33
C. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMA kelas XII yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Data subjek
selengkapnya bisa dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 6.
Deskripsi jenis kelamin subjek siswa kelas XII Jenis Kelamin
JUMLAH PERSENTASE
Laki-laki 41
46,1 Perempuan
48 53,9
Jumlah 89
100
D. Analisis Data Penelitian
1. Statistik Data Penelitian
a. Pola Asuh Orangtua Berdasarkan
perhitungan menggunakan
z scoreuntuk
mengelompokkan subjek penelitian masuk dalam pola asuh tertentu, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 7.Deskripsi statistik pola asuh orangtua Pola asuh
Frekuensi Persentase
Permissive 24
26,9 Authoritarian
31 34,8
Authoritative 34
38,2 Jumlah
89 100
34
Subjek penelitian berjumlah 89 siswa-siswi SMA kelas XII semua jurusan IPA dan IPS. Subjek yang masuk dalam kategori pola
asuh orangtua permissive berjumlah 24 orang 26,9. Subjek yang masuk dalam kategori pola asuh orangtua authoritarian berjumlah 31
orang 34,8. Subjek yang masuk dalam kategori pola asuh orangtua authoritative berjumlah 34 orang 38,2.
b. Pengambilan Keputusan Berikut data pengambilan keputusan subjek.
Tabel 8.Deskripsi statistik pengambilan keputusan Variabel
Minimum Maximum
Standar Deviasi
N
Pengambilan Keputusan
23 92
7,695 89
Setelah melakukan perhitungan lebih lanjut, diketahui bahwa mean empirik dan mean teoretik sebagai berikut :
Tabel 9
.
Analisis Perbandingan Mean Pengambilan Keputusan
Variabel Mean
Empirik Mean
Teoretik Perbandingan
Mean Empirik dan Mean Teoretik
Signifikansi
Pengambilan Keputusan
43,39 57,5
43,39 57,5 0,000
Berdasarkan perhitungan pada tabel 8, variabel pengambilan keputusan memiliki mean teoretik yang lebih tinggi dibandingkan
mean empirik.Subjek memiliki tingkat pengambilan keputusan yang cenderung rendah.Santoso 2010 menjelaskan apabila mean empirik
35
mean teoritik berarti tingkat variabel subjek tergolong dalam kategori tinggi.Sebaliknya, apabila mean empirik mean teoritik berarti tingkat
variabel subjek tergolong dalam kategori rendah. Peneliti melakukan uji One-Sample t Test untuk mengetahui
signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean teoretik Santoso, 2010. Dari hasil uji One-Sample t Test, variabel
pengambilan keputusan memiliki nilai signifikansi sebesar p=0,000 p 0,05. Santoso 2010 menyatakan bahwa apabila nilai signifikansi
≤ 0,05 maka mean empirik dan mean teoritik dari suatu variabel memiliki perbedaan yang signifikan. Peneliti menyimpulkan bahwa
variabel pengambilan keputusan memiliki perbedaan mean empirik dan teoretik yang signifikan.
c. Urutan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pola Asuh Orangtua dataurutan pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh
orangtua, adalah sebagai berikut :
Tabel 10.Data pengambilan keputusan berdasarkan pola asuh orangtua Authoritative
Permissive Authoritatrian
N 34
24 31
Mean 49,44
42,83 37,19
Standar Deviasi
6,359 5,395
5,049
Minimum 35
29 26
Maximum 65
54 47
36
Pengambilan keputusan tertinggi sampai terendah berdasarkan pola asuh orangtua adalah pola asuh authoritative 49,44, pola asuh
permissive 42,83, dan yang terendah adalah pola asuh authoritatrian 37,19.
2. Uji Asumsi Penelitian