BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian sensor tegangan
Pengujian dilakukan dengan mengukur tegangan masukan sensor dan tegangan keluaran sensor dalam hal ini pengujian dilakukan dengan tegangan
variabel yang diatur dengan menggunakan autotrafo. Berikut adalah data penyajian sensor tegangan :
Tabel 4.1. Hasil
Pengujian Sensor Tegangan dengan Memvariasikan Tegangan Masukan Menggunakan Autotrafo
V
in
AC Volt V
out
DC Volt FP =
88 0,79
0,008977 90
0,83 0,009222
95 0,89
0,009368 100
0,94 0,0094
105 0,99
0,009429 110
1,05 0,009545
115 1,1
0,009565 120
1,17 0,00975
130 1,27
0,009769 135
1,33 0,009852
175 1,76
0,010057 180
1,83 0,010167
185 1,9
0,01027 190
1,97 0,010368
195 2
0,010256 205
2,11 0,010293
210 2,16
0,010286 220
2,28 0,010364
225 2,34
0,0104 230
2,4 0,010435
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
235 2,44
0,010383 240
2,5 0,010417
250 2,61
0,01044 255
2,68 0,01051
260 2,73
0,0105 265
2,79 0,010528
270 2,84
0,010519 275
2,9 0,010545
280 2,95
0,010536 Rata-rata faktor pelemah
0,010074
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
8 8
9 9
5 1
1 5
1 1
1 1
5 1
2 1
3 1
3 5
1 7
5 1
8 1
8 5
1 9
1 9
5 2
5 2
1 2
2 2
2 5
2 3
2 3
5 2
4 2
5 2
5 5
2 6
2 6
5 2
7 2
7 5
2 8
Vo u
t D
C Vo
lt
Vin AC Volt
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Keterangan : V
in
AC : Tegangan masukan
V
out
DC : Tegangan keluaran
FP : Faktor Pelemah
Data dan grafik dari hasil pengujian sensor tegangan menunjukkan bahwa setiap tegangan AC naik 5 volt dari tegangan semula maka rata-rata kenaikan V
out
DC sensor tegangan sebesar 0,056818 dan rata-rata faktor pelemah tegangan adalah
sebesar 0.010074. Dari nilai tegangan output dari sensor maka dapat ditentukan nilai ADC dari sensor tegangan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4.2 Pengujian Sensor Arus
Pengujian dilakukan dengan mengukur arus beban dan tegangan keluaran sensor dengan tujuan untuk mendapatkan nilai ADC dari nilai tegangan keluaran sensor
dalam hal ini penyajian dilakukan dengan daya beban variabel yang diatur dengan menggunakan lampu dengan daya 100 Watt sebanyak sepuluh buah untuk
mendapatkan daya sampai 1000 Watt. Adapun nilai K ditentukan untuk mendapatkan nilai konversi arus ke nilai yang sebenarnya.
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Sensor Arus dengan Memvariasikan Daya
Menggunakan Lampu 100 watt sampai 1000 watt
Keterangan : I
beban
A : Arus sensor
V
out
Sensor V : Tegangan keluaran sensor
V
out
Pembagi Tegangan V: Tegangan keluaran pembagi tegangan Konversi dari I ke V ;
= Beban
W I
beban
A Δ I
beban V
out
Sensor V
Δ V
out
Sensor V
ADC Δ ADC
K Δ K
100 0,4
0,07 14
0,175 200
0,83 0,43
0,4 0,33
82 68
0,48193 0,43
300 1,25
0,42 0,8
0,4 164
82 0,64
0,42 400
1,68 0,43
1,2 0,4
246 82
0,71429 0,43
500 2,1
0,42 1,59
0,39 326
80 0,75714
0,42 600
2,52 0,42
1,97 0,38
403 77
0,78175 0,42
700 2,95
0,43 2,34
0,37 479
76 0,79322
0,43 800
3,36 0,41
2,71 0,37
555 76
0,80655 0,41
900 3,77
0,41 3,05
0,34 625
70 0,80902
0,41 1000
4,17 0,4
3,37 0,32
690 65
0,80815 0,4
Rata-rata 0,417
0,366667 75
0,676704 0,418889
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
1100 1200
I b
e b
a n
A
Daya Beban Watt
0.4 0.8
1.2 1.6
2 2.4
2.8 3.2
3.6 4
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
1100 1200
V
o u
t
S e
n so
r V
Beban W
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Pada pegujian sensor arus dilakukan pada saat beban 100 sampai dengan 1000 watt menggunakan arus listrik. Sensor dapat mendeteksi arus beban 0,18 A dan
kurang dari 0,18A tidak dapat lagi dideteksi oleh sensor pada saat beban lampu diubah kurang dari 50 watt. Itu terjadi karena inti core yang dikelilingi kumparan
jika di aliri arus listrik dibawah 0,18A hanya sedikit mengalami perubahan gaya magnet sehingga tegangan sangat kecil terinduksi ke kumparan sekunder dan
tegangan yang kecil tidak dapat menembus atau melewati jembatan 4 dioda.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4.3 Pengujian keseluruhan alat