Pengukuran Variabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

31 f. Memahami pesan moral dari pembawa acara dalam kehidupan sehari- hari

3.1.2 Pengukuran Variabel

Pengukuran sikap ini diukur melalui pemberian skor dengan menggunakan modifikasi model skala likert skala sikap. Metode ini merupakan metode penskalaan pernyataan sikap dengan menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan skalanya. Untuk melakukan penskalaan dengan model ini, responden diberi daftar pernyataan mengenai sikap dan setiap pernyataan akan disediakan jawaban yang harus dipilih oleh responden untuk menyatakan kesetujuan dan ketidak setujuannya Singarimbun, 1987 : 111. Pilihan jawaban masing-masing pernyataan digolongkan dalam empat macam kategori, yaitu “Sangat Tidak Setuju” STS, “Tidak Setuju” TS, “Setuju” S dan “Sangat Setuju” SS. Untuk mengetahui sikap pemirsa tentang Tayangan acara ”Uya Emang Kuya” diukur dengan alternative pilihan yang dinyatakan dalam pernyataan untuk mengukur komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif dinyatakan dalam jumlah skor. Dalam pemberian skor pernyataan sikap yang bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap Azwar, 1997:161, sebagai berikut: 1. Sangat Tidak Setuju STS = skor 1 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan berbagai pernyataan yang diajukan dalam kuesioner 2. Tidak Setuju TS = skor 2 responden menyatakan tidak setuju dengan berbagai pernyataan yang diajukan dalam kuesioner Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 3. Setuju S = skor 3 responden menyatakan setuju dengan berbagai pernyataan yang diajukan dalam kuesioner 4. Sangat Setuju SS = skor 4 responden menyatakan sangat setuju dengan berbagai pernyataan yang diajukan dalam kuesioner Dalam penelitian ini tidak digunakan alternatif jawaban ragu-ragu undecided alasannya menurut Hadi 1981:20 adalah sebagai berikut : a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda Multi Interpretable ini tidak diharapkan dalam instrumen. b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah central tendency effect, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya. c. Disediakannya jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden. Skoring pada penelitian ini dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari setiap item dari tiap-tiap angket, sehingga diperoleh skor total dari tiap pernyataannya tersebut untuk masing-masing individu. Selanjutnya, tiap-tiap indikator untuk sikap diukur melalui pernyataan-pernyataan yang terdapat pada angket. Kemudian jawaban yang telah dipilih diberi skor dan ditotal. Total skor dari tiap kategori, dikategorisasikan kedalam 3 interval, yaitu Positif, Netral, dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33 Negatif. Penentuan interval dilakukan dengan menggunakan range. Range masing-masing kategori ditentukan dengan : R range = skor tertinggi – skor terendah Jenjang yang diinginkan Keterangan : Range : Batasan dari setiap tingkatan Skor Teringgi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan Skor Terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item Pertanyaan Jenjang : 3 Positif, Netral, Negatif Interval sikap sebagai berikut : 6 3 18 3 6 24 3 6x1 6x4 Interval       Jadi penentuan kategori adalah : 1. Sikap negatif = 6 – 12 Dikategorikan negatif jika pengetahuan Masyarakat rendah terhadap Informasi yang ada dalam tayangan Uya Emang Kuya total skor keseluruhan jawaban responden berada pada interval 6 sd 12. 2. Sikap netral = 13 – 18 Dikategorikan netral jika pengetahuan Masyarakat sedang terhadap Informasi yang ada dalam tayangan Uya Emang Kuya total skor keseluruhan jawaban responden berada pada interval 13 sd 18. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 3. Sikap positif = 19 – 24 Dikategorikan positif jika pengetahuan Masyarakat tinggi terhadap Informasi yang ada dalam tayangan Uya Emang Kuya total skor keseluruhan jawaban responden berada pada interval 19 sd 24.

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

Dokumen yang terkait

Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya di SCTV terhadap Minat Menonton di Kalangan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 38 116

Media Literacy Dan Tayangan Reality Show (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Media Lietracy Terhadap Pemilihan Tayangan Termehek-Mehek Di Trans TV Pada Siswa SMP Santo Thomas 1 Medan)

5 93 144

PENGARUH DAYA TARIK ACARA "UYA EMANG KUYA" TERHADAP TINDAKAN (Studi pada Masyarakat Kelurahan Bareng Tengah Malang) MENONTON MASYARAKAT

0 10 37

MOTIF PELAJAR SMA DALAM MENONTON TAYANGAN UYA EMANG KUYA (Studi pada pelajar SMA kelas XI SMA Negeri 5 Kediri)

1 6 41

OPINI MASYARAKAT SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA REALITY SHOW “UYA KUYA” DI SCTV.

0 1 96

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7(Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Reality Show “ Masih Dunia Lain: di Trans 7).

0 4 88

OPINI MASYARAKAT SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA REALITY SHOW “UYA KUYA” DI SCTV.

0 0 29

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7(Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Reality Show “ Masih Dunia Lain: di Trans 7)

0 0 20

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN ACARA REALITY SHOW “UYA EMANG KUYA” (Study Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Acara Reality Show “Uya Emang Kuya” di SCTV)

0 0 19

1 KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ACARA TALK SHOW RUMAH UYA DI TRANS7 BULAN FEBRUARI 2016 - repository perpustakaan

0 0 15