14
Remaja pria banyak mengkhayal dan berfantasi mengenai prestasi dan karir.Remaja putri banyak mengkhayal dan berfantasi tentang
romantika hidup. f. Aktifitas berkelompok
Remaja seringkali patah semangat untuk memenuhi keinginan karena terbatasnya kemampuan finansial.Remaja dengan keterbatasan
kemampuan finansial lebih memilih untuk berkumpul melakukan kegiatan bersama.
D. Pengaruh Pola Asuh Orang tua Pada Pengambilan Keputusan Pemilihan
Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Remaja
Memilih perguruan tinggi dan memilih jurusan yang tepat merupakan hal yang sangat penting bagi individu yang sedang
merencanakan masa depannya Nugroho, 2008. Winkel 2005 menjelaskan bahwa kekeliruan memilih jurusan pendidikan bisa membawa akibat fatal bagi
kehidupan individu. Dampak dari perilaku tersebut adalah rendahnya prestasi akademik serta rendahnya daya saing bangsa di tengah-tengah bangsa lain di
dunia. Pengambilan
keputusan membutuhkan
banyak pertimbangan
Moelyono, 1981.Pengambilan keputusan yang tepat menggunakan pemikiran rasional atau masuk akal Rani, 2014.
Kansil dan kansil dalam Triwahyuningsih Purwoko, 2011 mengungkapkan bahwa faktor penganggu pengambilan keputusan adalah
orang tua dan anggota keluarga.Orang tua merupakan figur penting dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mendidik remaja dengan pola asuh tertentu.Pola asuh orang tua penting untuk mengarahkan remaja dalam mengambil keputusan dengan bijaksana Respati,
Yulianto Widiana, 2006. Gunarsa 1979 menyatakan bahwa dalam memilih pola asuh, orang
tua perlu memperhatikan kematangan remaja.Pola asuh yang diterapkan orang tua tidak semua cocok pada anak atau remaja.Orang tua harus menentukan
pola asuh yang digunakan agar berhasil mendidik remaja.Keberhasilan mendidikan tersebut bisa menghasilkan remaja yang bertanggung jawab atas
masa depannya. Gunarsa 1979 menjelaskan bahwa pola asuh permissive kurang
membantu dalam persiapann kedewasaan remaja, karena selalu memanjakan dan memenuhi segala keinginan remaja.Pada pola asuh authoritarian,
orangtua tidak mendukung anak dalam meningkatkan kemandirian, atau menentang keinginan remaja untuk bertindak sendiri.Berk 2012 menyatakan
bahwa pada pola asuh demokratis, remaja lebih mandiri dalam pengambilan keputusan karena ada hubungan positif remaja dengan orangtua.
16
Pola Asuh Orangtua Permissive
E. Skema Penelitian