Pengertian Suku Bunga Teori Klasik Tentang Tingkat Suku Bunga

26 Mudharabah biasanya diterapkan pada produk – produk pembiayaan dan pendanaan. Adapun pada siswa pembiayaan Mudharabah diterapkan untuk : 1. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa 2. Investasi khusus, merupakan sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak pertama.

2.2.6. Tingkat Suku Bunga

2.2.6.1. Pengertian Suku Bunga

Tingkat suku bunga dapat diartikan sebagai tingkat balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Menurut Kem dan Gultman, menganggap suku bunga merupakan sebuah harga dan sebagaimana harga lainnya maka tingkat suku bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Laksomo, 2001 : 128. Suku bunga dibedakan menjadi 4, yaitu : 1. Suku Bunga Nominal yaitu suku bunga yang dapat diamati di pasaran. 2. Suku Bunga Riil Yaitu suku bunga yang secara konsep diukur tingkat pengembaliannya setelah dikurangi inflasi. 3. Suku Bunga Jangka Pendek Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 Yaitu suku bunga yang jatuh tempo satu tahun atau kurang. Bunga bank dapat juga diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank nasabah yang memperolah pinjaman, sehingga besar- kecilnya tingkat suku bunga akan berpengaruh pada tingkat suku bunga simpanan dan tingkat suku bunga pinjaman. Boediono, 2001. Dengan menurunnya tingkat suku bunga pinjaman, maka masyarakat akan mencari alternative lain untuk menempatkan dananya, apakah untuk investasi atau ditempatkan di bank lain yang tidak menggunakan system bunga, yaitu pada bank syariah.

2.2.6.2. Teori Klasik Tentang Tingkat Suku Bunga

Menurut teori klasik tabungan merupakan fungsi dari tingkat suku bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga, maka makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi masyarakat terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungan. Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat suku bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi juga makin kecil, sebab tingkat pengembalian dan penggunaan dana juga makin besar. Tingkat suku bunga dalam keadaan seimbang artinya tidak ada dorongan untuk naik atau turun akan tercapai apabila keinginan menabung masyarakat sama dengan kenginina pengusaha melakukan investasi.Nopirin, 1995 :70 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 Gambar 1 : Teori Klasik Tentang Tingkat Suku Bunga r 2 r r 1 Tingkat Suku Bunga S 1 E 2 I J 1 S E 1 E l 1 l 2 l Jumlah uang yang ditabung dan di investasikan Kurva S adalah kurva penawaran dana modal tabungan dan I adalah kurva permintaan dana modal investasi. Keseimbangan tercapai pada titik Eo dan ini menunjukkan bahwa jumlah dana modal yang akan diinvestasikan sebesar 0Io dan tingkat bunga sebesar 0ro. Kalau dimisalkan permintaan dana modal tetap besar S, keseimbangan berpindah ke E1 yang berarti tingkat bunga naik dari 0ro menjadi 0r1 dan dana yang diinvestasikan bertambah dari 0Io menjadi 0I1, dan apabila permintaan dana modal tetap sebesar 1, tetapi penawarannya bertambah menjadi S 1 , maka keseimbangan berpindah ke E 2 . Dengan demikian perubahan tersebut menyebabkan tingkat bunga turun dari 0r O . Menjadi 0r 2 dan dana yang diinvestasikan bertambah dari 01 menjadi 01 2 . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29

2.2.6.3. Teori Keynes Tentang Tingkat Suku Bunga