2.8 Pembagi Tegangan
Hukum-hukum Kirchhoff dapat digunakan untuk menghasilkan rumus-rumus yang praktis untuk mencari resistansi setara dari rangkaian-rangkain seri dan
paralel yang sederhana. Dalam kasus rangkaian seri tegangan yang membentangi resistor R
i
diberikan oleh hukum Ohm sebagai R
i
I , dimana I adalah arus yang
mengalir didalam tiap resistor. Dengan demikian pembagi tegangan dapat dirumuskan sebagai berikut:
,
= =
.
13 C.K. Tse, 1998
2.9 Tarif listrik
Pemakaian listrik tidak tetap kalau sudah larut malam, pemakaiannya sedikit sekali. Sebaliknya selama jam-jam tertentu pemakiannya sangat banyak. Jam-jam
‘sibuk’ ini disebut dengan beban puncak. Di Indonesia beban puncaknya terjadi kira-kira antara jam 18.00 sampai
jam 22.00. Ini disebabkan karena di negara kita tenaga listrik sebagian besar masih digunkan untuk penerangan. Dinegara-negara industri, tenaga listrik
sebagian besar digunakan untuk keperluan industri. Karena itu waktu beban puncaknya juga berbeda. Di negeri Belanda misalnya, dalam bulan-bulan
November, Desember, Januari dan Februari, beban puncaknya terjadi kira-kira antara jam 07.00 – jam 09.00 keadaan cuaca selama bulan-bulan tersebut masih
gelap, sehingga masih diperlukan penerangan, sedangkan pabrik-pabrik sudah mulai bekerja. Pada petang hari lampu-lampu dirumah-rumah, kantor-kantor dan
toko-toko sudah harus dinyalakan pada waktu pabrik-pabrik masih bekerja. Beban yang berubah-ubah ini tidak menguntungkan bagi perusahaan listrik. Kalau
pemakaian listriknya sedikit, generator-generator harus bekerja dengan beban rendah, sehingga tidak efisien. Sebaliknya selama waktu beban puncak bebannya
meningkat sekali, kadang-kadang melebihi batas kemampuan generator- generatornya.Setiawan,1980.
Perusahaan listrik mengeluarkan berbagai tarif untuk catu energi listrik
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
kepada konsumennya. Tarif ini mencerminkan biaya untuk memproduksi energi di pembangkit listriknya, pendistribusian energi listrik ini, melalui kabel bawah-
tanah atau atas-kepala, dan pemberian pelayanan ke lingkungan milik konsumen termasuk meter dan lain-lain.
Disamping beban-beban dasar yang disebutkan di atas untuk biaya pencatuan sesuai lamanya dan biaya energi yang dikomsumsi. Pemerintah
memungut pajak pertambahan nilainya. Saat ini pajak ini besarnya 5 dari beban total. Perusahan listrik memungut biaya ini secara bulanan, tiga-bulanan, atau
dalam hal konsumen industri atau komersial dalam selang waktu yang disetujui kedua pihak.A.J. Watkins, 1998.
Pelanggan tarif Rumah Tangga adalah pelanggan perseorangan atau badan sosial yang tenaga listriknya digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Contoh yg termasuk didalam golongan rumah tangga diantaranya: 1. Rumah untuk tempat tinggal
2. Kelompok rumah kontrakan 3. Rumah susun milik peorangan
4. Rumah susun milik perumnas 5. Asrama keluarga pegawai perusahaan swasta
6. Asrama mahasiswa Melalui situs resminya, PLN merilis daftar tarif listrik untuk pelanggan rumah
tangga yang berlaku mulai 1 Oktober 2013: 1. Pelanggan rumah tangga berdaya 450 VA yakni Rp415 per kilowatt-hour
kWh. 2. Pelanggan rumah tangga berdaya 900 VA yakni Rp605 per kWh.
3. Pelanggan rumah tangga 1.300 VA: tarif listrik naik dari Rp928 per kWh menjadi Rp979 per kWh.
4. Pelanggan rumah tangga 2.200 VA: tarif listrik naik dari Rp947 per kWh menjadi Rp1.004 per kWh.
5. Pelanggan rumah tangga 3.500 VA-5.500 VA: tarif listrik naik dari Rp1.075 per kWh menjadi Rp1.145 per kWh.
6. Pelanggan listrik 6.600 VA ke atas: tarif listrik naik dari Rp1.347 per kWh menjadi Rp1.352 per kWh.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Sebagai contoh untuk mengoperasikan pemanas 100 W selama 15 jam biaya energinya sebesar 1.352 per kWh.
Banyaknya kWh = 0,1 kW x 15 jam
= 1,5 kWh Biaya tarif dasar
= 1,5 x Rp 1.352 = Rp 2028
Jika PPN 3 dipungut, biaya sesungguhnya akan menjadi Rp 2.028 x 1,03
= Rp 2088,84 Dan apabila pemakaian daya bertambah dengan mengoperasikan lampu 200 watt
selama 1 jam maka Banyaknya kWh
= 0,2 kW x 15 jam = 3 kWh
Biaya tarif dasar = Rp 4056
Biaya PPN 3 Rp 4.056 x 1,03
= 4177, 68 Dengan demikian, biaya yang ditanggung oleh adalah sebesar
Rp 2088,84 + Rp 4177,68 = Rp. 6366,52
2.10 Sensor