Analisis Likuiditas Dengan Menggunakan Metode Loan To Asset Dan Loan Deposit Rasio Pada PT. Bank Mega Tbk

(1)

1

Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara lain diwujudkan dengan meningkatkan pendapatan melalui berbagai kegiatan perekonomian. Salah satu sarana yang mempunyai peranan strategis dalam kegiatan perekonomian adalah Perbankan. Arif Cahyono (2009:1)

Peran strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama perbankan sebagai financial intermediary, yaitu sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan masyarakat secara efektif dan efesien. Perbankan sebagai sebuah lembaga yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat pada akhirnya akan memiliki peranan yang strategis untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional, yakni dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang berperan aktif dalam pembangunan ekonomi nasional yang diharapkan meningkatkan peran serta dana masyarakat dalam pembiayaan pembangunan. Beberapa faktor yang membuat sistem perbankan rentan terhadap krisis ekonomi, diantaranya adalah kebijakan disektor perbankan yang tidak berjalan searah dengan kebijakan moneter dan fiskal, lemahnya fungsi pengawasan, kurang adanya praktik tata kelola yang baik


(2)

serta struktur pendanaan dan pinjaman disektor perbankan yang sangat tidak efisien merupakan beberapa kendala yang dihadapi oleh industri perbankan. Untuk menjaga eksistensi dan pengembangan dari bank yang bersangkutan dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan pengelolaan manajemen bank dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Arif Cahyono (2009)

Bertitik tolak pada Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Pasal 1 ayat 2 tentang perbankan memberikan pengertian mengenai bank :

“ Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masayarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka menigkatkan taraf hidup rakyat.”

Peranan bank yang bertindak sebagai salah satu bentuk lembaga keuangan yang bertujuan untuk memberikan kredit, menerima simpanan dari masyarakat yang kelebihan dana dalam bentuk giro, tabungan, serta deposito berjangka. Dengan tujuan yang dimiliki tersebut dapat menggairahkan industri baru maupun yang sedang berkembang.

Dalam pemberian dana pinjaman, bank harus yakin akan kemampuan dan kemauan nasabah untuk mengembalikan pinjaman beserta bunga tepat pada waktu yang telah ditentukan bank. Oleh karena itu bank harus memperhatikan kinerja calon debitur sebagai bahan pertimbangan. Dimana kinerja keuangan merupakan prestasi kerja yang dicapai perusahaan pada akhir periode dan selama satu periode tertentu.


(3)

Dana yang menganggur mengakibatkan biaya yang dikeluarkan oleh bank lebih besar dari penerimaan yang didapat dari penerimaan bunga untuk kredit yang diberikan kepada nasabah.Contoh lainnya pada saat suatu perusahaan akan menarik dana yang dibutuhkan, haruslah diketahui lebih dahulu untuk berapa lama dana itu akan dipergunakan didalam perusahaan. Penarikan dana yang dibutuhkan didasarkan kepada ketentuan bahwa dana yang dibutuhkan itu hendaknya ditarik untuk jangka waktu yang sesuai dengan penggunaan dana tersebut didalam perusahaan atau jangka waktu terikatnya dana dalam aktiva yang akan dibiayai dengan dana tersebut. Sebab dari itu perlu adanya pemenuhan kebutuhan dana dalam setiap perusahaan.

Pemenuhan kebutuhan dana sendiri dapat dibedakan antara cara pemenuhan kebutuhan dana sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang akan dibiayai dan cara pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang kebutuhan sebagai satu kesatuan atau satu kelompok. Adapun setiap dana yang digunakan dalam suatu perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan (Veitzhal, 2007) dalam Hetna Darma (2008).

Dalam memberikan suatu pinjaman atau kredit itu pasti akan berhubangan dengan yang namanya rasio likuiditas. Likuiditas merupakan kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya setiap saat (Taswan, 2006) dalam Hetna Darma ( 2008 ). Dalam kewajiban di atas termasuk penarikan yang tidak dapat diduga seperti commitmen loan maupun penarikan-penarikan tidak terduga lainnya. Sebagai lembaga


(4)

kepercayaan bagi masyarakat maka bank harus bisa mengelola likuiditas secara baik terutama ditunjukan untuk memperkecil risiko likuiditas yang disebabkan oleh adanya kekurangan, dalam mengelola likuiditas selalu akan terjadi benturan kepentingan antara keputusan untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan pendapatan.

Berdasarkan surat edaran kepada semua bank umum di Indonesia oleh Bank Indonesia Jakarta 16 Juli 2009 No.11/ 16 /DPNP mengenai Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5029) dan perlunya pengelolaan Risiko Likuiditas baik dalam kondisi normal maupun kondisi krisis

Bank yang selalu berhati-hati dalam menjaga likuiditas akan cenderung memelihara alat likuiditasnya yang relatif lebih besar dari yang diperlukannya dengan maksud untuk menghindari kesulitan likuiditas, namun disisi lain bank juga dihadapkan pada biaya yang besar berkaitan dengan pemeliharaan alat likuiditas yang berlebihan.

Tabel 1.1

Total Loans Pada Bank Di Indonesia ( Bank Mega, Bank Permata, BTPN)

( Dalam bentuk jutaan)

TAHUN TOTAL LOANS

Bank Mega Bank Permata BTPN

2007 13.843.320 25.289.060 10,580,048 2008 18.749.051 33.519.923 13,697,461 2009 18.352.062 39.585.076 22,272,246 2010 23.613.208 51.477.055 34,522,573 2011 31.406.691 68.204.433 46,651,141 2012 26.650.298 93.705.893 59,090,132 2013 29.779.320 118.368.842 69,664,873 Sumber: Laporan keuangan BANK MEGA, BANK PERMATA, BTPN.


(5)

Tabel 1.2

Perkembangan Total Loan Pada Bank Di Indonesia ( Bank Mega, Bank Permata, BTPN )

( dalam bentuk jutaan )

TAHUN TOTAL LOANS

Bank Mega Bank Permata BTPN

2007 - - -

2008 26,16% 24,55% 22,75%

2009 ( 2,16% ) 15,32% 38,49%

2010 22,28% 23,10% 35,48%

2011 24,81% 24,52% 23,99%

2012 ( 17,84% ) 27,21% 21,05%

2013 10,50% 20,83% 15,17%

Berdasarkan pemaparan dari tabel di atas total pemberian kredit pada perbankan di indonesia khususnya pada bank mega, bank permata dan bank tabungan pensiunan nasional cenderung mengalami kenaikan dikarenakan banyaknya masyarakat yang melakukan peminjaman,. Tetapi pada tahun 2012 bank mega mengalami penurunan pemberian kredit sebesar 17,84%. Penurunan total pemberian kredit pada bank mega diakibatkan pada tahun tersebut bank mega mengalami setidaknya dua masalah pelik yang dihadapi. Pertama adanya pelemahan kinerja kredit memicu penurunan pendapatan bunga sebesar 15,13% menjadi Rp. 3,58 triliun, hingga akhir oktober 2013. Kedua, membengkaknya beban operasional selain bunga, tidak disertai kenaikan pendapatan. Hingga akhir oktober 2013, Bank Mega harus menanggung beban operasional selain bunga sebesar Rp. 2,51 triliun. Sehingga pendapatan dari pos operasional selain bunga bersih harus minus atau merugi Rp. 1,44 triliun. ( www.infovesta.com ). Dengan melihat pendapat dari (Veitzhal, 2007) dalam Hetna Darma (2008) yang menyatakan bahwa setiap dana yang digunakan dalam suatu perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Hal tersebut bertolak belakang


(6)

dengan masalah yang dihadapi oleh Bank Mega dalam penghimpunan dana pinjaman atau kredit kepada nasabah yang mengakibatkan pendapatan harus minus atau merugi. Maka dari itu penulis tertarik untuk membahas tentang likuiditas Bank Mega dalam judul “Analisis Likuiditas Dengan Menggunakan Metode Loan to Asset Rasio dan Loan to Deposit Rasio Pada Bank Mega”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dijelaskan diatas dapat ditentukan identifikasi masalah yaitu:

1. Tingkat likuiditas sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan bank.

2. Total pemberian kredit, total dana pihak ketiga dan total asset pada bank berpengaruh dalam menghitung tingkat likuiditas bila menggunakan metode LAR dan LDR.

3. Meningkatnya kredit bermasalah akibat lambatnya kegiatan ekonomi, jatuhnya harga komoditas, meningkatnya volatilitas mata uang dan likuiditas yang diperketat sebagai dampak dari krisis global sehingga berdampak kurang menguntungkan terhadap kualitas kredit nasabah disemua segmen.

1.2.2 Rumusan Masalah


(7)

2. Apakah tingkat perkembangan likuiditas pada bank mega telah sesuai ketentuan apabila diukur dengan menggunakan Loan to Asset Rasio ( LAR ) dan Loan to Deposit Rasio ( LDR ).

3. Bagaimana perbedaan Loan to Asset Rasio ( LAR ) dan Loan to Deposit Rasio ( LDR ) dalam menentukan tingkat likuiditas.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini untuk memperoleh data-data atau informasi atau suatu gambaran yang berhubungan dengan masalah yang diteliti penulis. Karena penulis ingin mengetahui bagaimana perkembangan likuiditas pada perbankan di Indonesia yang ditinjau dari asset, dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat likuiditas pada perbankan di Indonesia khususnya pada Bank Mega.

2. Untuk mengetahui bagaimana analisis likuiditas pada suatu bank bila menggunakan Loan to Asset Rasio (LAR) dan Loan to Deposit Rasio ( LDR ).

3. Untuk mengetahui perbedaan metode dalam menentukan likuiditas suatu bank, apakah mempunyai hasil yang sama atau tidak.


(8)

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pengembangan ilmu pada mata kuliah keuangan dan perbankan. Mahasiswa/i agar dapat memahami dan mengetahui analisis likuiditas suatu bank.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman yang berharga dalam mempelajari, memahami dan mengimplementasikan ilmu perbankan yang khususnya berkaitan dengan tingkat perkembangan likuiditas pada suatu bank.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi atau informasi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan mata kuliah keuangan dan perbankan.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di BEI (Bursa Efek Indonesia) yang berlalamat di Jl. Veteran No. 10 Bandung. Adapun perusahaan yang diteliti yaitu Bank Mega.

1.5.2 Waktu Penelitian


(9)

Tabel 1.3 Waktu penelitian

NO Kegiatan

Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1

Survey awal dan penentuan lokasi penelitiaan

2 Penyusunan Proposal 3 Pelaksanaan Penelitian 4

Pengolahan data, Analisis dan

penyusunan Laporan 5 Sidang Akhir


(10)

10 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Bank

2.1.1.1 Pengertian Bank

Bank adalah suatu lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana.

Menurut PSAK No.31 (2004:31.1) Bank adalah:

“Lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.”

Sedangkan menurut Kasmir (2008:25) Bank adalah:

“Lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bank adalah suatu lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Selanjutnya bank menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman atau kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.


(11)

2.1.1.2 Jenis-jenis Bank

Jenis atau bentuk bank bermacam-macam, tergantung pada cara penggolongannya. Menurut Lukman Dendawijaya (2009:15) penggolongan bank dapat dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

1. Jenis bank berdasarkan undang-undang 2. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya

3. Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya

4. Jenis bank bedasarkan pembayaran bunga atau pembagian hasil usaha” Penjelasan tentang jenis bank tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jenis bank berdasarkan undang-undang

Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, terdapat dua jenis bank, yaitu:

a. bank umum, dan b. bank perkreditan rakyat.

Dengan catatan bahwa bank umum dapat mengkhususkan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu atau memberikan perhatian lebih besar kepada kegiatan tertentu.

2. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya

a. Bank milik negara (badan usaha milik negara atau BUMN)

b. Bank milik pemerintah daerah (badan usaha milik daerah atau BUMD) c. Bank milik swasta nasional


(12)

3. Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya a. Bank retail (retail banks)

b. Bank korporasi (corporate banks) c. Bank komersial (commercial banks) d. Bank pedesaan (rural banks)

e. Bank pembangunan (development banks) f. Dan lain-lain

4. Jenis bank bedasarkan pembayaran bunga atau pembagian hasil usaha a. Bank konvensional

b. Bank berdasarkan prinsip syariah 2.1.1.3 Fungsi Bank dan Tujuan Bank

Fungsi utama bank adalah sebagai penghimpun dana dan penyalur dana dari masyarakat. Secara spesifik, fungsi bank sebagai berikut :

1. Agent Of Trust

Kegiatan perbnakan berdasarkan kepercayaan dari nasabah kepada bank yang merupakan dasar utamanya, baik dalam menghimpun dan maupun penyalur dana.

2. Agent Of Development

Tugas bank sebagi penghimpuna dana dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan lainnya kepada masyarakat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari perbankan yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang kelebihan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana.


(13)

2.1.2 Likuiditas

2.1.2.1 Pengertian Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajibannya maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada nasabahnya setiap saat (Mudrajat, 2002: 279) dalam Hetna Darma ( 2007 ). Kewajiban yang timbul dari sisi aktiva misalnya penyediaan dana bagi penarikan pinjaman yang disetujui atau penarikan atas kelonggaran tarik pinjaman. Sedangkan kewajiban yang timbul dari sisi pasiva atau liabilities misalya penyediaan dana bagi penarikan tabungan dan simpanan lainnya oleh nasabah.

Sumber- sumber utama kebutuhan likuiditas dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Memenuhi kebutuhan likuiditas wajib minimum

2) Menjaga saldo rekening yang ada pada bank koresponden agar selalu pada jumlah yang ditentukan

3) Memenuhi penarikan dana baik oleh nasabah debitur maupun penabung. 2.1.2.2 Teori Manajemen Likuiditas

Menurut Veitzhal (2007: 387) dalam Hetna Darma ( 2007 ) teori tentang manajemen likuiditas perbankan ini relatif hampir sama tuanya dengan ilmu perbankan. Ada empat teori likuiditas perbankan yang dikenal yaitu sebagai berikut:


(14)

Teori ini dianggap paling kuno, nama lian dari teori ini adalah real bills doctrine. Teori ini mulai dikenal sekitar 2 abad lalu. Kajian teori ini dilakukan oleh Adam Smith dalam bukunya yang terkenal The Wealth of Nation yang diterbitkan tahun 1776. teori ini beranggapan bahwa bank hanya boleh memberikan pinjaman dengan surat dagang jangka pendek yang dapt dicairkan dengan sendirinya(self liquiditing). Self Liquiditing berarti pemberian pinjaman mengandung makna untuk pembayaran kembali.

2. Shiftability Theory

Shiftability theory teori tentang aktiva yang dapat dipindahkan dan teori ini beranggapan bahwa likuiditas sebuah bank tergantung pada kemampuan bank memindahkan aktivanya ke pada orang lain dengan harga yang dapat diramalkan, misalnya dapat diterima bagi bank utnuk berinvestasi pada pasar terbuka jangka pendek dalam portofolio aktivanya. Jika dalam keadaan ini sejumlah depositors harus memutuskan untuk menarik kembali uang mereka, bank hanya tinggal menjual investasi tersebut, mengambil yang diperoleh (atau dibeli), dan membayarnya kembali kepada depositornya.

3. Anticipated Income Theory

Sebagai teori yang dikenal tahun 1940 yang menonjol di Amerika Serikat, yaitu teori pendapatan yang diharapkan (the anticipated income theory) ini berarti semua dana yang dialokasikan atau setiap upaya mengalokasikan dana ditunjukkan pada sector yang feasible dan layak akan menguntungkan bagi bank.


(15)

Maksud teori ini adalah bagaimana bank dapat mengelola pasivanya sedemikian rupa sehingga pasiva itu dapat menjadi sumber likuiditas. Likuiditas yang diperlukan bagi bank adalah:

a) untuk menghadapi penarikan oleh nasabah . b) memenuhi kewajiban bank yang jatuh tempo . c) memenuhi permintaan pinjaman dari nasabah. 2.1.2.3 Penilaian Likuiditas

Likuiditas untuk memastikan dilaksanakan manajemen asset dan kewajiban dalam menentukan dan menyediakan likuidititas yang cukup. Penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang memedai den kesukupan manajemen risiko likuiditas. Bank dikatakan likuid bila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya (Mamduh dan Halim 2003: 199) dalam hetna ( 2008 ).

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kaulitatif terhadap factor likuiditas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen diantaranya:

1. Cash Rasio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah atau deposan pada saat ditarik dengan menggunakan alat likuid yang dimilikinya.


(16)

2. Loan to Deposit (LDR)

Rasio ini adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Oleh karena itu semakin tinggi rasionya memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank tersebut, hal ini sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan unutk membiayai kredit menjadi semakin besar dengan rumus sebagai berikut:

3. Loan to Assets Ratio (LAR)

Rasio ini untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. LAR merupakan perbandingan antar besarnya kredit yang diberikan bank dengan besarnya total asset yang dimiliki bank. Loan to Assets Ratio dirumuskan dengan:

4. Quick Rasio

Quick Rasio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Quick Rasio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


(17)

5. Banking Rasio

Banking Rasio bertujuan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. Banking Rasio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

2.1.3 Hasil Penelitian Sebelumnya

Hasil penelitian sebelumnya digunakan penulis sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Adapun hasil penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini:

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

1

Arlinda Novitan Nurfauziah (2010)

Analis Likuiditas pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Menganalisis tentang likuiditas

Pada penelitian ini yang di bahas tentang Quick Rasio, Banking Rasio, dan Cash Rasio, sedangkan pada penelitian ini penulis adalah LAR dan LDR

2

Arif Cahyono ( 2009 )

Analisis Tingkat Likuiditas Dengan Metode Cash Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Loan To Asset Ratio Pada Bank Umum Devisa Tahun 2005– 2007

Menganalisis tentang likuiditas

Pada penelitian ini yang dibahas tentang Cash Rasio, LAR, dan LDR, sedangkan pada penelitian ini hanya membahas menegnai LAR dan LDR.

3 Hetna Darma ( 2008 )

Analisis Likuiditas Pada Bank

Menganalisis tentang

Pada penelitian ini yang dibahas tentang Cash


(18)

Pembangunan

Daerah Kalimantan Timur Di Samarinda

likuiditas Rasio, dan LDR, sedangkan pada penelitian ini hanya membahas menegnai LAR dan LDR

2.2 Kerangka Pemikiran

Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. (Kasmir, 2002).

Likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajibannya maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada nasabahnya setiap saat (Mudrajat, 2002: 279) dalam Hetna Darma ( 2007 ).

Menurut ( Rivai,2007) Loan to Assets Ratio (LAR) merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank.

O.P Simorangkir (2004:147) mengemukakan pengertian LDR sebagai berikut :

“ Loan to Deposit Ratio merupakan perbandingan antara kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga, termasuk pinjaman yang diteruma, tidak termasuk pinjaman subordinasi.”

Penjelasan-penjelasan tersebut di atas dapat dituangkan dalam suatu skema kerangka pemikiran sebagai berikut:


(19)

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran LAPORAN KEUANGAN

LOAN TO ASSET RASIO

 Jumlah kredit yang diberikan

 Total asset Rivai ( 2007)

LOAN TO DEPOSIT RASIO

 Jumlah kredit yang diberikan

 Dana pihak ketiga

 Equity

O.P Simorangkir ( 2004:147) ANALISIS RASIO KEUANGAN


(20)

20 3.1 Objek Penelitian

Objek Penelitian menurut Husen Umar (2010:29) dalam Umi Narimawati adalah sebagai berikut : “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambah hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Berdasarkan objek penelitian yang telah diteliti maka yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah likuiditas pada Bank Mega.

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian menurut Sugiyono (2007:4) adalah sebagai berikut : “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diperoleh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah


(21)

metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu analisis yang berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian.

Menurut Sugiyono (2006:21) mendefinisikan bahwa Metode Deskriptif adalah:

“Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Berdasarkan teori diatas maka metode deskriptif ini digunakan hanya untuk menggambarkan permasalahan tanpa harus membuat kesimpulan yang lebih luas.

Menurut Sugiyono (2008:8) menyatakan bahwa Metode penelitian kuantitatif adalah :

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan istrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Penulis menggunakan metode tersebut, karena penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana Analisis Likuiditas dengan menggunakan metode Loan to Asset Rasio dan Loan to Deposit Rasio, Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, karena data yang diterima dan diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif (angka).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan


(22)

menggambarkan bagaimana tingkat likuiditas dengan menggunakan metode Loan to Asset Rasio dan Loan to Deposit Rasio.

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian maka diperlukan suatu desain penelitian yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dangkal dalamnya penelitian yang dikerjakan. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Moh.Nazir dalam Narimawati Umi, 2010:30). Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian dengan menghitung total kredit yang diberikan, dana pihak ketiga, dan total asset yang dimiliki, selanjutnya menetapkan judul penelitian yaitu analisis likuiditas pada bank mega dengan menggunakan loan to asset rasio dan loan to deposit rasio. 2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada bank mega dalam menilai tingkat likuiditas.

3. Menetapkan rumusan masalah yaitu likuiditas bank mega dengan metode LAR dan LDR.

4. Menetapkan tujuan penelitian untuk megetahui tingkat likuiditas pada PT. Bank Mega Tbk.

5.Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.

6. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.


(23)

7. Melakukan analisis data.

8. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Dan penelitian ini pada dasarnya adalah ingin menguji dan menganalisis Tingkat Likuiditas pada PT. Bank Mega Tbk.

3.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel menurut Hasan Mustafa adalah sebagai berikut : ”proses penentuan ukuran suatu variabel, maka tidak semua variabel penelitian harus disusun definisi operasionalnya”.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Sesuai dengan masalah penelitian tersebut, maka terdapat satu jenis variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel independent (x) dalam penelitian ini adalah analisis Likuiditas . Tabel 3.1

Operasional Variabel Variabel / Konsep

Variabel Indikator Skala Ukuran

Sumber data Likuiditas adalah

kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajibannya maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada nasabahnya setiap saat (Mudrajat, 2002: 279) dalam Hetna Darma ( 2007 ).

 Loan to Asset Rasio

 Loan to Deposit

Rasio Rasio ( % ) Rupiah ( Rp )

Laporan keuangan tahun periode 2007-2013 pada PT. Bank Mega Tbk.


(24)

3.2.3 Sumber dan Tehnik Penentuan data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder. Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:37) sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penulis menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data-data terkait dengan perkembangan tingkat likuiditas yang ditinjau dari metode Loan to Asset Rasio dan Loan to Deposit Rasio.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Adapun teknik penetuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel.

1. Populasi

Menurut Umi Narimawati (2008:37)populasi adalah “Objek atau subjek

yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Mega, PT. Bank Permata, dan PT. BTPN.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian (Umi Narimawati,2008). Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan Stratified Random Sampling. Stratified Random Sampling menurut Vincent Gaspersz dalam Umi Narimawati (2010:38) adalah metode penarikan sampel dengan terlebih dahulu mengelompokan populasi ke


(25)

dalam strata-strata berdasarkan kriteria tertentu kemudian memilih secara acak sederhana setiap stratum. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Mega periode 2007-2013..

3.2.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan dilakukan dengan cara mengadakan analisis kuantitatif yaitu dengan mencari rasio likuiditas yang didapat dari data laporan keuangan pada PT. Bank Mega Tbk. periode 2007-2013. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :

A. Study dokumentasi

Yaitu pengumpulan dokumen-dokumen dari Bursa Efek Indonesia. Dokumen yang dikumpulkan adalah laporan keuangan berupa neraca untuk meneliti tingkat Likuiditas dan catatan atas laporan keuangan pada PT. Bank Mega Tbk. tahun periode 2007-2013.

B. Studi Kepustakaan ( Library Research )

Dalam penelitian kepustakaan ini, penulis mengumpulkan dasar – dasar teori. Data berupa kutipan yang bersumber dari literatur – literatur yang relevan, yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dalam rangka menunjang data primer yang didapat penulis dari penelitian lapangan. Data selanjutnya akan diolah dengan menggunakan cara perhitungan.


(26)

3.2.3.4 Rancangan Analisis

Rancangan analisis menurut Umi Narimawati (2010:41) adalah “Proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian deskriptif kuantitatif adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data dan informasi dari hasil observasi lapangan dan interview.

2. Mengelompokan data kedalam kategori dan menjabarkan kedalam unit-unit. 3. Menyusun dan memilah data yang ada.

4. Menganalisis perkembangan tingkat likuiditas dengan menggunakan metode LAR dan LDR pad PT. Bank Mega Tbk.

5. Menganalisis perkembangan tingkat likuiditas pada PT. Bank Mega Tbk. Untuk menganalis perkembangan tingkat likuiditas digunakan rumus :


(27)

Melakukan perbandingan antara perkembangan likuiditas dengan tingkat LAR dan LDR pada PT. Bank Mega Tbk. Dengan cara melihat pertumbuhan antara jumlah kredit yang diberikan dengan total asset yang dimiliki dan pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga pada bank.


(28)

28 4.1.Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat PT. Bank Mega Tbk.

Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta. Seiiring dengan perkembangan PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih oleh PARA GROUP (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama). Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada tahun 1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000 dilalkukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi PT. Bank Mega.

Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama PT. Bank Mega melakukan initial public offering dan listed di BEJ maupun BES. Dengan demikian sebagai saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah nama menjadi PT. Bank Mega Tbk.

Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Tbk berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan, dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini. Hingga tahun 2007 PT. Bank Mega Tbk.


(29)

Memiliki 152 jaringan kerja yang teridiri kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas yang terbesar hampir diseluruh kota besar di Indonesia, serta Priority Bangking.

A. Profil Peusahaan

Pasca krisis ekonomi tahun 1997-1998 yang bertepatan dengan satu tahun diambil alihnya managemen Bank Mega oleh PARA GROUP merupakan tonggak sejarah yang menentukan bagi lahirnya sebuah Bank besar yang dikelola oleh para bangsa.

Berfokus pada Retail Banking dan Corprate Banking. Bank Mega bertumbuh dengan pesat namun terkendali sehingga dalam waktu relative singkat telah disejajarkan dengan bank-bank swasta yang masuk dalam 15 besar diantara sekitar 130 bank di Indonesia.

Pertumbuhan asset yang spektakuler yaitu dari hanya 300 Milyar tahun 1996 menjadi 33 triliun pada tahun 2007 dengan jaringan 152 kamtor di seluruh Indonesia membuktikan bahwa bisnis model yang selama ini dianut telah terbuki efektif dan membuahkan predikat bank sistemik dari bank Indonesia serta sebutan lainnya dari kalangan bisnis maupun masyarakat. Demikian pula dari sisi operasional Bank Mega telah mengantongi sertifikasi ISO sejak tahun 1999 yang merupakan pengakuan atas pengelolaan operasional perbankan yang sesuai standar internasional.

Komitmen untuk menjadi Bank Kebanggan Bangsa, Bank Mega telah mencanangkan Vision 100 yang akan memacu seluruh jajaran Bank Mega untuk


(30)

mewujudkan jumlah kantor cabang menjadi 1000 cabang di tahun 2018 dengan asset mencapai 1000 triliun rupiah.

B. Visi dan Misi

Manajemen Bank Mega percya bahwa keberhasilan organisasi sangat bergantung kepada seberapa kuat seluruh jajarannya mempedomani Visi, Misi dan nilai-nilai ideal yang tumbuh dari dalam organisasinya. Nilai-nilai yang telah terbukti berkali-kali menopang kinerja dan mempersembahkn karya yang dapat dinikmati bersama oleh para stakeholdernya.

Visi : Menjadi Kebanggan Bangsa

Misi : Menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.

C. Nilai Perusahaan

Kewirausahaan, Etika, Kerjasama, Dinamis, Komitmen D. Strategi

 Tumbuh dengan hasil optimal, resiko minimal dan penuh terhadap ketentuan yang berlaku

 Menyelaraskan sumber daya manusia dan organisasi untuk tujuan perusahaan


(31)

E. Budaya Perusahaan

Keberhasilam dan kemajuan sebuah perusahaan tidak terlepas dari budaya yang dimiliki perusahaan tersebut. Budaya yang dikembangkan di dalam tubuh Bank Mega didasari oleh nilai-nilai berikut:

 Kewirausahaan  Etika

 Kerjasama  Dinamis  Komitmen F. Penghargaan

2007 : Infobank & MRI : Banking Service Excellence Award 2006 :

 Infobank : Infobank Award dengan predikat sangat bagus untuk kinerja keuangan tahun 2005

 Infobank & MRI : Banking Service Excellence Award

 Visa Internasional : Outstanding Performer – Volume Growth

 Bank Indonesia : Kriya Pramala Award untuk the best newcomer dalam linkpage program

2005 :

 Banking Service Excellence Award

 Infobank Award dengan predikat sangat bagus

 Penghargaan dari majalah SWA berdasarkan penilaian Economic Value Added (EVA)


(32)

2004 :

 Ifobank : Bank yang sangat bagus atas kinerja jeuangan tahun 2003 ( Juni 2004 )

 Investor : Perusahaan Terbuka Terbaik untuk kategori sector perbankan

 SWA & Mark Plus : Bank yang samgat bagus berdasarkan EVA/ Economic Value Added

 Infobank & MRI : Peringkat 3 bank dengan pelayannan terbaik ( Survey dilakukan terhadap 21 bank )

2003 :

 Infobank & MRI : Peringakt 4 dengan pelayanan terbaik

 Infobank : bank yang sangat bagus atas kinerja keuangan tahun 2002  SWA & Mark Plus : Masuk dalam penghargaan 10 bank umum terbaik 2000 :

 Asiaweek : Masuk dalam 500 bank terbesar dan terbaik se Asia – Pasific ( September 2000)

 SGS Yarsley Int : Meraih ISO 9002

 Bisnis Indonesia : Peringkat 3 untuk kualitas pelayanan terbaik ( Mei 2000 ) 1998 : Market Research Indonesia (MRI) : Peringkat 5 bank dengan pelayanan terbaik ( survey dilakukan terhadap 34 bank )


(33)

4.1.2. Struktur Organisasi

Struktur ogranisasi merupakan kelengkapan utama dari suatu organisasi. Apabila suatu organisasi tersebut menginginkan adanya efisien dalam opersional dan biaya, kejalanan wewenang tugas dan tanggung jawab dari semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan organisasi kerja yang terdiri dari pemimpin bagian-bagian dan seksi-seksi dengan tujuan untuk mencapai suatu kondisi perusahaan yang efisien dan efektif baik dalam menghasilkan laba maupun dalam opersionalnya.

Bank sebagai lembaga keuangan di dalam mencapai tujuannya memerlukan struktur organisasi yang baik. Oleh karena itu, perlu disusun dan melaksankan organisasi yang baik untuk dapat menjamin kelancaran kerja.

Dengan adanya struktur organisasi yang baik diharapkan mendapatkan hasil yang optimal. Struktur organisasi yang baik adalah susunan organisasi dari suatu perusahaan dengan tujuanuntuk kelancaran usahanya demi mencapai keuntungan yang memuaskan, struktur organisasi ini akan nampak hubungan dan batas-batas tugas serta wewenang dari tiap-tiap bagian, juga kekuasaan dan tanggung jawab dari pimpinan akan nampak pula dan hubungan dengan bawahannya akan terlihat dengan jelas.

PT. Bank Mega Tbk. pun mempunyai struktur organisasi demi terjaganya kelancaran kinerja dalam melakukan tugas sesuai yang telah dibuat didalam struktur organisasi tersebut. Berikut adalah struktur organisasi dari PT. Bank Mega Tbk.


(34)

Sumber : PT. Bank Mega Tbk.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Bank Mega Tbk.

4.2. Pembahasan Penelitian

4.2.1. Perhitungan Perkembangan Tingkat Likuiditas Pada Bank Mega Perhitungan perkembangan tingkat likuiditas bank mega dengan menggunakan Loan to Asset Rasio dan Loan to Deposit Rasio sebagai metode perhitungannya dimana, tahun 2007 ditetapkan tahun dasar yang nantinya akan dibandingkan dengan tahun yang dianalisis yaitu tahun 2007 sampai dengan tahun 2013 untuk dilihat tingkat likuiditas apakah sudah sesuai atau belum.

Analisis datanya adalah sebagai berikut : 4.2.1.1. Loan to Asset Rasio ( LAR )

Menurut ( Rivai, 2007) Loan to Assets Ratio (LAR) merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank.


(35)

Tabel 4.1

Laporan Keuangan PT. Bank Mega Tbk. ( dalam jutaan rupiah )

TAHUN TOTAL KREDIT YANG DIBERIKAN TOTAL ASSET

2007 13.843.320 34.907.728

2008 18.749.051 34.860.872

2009 18.352.062 39.684.622

2010 23.613.208 51.596.960

2011 31.406.691 61.909.027

2012 26.650.298 65.219.108

2013 29.779.320 66.475.698

Sumber : PT. Bank Mega Tbk.

1. Perhitungan Likuiditas Dengan Loan to Asset Rasio Rumus Loan to Asset Rasio :


(36)

2. Perkembangan Loan to Asset Rasio

Tabel 4.2

Perkembangan Loan to Asset Rasio Pada Bank Mega Periode 2007-2013

TAHUN LAR

(%)

PERKEMBANGAN

(%) FLUKTUASI

2007 - -

2008 14,12 Naik

2009 (7,54) Turun

2010 (0,48) Turun

2011 4,95 Naik

2012 (10,02) Turun

2013 4,08 Naik

Sumber: PT. Bank Mega Tbk.

Gambar 4.2

Grafik perkembangan Loan to Asset Rasio pada Bank Mega

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 39.66%

53.78% 46.24% 45.76%

50.73%

40.71% 44.79%


(37)

Deskripsi:

Perkembangan tingkat likuiditas pada PT. Bank Mega Tbk dengan menggunakan Loan to asset rasio mengalami perubahan selama periode 2007-2013. Pada tahun 2009 loan to asset rasio mengalami penurunan sebesar 7,54% penurunan terjadi karena turunnya total pemberian kredit. Dan pada periode 2012 kembali turun secara signifikan sebesar 10,02% yang disebabkan pada periode tersebut bank mega sedang menghadapi masalah yang mengakibatkan pemberian total kredit menurun serta pelemahan kinerja kredit memicu penurunan pendapatan bunga. Dan kembali naik sebesar 4,08% pada tahun 2013.

4.2.1.2. Loan to Deposit Rasio ( LDR )

Tabel 4.3

Laporan Keuangan PT. Bank Mega Tbk. ( Dalam Jutaan Rupiah )

TAHUN TOTAL

KREDIT GIRO TABUNGAN DEPOSITO EKUITAS 2007 13.843.320 6.842.035 6.279.786 30.030.996 2.939.137 2008 18.749.051 5.418.853 5.195.787 29.381.005 2.870.365 2009 18.352.062 7.591.878 9.369.028 15.815.826 3.403.242 2010 23.613.208 10.715.444 11.304.920 20.063.449 4.366.219 2011 31.406.691 9.140.961 13.849.239 26.148.487 4.876.388 2012 26.650.298 7.479.029 13.398.606 29.387.760 6.262.82 2013 29.779.320 7.317.018 11.797.642 33.257.383 6.118.505 Sumber: PT. Bank Mega Tbk

1. Perhitungan Loan to Deposit Rasio ( LDR )

O.P Simorangkir (2004:147) mengemukakan pengertian LDR sebagai berikut :


(38)

Loan to Deposit Ratio merupakan perbandingan antara kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga, termasuk pinjaman yang diterima, tidak termasuk pinjaman subordinasi.”

Rumus Loan to Deposit Rasio :

Dari pengertian dan rumus diatas mengenai Loan to Deposit Rasio berikut tabel laporan keuangan PT. Bank Mega Tbk. yang berhubungan dengan rasio ini.

Tabel 4.4

Laporan Keuangan PT. Bank Mega Tbk. ( Dalam Jutaan Rupiah )

TAHUN TOTAL KREDIT DANA PIHAK KETIGA EKUITAS

2007 13.843.320 43.152.817 2.939.137

2008 18.749.051 39.995.645 2.870.365

2009 18.352.062 32.803.732 3.403.242

2010 23.613.208 42.083.813 4.366.219

2011 31.406.691 49.138.687 4.876.388

2012 26.650.298 50.265.395 6.262.821

2013 29.779.320 52.327.043 6.118.505

Sumber: PT. Bank Mega Tbk.


(39)

2. Perkembangan Loan to Deposit Rasio Tabel 4.5

Perkembangan Loan to Deposit Rasio Pada Bank Mega Periode 2007-2013

TAHUN LDR

(%)

PERKEMBANGAN

(%) FLUKTUASI

2007 - -

2008 13,67 Naik

2009 6,99 Naik

2010 0,14 Naik

2011 7,31 Naik

2012 (11) Turun

2013 3,77 Naik

Sumber: PT. Bank Mega Tbk.

Gambar 4.3

Grafik perkembangan Loan to Deposit Rasio PT. Bank Mega Tbk.

2007 2008

2009

2010

2011

2012

2013 30.03% 43.70% 50.69%

50.83% 58.14%

47.14% 50.91%

Grafik LDR Bank Mega


(40)

Deskripsi:

Pada perkembangan loan to deposit rasio pada Bank Mega periode 2007-2013 terlihat mengalami kenaikan di lima tahun pertama dan mengalami penurunan sebesar 11% pada tahun 2012 penyebab penurunan ldr pada Bank Mega disebabkan oleh turunnya total pemberian kredit dan meningkatnya total pihak dana ketiga.

4.2.2 Analisis Ketentuan Tingkat Perkembangan Likuiditas Dengan Metode LAR Dan LDR.

Dalam menentukan tingkat perkembangan likuiditas suatu bank telah diatur oleh BI standar likuiditas bank dengan menggunakan metode-metode likuiditas. Berikut adalah standar likuiditas bank bila menggunakan metode Loan to Asset Rasio ( LAR ) dan Loan to Deposit Rasio ( LDR ).

A. Standar Likuiditas Loan to Asset Rasio Tabel 4.6

Standar Likuditas Loan to Asset Rasio

No STANDAR LIKUIDITAS PREDIKAT

1 ш 30% SEHAT

2 ч 30% TIDAK SEHAT

Sumber: www.bi.go.id

Tabel 4.7

Hasil Loan to Asset Rasio PT. Bank Mega Tbk.

TAHUN LAR (%)

2007

2008

2009

2010


(41)

2012

2013 44,79%

Pada tabel 4.7 dapat dilihat mengenai perkembangan tingkat likuiditas pada Bank Mega dengan menggunakan metode loan to asset rasio ( LAR) hasilnya tidak stabil terlihat dari tahun ke tahun mengalami naik turun hasil LARnya dan penurunan paling signifikan terjadi adalah pada tahun 2012 dengan total LAR sebesar 40,71%. Namun meskipun nilai LAR pada Bank Mega selalu mengalami naik turun, kesehatan bank tersebut apabila dilihat dari standar likuiditas dengan menggunakan loan to asset rasio ( LAR ) dikategorikan sebagai bank yang sehat karena standar LAR dalam likuiditas untuk menentukan kesehatan bank adalah 30% dan semakin tinggi rasio tersebut semakin baik karena bank dapat memenuhi pemberian kredit dengan menggunakan asset yang dimiliki oleh Bank Mega tersebut tanpa harus meminjam dana dari bank lain.

B. Standar Likuiditas Loan to Deposit Rasio Tabel 4.8

Standar Likuiditas Loan to Deposit Rasio

No STANDAR LIKUIDITAS PREDIKAT

1 ≤ 94,75% SEHAT

2 > 94,75% - ≤ 98,50% CUKUP SEHAT 3 > 98,50% - ≤ 102,25% KURANG SEHAT 4 > 102,25% TIDAK SEHAT Sumber: www.bi.go.id

Tabel 4.9

Hasil Loan to Depsit Rasio PT. Bank Mega Tbk.

TAHUN LDR (%)

2007

2008

2009

2010

2011


(42)

2013

Pada tabel 4.9 dapat dilihat mengenai perkembangan tingkat likuiditas pada Bank Mega bila diukur dengan menggunakan metode loan to deposit rasio (LDR) cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2013. Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2012 dari 58,14% menjadi 47,14%, namun penurunan tersebut tidak berlangsung lama karena pada tahun berikutnya mengalami peningkatan kembali. Dan bila dilhat dari standar kesehatan bank, hasil dari perhitungan loan to deposit rasio ( LDR ) menyatakan bahwa Bank Mega adalah bank yang sehat dan sesuai standar yang telah ditentukan karena hasil dari LDRnya rata-rata pada posisi kurang dari 94%. Bagi perusahaan perbankan, loan to deposit ratio (LDR) merupakan hal yang sangat penting karena selain menjadi sumber pendapatan utama bank juga menyangkut kepercayaan pemilik dana. Jika loan to deposit ratio (LDR) terlalu rendah diperkirakan bank akan mengalami kerugian, sebaliknya jika loan to deposit ratio (LDR) terlalu tinggi bank akan kesulitan untuk mengembalikan dana deposan jika terjadi penarikan besar-besaran. Jika terjadi hal ini maka masyarakat menjadi tidak percaya pada bank tersebut. Lebih diperburuk lagi apabila hal ini terdengar pemilik dana lainnya, maka penitip dana tersebut kemungkinan besar akan menarik dananya dari bank tersebut sehingga bisa berakibat kebangkrutan karena terjadinya rush atau penarikan besar-besaran. Peningkatan loan to deposit ratio (LDR) disebabkan oleh proporsi dana yang disalurkan untuk membiayai kredit semakin besar. Sedangkan penurunan loan to deposit ratio (LDR) dapat disebabkan karena adanya kesenjangan jangka waktu, maksudnya pendanaan bank sebagian besar berasal dari sumber-sumber dana jangka pendek seperti giro,


(43)

tabungan dan deposito berjangka, sedangkan penyalurannya pada kredit yang memiliki jangka waktu relatif panjang. Kesenjangan jangka waktu tersebut akan menimbulkan risiko likuiditas yaitu kegagalan bank dalam memenuhi komitmennya kepada nasabah dan pihak lainnya. Alasan tersebut didukung oleh Prospektus Awal Bank BJB (2010:50) yang menjelaskan bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan risiko likuiditas bersumber antara lain adanya penarikan dana oleh nasabah yang tidak mampu ditangani, kesulitan aksesibilitas bank ke pasar uang serta rendahnya kemampuan bank untuk menghasikan arus kas dalam operasinya yang berdampak pada permodalan perusahaan, sehingga kebijakan dan strategi risiko likuiditas harus mempertimbangkan toleransi risiko dan dampaknya terhadap permodalan dengan memperhatikan perubahan eksternal dan internal serta bank harus melakukan analisis mengenai kemungkinan dampak penerapan berbagai skenario yang berbeda atas posisi likuiditas karena kondisi likuiditas bank tergantung pada pola cash flow dalam berbagai kondisi.

4.2.3 Perbedaan Loan to Asset Rasio ( LAR ) Dengan Loan to Deposit Rasio ( LDR ) Dalam Menentukan Perkembangan Tingkat Likuiditas Bank.

Metode Loan to asset rasio ( LAR ) dengan Loan to deposit rasio ( LDR ) dalam menentukan perkembangan tingkat likuiditas suatu bank memiliki perbedaan dalam perhitungan.

LAR merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank. Dengan standar kesehatan bank yang telah diatur oleh Bank


(44)

Indonesia dalam menetukan tingkat likuiditas sebesar 30% dan apabila hasil dari perhitungan LAR dibawah 30% maka bank bisa disebut bank yang tidak sehat karena kemampuan dalam memberikan kredit kepada masyarakat tidak terpenuhi oleh asset yang dimiliki oleh bank. Dan semakin tinggi hasil yang didapat maka bank tersebut semakin sehat.

Sedangkan LDR merupakan rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan standar kesehatan bank yang telah diatur oleh BI dalam menetukan tingkat likuiditas dengan ketentuan apabila hasil yang didapat kurang dari 94% maka bank tersebut dikatan bank yang sehat dan apabila hasilnya mencapai lebih dari 102% maka bank tersebut dikatakan bank yang tidak sehat dan apabila dari setiap periode bank tersebut selalu pada posisi bank yang tidak sehat maka kemungkinan besar bank tersebut akan mengalami likuidasi. Berbeda dengan Loan to Asset Rasio ( LAR ) pada rasio ini apabila semakain tinggi hasil yang didapat maka semakin besar kemungkinan bank tersebut pada posisi yang tidak sehat.


(45)

45 5.1Kesimpulan

Penulis melakukan pembahasan pokok permasalahan berdasarkan data dari PT Bank MegaTbk. Dari hasil analisis dan pembahasan tentang tingkat likuiditas dengan menggunakan metode LAR Dan LDR dapat ditarik kesimpulan.

1. Perkembangan tingkat likuiditas pada Bank Mega bila diukur menggunakan Loan to Asset Rasio mengalami naik turun namun standar LAR bank mega telah sesuai dengan kriteria yang dibuat oleh BI.

2. Perkembangan tingkat likuiditas pada Bank Mega bila diukur menggunakan Loan to Deposit Rasio selalu mengalami kenaikan dan telah memenuhi standar kesehatan bank yang telah di buat oleh BI.

3. Meskipun pada tahun 2012 mengalami masalah yang mengakibatkan turunnya hasil LAR dan LDR pada PT. Bank Mega Tbk. tetapi bank tersebut merupakan bank yang sehat bila diukur dengan metode Loan to Asset Rasio maupun dengan Loan to Deposit Rasio.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Sebaiknya PT Bank Mega Tbk selalu memiliki strategi dan ide baru untuk


(46)

dengan melakukan promosi, penjualan produk baru, iklan, publisitas bank itu sendiri, dan lain-lain.

2. Pertahankan bahkan lebih dikembangkan lagi asset yang dimiliki bank agar kualitas pemberian kredit bisa berjalan dengan lancer tanpa harus meminjam kepada pihak-pihak lain.

3. Untuk mengurangi atau meminimalkan risiko likuiditas sebaiknya PT Bank Mega Tbk harus bisa mengendalikan perbedaan waktu jatuh tempo antara pendanaan bank yang sebagian besar berasal dari masyarakat yang memiliki jangka waktu pendek dengan penyaluran kredit yang memiliki jangka waktu relatif panjang.

4. PT Bank Mega Tbk sebaiknya terus melakukan pengawasan (monitoring) setelah kredit dicairkan sehingga apabila ada indikasi terjadinya kemacetan atau timbulnya kredit bermasalah dapat diminimalisir dengan segera.


(47)

Analysis Likudity Using Loan To Asset Rasio And Loan To Deposit Rasio At PT. Bank Mega TBK

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan D3

Program studi Keuangan dan Perbankan

Oleh:

AGUNG FEBRIYANA

2.15.12.020

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(48)

ix

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN………...………... ii

ABSTRACT .………... iii

ABSTRAK ..………. iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ……… v

KATA PENGANTAR ………... DAFTAR ISI ………...………. vi ix DAFTAR TABEL ………... xii

DAFTAR GAMBAR ………...……….... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……….….. xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….………..……. 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ………. 6

1.2.1 Identifikasi Maslah ………... 6

1.2.2 Rumusan Masalah ……… 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 7

1.3.1 Maksud Penelitian ……… 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ………. 7

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 8

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 8


(49)

x

2.1 Kajian Pustaka ………. 10

2.1.1 Bank ……….. 10

2.1.1.1 Perngertian Bank ………. 10

2.1.1.2 Jenis-Jenis Bank ……….. 11

2.1.1.3 Fungsi Bank dan Tujuan Bank ……… 12

2.1.2 Likuiditas ……….. 13

2.1.2.1 Pengertian Likuiditas ……….. 13

2.1.2.2 Teori Manajemen Likuiditas ………... 13

2.1.2.3 Penilaian Likuiditas ……… 15

2.1.3 Hasil Penelitian Sebelumnya …... 17

2.2 Kerangka Pemikiran ……… 18

BAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN 20 3.1 Objek Penelitian ……….. 20

3.2 Metode Penelitian ………... 20

3.2.1 Desain Penelitian ………. 22

3.2.2 Operasional Variabel ………... 23

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ………... 24

3.2.3.1 Sumber Data ……….. 24


(50)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ………. 28

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank Mega Tbk. ………... 28

4.1.2 Struktur Organisasi ……… 33

4.2 Pembahasan Penelitian ……… 34

4.2.1 Perhitungan Perkembangan Tingkat Likuiditas Pada PT. Bank Mega Tbk. ………... 34

4.2.2 Analisis Ketentuan Tingkat Perkembangan Likuiditas Dengan Metode LAR Dan LDR ……… 40

4.2.3 Perbedaan Loan to Asset Rasio ( LAR ) Dengan Loan to Deposit Rasio ( LDR ) Dalam Menentukan Perkembangan Tingkat Likuiditas Bank ……… 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45 5.1 Kesimpulan ………. 45

5.2 Saran ……… 46 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(51)

Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Yogyakarta: BPFE.

Kasmir.2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Kuncoro, Mudrajat. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM.

Lukman, Dendawijaya.2009.Manajemen Perbankan.Edisi Kedua. Jakarta :Ghalia Indonesia

Mamduh, Halim Abdul. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: AMP-YKPN.

Rivai Veitzhal, Permata Andria, Idroes N. Ferry. 2007. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta

Taswan. 2006. Manajemen Perbankan (konsep teknik & Aplikasi) Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah.Bekasi: Genesis. Umi narimawati, dkk. 2011, Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis

Website:

http:// www.bankmega.com/tentang_kami.php. http:// www.bankmega.com/laporan_keuangan.php. www.Bankmega.com

www.bi.go.id

www.google.com. Anailis likuiditas pada bank umum. Diakses pada tanggal 5 Mei 2015


(52)

(53)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, dan dengan ridho-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul : “Analisis Likuiditas Dengan Menggunakan Metode Loan to Asset Rasio Dan Loan to Deosit Rasio Pada PT. Bank Mega Tbk.”

Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk melengkapi program perkuliahan D3 Jurusan Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia Bandung. Tersusunnya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari halangan dan rintangan, ini dikarenakan keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis, dan tidak sedikit kesulitan yang dihadapi penulis dalam penyusunan laporan ini. Tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Terutama kepada kedua orang tuaku tercinta Bapak Pujono dan Mama Siti Sanah Hasanah yang selalu memberikan do’a, kasih sayang dan perhatian yang sangat tulus selama ini, serta atas semangatnya agar penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan selama di bangku perkuliahan. Serta kepada adikku tercinta Aria Rizky Septiana yang selalu menghibur dan memberikan dukungan serta doa kepada penulis.

Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah


(54)

vii

membantu hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini. Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen, Manajemen Pemasaran serta Keuangan dan Perbankan.

3. Ibu Dr. Raeny Dwisanty, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Rizki Zulfikar, SE., M.Si selaku Pembimbing Tugas Akhir Keuangan dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Lita Wulantika, S.E., M.Si. selaku Dosen Wali Keuangan dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia Angkatan 2012.

6. Kepada pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) yang selalu memberikan kemudahan dalam penyajian data yang penulis butuhkan serta informasi dan waktunya.

7. Sahabat-sahabatku Aziza Zaskia, Reisya Purnamasari, Dikanio Aditya, Siti Marisa Hafsyah, Moch. Sahid Hamrulloh, Dicky Saipul Millah, Lukman Hanif, Arif Nurrohman, Rangga Ferbizia, dan Rinaldo yang telah mengibur dan memberi semangat serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Serta kepada seluruh teman-teman KP tahun 2012.

8. Desti Wulan Safitri yang telah meminjamkan laptopnya kepada penulis dalam mempermudah pembuatan Tugas Akhir ini.


(55)

viii

9. Seluruh Dosen, Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Keuangan dan Perbankan Program Diploma 3 (D3) Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya serta membantu terselesaikannya Tugas Akhir.

Penulis memohon agar Allah memberikan Rahmat dan Karunia serta senantiasa meridhoi dan membalas budi baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaiakan laporan penelitian ini. Saran dan kritik sangat penulis harapkan serta berharap semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2015

Agung Febriyana 21512020


(56)

Nama Lengkap : Agung Febriyana

Alamat : Jl. Kp. Jati Baru RT.04 RW.17 No. 24 Desa Jati Endah Kec. Cilengkrang Kab. Bandung. 40616. Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 2 Febuari 1995

Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki

Telp : - 083821390659

Riwayat Pendidikan :

 1999-2000 : TK Mutiara

 2000-2006 : SD Negeri Sindanglaya 4  2006-2009 : SMP Negeri 49 Bandung  2009-2012 : SMA Negeri 16 Bandung  2012 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia

Bandung, Agustus 2015


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Edisi Revisi.2008.Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA

Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Yogyakarta: BPFE.

Kasmir.2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Kuncoro, Mudrajat. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM.

Lukman, Dendawijaya.2009.Manajemen Perbankan.Edisi Kedua. Jakarta :Ghalia Indonesia

Mamduh, Halim Abdul. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: AMP-YKPN.

Rivai Veitzhal, Permata Andria, Idroes N. Ferry. 2007. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta

Taswan. 2006. Manajemen Perbankan (konsep teknik & Aplikasi) Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah.Bekasi: Genesis. Umi narimawati, dkk. 2011, Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis

Website:

http:// www.bankmega.com/tentang_kami.php. http:// www.bankmega.com/laporan_keuangan.php. www.Bankmega.com

www.bi.go.id

www.google.com. Anailis likuiditas pada bank umum. Diakses pada tanggal 5 Mei 2015


(2)

www.idx.co.id

www.infovesta.com. Masalah Pada Bank Mega Tahun 2012. Diakses pada tanggal 8 Juni 2015


(3)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, dan dengan ridho-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul : “Analisis Likuiditas Dengan Menggunakan Metode Loan to Asset Rasio Dan Loan to Deosit Rasio Pada PT. Bank Mega Tbk.”

Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk melengkapi program perkuliahan D3 Jurusan Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia Bandung. Tersusunnya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari halangan dan rintangan, ini dikarenakan keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis, dan tidak sedikit kesulitan yang dihadapi penulis dalam penyusunan laporan ini. Tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Terutama kepada kedua orang tuaku tercinta Bapak Pujono dan Mama Siti Sanah Hasanah yang selalu memberikan do’a, kasih sayang dan perhatian yang sangat tulus selama ini, serta atas semangatnya agar penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan selama di bangku perkuliahan. Serta kepada adikku tercinta Aria Rizky Septiana yang selalu menghibur dan memberikan dukungan serta doa kepada penulis.

Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah


(4)

membantu hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini. Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen, Manajemen Pemasaran serta Keuangan dan Perbankan.

3. Ibu Dr. Raeny Dwisanty, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Rizki Zulfikar, SE., M.Si selaku Pembimbing Tugas Akhir Keuangan dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Lita Wulantika, S.E., M.Si. selaku Dosen Wali Keuangan dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia Angkatan 2012.

6. Kepada pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) yang selalu memberikan kemudahan dalam penyajian data yang penulis butuhkan serta informasi dan waktunya.

7. Sahabat-sahabatku Aziza Zaskia, Reisya Purnamasari, Dikanio Aditya, Siti Marisa Hafsyah, Moch. Sahid Hamrulloh, Dicky Saipul Millah, Lukman Hanif, Arif Nurrohman, Rangga Ferbizia, dan Rinaldo yang telah mengibur dan memberi semangat serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Serta kepada seluruh teman-teman KP tahun 2012.

8. Desti Wulan Safitri yang telah meminjamkan laptopnya kepada penulis dalam mempermudah pembuatan Tugas Akhir ini.


(5)

viii

9. Seluruh Dosen, Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Keuangan dan Perbankan Program Diploma 3 (D3) Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya serta membantu terselesaikannya Tugas Akhir.

Penulis memohon agar Allah memberikan Rahmat dan Karunia serta senantiasa meridhoi dan membalas budi baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaiakan laporan penelitian ini. Saran dan kritik sangat penulis harapkan serta berharap semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2015

Agung Febriyana 21512020


(6)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap : Agung Febriyana

Alamat : Jl. Kp. Jati Baru RT.04 RW.17 No. 24 Desa Jati Endah Kec. Cilengkrang Kab. Bandung. 40616. Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 2 Febuari 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Telp : - 083821390659

Riwayat Pendidikan :

 1999-2000 : TK Mutiara

 2000-2006 : SD Negeri Sindanglaya 4  2006-2009 : SMP Negeri 49 Bandung  2009-2012 : SMA Negeri 16 Bandung  2012 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia

Bandung, Agustus 2015


Dokumen yang terkait

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio Pada Bank Badan Umum Milik Negara (Persero) Di Indonesia

3 94 97

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Dampak Kebijakan Loan To Value Terhadap Permintaan Properti Di Kota Pematangsiantar

3 67 83

Pengaruh LDR(Loan To Deposit Ratio),NPL(Non Perfoming Loan), ROE (Retrn On Eqity),IML(Instert Margin On Loan) Dan BOPO (Biaya Operasional Terhdap Pendapatan Operasinal ) Terhadap Kecupan Modal Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

2 35 119

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN METODE CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN LOAN TO ASSET RATIO PADA BANK UMUM DEVISA TAHUN 2005– 2007 (Studi kasus pada PT.Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.).

0 1 9

ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, DAN LOAN TO ASSET RATIO UNTUK MENGUKUR TINGKAT ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, DAN LOAN TO ASSET RATIO UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS BANK BUMN YANG TELAH GO PUBLIC (Studi Empiris Pada Bank BUMN

0 1 11