1. Pengetahuan yang terdiri dari pengetahuan dan fakta harus mudah untuk dimasukkan.
2. Metode penyajian informasi dalam basis pengetahuan harus mudah dimengerti.
3. Sangat baik jika memiliki sistem pengecekan atas format yang salah.
2.2 Logika Fuzzy
2.2.1 Konsep Dasar Logika
Logika adalah suatu studi tentang metode dan prinsip suatu alasan dalam semua bentuk kemungkinan. Logika klasik mengenal dua keadaan,
yaitu benar atau salah. Pada logika, kita mengenal kombinasi variabel yang disebut variabel logika Kusumadewi, Sri, et.all, 2004.
Penentuan properti himpunan penting karena berpengaruh pada komputasi matematika dari himpunan. Rumus-rumus logika dapat
dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai kebenaran 0 dan 1 digunakan pada rumus logika.
b. Jika v adalah variabel logika, maka v dan ῡ dihitung dengan rumus logika.
c. Jika a dan b adalah rumus logika ∩ dan ⋃ merupakan rumus logika pula.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.2 Pengertian Logika Fuzzy
Pada tahun 1960-an, Professor Lotfi Zadeh mengemukakan bahwa tidak jelas merupakan suatu aspek ketidak tentuan yang berbeda dengan
keacakan. Professor Zadeh mengusulkan suatu bentuk matematika untuk melihat bagaimana ketidak jelasan dapat dinyatakan dalam bahasa
manusia yang pendekatannya disebut dengan logika fuzzy. Logika fuzzy atau sistem fuzzy merupakan suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu
ruang input ke dalam suatu ruang output. Zadeh berpendapat bahwa logika benar dan salah dari logika Boolean tidak dapat mengatasi masalah gradasi
yang berada pada dunia nyata. Untuk menghitung gradasi yang tidak terbatas jumlahnya antara
benar dan salah, Zadeh mengembangkan ide penggolongan himpunan set yang ia namakan sebagai himpunan fuzzy fuzzy set. Tidak seperti logika
Boolean yang menyatakan bahwa suatu pernyataan adalah benar atau salah, logika fuzzy dapat membaginya dalam derajat keanggotaan dan
derajat kebenaran, sehingga suatu pernyataan dapat menjadi sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama. Tujuan logika fuzzy
adalah membuat komputer beroperasi seperti layaknya logika manusia dan menghilangkan batas antara manusia dengan kemampuan komputer.
Ada beberapa hal yang menjadi lingkup dari sistem fuzzy, yaitu: a. Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu
sistem fuzzy. Contoh: umur, temperatur, dan sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.
c. Semesta Pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan
merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik bertambah secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat
berupa bilangan positif maupun negatif. Adakalanya nilai semesta pembicaraan ini tidak dibatasi batas atasnya. Contoh: Semesta
pembicaraan untuk variabel umur: [0 + ∞. d. Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam
semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy
. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik bertambah secara
monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif. Contoh:
1. MUDA= [0, 45] 2. PAROBAYA= [35, 55]
3. TUA= [45, +∞
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3 Karakteristik Logika Fuzzy