksudkan agar kondisi udara dalam suatu ruang tidak terlalu lembab. Sedangkan pada ruang-ruang tertentu yang khusus, seperti pada ruang pengelolah, perpustakaan, digunakan penghawaan buatan berupa AC ( Air Conditioning ) dengan penggunaan dua jenis AC , yaitu AC Split dan AC Central.
Untuk area penempatan pada kedua jenis penghawaan yang diterapkan pada perancangan Pusat Informasi dan Kegiatan Muslim Tionghoa ini yaitu untuk penghawaan buatan seperti bukaan jendela , pintu atau ventilasi yang lebih banyak diterapkan pada fasilitas public seperti fasilitas masjid , pendidikan , kantin dan fasilitas lainnya. Namun ada juga beberapa fasilitas public yang menerapkan jenis penghawaan buatan. Misalnya pada fasilitas kesehatan , gedung serba guna , perpustakaan. Penghawaan buatan lebih difokuskan pada fasilitas – fasilitas private seperti kantor – kantor , ruang rapat dan fasilitas lainnya.
3.7Konsep Sirkulasi
Adapun sistem sirkulasi yang diterapkan pada pusat informasi dan kegiatan Islam Tionghoa ini mengacu pada ajaran Islam. Dimana antara jamaah pria dan jamaah wanita tidak diperbolehkan untuk berinteraksi dengan jarak yang dekat apalagi sampai bersentuhan karena bukan muhrim. Oleh karena itu setiap area sirkulasi bagi para jamaah berlalu lalang seperti lorong – lorong di buat dengan mengacu pada keergonomisan dengan ukuran maksimal 2 orang. Sedangkan pada masjid sendiri system sirkulasi yang digunakan juga memisahkan antara jamaah pria dan wanita dimana pintu masuk ke dalam masjid di buat lebih dari satu pintu , yaitu pintu masuk bagi para jamaah pria dan
(33)
33
pintu masuk bagi jamaah wanita . Sedangkan pengaturan jarak sajadah dalam tiap shaf. antara shaf depan dan belakang diberi jarak sedikit agak lebar. Ini dimaksudkan memberi ruang gerak lebih bagi para jamaah yang ingin menunaikan ibadah sholat.
(34)
PUSAT INFORMASI DAN KEGIATAN MUSLIM TIONGHOA
LAU TZE BANDUNG
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah DI.38309 Tugas Akhir
Semester II tahun akademik 2009/2010
Oleh : Muhendy 52006010
PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(35)
iii.
DAFTAR ISI
i.
Kata Pengantar
ii.
Ucapan terima kasih
iii.
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Permasalahan Perancangan 2
1.3. Maksud dan Tujuan Perancangan 3
BAB II. PUSAT INFORMASI DAN KEGIATAN MUSLIM TIONGHOA LAU TZE
di BANDUNG 4
2.1.Proses Penyebaran Islam di Indonesia
2.1.1 Pengertian Islam 4
2.1.2 Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia 4 2.1.3 Sejarah penyebaran Islam Tionhoa di Indonesia 5
2.2 Kesenian Islam 7
a. Seni Kaligrafi 7
b. Nasyid 8
c. Seni Qasidah 8
d. Seni Gambus 10
e. Seni Arabesque 10
2.3 Pengobatan Tradisional Islam
a. Gurah 11
b. Ruqiyah 12
2.4 Perkembangan Kebuadayaan Tionghoa di Indonesia 13
(36)
2.5. Kesenian Tionghoa 15
a. Barongsai 15
b. Liang liong / Tari Naga 16
c. Wushu 17
2.6 Pengobatan Tradisional Tionghoa
a. Akupuntur 18
b. Shinse 19
2.7 Muslim Tionghoa
2.7.1 Aspek Psikologi Mualaf Tionghoa dalam Kehidupan Keluarga 20
2.8 Tinjauan Umum Masjid Lau Tze , Yayasan Haji Karim Oei
2.8.1 Masjid Lau Tze di Jakarta 21
2.8.2 Masjid Lau Tze 2 di Bandung 22
2.9 Interpretasi Kasus 23
2.10 Oriental 24
2.11 Modern 25
2.12 Aktivitas Dan Fasilitas 26
BAB III. KONSEP PERANCANGAN
3.1 Tema dan Gaya Perancangan 28
3.1.1 Gaya Perancangan 28
3.1.2 Tema Perancangan 29
3.2 Konsep Pemilihan Bentuk 29
3.3 Konsep Pemilihan Warna 30
3.4 Konsep Pemilihan Material 31
3.5 Teknis Pencahayaan 31
3.6. Teknis Penghawaan 32
(37)
LAMPIRAN 34
iii. Daftar Pustaka
(38)
DAFTAR PUSTAKA
- Azhim , Syeikh Abdul ( 2006 ). Bebas Penyakit dengan Ruqiyah, Tanggerang ; Penerbit Qultum Media.
- Damayanti,Dewi ( 2008 ) . Buku Pintar Tanaman Obat, Jakarta ; Penerbit PT . Agromedia Pustaka.
- Desy (2004). Perpaduan Unsur Kebudayaan Islam dan Tionghoa dalam Interior. Skripsi – Jurusan Desain Interior . Universitas Kristen Petra. Surabaya
- Hartawan, Bambang ( 2004 ). Pusat Informasi dan Kegiatan Islam Tionghoa Lau Tze Jakarta. Skripsi – Jurusan Arsitektur . Institut Teknologi Bandung. Bandung.
- Ilmy,Bachrul.(2007). Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XII, Bandung : Grafindo Media Pratama.
- Kartanegara, Mulyadhi ( 2007 ). ISLAM buat yang pengen tahu,Jakarta : Penerbit Erlangga
- Kurniawan , Beni . Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi . Jakarta ; Penerbi PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
- Panero,Julius dan Martin Zelnink. Dimensi Manusia dan Ruang Interior Buku Panduan Untuk Pedoman Perancangan. Penerbit Erlangga
- Sulastianto,Harry ( 2006 ) . Seni Budaya untuk kelas IX Sekolah Menengah Pertama,Bandung : Grafindo Media Pratama.
- Wijayakusuma,Hembing ( 2007 ) . Muslim Tionghoa Cheng Ho,Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara, Jakarta ; Penerbit Pustaka Populer Obor.
(39)
Website
- Ahmad. Architecture Modern. Diakses pada 17 Juli 2010 dari w.w.w : http://n4207w.multiply.com/journal/item/8/ARCHITECTURE_MODERN
- Andilala. Muallaf Tionghoa yang terbuang dari Keluarga. Diakses pada 17 Juli 2010 dari w.w.w : http://indonesia.faithfreedom.org/forum/kalbar-mualaf-tionghoa-yang-terbuang-dari-keluarga-t18519/
- Ki Agus Wahyudi.Masjid Lau tze,Masjid China yang penuh warna.Diakses pada 3 April 2010 dari w.w.w : http://www.indosiar.com/ragam/81974/masjid-lautze-masjid-cina-yang-penuh-warna
- Masduki Aam . Kesenian Tradisional Provinsi Banten Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung. Diakses pada3 April 2010 dari w.w.w: http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/11/kesenian-qasidah.html
- Pao An Tui. Populasi Etnis Tionghoa di Indonesia. Diakses pada 10 Desember 2009 dari w.w.w : http://zhonghua.yuku.com/topic/868
- Tanudjaja, HM Syarif .SH . Sekilas Tentang Iman Tauhid Islam d/h Persatuan Islam Tionghoa Indonesia. Diakses pada 10 Desember 2009 dari w.w.w : http://www.muslimtionghoa.com/index.php?action=generic_content.main&id_gc=46
(40)
Kata Pengantar
Dengan mengucap syukur yang sangat besar kepada Tuhan Yang Maha Esa . Karena
berkat segala nikmat , karunia dan izin Nya jualah akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan
tugas akhir ini dengan baik. Adapun judul yang di ambil pada perancangan tugas akhir ini yaitu “
Pusat Informasi dan Kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze di Bandung.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah tugas akhir. Selama satu semester
laporan ini di buat dengan segala kekurangan dan kelebihan. Dalam proses pembuatan laporan
ini terdapat beberapa kendala . yakni sulitnya untuk memperoleh data seputar muslim tionghoa.
Namun dengan penuh semangat dan keyakinan juga doa akhirnya laporan Tugas akhir ini dapat
terselaikan tepat pada waktunya.
Akhir kata , penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Tiara Isfiaty selaku
dosen yang membimbing penulis dalam menyusun laporan ini. Terima kasih kepada ibu Dina
Fatimah , Bapak Cherry Dharmawan , Bapak Harry Lubis dan dosen – dosen lainnya yang telah
memberikan ilmu yang sangat berharga bagi penulis.
Atas segala perhatiannya . penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis
(1)
iii.
DAFTAR ISI
i.
Kata Pengantar
ii.
Ucapan terima kasih
iii.
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Permasalahan Perancangan 2
1.3. Maksud dan Tujuan Perancangan 3
BAB II. PUSAT INFORMASI DAN KEGIATAN MUSLIM TIONGHOA LAU TZE
di BANDUNG 4
2.1.Proses Penyebaran Islam di Indonesia
2.1.1 Pengertian Islam 4
2.1.2 Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia 4 2.1.3 Sejarah penyebaran Islam Tionhoa di Indonesia 5
2.2 Kesenian Islam 7
a. Seni Kaligrafi 7
b. Nasyid 8
c. Seni Qasidah 8
d. Seni Gambus 10
e. Seni Arabesque 10
2.3 Pengobatan Tradisional Islam
a. Gurah 11
b. Ruqiyah 12
2.4 Perkembangan Kebuadayaan Tionghoa di Indonesia 13
(2)
2.5. Kesenian Tionghoa 15
a. Barongsai 15
b. Liang liong / Tari Naga 16
c. Wushu 17
2.6 Pengobatan Tradisional Tionghoa
a. Akupuntur 18
b. Shinse 19
2.7 Muslim Tionghoa
2.7.1 Aspek Psikologi Mualaf Tionghoa dalam Kehidupan Keluarga 20
2.8 Tinjauan Umum Masjid Lau Tze , Yayasan Haji Karim Oei
2.8.1 Masjid Lau Tze di Jakarta 21
2.8.2 Masjid Lau Tze 2 di Bandung 22
2.9 Interpretasi Kasus 23
2.10 Oriental 24
2.11 Modern 25
2.12 Aktivitas Dan Fasilitas 26
BAB III. KONSEP PERANCANGAN
3.1 Tema dan Gaya Perancangan 28
3.1.1 Gaya Perancangan 28
3.1.2 Tema Perancangan 29
3.2 Konsep Pemilihan Bentuk 29
3.3 Konsep Pemilihan Warna 30
3.4 Konsep Pemilihan Material 31
3.5 Teknis Pencahayaan 31
3.6. Teknis Penghawaan 32
(3)
LAMPIRAN 34
iii. Daftar Pustaka
(4)
DAFTAR PUSTAKA
- Azhim , Syeikh Abdul ( 2006 ). Bebas Penyakit dengan Ruqiyah, Tanggerang ; Penerbit Qultum Media.
- Damayanti,Dewi ( 2008 ) . Buku Pintar Tanaman Obat, Jakarta ; Penerbit PT . Agromedia Pustaka.
- Desy (2004). Perpaduan Unsur Kebudayaan Islam dan Tionghoa dalam Interior. Skripsi – Jurusan Desain Interior . Universitas Kristen Petra. Surabaya
- Hartawan, Bambang ( 2004 ). Pusat Informasi dan Kegiatan Islam Tionghoa Lau Tze Jakarta. Skripsi – Jurusan Arsitektur . Institut Teknologi Bandung. Bandung.
- Ilmy,Bachrul.(2007). Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XII, Bandung : Grafindo Media Pratama.
- Kartanegara, Mulyadhi ( 2007 ). ISLAM buat yang pengen tahu,Jakarta : Penerbit Erlangga
- Kurniawan , Beni . Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi . Jakarta ; Penerbi PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
- Panero,Julius dan Martin Zelnink. Dimensi Manusia dan Ruang Interior Buku Panduan Untuk Pedoman Perancangan. Penerbit Erlangga
- Sulastianto,Harry ( 2006 ) . Seni Budaya untuk kelas IX Sekolah Menengah Pertama,Bandung : Grafindo Media Pratama.
- Wijayakusuma,Hembing ( 2007 ) . Muslim Tionghoa Cheng Ho,Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara, Jakarta ; Penerbit Pustaka Populer Obor.
(5)
Website
- Ahmad. Architecture Modern. Diakses pada 17 Juli 2010 dari w.w.w : http://n4207w.multiply.com/journal/item/8/ARCHITECTURE_MODERN
- Andilala. Muallaf Tionghoa yang terbuang dari Keluarga. Diakses pada 17 Juli 2010 dari w.w.w : http://indonesia.faithfreedom.org/forum/kalbar-mualaf-tionghoa-yang-terbuang-dari-keluarga-t18519/
- Ki Agus Wahyudi.Masjid Lau tze,Masjid China yang penuh warna.Diakses pada 3 April 2010 dari w.w.w : http://www.indosiar.com/ragam/81974/masjid-lautze-masjid-cina-yang-penuh-warna
- Masduki Aam . Kesenian Tradisional Provinsi Banten Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung. Diakses pada3 April 2010 dari w.w.w: http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/11/kesenian-qasidah.html
- Pao An Tui. Populasi Etnis Tionghoa di Indonesia. Diakses pada 10 Desember 2009 dari w.w.w : http://zhonghua.yuku.com/topic/868
- Tanudjaja, HM Syarif .SH . Sekilas Tentang Iman Tauhid Islam d/h Persatuan Islam Tionghoa Indonesia. Diakses pada 10 Desember 2009 dari w.w.w :
(6)