Persiapan HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

25

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Amobilisasi crude lipase dari Mucor miehei dilakukan dengan menggunakan variabel perendaman dan jumlah perbandingan PUF : crude lipase untuk mengetahui kondisi yang paling optimum. Pengkondisian optimum tersebut nantinya akan di aplikasikan pada pembuatan biodiesel. Tahap-tahap yang dilakukan dimulai dari permajaan mikroorganisme Mucor miehei pada media PDA dan untuk pembuatan inokulum, Mucor miehei dikembangbiakkan pada media Potato Dextrose kemudian dilakukan tahap kurva pertumbuhan menggunakan metode analisa massa sel kering. Selanjutnya, dilakukan tahap isolasi Mucor miehei untuk mendapatkan crude lipase berupa cairan supernatan. Crude lipase diamobilisasi pada PUF kemudian digunakan sebagai biokatalis pada pembuatan biodiesel. crude lipase yang diimobilisasi tersebut di uji aktifitasnya dengan menggunakan metode titimetri. Dalam pengaplikasiannya, metil ester yang dihasilkan di uji kemurniannya dengan menggunakan GC.

4.1. Persiapan

Persiapan awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah sterilisasi alat, persiapan media dan peremajaan mikroorganisme. Tujuan dari sterilisasi adalah untuk meminimalisir adanya kontaminasi pada media. Sterilisasi ini dilakukan dengan menggunakan metode pemanasan dan menggunakan alat autoclave pada suhu ±121°C selama 30 menit baik untuk media maupun alat. Media tumbuh yang digunakan untuk pertumbuhan meliputi media padat dan media cair. Media padat pada pertumbuhan Mucor miehei adalah Potato Dextrose Agar PDA sedangkan untuk media cair digunakan Potato Dextrose. PDA merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawanfungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Kandungan nutrisi-nutrisi penting dalam PDA antara lain : ekstrak potato kentang merupakan sumber karbohidrat, dextrose gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida sebagai tambahan nutrisi bagi biakan , sedangkan agar merupakan bahan mediatempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Mikroorganisme yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mucor miehei . Peremajaan yang dilakukan untuk Mucor miehei adalah 4 hari menggunakan incubator dengan suhu 37 o C, peremajaan ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya Yusriansah, 2009. Mucor miehei merupakan jenis jamur yang dapat menghasilkan lipase. crude lipase ini dapat digunakan sebagai biokatalisator pada pembuatan biodiesel. crude lipase memiliki sifat khusus dapat memecahkan ikatan ester pada lemak dan gliserol. Selain itu, crude lipase mempunyai kemampuan mengkatalis reaksi organik baik didalam media berair maupun dalam media non air Sumarsih, 2004. Crude lipase sangat berperan dalam pemisahan asam lemak dan pelarutan noda minyak pada alat industri agar minyak dapat dilarutkan dalam air. Beberapa reaksi yang dikatalisis oleh lipase diantaranya adalah reaksi hidrolisis, alkoholisis, esterifikasi,dan transesterifikasi Dosanjh dan Kaur, 2002. Mucor miehei yang telah dilakukan peremajaan dilakukan penelitian selanjutnya yaitu penentuan fase pertumbuhan. Fase pertumbuhan tersebut dilakukan dengan menggunakan kurva pertumbuhan yang menggunakan analisa sel kering. Pengambilan sampel kurva pertumbuhan tersebut dilakukan setiap 24 jam selama 7 hari. Dari grafik dibawah, dapat dilihat bahwa Mucor miehei dapat tumbuh optimal pada hari keempat. Hal tersebut disebabkan karena pada hari keempat jamur telah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat bertambah banyak dengan cepat. Hal ini disebut juga dengan fase log. Dan mulai mengalami penurunan pada hari kelima. Namun, hal tersebut tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa pada hari kelima seharusnya mengalami fase stasioner. Penurunan berat sel kering tersebut dimungkinkan karena sampel masih terdapat kandungan air. Hal tersebut disebabkan karena suhu selama pengovenan yang kurang stabil sehingga sampel kurang kering. Sehingga tiap titik dalam grafik memiliki kandungan air yang berbeda. Selain itu, penurunan tersebut juga bisa disebabkan karena penimbangan yang belum konstan tetapi pemanasan sudah dihentikan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.1 : Grafik Massa Sel Kering Gram Vs Lama Inkubasi Hari pada Kurva pertumbuhan Mucor miehei.

4.2. Isolasi Crude Lipase