2.5 Co-immobilizer
a. Lesitin
Lesitin adalah campuran fosfatida dan senyawa-senyawa lemak yang meliputi
fosfatidil kolin, fosfatidil etanolamin, fofatidil inositol
Gambar 2.6 Lesitin
b. Gelatin
Gelatin adalah protein yang diekstrak dari kolagen dengan bahan dasar kulit, jaringan penyambung, dan tulang hewan.
c. PEG
Polyethylene glicol PEG adalah salah satu polimer yang banyak digunakan
dalam industri pangan, kosmetik, dan farmasi. Secara
kimiawi, PEG
merupakan  sekelompok polimer  sintetik yang  larut  air  dan  memiliki kesamaan  struktur  kimia  berupa  adanya gugus  hidroksil primer  pada  ujung
rantai  polieter yang  mengandung oksietilen -CH
2
-CH
2
-O-. Beberapa  sifat utama  dari  PEG  adalah stabil,  tersebar  merata, higroskopik ,
dapat mengikat pigmen, dll.
Gambar 2.7 PEG
d. Magnesium Klorida
Magnesium klorida MgCl2 adalah garam ionik halida yang mudah larut dalam air. Magnesium klorida bisa diekstrak dari air garam atau air laut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.6 Biodiesel
Biodiesel merupakan  bahan  bakar  yang  terdiri  dari  campuran  mono- alkyl ester dari  rantai  panjang asam  lemak,  yang  dipakai  sebagai  alternatif  bagi
bahan  bakar  dari  mesin diesel dan  terbuat  dari  sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak  hewan.  Biodiesel  dapat  diperoleh  melalui  reaksi  transesterikasi
trigliserida dan atau reaksi esterifikasi asam lemak bebas tergantung dari kualitas minyak  nabati  yang  digunakan  sebagai  bahan  baku.  Esterifikasi  adalah  proses
yang  mereaksikan  asam  lemak  bebas  FFA  dengan  alkohol  rantai  pendek metanol  atau  etanol  menghasilkan  metil  ester  asam  lemak  FAME  dan  air.
Sedangkan  proses  transesterifikasi  adalah  proses  yang  mereaksikan  trigliserida dalam  minyak  nabati  atau  lemak  hewani  dengan  alkohol  rantai  pendek  seperti
methanol  atau  etanol  pada  saat  ini  sebagian  besar  produksi  biodiesel menggunakan metanol menghasilkan metil ester asam lemak Fatty Acids Methyl
Esters    FAME  atau  biodiesel  dan  gliserol  gliserin  sebagai  produk  samping
Hikmah, 2010.
Setelah  melewati  proses  ini,  tidak  seperti minyak  sayur  langsung,  biodiesel memiliki  sifat pembakaran yang  mirip  dengan  diesel  solar  dari  minyak  bumi,
dan  dapat  menggantikannya  dalam  banyak  kasus.  Namun,  biodiesel  lebih  sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar
diesel  petrol  murni  ultra  rendah belerang yang  rendah  pelumas.  Biodiesel dimanfaatkan  sebagai  bahan  bakar  yang  dapat  mengurangi  emisi  gas-gas  seperti
CO
2
, SO
2
, Hidrokarbon dan NOx di udara. Selain itu biodiesel memiliki beberapa keunggulan  diantaranya  :  biogradeble,  tidak  beracun,  memiliki  bilangan  cetane
yang tinggi, flash point yang lebih tinggi dari petroleum sehingga aman disimpan dan digunakan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
BAB III METODOLOGI