Bab 6 Perancangan dan Analisis Perancangan 6-22
Universitas Kristen Maranatha
6.1.1.5.1 Kelebihan dan Kekurangan Rancangan Kursi Tunggu Konsumen untuk Luar Ruangan Alternatif 2
Kelebihan dan kekurangan rancangan kursi tunggu untuk luar ruangan alternatif 2, yaitu :
Tabel 6.15 Kelebihan dan Kekurangan Kursi Tunggu Luar Ruangan Alternatif 2
No Kelebihan
Kekurangan 1
Kursi lebih nyaman digunakan karena sudah sesuai dengan data
anthropometri Kursi tidak empuk
2 Kursi mudah dibersihkan karena
bahannya terbuat dari plastik 3
Memiliki meja untuk meletakkan asbak dan majalah
atau koran
4 Memiliki arm-rest untuk satu
kursi
6.1.1.5.2 Analisis Rancangan Kursi Tunggu Konsumen untuk Luar Ruangan Alternatif 2
Kursi tunggu konsumen alternatif 2 ini dirancang berdasarkan data anthropometri, dimana kursi ini akan digunakan sebagai tempat duduk
konsumen yang sedang menunggu mobilnya diservice dan kursi ini akan diletakkan di luar ruangan. Kursi ini dirancang memiliki dua alas duduk
dan diantara kedua alas duduk tersebut terdapat meja yang digunakan untuk meletakkan asbak dan meletakkan majalah atau koran, dimana dua
alas duduk dan meja tersebut merupakan satu kesatuan sehingga tidak dapat dipisahkan. Selain itu, setiap kursi hanya dapat diduduki oleh satu
orang. Kursi ini memiliki sandaran dengan sudut kemiringan sebesar 15
o
karena menurut ANSI kenyamanan dapat dicapai apabila memiliki sudut kemiringan 0
o
– 15
o
. Selain itu, menurut Panero dan Zelnik sudut kemiringan sandaran punggung yang disarankan antara 5
o
– 15
o
. Kursi ini memiliki arm-rest untuk setiap kursi. Bahan pembuat kursi ini adalah
plastik untuk sandaran dan alas duduk, lalu besi untuk kerangkanya sehingga kursi ini mudah dibersihkan. Selain itu, warna dari kursi ini
Bab 6 Perancangan dan Analisis Perancangan 6-23
Universitas Kristen Maranatha
adalah biru muda karena warna biru memberikan efek sejuk dan
menenangkan.
Rancangan kursi ini ada yang menggunakan data anthropometri dari kursi aktual yang dapat dilihat pada Bab 5, tetapi ada juga data
anthropometri yang berbeda dari kursi aktual karena terdapat tambahan fungsi dari kursi, yaitu memiliki meja yang menjadi satu dengan kursi.
Penjabaran data anthropometri yang berbeda dari kursi aktual, yaitu : 1.
Panjang Meja Dalam menentukan panjang meja ini, data acuan yang digunakan
sebagai patokan minimum adalah 1lebar majalah + 1panjang asbak. Ukuran dari data acuan ini sebesar 308 mm. Selain itu, diberi
kelonggaran keleluasaan sebesar 15 mm sehingga ukuran data acuannya menjadi 323 mm. Untuk data anthropometri yang digunakan
sebagai patokan maksimum adalah panjang alas duduk. Ukuran dari data anthropometri ini sebesar 375 mm. Oleh karena itu, ukuran
rancangan yang digunakan sebesar 375 mm. 2.
Lebar Meja Dalam menentukan lebar meja ini, data acuan yang digunakan
sebagai patokan minimum adalah 1panjang majalah + 1lebar asbak. Ukuran dari data acuan ini sebesar 387 mm. Selain itu, diberi
kelonggaran keleluasaan sebesar 15 mm sehingga ukuran data acuannya menjadi 402 mm. Untuk data anthropometri yang digunakan
sebagai patokan maksimum adalah jarak genggaman tangan ke punggung pada posisi tangan ke depan dengan persentil 5 yang
diambil dari jenis kelamin wanita. Ukuran dari data anthropometri ini sebesar 610 mm. Oleh karena itu, ukuran rancangan yang digunakan
sebesar 470 mm. 3.
Tinggi Meja Dalam menentukan tinggi meja ini, data anthropometri yang
digunakan sebagai patokan minimum adalah tinggi siku pada posisi duduk
– 10 + tinggi popliteal – 10 dengan persentil 5 yang
Bab 6 Perancangan dan Analisis Perancangan 6-24
Universitas Kristen Maranatha
diambil dari jenis kelamin wanita. Ukuran dari data anthropometri ini sebesar 461 mm. Untuk data anthropometri yang digunakan sebagai
patokan maksimum adalah tinggi siku pada posisi duduk + 10 + tinggi popliteal + 10 dengan persentil 5 yang diambil dari jenis
kelamin wanita. Ukuran dari data anthropometri ini sebesar 563 mm. Oleh karena itu, ukuran rancangan yang digunakan sebesar 540 mm.
6.1.1.6 Rancangan Kursi Tunggu Konsumen untuk di Luar Ruangan Alternatif 3