Jenis-Jenis Bagi Hasil Prinsip Bagi Hasil Hubungan Nisbah Bagi Hasil Dengan Tabungan Masyarakat

38  Bobot  Pendapatan  Rata-rata saldo Besarnya keuntungan yang diterima deposan berdasarkan proporsi rasio yang telah disepakati. Maka untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari tabungan Mudharabah, dihitung dengan rumus : Saldo rata – rata tabungan nasabah X pandapatan bank X Rasio saldo rata – rata tabungan pada bank Harijanto, 1999 : 74 Dari rumus diatas dapat diketahui apabila rasio bagi hasil yang ditawarkan Bank Syariah semakin tinggi, maka tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah semakin besar. Hal ini mempengaruhi minat nasabah untuk menabung di Bank Syariah.

2.2.7.3. Jenis-Jenis Bagi Hasil

Secara syariah ada dua jenis bagi hasil dalam system bank syariah yaitu mudharabah dan musyarakah. Diantara kedua jenis ini maka mudharabah adalah jenis yang paling umum digunakan. Berdasarkan jenis ini, bank islam akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung maupun dengan peminjam dana. Dengan penabung bank akan bertindak sebagai pengelola dana dan disisi lain, dengan peminjam dana bank akan bertindak sebagai pemilik dana. Mereka pun sepakat berbagi keuntungan dan kerugian.

2.2.7.4. Prinsip Bagi Hasil

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 39 Produk pembiayaan syariah yang didasarkan prinsip bagi hasil : 1. Musyarakah Musyarakah shirkah sharikah adalah perjanjian diantara pemilik dana modal untuk mencampurkan modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan diantara pemilik modal berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Musyarakah dapat bersifat tetap atau temporer dengan penurunan secara periodik atau sekaligus diakhir masa proyek. Dengan merangkum seluruh kombinasi dari bentuk kontribusidari setiap pihak dengan atau tanpa batasan waktu menjadikan produk ini sangat fleksibel. 2. Mudharabah Mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Mudharabah merupakan bentuk kerjasama antara dua belah pihak atau lebih dimana pemilik modal shahibul maal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola mudharib dengan suatu perjanjian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan kontribusi 100 persen modal dari Shahibul maal dan keahlian dari mudharib.

2.2.7.5. Hubungan Nisbah Bagi Hasil Dengan Tabungan Masyarakat

Bagi hasil memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan antara pihak Bank dan Nasabah bahwa keuntungan dan resikoakan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 Dengan kesepakatan tersebut nasabah akan lebih terasa nyaman untuk menabung. Selain itu didukung dengan berbagai keuntungan bagi hasil yang antara lain : Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang benar benar halal,aman dan menguntungkan. Hal ini karena keuntungan yang riil dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan, bank akan menikmati peningkatan dalam jumlah tertentu pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat dan lain-lain. Bagi hasil merupakan pola kerjasama ekonomi yang menjadi unggulan bank syariah. Karena itu, tidak mengherankan jika banyak masyarakat yang mengidentifikasikan bank syariah sebagai “bank bagi Hasil”. Bagi hasil dianggap lebih mampu menjamin keadilan antar pelakunya, dimana keadilan tersebut merupakan hakekat perekonomian islam. 2.2.8. Jumlah Kantor Bank 2.2.8.1.Kantor Bank Syariah