Amobilisasi Crude Lipase Menggunakan PUF dan Uji Aktivitas.

berpengaruh pada pada pertumbuhan dan reproduksi sel itu sendiri Rulianah, 2005. Hasil dari produksi crude lipase diisolasi dengan menggunakan metode sentrifugasi. crude ipase di sentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Hasil dari sentrifugasi terdiri atas supernatant dan biomass. Supernatant kemudian dipisahkan dari endapannya dan diiuji aktivitasnya dengan metode titimetri.

4.3. Uji Aktivitas Crude Lipase Hasil Isolasi

Uji aktivitas crude lipase hasil isolasi dilakukan dengan menggunakan metode titrimetri. Substrat yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak randu dan titran yang digunakan adalah NaOH 0,5 N yang berfungsi untuk menentukan jumlah asam lemak yang dibebaskan selama reaksi. Satu unit U crude lipase didefinisikan sebagai jumlah enzim yang diperlukan untuk membebaskan 1µ mol asam lemak per ml per menit dari triasilgliserol Rahim, 2003. Uji aktivitas crude lipase ini dilakukan pada kondisi optimum crude lipase yaitu pada suhu 40 o C dan pH 7. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa aktivitas crude lipase yang diperoleh sebesar 100 Uml crude lipase.

4.4. Amobilisasi Crude Lipase Menggunakan PUF dan Uji Aktivitas.

Pembuatan PUF dilakukan dengan pencampuran antara polyol dan isocyanate. Pencampuran tersebut harus dilakukan dengan pengadukan cepat dan konstan sehingga reaksi antara polyol dan isocyanate dapat terjadi secara sempurna dan membentuk CO 2 serta menghasilkan hard segment yang rigid. Pengadukan yang tidak konstan dapat menyebabkan terjadinya strinking pada hard segment sehingga hard segment yang terbentuk tidak dapat mengembang sempurna. Hal ini disebabkan karena CO 2 yang terjebak dalam urea segment keluar. Reaksi pembentukan PUF secara umum dapat dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu :  Pembentukan Urethane : R – NCO + HO – R 1 – OH R – NHCOO - R 1 + 24 Kcalmol Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Urethane terbentuk melalui reaksi antara isocyanate dengan polyol. Isocyanate yang digunakan adalah Toluene Diisocyanate TDI sedangkan polyol yang digunakan adalah Poly Propilane Glycol PPG.  Pembentukan Amina dan CO 2 : Selain bereaksi dengan polyol, isocyanate bereaksi dengan air yang membentuk amina dan CO 2 . CO 2 yang terbentuk akan membantu dalam pembentukan hard segment, dimana CO 2 akan mengembang sehingga hard segment akan menggembung dan setelah hard segment mengeras, CO 2 akan keluar melalui pori-pori hard segment secara perlahan.  Pembentukan Urea : Amina yang terbentuk dari reaksi sebelumnya, akan bereaksi dengan isocyanate dan menghasilkan urea sebagai hard segment dalam pembentukan polyurethane foam Hendrawati, 2007. Pada tahap amobilisasi digunakan dua metode, yaitu : metode entrappment dan metode covalent attachment Chemija, 2006. Metode entrappment dilakukan pada saat PUF direndam dengan crude lipase hingga crude lipase dapat masuk ke dalam PUF. Sedangkan untuk metode covalent attachment dilakukan dengan cara merendam PUF dalam co-immobilizer yang berupa campuran dari lesitin, gelatin, PEG, MgCl 2 . Jumlah perbandingan masing-masing co-immobilizer yang digunakan adalah 1:1. Dari gambar berikut, dapat dilihat bahwa enzim akan berikatan dengan PUF secara kovalen.dimana salah satu sisi aktif enzim yang memiliki gugus amina atau hidroksil akan saling mengikat dengan isocyanate pada PUF Chemija, 2006. R – NCO + H 2 O R – NH 2 + CO 2 R – NH 2 + R – NCO R – NH – CO – NH – R + 25 Kcalmol Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.2 Metode Covalent Attachment pada PUF dan Lipase E –enzim Chemija, 2006 Gambar 4.3 Metode Immobilisasi secara Entrapment dan Covalent Attachment Penggunaan campuran co-immobilizer dipilih berdasakan penelitian pendahuluan, dimana aktivitas crude lipase setelah di rendam dengan masing- masing co-immobilizer mengalami penurunan aktivitas sebesar 50 sedangkan bila menggunakan campuran dari setiap co-immobilizer maka penurunan aktivitasnya menjadi 25 Perbandingan antara jumlah PUF dan jumlah co-immobilizer adalah 1:2 hal ini sesuai dengan referensi yang kami gunakan yaitu American Journal of Biochemistry and Biotechnology 3 3: 163-166, 2007. ISSN 1553-3468. . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.4 Grafik penurunan aktivitas lipase vs Co-immobilizer setelah dilakukan perendaman  Lesitin ;  PEG ;  MgCl 2 ;  Gelatin ;  Campuran

4.5. Penentuan Aktivitas Crude Lipase Amobil