Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali GKPB Jemaat Philia di Amlapura
27
2.4.4 Tantangan Threat
Tabel 2.5 Tantangan Threat
No. Tantangan Threat
1. GKPB Philia yang merupakan salah satu bagian dari denominasi
gereja yang berada di Kota Amlapura harus memadai dan layak digunakan oleh umat Kristiani sebagai tempat peribadatan, dan mampu
memberikan pelayanan kerohanian yang baik dan optimal.
2. Lokasi gereja yang berada dikawasan padat kendaraan yang
menimbulkan kebisingan. 3.
Lokasi gereja yang dihimpit oleh kawasan permukiman penduduk sekitar yang relatif padat.
4. Tidak tersedianya ruang publik dilingkungan tapak yang diperuntukan
bagi para jemaat. 5.
Tidak tersedianya ruang tunggu pemberhentian bagi para jemaat apabila mereka menggunakan jasa angkutan kota.
6. Dengan lokasi tapak berada dikawasan padat kendaraan akan
menghadirkan tantangan tersendiri apabila ada kunjungan dari jemaat lainkelompok organisai tertentu yang menggunakan transportasi bus.
Sumber: Analisis Pribadi berdasarkan data dilapangan.
2.5 Pendekatan Evaluasi Purna Huni GKPB Jemaat Philia
Pada pembahasan ini akan diuaraikan mengenai Evaluasi Purna Huni GKPB Jemaat Philia Amlapura. Evaluasi Purna Huni bertujuan untuk mengevaluasi
terhadap efektif tidaknya hasil kerja rancang bangun setelah bangunan selesai dibangun dan dipakai oleh civitasnya selama kurun waktu tertentu dan mencari
fakta-fakta bukan kesalahan hasil rancang bangun, yang nantinya dipakai sebagai masukan bagi terciptanya hasil rancang bangun dengan kualitas lebih baik dimasa
mendatang. Maka akan dihasilkan data berupa permasalahan khusunya mengenai sistem
penataan tapak, keterbatasan gedung gereja dan keterbatasan fasilitas penunjang yang ada pada GKPB Jemaat Philia menurut analisis dari penulis berdasarkan data
yang telah didapat dilapangan melalui pengamatan dan survey.
2.5.1 Sistem Penataan Tapak
Tapak pada lokasi GKPB Jemaat Philia belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, berdasarkan hal itu maka redesain merupakan salah satu hal yang
diperlukan. Sebagai contoh dapat dilihat pada uraian berikut ini, yaitu:
Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali GKPB Jemaat Philia di Amlapura
28
Gambar 2.25 Tapak
Dari gambar 2.24 yang ditampilkan terlihat tapak yang belum dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga lahan tersebut menjadi kering dan
gersang.
2.5.2 Keterbatasan Kapasitas Gedung Gereja
Berdasarkan hasil dari survey dan observasi lapangan yang dilakukan oleh penulis, ditemukan beberapa masalah pada gedung gereja. Permasalahan
yang dimaksud salah satunya yaitu kapasitas gedung tidak mampu menampung semua jemaat.
Gambar 2.26 Interior gedung gereja
Dari gambar 2.25 yang ditampilkan terlihat bahwa jemaat tidak bisa melihat pendeta sebagai pemimpin ibadah saat ibadah sedang berlangsung
karena terhalang oleh tembok pembatas ruang. Disisi lain ruang yang digunakan untuk menampung jemaat yang kelebihan merupakan jalur sirkulasi.
Sehingga sirkulasi pada gedung gereja akan terganggu.