32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Peneliti melakukan pengambilan data di kota Madiun, diantaranya SMA N 1 MADIUN, SMA N 5 MADIUN, SMA N 6 MADIUN, SMA N
12 MADIUN, dan SMA N 14 MADIUN, serta siswa SMA yang peneliti temui diluar area sekolah. Peneliti melakukan permohonan izin secara
informal kepada Kepala Sekolah masing-masing SMA.
B. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti mengumpulkan data pada tanggal 11 April 2016 sampai dengan 22 April 2016. Skala penelitian terdiri dari dua skala, yaitu skala pola
asuh orangtua yang terbagi menjadi tiga, yaitu skala pola asuh orangtua authoritarian, skala pola asuh orangtua permissive, dan skala pola asuh
orangtua authoritative, serta skala pengambilan keputusan.
Peneliti membagikan 100 eksemplar skala kepada siswa-siswi SMA di kota Madiun, dan beberapa siswa yang peneliti temui diluar area sekolah.
Peneliti membagikan skala kepada siswa-siswi kelas XII semua jurusan IPA dan IPS yang memenuhi persyaratan.Siswa-siswi melakukan pengisian skala
pada saat sedang berkumpul diarea sekolah. Skala yang memenuhi syarat berjumlah 89 eksemplar, dan sisanya sebanyak 11 eksemplar tidak memenuhi
syarat karena ada beberapa item pernyataan yang tidak dijawab oleh subjek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMA kelas XII yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Data subjek
selengkapnya bisa dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 6.
Deskripsi jenis kelamin subjek siswa kelas XII Jenis Kelamin
JUMLAH PERSENTASE
Laki-laki 41
46,1 Perempuan
48 53,9
Jumlah 89
100
D. Analisis Data Penelitian
1. Statistik Data Penelitian
a. Pola Asuh Orangtua Berdasarkan
perhitungan menggunakan
z scoreuntuk
mengelompokkan subjek penelitian masuk dalam pola asuh tertentu, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 7.Deskripsi statistik pola asuh orangtua Pola asuh
Frekuensi Persentase
Permissive 24
26,9 Authoritarian
31 34,8
Authoritative 34
38,2 Jumlah
89 100
34
Subjek penelitian berjumlah 89 siswa-siswi SMA kelas XII semua jurusan IPA dan IPS. Subjek yang masuk dalam kategori pola
asuh orangtua permissive berjumlah 24 orang 26,9. Subjek yang masuk dalam kategori pola asuh orangtua authoritarian berjumlah 31
orang 34,8. Subjek yang masuk dalam kategori pola asuh orangtua authoritative berjumlah 34 orang 38,2.
b. Pengambilan Keputusan Berikut data pengambilan keputusan subjek.
Tabel 8.Deskripsi statistik pengambilan keputusan Variabel
Minimum Maximum
Standar Deviasi
N
Pengambilan Keputusan
23 92
7,695 89
Setelah melakukan perhitungan lebih lanjut, diketahui bahwa mean empirik dan mean teoretik sebagai berikut :
Tabel 9
.
Analisis Perbandingan Mean Pengambilan Keputusan
Variabel Mean
Empirik Mean
Teoretik Perbandingan
Mean Empirik dan Mean Teoretik
Signifikansi
Pengambilan Keputusan
43,39 57,5
43,39 57,5 0,000
Berdasarkan perhitungan pada tabel 8, variabel pengambilan keputusan memiliki mean teoretik yang lebih tinggi dibandingkan
mean empirik.Subjek memiliki tingkat pengambilan keputusan yang cenderung rendah.Santoso 2010 menjelaskan apabila mean empirik
35
mean teoritik berarti tingkat variabel subjek tergolong dalam kategori tinggi.Sebaliknya, apabila mean empirik mean teoritik berarti tingkat
variabel subjek tergolong dalam kategori rendah. Peneliti melakukan uji One-Sample t Test untuk mengetahui
signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean teoretik Santoso, 2010. Dari hasil uji One-Sample t Test, variabel
pengambilan keputusan memiliki nilai signifikansi sebesar p=0,000 p 0,05. Santoso 2010 menyatakan bahwa apabila nilai signifikansi
≤ 0,05 maka mean empirik dan mean teoritik dari suatu variabel memiliki perbedaan yang signifikan. Peneliti menyimpulkan bahwa
variabel pengambilan keputusan memiliki perbedaan mean empirik dan teoretik yang signifikan.
c. Urutan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pola Asuh Orangtua dataurutan pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh
orangtua, adalah sebagai berikut :
Tabel 10.Data pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh orangtua Authoritative
Permissive Authoritatrian
N 34
24 31
Mean 49,44
42,83 37,19
Standar Deviasi
6,359 5,395
5,049
Minimum 35
29 26
Maximum 65
54 47
36
Pengambilan keputusan tertinggi sampai terendah berdasarkan pola asuh orangtua adalah pola asuh authoritative 49,44, pola asuh
permissive 42,83, dan yang terendah adalah pola asuh authoritatrian 37,19.
2. Uji Asumsi Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik regresi ganda.Uji asumsi dalam teknik regresi adalah uji normalitas, uji linearitas, uji no multikolinearitas,
dan uji homoskedastisitas Santoso, 2010. Uji asumsi dalam penelitian menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 21 for Windows. Hasil
keempat uji asumsi bisa dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 11. Hasil uji asumsi Uji Asumsi
Analisis Hasil
Statistik Syarat
Kesimpulan Asumsi
Normalitas
Kolmogorov- Smirnov
P 0,940 P 0,05
Terpenuhi
Linearitas Linearity
P 0,001 0,000
0,000 P 0,05
Terpenuhi
No Multikolinearitas
Tolerance dan VIF
TOL 0,806 0,740
0,626 VIF 1,240
1,352 1,597
TOL 0,1 VIF
≤ 10 Terpenuhi
Homoskedastisitas
Scatter plot Lihat
lampiran Tidak
membentuk pola tertentu
Terpenuhi
37
3. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan teknik regresi ganda Santoso, 2010.Uji hipotesis menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics
21 for Windows.
a. Analisis regresi ganda
Tabel 12. Hasil uji regresi Variabel
Standardized Uji t
Sig. t Ket.
Constant 54,950
5,106 0,000
0,05
Pola Asuh Permissive
-0,167 -1,168
0,246 0,05
Pola Asuh Authoritarian
-0,681 -5,586
0,000 0,05
Pola Asuh Auhtoritative
1,092 3,476
0,001 0,05
R 0,737
R
2
0,543
Adjusted R
2
0,527
Sig. F 0,000
0,05
Berdasarkan tabel 12, persamaan regresi ganda adalah sebagai berikut:
Y = 54,950 + – 0,167 X
1
+ – 0,681 X
2
+ 1,092 X
3
Dari persamaan regresi tersebut bisa dijelaskan bahwa : 1. Variabel pola asuh permissive X
1
dan pola asuh authoritarian X
2
mempunyai pengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan, artinya jika pola asuh permissive X
1
dan pola asuh authoritarian X
2
semakin meningkat bisa menimbulkan penurunan pengambilan keputusan. Sedangkan variabel pola asuh
authoritative X
3
mempunyai pengaruh
positif terhadap
pengambilan keputusan, artinya jika pola asuh authoritative X
3
38
semakin meningkat bisa menimbulkan peningkatan pengambilan keputusan.
2. Koefisien dari variabel pola asuh authoritative dalam persamaan regresi berganda adalah 1,092 karena nilaninya positif berarti
peningkatan 1 satuan maka akan meningkatkan pengambilan keputusan sebesae 1,092 satuan dan pengaruhnya signifikan.
3. Variabel bebas yang paling berpengaruh adalah variabel pola asuh authoritative sebesar 1,092 dan mempunyai tanda positif.
b. Uji t
Peneliti menggunakan uji t untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
2. Pengaruh pola asuh permissivepada pengambilan keputusan Perumusan Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh permissivepada pengambilan keputusan
Ha : Ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh permissivepada pengambilan keputusan
Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung sebesar -1,168 dan t tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung t
tabel.Perhitungan tersebut menunjukkan ada pengaruh negatif antara pola asuh permissive terhadap pengambilan keputusan. Hasil
signifikansi 0,246 0,246 0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh permissive terhadap
39
pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh
permissive terhadap pengambilan keputusan diterima. 3. Pengaruh pola asuh authoritarianpada pengambilan keputusan
Ho : Tidak ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh authoritarianpada pengambilan keputusan
Ha : Ada pengaruh negatif yang signifikan antara pola asuh authoritarianpada pengambilan keputusan
Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung = -5,586 dan t tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung t
tabel.Perhitungantersebut menunjukkan ada pengaruh negatif antara pola asuh authoritarian terhadap pengambilan keputusan.
Hasil signifikansi 0,000 0,000 0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh authoritarian terhadap
pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh negatif dan signifikan antara pola asuh
authoritarian terhadap pengambilan keputusan diterima. 4. Pengaruh pola asuh authoritativepada pengambilan keputusan
Ho : Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh authoritativepada pengambilan keputusan
Ha : Ada pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh authoritativepada pengambilan keputusan
40
Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t hitung = 3,476 dan t tabel sebesar 1,662 yang menunjukkan bahwa t hitung t tabel.
Perhitungantersebut menunjukkan ada pengaruh positif antara pola asuh authoritative terhadap pengambilan keputusan. Hasil
signifikansi 0,001 0,001 0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh authoritative terhadap
pengambilan keputusan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh
authoritative terhadap pengambilan keputusan diterima.
c. Uji F
Peneliti menggunakan uji F untuk menguji keberartian semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Ho : Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara variabel pola asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh
authoritative secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan keputusan.
Ha : Ada pengaruh positif yang signifikan antara variabel pola asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh authoritative
secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan keputusan. Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 33,654 F
hitung
F
tabel
= 33,654 2,71 dengan sig. F = 0,000 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan
antara variabel pola asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
asuh authoritative secara bersama-sama terhadap variabel pengambilan keputusan diterima.
d. Koefisien Determinasi
Peneliti menggunakan koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Hasil perhitungandiperoleh nilai R
2
sebesar 0,543.Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa sumbangan efektif
pola asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh authoritative terhadap pengambilan
keputusan adalah sebesar 54,3, yang menunjukkan bahwa ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap pengambilan keputusan,
sedangkan 45,7 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada
siswa SMA kelas XII.Hasil uji regresi ganda, diperoleh nilai F = 33,654, p = 0,000 0,05, dan R
2
= 0,543. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pola asuh orang tua yang meliputi pola
asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh authoritative dengan pengambilan keputusan.Artinya variabel pola asuh orang tua bisa digunakan
sebagai prediktor untuk memprediksi pengambilan keputusan pada siswa SMA kelas XII dalam pemilihan jurusan di perguruan tinggi. Sumbangan
42
efektif total yang diberikan oleh variabel bebas kepada variabel tergantung adalah sebesar 54,3 sedangkan sisanya 45,7 dipengaruhi oleh faktor lain.
Hasil tersebut didukung oleh penelitian Bella 2010 tentang pengambilan keputusan siswa SMA kelas XII dalam memilih jurusan yang
memiliki hasil bahwa dukungan orang tua memiliki dampak paling besar, yaitu 52,27 dibandingkan faktor lain. Zulaikhah 2014 menyebutkan bahwa
pola asuh orang tua menjadi penguat bagi siswa dalam mengambil keputusan studi lanjut, sehingga siswa mampu menetapkan pilihan perguruan tinggi dan
memilih program studi dengan matang. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh permissive
berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai t
hitung
t
tabel
1,662 -1,168 dan signifikansi t sebesar 0,246.Artinya, apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive, maka pengambilan keputusan
pada remaja semakin rendah atau tidak mandiri. Duffy dan Dik 2009, menyatakan bahwa keluarga mempengaruhi
seseorangmengambil keputusan.Orang tua yang menyerahkan pengambilan keputusan studi lanjut pada remaja mengakibatkan kebingungan. Orang tua
yang tidak melibatkan remaja dalam proses pengambilan keputusan menjadikan anak tidak mandiri dan ragu-ragu untuk mengambil keputusan
Rini, 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh authoritarian berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai t
hitung
t
tabel
1,662 -5,586 dan signifikansi t sebesar 0,000.Artinya, apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung authoritarian, maka pengambilan
keputusan pada remaja semakin rendah atau tidak mandiri. Bintari dalam Peilouw Nursalim, 2013 meneliti tentang pemilihan
jurusan siswa SMA di SMA Negeri 3 Singaraja dan diperoleh hasil bahwa banyak siswa salah memilih jurusan karena ajakan teman, gengsi dan paksaan
dari orang tua.Pengambilan keputusan yang rendah dan lebih banyak dipengaruhi orang lain mengakibatkan proses belajar siswa dan hasil prestasi
siswa menjadi terhambat. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pola asuh authoritative
berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai t
hitung
t
tabel
3,476 1,662 dan signifikansi t sebesar 0,001.Artinya, apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung authoritative maka pengambilan
keputusan pada remaja semakin tinggi atau lebih mandiri. Rini 2014 mengungkapkan bahwa remaja yang terlibat dalam proses
pengambilan keputusan jurusan pendidikan bersama dengan orang tua dapat saling memahami keinginan dan harapan masing-masing pihak. Baumrind
dalam Bee, 2000 menegaskan bahwa remaja dengan pola asuh demokratis menunjukkan kemandirian pengambilan keputusanyang lebih tinggi
dibandingkan dengan remaja yang tidak diasuh secara demokratis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uji hipotesis menggunakan teknik analisis regresi ganda, bisa diambil kesimpulan bahwa :
1. Pola asuh orang tua yang meliputi pola asuh permissive, pola asuh authoritarian, dan pola asuh authoritative berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pengambilan keputusan pada remaja dengan nilai F = 33,654, p = 0,000 0,05.
2. Variabel pola asuh orang tua bisa di gunakan sebagai prediktor untuk memprediksi pengambilan keputusan pemilihan jurusan di perguruan
tinggi pada siswa SMA kelas XII dengan nilai R
2
= 0,543. Artinya, sumbangan efektif total yang diberikan oleh variabel pola asuh orang tua
kepada variabel pengambilan keputusan adalah sebesar 54,3 sedangkan sisanya 45,7 dipengaruhi oleh faktor lain.
3. Pola asuh permissive berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan dengan nilai t
hitung
t
tabel
1,662 -1,168 dan signifikansi t sebesar 0,246. Apabila remaja menerima pola asuh yang cenderung permissive, maka
pengambilan keputusan pada remaja semakin rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI