B. Mekanisme Inferensi Inference Engine
Mekanisme Inferensi Inference Engine berfungsi untuk menstimulasikan strategi penyelesaian masalah dari seorang pakar. Sebuah
konklusi akan dicapai dengan menjalankan suatu aturan tertentu pada fakta yang ada.
C. Komponen Penjelas
Komponen penjelas berfungsi menjelaskan strategi penyelesaian masalah bagi user yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Pertanyaan apa yang akan diajukan pada pemakai dan jika diperlukan mengapa diajukan pertanyaan tersebut.
2. Alasan bagaimana sistem tersebut memperoleh hasil demikian. 3. Karakteristik apa yang dimiliki tiap-tiap objek
D. Antarmuka input atau output User Interface
Antarmuka input atau output User Interface adalah bagian dari
program yang berhubungan langsung dengan pemakai, baik selama konsultasi maupun untuk pengembangan sistem. Oleh karena itu sistem
haruslah menggunakan bahasa dan sistem pengoperasian yang mudah dimengeri atau dipahami oleh siapapun user.
E. Komponen Akusisi
Komponen akusisi
berfungsi untuk
menyusun dan
mengimplementasikan pengetahuan dalam basis pengetahuan. Komponen ini memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Pengetahuan yang terdiri dari pengetahuan dan fakta harus mudah untuk dimasukkan.
2. Metode penyajian informasi dalam basis pengetahuan harus mudah dimengerti.
3. Sangat baik jika memiliki sistem pengecekan atas format yang salah.
2.2 Logika Fuzzy
2.2.1 Konsep Dasar Logika
Logika adalah suatu studi tentang metode dan prinsip suatu alasan dalam semua bentuk kemungkinan. Logika klasik mengenal dua keadaan,
yaitu benar atau salah. Pada logika, kita mengenal kombinasi variabel yang disebut variabel logika Kusumadewi, Sri, et.all, 2004.
Penentuan properti himpunan penting karena berpengaruh pada komputasi matematika dari himpunan. Rumus-rumus logika dapat
dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai kebenaran 0 dan 1 digunakan pada rumus logika.
b. Jika v adalah variabel logika, maka v dan ῡ dihitung dengan rumus logika.
c. Jika a dan b adalah rumus logika ∩ dan ⋃ merupakan rumus logika pula.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.