SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC.

(1)

SKRIPSI

Oleh :

Ennanda Putrie A.S

0734010385

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"

JAWA TIMUR


(2)

Dosen Pembimbing II : Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT

Penulis : Ennanda Putrie A.S

ABSTRAK

Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berfungsi untuk membuang bahan-bahan sampah dari tubuh hasil pencernaan atau yang diproduksi oleh metabolisme, pengaturan keseimbangan air dan elektrolit, pengaturan

konsentrasi osmolitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit, pengaturan

keseimbangan asam-basa, ekskresi produk sisa metabolik dan bahan kimia asing,

dan sebagainya. Apabila ada salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik maka sakan timbul kerusakan di salah satu organ ginjal dan dapat meyebabkan penyakit ginjal.

Dalam skripsi ini dibatasi hanya tiga macam saja yang akan diteliti, yaitu GGA (Gagal Ginjal Akut), GGK (Gagal Ginjal Kronis), dan Batu Ginjal dengan menggunakan metode inferensi fuzzy logic dan metode interview dengan ahli

penyakit.

Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk membangun aplikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam menentukan jenis penyakit ginjal yang diderita dari beberapa alternatif gejala-gejala yang diinputkan dan untuk

merancang serta membuat aplikasi sistem pakar mendiagnosa penyakit ginjal dengan menggunakan atau menerapkan metode inferensi fuzzy logic dan metode interview dengan ahli penyakit.


(3)

Rasa syukur yang teramat dalam kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pengerjaan dan penyusunan skripsi ini. Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis berpegang pada teori serta bimbingan dari para dosen pembimbing skripsi yang banyak membantu hingga terselesaikannya Skripsi ini.

Skripsi merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan program studi Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur. Tak lupa, penulis ucapkan rasa terimakasih yang teramat dalam kepada semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini antara lain:

1. Allah SWT, karena berkat Rahmat dan berkah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Ir. Mu’tasim Billah, MT selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.


(4)

5. Ibu Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah sabar dalam membimbing penulis dari awal hingga terselesaikannya Laporan Skripsi ini.

6. Bapak Agus Hermanto, S.Kom selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah meluangkan begitu banyak waktu, tenaga, dan pikiran serta sabar dalam membimbing penulis dari awal hingga terselesaikannya Laporan Skripsi ini.

7. Kedua orang tua tercinta atas semua doa, dukungan, serta harapannya pada saat penulis melakukan Skripsi sampai terselesaikannya penyusunan Laporan Skripsi ini.

Disadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Namun, penulis tetap berharap semoga isi dari laporan ini dapat benar-benar berguna baik untuk para penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Surabaya, Februari 2012


(5)

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR TABEL... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah... 3

1.3 Batasan Masalah... 4

1.4 Tujuan Penelitian... 5

1.5 Manfaat Penelitian... 5

1.6 Metodologi Penelitian... 6

1.7 Sistematika Penulisan... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pakar (Expert System)... 11

2.1.1 Ciri dan Karakteristik Sistem Pakar... 12

2.1.2 Keuntungan Penerapan Sistem Pakar... 13


(6)

2.2 Logika Fuzzy... 20

2.2.1 Konsep Dasar Logika... 20

2.2.2 Pengertian Logika Fuzzy... 21

2.2.3 Karakteristik Logika Fuzzy... 23

2.2.4 Himpunan Fuzzy... 23

2.2.5 Fungsi Keanggotaan... 24

2.3 Representasi Masalah... 26

2.3.1 Evaluasi Himpunan Fuzzy... 27

2.3.2 Seleksi Alternatif Yang Optimal... 30

2.4 Ginjal... 30

2.4.1 Gagal Ginjal Akut (GGA)... 33

2.4.2 Gagal Ginjal Kronis (GGK)... 35

2.4.3 Batu Ginjal (Urolithiasis)... 37

2.5 PHP (Hypertext Processor)... 38

2.5.1 Script PHP... 41

2.6 MySQL... 42

2.6.1 Program Database MySQL... 43

2.6.2 Koneksi MySQL... 44


(7)

3.1.2 Analisis Permasalahan... 55

3.1.3 Analisis Solusi... 55

3.2 Perancangan Program... 56

3.3 Perancangan Aturan Penyakit Ginjal Pada Manusia... 57

3.3.1 Perancangan Block Diagram... 57

3.3.2 Perancangan Dependency Diagram... 60

3.4 Perancangan Basis Aturan (Rule Base)... 62

3.5 Perancangan Mesin Inferensi... 63

3.6 Perancangan Basis Data (Database)... 65

3.6.1 DFD Level 0 (Context Diagram)... 65

3.6.2 DFD Level 1... 66

3.6.3 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data... 67

3.6.4 DFD Level 2 Proses Diagnosa... 69

3.6.5 DFD Level 2 Perhitungan Fuzzyfikasi... 69

3.6.6 DFD Level 2 Proses Solusi... 70

3.6.7 Entity Relationship Diagram (ERD)... 71

3.6.8 Struktur Tabel... 74

3.7 Desain Interface... 78

3.7.1 Desain Halaman Utama... 78


(8)

4.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Yang Digunakan... 81

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)... 81

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)... 83

4.2 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem... 83

4.3 Implementasi Aplikasi Desain Antarmuka... 84

4.3.1 Form Home... 84

4.3.2 Form Login... 85

4.3.3 Form Pakar... 86

4.3.4 Form Bobot... 86

4.3.5 Form Rating... 88

4.3.6 Form Data Gejala... 90

4.3.7 Form Data Penyakit... 91

4.3.8 Form Data Penyakit dan Gejalanya... 91

4.3.9 Form Data Rating Gejala... 92

4.3.10 Form Pendaftaran Pasien... 93

4.3.11 Form Konsultasi... 94


(9)

5.2 Implementasi Aplikasi Desain Antarmuka... 97

5.2.1 Form Home... 98

5.2.2 Form Login... 98

5.2.3 Form Bobot... 99

5.2.4 Form Rating... 101

5.2.5 Form Pendaftaran Pasien... 103

5.2.6 Form Konsultasi... 103

5.2.7 Form Hasil... 104

5.3 Evaluasi Sistem... 105

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan... 125

6.2 Saran... 127

DAFTAR PUSTAKA... 128 LAMPIRAN


(10)

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Seiring dengan kemajuan dan berkembangnya teknologi informasi serta komunikasi yang semakin pesat pada saat ini, maka kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sudah menjadi kebutuhan yang utama bagi setiap insan. Di sisi lain, perkembangan di dunia medis juga meningkat dengan tajam, pengetahuan di bidang medis telah berkembang secara eksponansial dalam beberapa tahun terakhir.

Keadaan yang seperti inilah yang telah mendorong para ahli untuk mengembangkan suatu teknologi yang mampu mengembangkan kegunaan komputer dan dapat mengadopsi proses serta cara berpikir komputer seperti manusia. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara menerapkan suatu ilmu Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) dengan membuat Expert System (sistem pakar) yang didalamnya memuat informasi tentang ginjal.

Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berfungsi untuk membuang bahan-bahan sampah dari tubuh hasil pencernaan atau yang diproduksi oleh metabolisme, mengontrol volume dan komposisi

cairan tubuh, pengaturan keseimbangan air dan elektrolit, pengaturan


(11)

keseimbangan asam-basa, ekskresi produk sisa metabolik dan bahan kimia

asing, pengaturan tekanan arteri, sekresi hormon, glukoneogenesis.

Apabila ada salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik maka akan timbul kerusakan di salah satu organ ginjal dan dapat meyebabkan penyakit ginjal. Penyakit ginjal merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat menyebabkan kematian dan cacat tubuh di banyak negara di seluruh dunia. Ada beberapa macam penyakit ginjal diantaranya adalah Sindroma Nefrotik (SN), Sindroma Nefrotik Akut (SNA), Hipertensi, Gagal Ginjal

Akut (GGA), Gagal Ginjal Kronis (GGK), Infeksi Saluran Kemih (ISK), Batu Saluran Kemih (BSK), dan batu ginjal.

Setiap orang yang telah mengidap penyakit ginjal akan mendatangi dokter spesialis untuk berkonsultasi, namun pada kenyataannya tidak semua orang dapat melakukannya. Hal ini dapat dikarenakan faktor perekonomian yang kurang mencukupi ataupun karena tuntutan kesibukan, terdapat pula kelemahan seperti jam kerja praktek dokter yang terbatas, dengan adanya hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan adanya sebuah alat bantu yang dapat mendiagnosa penyakit ginjal yang berupa sistem pakar sebagai alternatif informasi dan media konsultasi yang lebih praktis.

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha

mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Rich, 1991).


(12)

Sistem pakar dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para pakar atau ahli dibidangnya, dengan pengembangan sistem pakar, diharapkan orang biasa pun dapat menyelesaikan masalah yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Pada sistem pakar ini penderita penyakit ginjal dapat mengkonsultasikan untuk memastikan jenis penyakit ginjal apa yang diderita berdasarkan dengan gejala-gejala yang sering dialami.

Pembuatan sistem pakar ini dikonsultasikan dengan seorang ahli dibidangnya yaitu dokter spesialis ginjal atau dokter spesialis penyakit dalam dan dengan menggunakan metode inferensi fuzzy logic dan metode interview dengan ahli penyakit. Banyaknya alternatif jenis penyakit dari

penyakit ginjal ini, diperlukan suatu sistem yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam menentukan jenis penyakit yang diderita dari beberapa alternatif penyakit sesuai dengan gejala-gejala yang di inputkan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain:


(13)

a. Jenis penyakit ginjal apa yang diderita oleh pengguna dari input gejala

yang dipilihnya?

b. Bagaimanakah cara membuat sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ginjal dengan menggunakan inferensi fuzzy logic dan metode interview dengan ahli penyakit?

1.3 BATASAN MASALAH

Batasan Masalah pada sistem ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Pada sistem ini menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL.

b) Gejala-gejala penyakit ginjal yang diteliti dan di jelaskan adalah gejala dari penyakit batu ginjal, gagal ginjal akut (GGA), dan gagal ginjal kronis (GGK).

c) Metode yang digunakan untuk permasalahan ini adalah metode

inferensi fuzzy logic dan metode interview dengan ahli penyakit,

yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dari premis (data

masukan) berupa gejala menuju pada konklusi (kesimpulan) jenis

penyakit apa yang di derita pasien berdasarkan data gejala yang telah dimasukkan.

d) Aplikasi ini bersifat statis pada proses perhitungannya, maksudnya adalah nilai-nilai bobot dan nilai-nilai rating telah ditetapkan dan tidak dapat diubah oleh siapapun.


(14)

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan pembuatan aplikasi pada skripsi ini adalah sebagai berikut: 1) Membangun aplikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan

dalam menentukan jenis penyakit ginjal yang diderita dari beberapa alternatif gejala-gejala yang diinputkan.

2) Merancang dan membuat aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ginjal dengan menggunakan atau menerapkan metode

inferensi fuzzy logic dan metode interview dengan ahli penyakit.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diperoleh dari pembuatan aplikasi sistem pakar ini yaitu:

a. Dapat menyelesaikan masalah yang biasanya hanya dapat ditangani secara manual dengan mengimplementasikan inferensi fuzzy logic dan

metode interview dengan ahli penyakit.

b. Dapat membantu orang awam atau para ahli untuk mengetahui dan memastikan jenis penyakit ginjal yang diderita, dengan cara menginputkan gejala-gejala yang sering dialami penderita.


(15)

1.6 METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang dipakai dalam menyelesaikan penelitian ini adalah:

1. Wawancara.

Melakukan tanya jawab (wawancara) kepada dokter penyakit dalam. 2. Studi Literatur.

Melakukan studi, analisis dan dokumentasi literatur, dan sumber catatan lain yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, yaitu diagnosa untuk menentukan jenis penyakit ginjal dengan menggunakan sistem inferensi fuzzylogic.

3. Pengumpulan Data.

Melakukan proses-proses pencarian data penunjang mengenai gejala-gejala (diagnosa) penyakit ginjal yang diperoleh dari survei dan studi pustaka.

4. Perencanaan Sistem.

Perencanaan pembuatan sistem meliputi perencanaan sistem pakar dalam proses pembuatan aplikasi.

5. Penyusunan basis data.

Proses penyimpanan yang di dapatkan dari observasi berupa beberapa data penunjang, fakta-fakta dan aturan yang mengatur proses pencarian data yang saling berhubungan satu dengan yang lain ke dalam basis data MySQL sebagai media penyimpanan.


(16)

6. Pembuatan program komputer yang meliputi pembuatan antar muka dan mesin inferensi.

Pembuatan program menggunakan bahasa pemrograman PHP sebagai aplikasi dalam menampilkan sistem pakar tersebut.

7. Uji coba sistem.

Melakukan pengujian sistem terhadap aplikasi yang dibuat. 8. Perbaikan atau penambahan data.

Setelah melakukan proses pengujian sistem dan ternyata terjadi beberapa kekurangan atau kelemahan, maka sistem perlu diperbaiki lagi atau diedit lagi data-data yang telah ada sehingga sistem yang

dibuat lebih bersifat valid hasilnya.

9. Analisa.

Pengujian sistem dan perbaikan atau penambahan data dibuat analisa sistemnya apakah sudah bekerja seperti yang telah direncanakan. 10. Membuat kesimpulan.

Membuat suatu kesimpulan dari pengujian sistem skripsi dengan membandingkan apakah hasilnya seperti yang diharapkan.

11.Penyusunan laporan.

Membuat sebuah laporan berbentuk buku skripsi sebagai tahap akhir dalam proses pengerjaan skripsi sebagai bukti dokumentasi dari penulis.


(17)

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan dalam memahami laporan Skripsi, dikemukakan sistematika penulisan yang terdiri dari enam bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang yang menjelaskan tentang pentingnya penelitian yang dilakukan, latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat pengguna, metodologi yang dipakai selama penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan skripsi ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori-teori yang akan mendukung pada proses pembuatan sistem. Teori-teori tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : Pengertian tentang Sistem Pakar

(Expert System), Teori Tentang Logika Fuzzy,

Pengertian dan Penjelasan Tentang Ginjal, Penjelasan Tentang Gagal Ginjal Akut, Penjelasan Tentang Gagal Ginjal Kronis, Penjelasan Tentang Batu Ginjal, Pengertian dan Penjelasan tentang PHP beserta Script PHP, Definisi MySQL, Program


(18)

Database MySQL, Koneksi MySQL dan

Menghubungkan PHP dengan MySQL.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas tentang perancangan umum maupun uraian lebih lanjut mengenai perancangan sistem dalam pembuatan aplikasi. Uraian perancangan sistem ini meliputi perancangan data mengenai data input dan data output sistem,

perancangan proses mengenai bagaimana sistem akan bekerja dengan proses-proses tertentu, maupun perancangan antar muka dalam desain.

BAB IV IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian beserta pembahasannya.

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini dijelaskan tentang pengujan sistem secara umum maupun terperinci. Pengujian sistem secara umum membahas mengenai lingkungan uji coba untuk menggunakan sistem ini. Selanjunya lebih terperinci dijelaskan dalam pengujian sistem meliputi skenario pengujian baik user umum


(19)

coba sistem. Seluruh hasil uji coba tersebut, kemudian dianalisa kembali apakah telah sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi.

BAB VI PENUTUP

Bab ini merupakan bagian terakhir dari laporan skripsi yang berisi kesimpulan dari uji coba dan saran-saran yang diambil dari kelemahan aplikasi untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem yang telah dibuat oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam pembuatan laporan skripsi ini.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab II dibahas tentang beberapa teori dasar sebagai penunjang untuk menyelesaikan skripsi ini diantaranya adalah sebagai berikut: Pengertian tentang Sistem Pakar (Expert System), Teori Tentang Logika Fuzzy, Pengertian dan

Penjelasan Tentang Ginjal, Penjelasan Tentang Gagal Ginjal Akut, Penjelasan Tentang Gagal Ginjal Kronis, Penjelasan Tentang Batu Ginjal, Pengertian dan Penjelasan tentang PHP beserta Script PHP, Definisi MySQL, Program Database

MySQL, Koneksi MySQL dan Menghubungkan PHP dengan MySQL.

2.1 Pengertian Sistem Pakar (Expert System)

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha

mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang, agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para pakar atau ahli dibidangnya (Kusumadewi, Sri, 2003). Pembuatan sistem pakar ini diharapkan orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang berpengalaman.


(21)

Selain bermanfaat untuk membantu orang awam dalam menyelesaikan masalah yang hanya dapat diselesaikan dengan bantuan ahli di bidang kesehatan khususnya, sistem pakar juga bermanfaaat untuk melestarikan pengetahuan para ahli yang cukup langka dengan cara mendokumentasikan pengetahuan yang dimilikinya. Sistem pakar merupakan program yang dijalankan oleh komputer, maka sistem pakar dapat melakukan proses secara berulang dan otomatis tanpa ada rasa bosan. Sistem pakar mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya sekaligus sebagai media pelengkap dalam pelatihan. Terdapat pula manfaat yang tidak kalah pentingnya dari sistem pakar, yaitu mampu menghemat waktu dalam pengambilan keputusan (Kusumadewi, Sri, et.all, 2009).

2.1.1 Ciri dan Karakteristik Sistem Pakar

Ada beberapa ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan sistem yang lain. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data secara numerik sedangkan keahlian sorang pakar adalah fakta dan aturan-aturan.

b. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, tidak subjektif, tidak konsisten subjek terus berubah dan tergantung pada kondisi


(22)

lingkungan sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya” atau”tidak” menurut ukuran kebenaran tertentu. c. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah

bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah luas dan tidak pasti. Oleh karena itu diperlukan fleksibilitas sistem dalam menangani kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan.

d. Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem selalu diperlukan (Hartati, Sri, et.all, 2008).

2.1.2 Keuntungan Penerapan Sistem Pakar

Sistem pakar atau expert system mempunyai beberapa keuntungan

dalam penerapannya, yaitu sebagai berikut:

1. Pekerjaan menjadi lebih mudah karena dengan hanya menginputkan

permasalahan pada komputer maka solusi akan ditemukan (selama permasalahan ada dalam daftar yang ada di dalam basis data).

2. Menyediakan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan. 3. Menjadikan seorang awam bisa bekerja layaknya seorang pakar. 4. Bahan atau data yang didapat memang merupakan dari seorang pakar


(23)

5. Keputusan yang didapat menjadi lebih konsisten kerena keputusan yang didapat memang berasal dari olahan data yang ada di dalam komputer.

6. Bisa dipakai dimana saja, karena ada sarana komputer untuk penggunaannya maka sistem pakar dapat dipakai dan di awasi oleh seorang pakar.

2.1.3 Kategori dan Area Permasalahan Sistem Pakar

Kategori dan area permasalahan pada sistem pakar, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Interprestasi, adalah membuat kesimpulan atau deskripsi dari

sekumpulan data mentah.

b. Prediksi, adalah memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan

dari situasi-situasi tertentu.

c. Diagnosis, adalah menentukan sebab malfungsi dalam situasi yang

didasarkan pada gejala-gejala yang teramati.

d. Desain, adalah menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem

yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.

e. Perencanaan, adalah merencanakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.

f. Debugging dan Repair, adalah menentukan dan


(24)

g. Instruksi, adalah mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam

pemahaman domain subyek.

h. Pengendalian, adalah mengatur tingkah laku suatu lingkungan yang komplek.

i. Selection, adalah mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan

kemungkinan.

j. Simulation, adalah permodelan interaksi antara komponen-komponen

sistem.

k. Monitoring, adalah membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi

yang diharapkan.

Perbedaan sistem pakar (Expert System) dengan DSS (Decision Support System) diantaranya adalah sebagai berikut:

1) DSS terdiri dari routine merefleksikan keyakinan manajer dalam

caranya memecahkan masalah. Keputusan yang dihasilkan oleh DSS

merefleksikan gaya kemampuan manajer, sebaliknya expert system

memberikan peluang untuk mendapatkan kemampuan dalam membuat keputusan melebihi kemampuan yang dimiliki manajer.

2) Expert System mempunyai kemampuan untuk menjelaskan jalur

penalaran yang diikuti pencapaian pemecahan tertentu, penjelasan mengenai bagaimana pemecahan dicapai akan lebih berguna dari pada pemecahan itu sendiri.

3) DSS menggunakan database, ES menggunakan knowledge base.


(25)

5) Dalam memecahkan masalah, expert system lebih dipilih dari pada

DSS bila:

a) Masalah tersebut melibatkan diagnosis situasi yang kompleks atau melibatkan pembutan kesimpulan atau peringkasan dari volume data yang besar.

b) Ada tingkat ketidaktentuan dalam aspek masalah tertentu.

c) Ada kemungkinan bagi ahli manusia untuk memecahkan masalah tersebut dala jangka waktu yang wajar.

2.1.4 Komponen Utama Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) terdiri dari tiga komponen utama,

yaitu basis pengetahuan (knowledge base), mekanisme inferensi (inference engine), dan antarmuka input atau output(user interface).

Gambar 2.1 Diagram Blok Umum Sistem Pakar A. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis Pengetahuan (Knowledge Base) merupakan data yang

diperlukan untuk membuat suatu keputusan yang memuat fakta-fakta dan juga teknik dalam menerangkan masalah yang disusun dalam urutan logis. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) terdiri dari dua bagian, yaitu:


(26)

1. Fakta adalah suatu kenyataan atau kebenaran yang diketahui. Fakta menyatakan hubungan (relasi) antara dua objek atau lebih.

2. Aturan atau rule digunakan untuk menerangkan masalah dalam

menentukan hal apa yang harus dilakukan pada situasi tertentu. Aturan atau rule terdiri dari dua bagian yaitu:

a. If merupakan kondisi yang mungkin benar atau mungkin tidak

benar.

b. Then merupakan tindakan yang dilakukan jika kondisi benar.

B. Mekanisme Inferensi (Inference Engine)

Mekanisme Inferensi (Inference Engine) melukiskan jalan yang

dipakai untuk berinteraksi dengan pengetahuan ini mencerminkan cara menayakan pertanyaan, memberi jawaban, meminta penerangan, dan sebagainya.

C. Antarmuka input atau output (User Interface)

Antarmuka input atau output (User Interface) adalah bagian dari

sistem pakar (expert system) yang melakukan penalaran dengan

menggunakan isi basis pengetahuan (knowledge base) berdasarkan urutan

tertentu. Mekanisme inferensi (Inference Engine) berfungsi untuk

mensimulasikan strategi penyelesaian masalah dari seorang pakar.

Selama proses penalaran, mekanisme inferensi (inference engine)

menguji aturan-aturan dari basis pengetahuan (knowledge base) satu

persatu, dan pada saat kondisi itu benar tindakan tertentu diambil dan jika saat kondisi aturan itu salah akan diabaikan.


(27)

2.1.5 Sistem Berbasis Aturan

Sistem berbasis aturan merupakan suatu sistem pakar yang menggunakan aturan-aturan untuk menyajikan pengetahuannya. Dengan kata lain bahwa sistem berbasis aturan adalah suatu perangkat lunak yang menyajikan keahlian pakar dalam bentuk aturan-aturan pada suatu domain tertentu untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

2.1.6 Komponen Sistem Berbasis Aturan

Sistem berbasis aturan terdiri dari lima komponen utama, yaitu basis pengetahuan (knowledge base), mekanisme inferensi (inference engine), komponen penjelas, antarmuka input atau output(user interface),

dan komponen akusisi.

Gambar 2.2 Diagram Komponen Sistem

A. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis Pengetahuan (Knowledge Base) yaitu pengetahuan yang

menjadi dasar bagi pembuatan aturan-aturan dalam sistem, yang mencakup aturan-aturan itu sendiri, fakta-fakta yang terkait, serta atribut-atributnya.


(28)

B. Mekanisme Inferensi (Inference Engine)

Mekanisme Inferensi (Inference Engine) berfungsi untuk

menstimulasikan strategi penyelesaian masalah dari seorang pakar. Sebuah konklusi akan dicapai dengan menjalankan suatu aturan tertentu pada fakta yang ada.

C. Komponen Penjelas

Komponen penjelas berfungsi menjelaskan strategi penyelesaian masalah bagi user yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Pertanyaan apa yang akan diajukan pada pemakai dan jika diperlukan mengapa diajukan pertanyaan tersebut.

2. Alasan bagaimana sistem tersebut memperoleh hasil demikian. 3. Karakteristik apa yang dimiliki tiap-tiap objek

D. Antarmuka input atau output (User Interface)

Antarmuka input atau output (User Interface) adalah bagian dari

program yang berhubungan langsung dengan pemakai, baik selama konsultasi maupun untuk pengembangan sistem. Oleh karena itu sistem haruslah menggunakan bahasa dan sistem pengoperasian yang mudah dimengeri atau dipahami oleh siapapun user.

E. Komponen Akusisi

Komponen akusisi berfungsi untuk menyusun dan mengimplementasikan pengetahuan dalam basis pengetahuan. Komponen ini memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah sebagai berikut:


(29)

1. Pengetahuan yang terdiri dari pengetahuan dan fakta harus mudah untuk dimasukkan.

2. Metode penyajian informasi dalam basis pengetahuan harus mudah dimengerti.

3. Sangat baik jika memiliki sistem pengecekan atas format yang salah.

2.2 Logika Fuzzy

2.2.1 Konsep Dasar Logika

Logika adalah suatu studi tentang metode dan prinsip suatu alasan dalam semua bentuk kemungkinan. Logika klasik mengenal dua keadaan, yaitu benar atau salah. Pada logika, kita mengenal kombinasi variabel yang disebut variabel logika (Kusumadewi, Sri, et.all, 2004).

Penentuan properti himpunan penting karena berpengaruh pada komputasi matematika dari himpunan. Rumus-rumus logika dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai kebenaran 0 dan 1 digunakan pada rumus logika.

b. Jika v adalah variabel logika, maka v dan ῡ dihitung dengan rumus logika.

c. Jika a dan b adalah rumus logika ∩ dan ⋃ merupakan rumus logika pula.


(30)

2.2.2 Pengertian Logika Fuzzy

Pada tahun 1960-an, Professor Lotfi Zadeh mengemukakan bahwa tidak jelas merupakan suatu aspek ketidak tentuan yang berbeda dengan keacakan. Professor Zadeh mengusulkan suatu bentuk matematika untuk melihat bagaimana ketidak jelasan dapat dinyatakan dalam bahasa manusia yang pendekatannya disebut dengan logika fuzzy. Logika fuzzy

atau sistem fuzzy merupakan suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu

ruang input ke dalam suatu ruang output. Zadeh berpendapat bahwa logika

benar dan salah dari logika Boolean tidak dapat mengatasi masalah gradasi yang berada pada dunia nyata.

Untuk menghitung gradasi yang tidak terbatas jumlahnya antara benar dan salah, Zadeh mengembangkan ide penggolongan himpunan (set) yang ia namakan sebagai himpunan fuzzy (fuzzy set). Tidak seperti logika

Boolean yang menyatakan bahwa suatu pernyataan adalah benar atau salah, logika fuzzy dapat membaginya dalam derajat keanggotaan dan

derajat kebenaran, sehingga suatu pernyataan dapat menjadi sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama. Tujuan logika fuzzy

adalah membuat komputer beroperasi seperti layaknya logika manusia dan menghilangkan batas antara manusia dengan kemampuan komputer.

Ada beberapa hal yang menjadi lingkup dari sistem fuzzy, yaitu:

a. Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu


(31)

b. Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi

atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.

c. Semesta Pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan

merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun negatif. Adakalanya nilai semesta pembicaraan ini tidak dibatasi batas atasnya. Contoh: Semesta pembicaraan untuk variabel umur: [0 + ∞).

d. Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam

semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan

fuzzy. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain merupakan

himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif. Contoh:

1. MUDA= [0, 45]

2. PAROBAYA= [35, 55] 3. TUA= [45, +∞)


(32)

2.2.3 Karakteristik Logika Fuzzy

Beberapa alasan digunakannya logika fuzzy, antara lain:

1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti, karena di dalam logika fuzzy

terdapat konsep matematis sederhana dan mudah dimengerti yang mendasari penalaran fuzzy.

2. Logika fuzzy sangat fleksibel.

3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat.

4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi non linier yang sangat

kompleks.

5. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara

konvensional.

6. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.

7. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan

pengalaman-pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.

2.2.4 Himpunan Fuzzy

Himpunan fuzzy adalah himpunan-himpunan yang akan

dibicarakan pada suatu variabel dalam sistem fuzzy (Kusumadewi, Sri,


(33)

Himpunan fuzzy juga merupakan suatu grup yang mewakili suatu

kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Himpunan fuzzy

digunakan untuk mengantisipasi nilai-nilai yang bersifat tidak pasti. Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item dalam

suatu himpunan dapat memiliki dua kemungkinan, yaitu satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan, atau nol (0), yang berarti suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan. Pada himpunan fuzzy nilai keanggotaan terletak pada rentang 0 sampai 1,

yang berarti himpunan fuzzy dapat mewakili intepretasi tiap nilai

berdasarkan pendapat atau keputusan dan probabilitasnya. Himpunan fuzzy

memiliki dua atribut, yaitu:

a. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti: DEKAT, SEDANG, JAUH.

b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel seperti: 40, 25, 50 dan sebagainya.

2.2.5 Fungsi Keanggotaan

Fungsi Keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva

yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai

keanggotaannya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1(Kusumadewi, Sri, 2006).


(34)

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang dapat digunakan:

1) Representasi Linier

Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotannya

digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada dua keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama,

kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi dan kedua adalah kebalikannya.

Gambar 2.3 Representasi Linear Naik

Rumus Fungsi Keanggotaan Representasi Linier Naik:

� � =

0; → � �

� −

− ; → � �


(35)

Gambar 2.4 Representasi Linear Turun

Rumus Fungsi Keanggotaan Representasi Linier Turun:

� − �) (0; ; � �

2) Representasi Kurva Segitiga.

Kurva Segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linear) seperti terlihat pada Gambar 2.5

Gambar 2.5 Kurva Segitiga

Rumus Fungsi Keanggotaan Kurva Segitiga: � �, , , =

0;� � �

(� − ) − ; �

( − �) − ; �

2.3 Representasi Masalah

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk merepresentasikan suatu permasalahan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi tujuan dan kumpulan alternatif keputusannya;


(36)

Langkah ini bertujuan agar keputusan dapat direpresentasikan dengan menggunakan bahasa alami atau nilai numeris sesuai dengan karakteristik dari masalah tersebut. Jika ada n alternatif keputusan dari suatu masalah, maka alternatif-alternatif tersebut dapat ditulis sebagai A = {Ai | i = 1, 2.., n}.

2. Identifikasi kumpulan kriteria;

Jika ada k kriteria, maka dapat dituliskan C = {Ct | t = 1, 2.., k}. 3. Membangun stuktur hirarki dari masalah tersebut berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu. Struktur hirarki ditunjukkan pada gambar 2.6 sebagai berikut:

Gambar 2.6 Struktur Hirearki

2.3.1 Evaluasi Himpunan Fuzzy

Secara umum, himpunan-himpunan rating terdiri atas tiga elemen, yaitu: variabel linguistik (x) yang merepresentasikan bobot kriteria, dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya; T(x) yang merepresentasikan rating dari variabel linguistik; dan fungsi keanggotaan yang berhubungan dengan setiap elemen dari T(x).


(37)

Misal, rating untuk bobot pada variabel penting untuk suatu kriteria didefinisikan sebagai: T(penting) = {SANGAT RENDAH, RENDAH, CUKUP, TINGGI, SANGAT TINGGI}. Misal, W1 adalah bobot untuk kriteria Ct: dan Sit adalah rating fuzzy untuk derajat kecocokan alternatif

keputusan Ai dengan kriteria Ct; dan Fi adalah indeks kecocokan fuzzy

dari alternatif Ai yang merepresentasikan derajat kecocokan alternatif keptusan dengan menggunakan kriteria keputusan yang diperoleh dari hasil agregasi Sit dan Wt.

Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan fuzzy logic

pada contoh study kasus ini adalah sebagai berikut:

a. Memilih himpunan rating untuk bobot-bobot kriteria, dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya;

b. Mengevaluasi bobot-bobot kriteria, dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya; setelah himpunan rating ini ditentukan, maka kita harus menentukan fungsi keanggotaan untuk setiap rating. Untuk representasi kasus ini digunakan fungsi segitiga, seperti terlihat pada gambar 2.7 sebagai berikut:


(38)

Rumus Fungsi Keanggotaan Kurva Segitiga: � �, , , =

0;� � �

(� − ) − ; �

( − �) − ; �

...

(2.1) c. Mengagregasikan bobot-bobot kriteria, dan derajat kecocokan setiap

alternatif dengan kriterianya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan agregasi terhadap hasil keputusan, antara lain: mean, median, max, min, dan operator campuran. Dari beberapa

metode tersebut metode mean yang lebih banyak digunakan.

�� = 1 �1�� ⨁ �2�2 ⨁⋀⨁ ����

... (2.2)

Dengan cara mensubtitusikan Sit dan Wt dengan bilangan fuzzy

segitiga, yaitu Sit = (oit, pit, qit): dan Wt=(at, bt, ct); maka Ft dapat didekati sebagai:

�= 1

� � �

=1 ... (2.3)

= 1

� � �

=1 ... (2.4)

�= 1

� � �

=1 ... (2.5)

d. Memperioritaskan alternatif keputusan berdasarkan hasil agregasi menggunakan bilangan fuzzy segitiga, maka dibutuhkan metode

perangkingan untuk bilangan fuzzy segitiga. Salah satu metode yang

dapat digunakan adalah metode nilai total integral, nilai total integral dapat dirumuskan sebagai berikut:


(39)

= 1

2 (� +�+ 1−� )

... (2.6)

Nilai α adalah indeks keoptimisan yang merepresentasikan derajat keoptimisan bagi pengambil keputusan (0 ≤ α ≥ 1). Apabila nilai α semakin besar maka mengindikasikan bahwa derajat keoptimisannya semakin besar.

2.3.2 Seleksi Alternatif Yang Optimal

Seleksi alternatif yang optimal diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Memperioritaskan alternatif keputusan berdasarkan hasil agregasi.

Prioritas dan hasil agregrasi dibutuhkan dalam rangka perangkingan keputusan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode nilai total integral.

2) Memilih Alternatif keputusan dengan prioritas tertinggi sebagai alternatif yang optimal. Semakin besar nilai F, berarti kecocokan terbesar dari alternatif keputusan untuk kriteria keputusan dan nilai inilah yang akan menjadi tujuannya.

2.4 Ginjal

Ginjal merupakan sepasang organ berbentuk kacang (bean shaped), terletak retroporitoneal, di belakang kavum abdomen.

Masing-masing ginjal mempunyai panjang ± 10-12 cm (antara vertebrata TH 12-L3), penampang 5-6 cm, berat ± 150 g. Ginjal kanan 1-2 cm lebih rendah


(40)

dari ginjal kiri, hal ini disebabkan karena adanya Hati. Ginjal mempunyai dua fungsi utama, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Ekskretori, dalam fungsi ini ginjal akan menghasilkan urin

yang penting untuk eliminasi sampah tubuh (hasil metabolik, toksin),

mengontrol keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa

b. Fungsi Metabolik, dalam fungsi ini ginjal akan mensintesis beberapa

hormon dan degradasi hormon polipeptida (seperti insulin).

Ada beberapa hormon yang dihasilkan dari ginjal, yaitu:

1. Renin adalah protein yang dilepaskan oleh apparatus juxtaglomeruler

yang berperan pada pembentukan Angiostensin II.

2. Vitamin D merupakan suatu hormon steroid yang dimetabolisme di ginjal menjadi bentuk aktif 1.25 dihydroxycholecalciferol, yang dapat

meningkatkan absorsi Ca dan P di usus.

3. Erythropoietin merupakan suatu protein yang dihasilkan ginjal, yang

dapat meningkatkan pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang.

4. Prostaglandin dihasilkan oleh ginjal mempunyai berbagai macam efek,

terutama terhadap tonus pembuluh darah ginjal (Gython, Arthur C, et.all, 1997).

Manusia mempunyai ratusan ribu nefron untuk menjaga

kelangsungan hidupnya. Nefron merupakan unit anatomi-fungsional ginjal


(41)

apapun akan menyebabkan kerusakan nefron. Penyakit ginjal sering kali

tidak diketahui secara klinis sampai fungsinya sudah sangat menurun, dan penyakit ginjal yang progresif secara pelan-pelan dapat asimtomatis pada

tahap awal. Penyakit ginjal dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok sindroma, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sindroma Nefrotik (SN)

b. Sindroma Nefrotik Akut (SNA)

c. Gagal Ginjal Akut (GGA) d. Gagal Ginjal Kronis (GGK) e. Infeksi Saluran Kemih (ISK) f. Batu Ginjal (Urolithiasis)

g. Hipertensi (Tjokroprawiro, Askandar dan kawan-kawan, 2007).

Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Dalam penyusunan skripsi ini penulis hanya membahas tiga pokok permasalahan saja yang diteliti, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Gagal Ginjal Akut (GGA) 2) Gagal Ginjal Kronis (GGK) 3) Batu Ginjal (Urolithiasis)


(42)

2.4.1 Gagal Ginjal Akut (GGA)

Gagal ginjal akut adalah hilangnya fugsi ginjal secara mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubular

dan glomerular. Ada tiga kategori penyebab utama gagal ginjal akut

diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Kondisi Prarenal (Hipoperfusi Ginjal) adalah masalah aliran darah

akibat hipoperfusi ginjal dan turunnya laju filtrasi glomerulus. Hal ini

dapat ditandai dengan: penipisan volume, hemoragi, gagal jantung kongestif, syok kongestif, sepsis, kehilangan cairan melalui saluran GI

(muntah, diare), dan sebagainya.

b) Kondisi Intrarenal (Kerusakan Aktual Jaringan Ginjal), kondisi ini

dapat terjadi karena disebabkan dari akibat kerusakan struktur

glomerulus atau tubulus ginjal. Hal ini dapat ditandai dengan kondisi

tubuh yang seperti merasa terbakar, cedera akibat benturan, trauma dimana dalam bahasa kedokteran biasa dikenal sebagai mioglobinuria.

Selain itu juga dapat ditandai dengan hemoglobinuria (anemia yang

berarti kurang darah), iskemia jantung yang lama, proses infeksi, glomerulonefritis akut, proses infeksi, pielonefritis akut, dan

sebagainya.

c) Kondisi Post-Renal (Obstruksi Aliran Urin) yang menyebabkan GGA

biasanya akibat dari obstruksi di bagian dista ginjal. Hal ini dapat ditandai dengan: bekuan darah, batu, tumor, obstruksi traktus urinarius, hiperplasia postrat jinak, dan sebagainya (Brunner, et.all, 2001).


(43)

Ada beberapa gejala yang menjadi indikator pada penyakit GGA, yaitu: 1) Lemah.

2) Letih. 3) Malas. 4) Pucat. 5) Anemia.

6) Sering merasakan kehilangan atau kekurangan cairan. 7) Mual.

8) Muntah. 9) Diare.

10)Perubahan pola berkemih (kencing). 11)Urine berwarna kuning pekat. 12)Sakit kepala.

13)Penglihatan kabur. 14)Nyeri tubuh. 15)Nafas pendek. 16)Keram otot.

17)Sakit atau nyeri pada saat berkemih atau kencing. 18)Kaki bengkak.


(44)

2.4.2 Gagal Ginjal Kronis (GGK)

Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan sindroma klinis karena

penurunan fungsi ginjal secara menetap akibat kerusakan nefron. Ada

beberapa istilah yang dipakai untuk menyatakan penurunan fungsi ginjal, antara lain:

a. Gangguan fungsi ginjal, yaitu adanya penurunan laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate=GFR) yang dapat terjadi dalam

derajat ringan, sedang, dan berat.

b. Azotemia, yaitu adanya peningkatan kadar urea plasma atau

peningkatan BUN oleh karena retensi sampah nitrogen akibat gangguan fungsi ginjal.

c. Uremia, merupakan sindroma klinis dan laboratori yang menunjukkan

adanya disfungsi berbagai sistem organ akibat gagal jantung akut

maupun kronis, biasanya pada derajat lanjut.

d. GGT, merupakan keadaan dimana ginjal tidak dapat lagi menopang kehidupan tanpa diikuti tindakan dialisis atau transplantasi ginjal.

Secara umum gagal ginjal kronis (GGK) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh

gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Doenges, Marilynn E, et.all, 1999).


(45)

Menurut The National Kidney Foundation Kidney Disease

Outcome Quality Initiative (NKF-K/DOQI) gagal ginjal kronis (GGK)

merupakan kerusakan pada organ ginjal selam lebih dari tiga bulan dan dijumpai pula kelainan struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan GFR. Ada beberapa gejala yang menjadi indikator pada penyakit gagal ginjal kronis, yaitu:

1. Penurunan kesadaran. 2. Animea.

3. Nafsu makan berkurang. 4. Lemah.

5. Letih. 6. Malas. 7. Sakit kepala. 8. Kulit kering. 9. Kulit bersisik.

10.Kuku tipis dan rapuh. 11.Rambut tipis dan kasar.

12.Nafas dangkal (Nafasnya tersengal-sengal). 13.Mual

14.Muntah. 15.Diare. 16.Kejang.


(46)

18.Lemah pada tungkai. 19.Stress.

20.Nyeri panggul.

21.Napas pendek (Nafasnya seperti orang sesak nafas). 22.Insomnia.

23.Kulit gatal. 24.Penurunan libido.

25.Perubahan pola berkemih (kencing). 26.Urine berwarna kuning kemerahan 27.Tekanan darah tinggi.

28.Kaki bengkak

2.4.3 Batu Ginjal (Urolithiasis)

Batu Ginjal (Urolithiasis) mengacu pada adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius. Batu terbentuk di traktus urinarius ketika konsentrasi

substansi tertentu seperti kalsium oksalat (Ca²+), kalsium fosgat, dan asam

urat meningkat.

Batu juga dapat terbentuk ketika terdapat defisiensi substansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi dalam urin. Batu dapat ditemukan di setiap bagian ginjal sampai ke kandung kemih dan ukurannya bervariasi dari deposit granuler yang kecil, yang disebut pasir atau kerikil, sampai batu sebesar kandung kemih yang berwarna oranye.


(47)

Faktor tertentu yang mempengaruhi pembentukan batu, yaitu mencakup infeksi, stasis urin, dehidrasi, periode imobilitas (drainase renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium). Ada beberapa

gejala yang menjadi indikator pada penyakit batu ginjal, yaitu: a) Malas

b) Sering kehilangan atau kekurangan cairan. c) Kulit terasa hangat.

d) Kulit kemerahan. e) Demam.

f) Diare. g) Nyeri. h) Animea.

i) Tekanan darah tinggi j) Perubahan pola berkemih.

k) Darah di dalam air kencing (kencing berdarah) (Hudak, Carolyn M, et.all, 1996).

2.5 PHP (Hypertext Processor)

PHP (Hypertext Processor) merupakan bahasa berbentuk script

yang ditempatkan dalam server dan hasilnya akan dikirim ke client,

tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus PHP (Hypertext

Processor) dirancang untuk membentuk website yang dinamis, maksudnya


(48)

sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja sehingga ia

dapat membentuk permintaan terkini.

PHP (Hypertext Processor) juga dapat diartikan sebagai instruksi

atau perintah pemograman berbasis website yang biasa disisipkan dalam

dokumen HTML (HyperText Markup Language), sebagai script

pendukung yang ada dilingkungan server (server side HTML embedded scripting). Kode PHP (Hypertext Processor) juga bisa berkomunikasi

dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks

sambil jalan (Komputer, Wahana, 2006).

Pada saat ini, PHP (Hypertext Processor) cukup popular sebagai

piranti pemograman website. Meskipun demikian, PHP (Hypertext Processor) sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang

berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh, bahkan versi unuk Wiindows 95/98 pun tersedia.

PHP (Hypertext Processor) bersifat bebas pakai, kita tidak perlu

membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini. Salah satu kelebihan dari PHP (Hypertext Processor) adalah mampu berkomunikasi

dengan berbagai database yang terkenal.

Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk

mengimplementasikan dan inilah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP

(Hypertext Processor) sangat cocok untuk membangun halaman-halaman


(49)

Ada beberapa keunggulan atau kelebihan dari PHP (Hypertext Processor), diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Source program atau script tidak dapat dilihat menggunakan fasilitas

view HTML source, yang ada pada web browser.

2) Script tersebut dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang

dimiliki oleh server, seperti misalnya untuk keperluan database

connection. Saat ini PHP (Hypertext Processor) sudah mampu

melakukan koneksi dengan berbagai database, contohnya: InterBase,

Microsoft Acces, MySQL, Oracle, Postgree SQL, Sybase, dan

sebagainya.

3) Pada aplikasi yang dibuat dengan PHP (Hypertext Processor), saat

dijalankan server akan mengerjakan script dan hasilnya dikirim ke web

browser. Hal ini menyebabkan aplikasi tidak tidak memerlukan

kompatibilitas web browser atau harus menggunakan web browser

tertentu dan pasti dikenal oleh web browser apapun.

Konsep kerja PHP (Hypertext Processor) pada dasarnya serupa dengan

HTML, hanya saja ketika berkas PHP (Hypertext Processor) yang diminta

didapatkan oleh web server. Isinya akan segera dikirimkan PHP

(Hypertext Processor) dan mesin inilah yang memproses hasilnya berupa

kode HTML, selanjutnya web server menyampaikan ke client. Berikut


(50)

Gambar 2.8 Skema PHP 2.5.1 Script PHP

Script PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML

(Hypertext Markup Language). Sebagaimana diketahui HTML (Hypertext

Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat

halaman-halaman website (Prasetyo, Eko 2008). Contoh berikut merupakan kode

PHP yang berada di dalam kode HTML:

Gambar 2.9 Kode PHP

Kode PHP diawali dengan <?php dan diakhiri ?> pasangan kedua kode inilah yang berfungsi sebagai tag kode PHP. Berdasarkan tag inilah, pihak server dapat memahami kode PHP dan kemudian memprosesnya


(51)

Pihak client tidak dapat melihat kode PHP yang sesungguhnya.

Maka apabila kode tersebut dijalankan akan membentuk tampilan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.10 Tampilan Hasil PHP

2.6 MySQL

MySQL merupakan database server dimana pemrosesan data

terjadi di server, dan client hanya mengirim serta meminta data.

Pengaksesan dapat dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja dengan catatan computer telah terhubung ke server. Berbeda dengan database

desktop dimana segala pemrosesan data seperti penambahan atau

penghapusan data harus dilakukan pada komputer yang bersangkutan. MySQL termasuk dalam kategori database manajemen sistem,

yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data.

Sejak komputer dapat menangani data yang besar, database management

sistem memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data. Hal ini sangat diperlukan, karena data tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pemakainya.


(52)

MySQL merupakan Rational Databese Management System

(RDBMS) yaitu hubungan antar table yang berisi data-data pada sutu

database. Tabel-tabel tersebut dapat di link oleh suatu relasi yang

memungkinkkan untuk mengkombinasikan data dari beberapa table ketika seorang user mengiginkan menampilkan informasi dari suatu database

(Syafii, M, 2005).

2.6.1 Program Database MySQL

Beberapa alasan mengapa MySQL menjadi program database yang

sangat popular dan digunakan oleh banyak orang. Alasan-alasan terebut dintaranya adalah sebagai berikut:

a) MySQL merupakan database yang memiliki kecepatan yang tinggi

dalam melakukan pemroesan data, dapat diandalkan, dan mudah digunakan serta mudah dipelajari.

b) MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti: bahasa pemrograman C, bahasa pemrograman C++, Java, Perl, Phyton, dan PHP.

c) Koneksi, kecepatan, dan keamanan membuat MySQL sangat cocok diterapkan untuk pengaksesan database melalui internet, dengan

menggunakan bahasa pemrograman Perl atau PHP sebagai

antarmukanya.

d) MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan


(53)

e) MySQL dapat menangani database dengan skala yang sangat besar

dengan jumlah record mencapai lebih dari lima puluh juta, dapat

menampung enam puluh ribu tabel, dan juga bisa menampung lima milyar baris data serta dapat menampung sampai tiga puluh dua index. f) Dalam hal relasi antar tabel pada suatu database, MySQL merupakan

metode yang sangat cepat yaitu dengan menggunakan metode one-sweep multijoin.

g) Multiuser, yaitu dalam satu database server pada MySQL dapat

diakses oleh beberapa user dalam waktu yang sama tanpa mengalami

konflik atau crash.

h) Security yang dimiliki database MySQL dikenal baik, karena memiliki

lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host dan izin akses

user dengan sistem perizinan yang khusus serta password yang

dimiliki setiap user.

i) MySQL merupakan software database yang bersifat free, jadi kita

tidak perlu susah-susah mengeluarkan isi kantong kita untuk hanya sekedar membayar lisensi kepada pembuat software.

2.6.2 Koneksi MySQL

Bahasa SQL pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logika merupakan struktur dua dimensi terdiri dari baris atau

row dan kolom atau field. Sedangkan dalam sebuah database dapat terdiri


(54)

Untuk membuat sebuah database baru ketik create database nama

database. Contoh : create database privatdb; Untuk membuka database

ketik use nama database. Contoh: use privatdb; Untuk membuat tabel

baru adalah create table nama tabel.

Contoh: (

Struktur

);

2.6.3 Menghubungkan PHP dengan MySQL

File utama PHP;

Gambar 2.11 Script PHP Yang Menghubungkan Dengan Database

Isi dari variabel $host , $username, $password, dan $databasename dapat


(55)

Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan sistem dari aplikasi sistem pakar yang akan dibuat. Desain aplikasi itu sendiri digunakan untuk penggambaran umum terhadap aplikasi yang akan dibuat sehingga kebutuhan akan konsep aplikasi dapat diketahui sebelum pembuatan aplikasi. Dengan desain aplikasi inilah akan mempermudah untuk pembangunan lebih lanjut terhadap aplikasi yang akan dibuat.

3.1 Analisis Sistem

Sebelum kita menentukan apakah permasalahan yang ada bagaimana kita menentukan permasalahan itu ada, maka kita perlu melakukan adanya analisa atau pengamatan dengan prioritas permasalahan yang ada untuk menentukan bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Pada analisis sistem, kita akan mempelajari bagaimana suatu sistem akan bekerja dan bagaimana proses yang terjadi pada saat sistem tersebut bekerja. Disini kita dapat menentukan permasalahan yang ada dengan melakukan pengamatan terlebih dahulu pada sistem, dan pengamatan atau analisis data-data yang terdapat pada sistem.


(56)

Setelah kita menentukan permasalahan tersebut, kita juga dapat memikirkan solusi untuk permasalahan yang ada. Analisis sistem meliputi tiga bagian, yaitu: analisis informasi, analisis permasalahan, dan analisis solusi.

3.1.1 Analisis Informasi

Sebelum kita menentukan permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan analisis informasi. Analisis informasi ini dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan mengumpulkan atau mendapatkan sumber informasi dari orang atau manusia (dalam hal ini adalah wawancara dengan seorang dokter spesialis penyakit dalam), dokumen (penyimpanan informasi tertulis berupa referensi atau literatur yang dapat menunjang penyelesaian laporan skripsi), sarana dan infrastruktur.

Pencarian sumber informasi dengan dokter spesialis penyakit dalam ini penulis melakukan dengan cara melakukan sebuah wawancara dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kesulitan yang ada, sehingga dari hal itu penulis dapat menentukan permasalahan yang ada serta dapat menentukan solusi yang tepat untuk permasalahan yang ada.

Berikut adalah laporan wawancara antara penulis dengan dokter spesialis penyakit dalam (Nugroho, Agung) yang bekerja di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya.


(57)

Dokter: Ginjal merupakan suatu organ penting dalam tubuh kita dimana setiap manusia mempunyai dua yaitu ginjal sebelah kanan dan ginjal sebelah kiri. Organ tubuh ginjal berbentuk sperti kacang yang terletak pada organ bagian belakang tubuh manusia atau secara kedokteran terletak pada retroporitoneal (terletak di

belakang kavum abdomen) dengan panjang ± 10 – 12 cm dengan

berat sekitar 150 g. Pada fisiologisnya ginjal kanan lebih rendah daripada ginjal kiri karena pada ginjal kanan terdapat organ Hati.

Penulis: Sebenarnya apakah fungsi utama dari organ ginjal itu?

Dokter: Pada dasarnya fungsi utama ginjal hanya ada dua yaitu fungsi

eksretori dan fungsi metabolik. Fungsi eksretori merupakan

fungsi ginjal yang menghasilkan urine dengan tujuan

mengeliminasi sampah tubuh kita dari hasil sisa metabolisme tubuh kemudian juga untuk mengeluarkan kelebihan cairan sehingga terjaga keseimbangan cairan yang kedua adalah fungsi metabolik untuk menghasilkan beberapa hormon diantaranya adalah renin, vitamin D, Erythropoietin dan Prostaglandin

Penulis: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan seseorang terkena penyakit ginjal?

Dokter: Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit ginjal, misalnya beberapa penyakit serius yang telah


(58)

diderita oleh pasien sebelumnya yang akhirnya perlahan-lahan akan merusakkan organ tubuh ginjal, seperti penyakit darah tinggi (hipertensi) yang dapat menyebabkan aliran darah ke

ginjal akan berkurang sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, penyakit diabetes melitus, tumor, kanker, auto imun (penyakit yang menyerang imunnya sendiri), kista, rusaknya sel penyaring karena infeksi, dan seseorang yang kehilangan banyak cairan secara mendadak contohnya seperti orang yag terkena kecelakaan atau luka bakar yang serius.

Penulis: Apakah gejala-gejala umum pada penyakit ginjal?

Dokter: Gejala-gejala yang terlihat pada umumnya adalah lemas, letih, mual dan muntah, nafsu makan berkurang, bengkak, fungsi ginjal berkurang yang dapat mengakibatkan perubahan pada pola berkemih karena produksi urine menurun, sesak, kekurangan sel darah merah (animea), dan pengujian dari hasil

laboratorium.

Penulis: Ada berapa macam jenis penyakit ginjal?

Dokter: Jenis-jenis dari penyakit ginjal itu sendiri, yaitu syndroma nefrotik, gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis, batu saluran

kemih atau batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan hipertensi. Syndroma nefrotik adalah rusaknya glomurus yang ada pada


(59)

urin sehingga menyebabkan terjadinya bengkak pada seluruh tubuh. Gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi ginjal secara mendadak atau hampir lengkap akibat sirkulasi renalnya terganggu. Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal pada tahap akhir dan tidak dapat dibenahi lagi. Batu saluran kemih atau batu ginjal yaitu adanya batu di dalam ginjal seperti batu lemak, batu kapur, dsb. Infeksi saluran kemih adalah infeksi pada saluran kemih dan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Penulis: Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis membatasi tiga jenis penyakit ginjal, yaitu GGA, GGK dan Batu Ginjal. Sebutkan perbedaan pada ketiga penyakit tersebut!

Dokter: GGA atau gagal ginjal akut adalah hilangnya atau rusaknya fungsi ginjal secara mendadak secara mendadak karena kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi pada tubular dan glomerular ginjal yang ditandai dengan perubahan pola urine.

Penyebab GGA ada tiga yaitu kondisi prarenal adalah kondisi

sebelum ginjal rusak, intrarenal adalah kondisi pada ginjal itu

sendiri, dan pascarenal adalah kondisi setelah ginjal rusak.

GGK atau gagal ginjal kronis, dikatakan kronis karena kerusakan yang terjadi pada struktur organ ginjal yang sudah lebih dari tiga bulan dan tidak terdapat fase penyembuhan. Batu ginjal adalah pengkristalan yang terjadi pada ginjal yang


(60)

seharusnya di eksresi. Penyebab terjadinya karena kurangnya asupan air, dan biasanya terjadi pada orang-orang yang suka duduk lama dan kurangnya bergerak atau beraktifitas.

Penulis: Apakah faktor usia dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit ginjal? Mengapa?

Dokter: Faktor usia sangat berpengaruh bagi seseorang yang terkena penyakit ginjal. Hal ini dikarenakan semakin tua usia seseorang maka semakin menurun pula cara kerja dan fungsi pada organ ginjal. Faktanya pada tahun 2006 di Indonesia terdapat 150ribu jiwa terdapat pasien yang menderita penyakit ginjal dan hampir 51% pasien yang menderita penyakit ginjal adalah pasien berusia 32 sampai 75 tahun dan sisanya 49% pasien yang menderita penyakit ginjal berusia kurang dari 35 tahun. Pada umumnya pasien yang menderita penyakit ginjal rata-rata berusia 52 tahun.

Penulis: Bagaimanakah cara kita untuk mencegah agar dapat terhindar dari penyakit ginjal dok?

Dokter: Banyak cara pencegahan yang dapat kita lakukan agar kita terhindar dari penyakit ginjal, diantaranya adalah menjaga kestabilan tekanan darah dengan cara pola hidup dan makan yang sehat, tidak merokok, mengontrol berat badan, berolah raga secara teratur, pengendalian gula darah.


(61)

Penulis: Bagaimanakah cara pengobatan yang tepat untuk peyakit GGA, GGK, dan Batu Ginjal?

Dokter: Untuk penyakit GGA dapat diobati dengan obat-obatan yang bersifat antibiotik, misalya jika yang sakit adalah pada kondisi

prerenal dan terjadi pendarahan maka harus diberhentikan

terlebih dahulu pendarahannya. Pada kondisi intrarenal dan

terjadi infeksi pada tubuh pasien maka terlebih dahulu akan menyembuhkan infeksinya, dan untuk kondisi pasca renal atau post renal dan terdapat batu maka kita akan memecahkan

batunya. Untuk penyakit GGK dapat diobati dengan obat-obatan

geomestik yang digunakan untuk memperlancar urin yang telah

menderita bengkak yang berat, dan pada seseorang yang menderita batu ginjal pengobatannya adalah harus dikeluarkan batunya terlebih dahulu degan cara melakukan terapi suara sehingga batunya bisa pecah atau dilakukan pembedahan.

Dari wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Struktur organ ginjal: terdapat dua ginjal, berbentuk sperti kacang yang

terletak pada organ bagian belakang tubuh manusia atau secara kedokteran terletak pada retroporitoneal (terletak di belakang kavum

abdomen) dengan panjang ± 10 – 12 cm dengan berat sekitar 150 g.

b. Fungsi utama ginjal hanya ada dua yaitu fungsi eksretori dan fungsi metabolik.


(62)

c. Faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit ginjal, misalnya beberapa penyakit serius yang telah diderita oleh pasien sebelumnya yang akhirnya perlahan-lahan akan merusakkan organ tubuh ginjal, seperti penyakit darah tinggi (hipertensi) yang dapat

menyebabkan aliran darah ke ginjal akan berkurang sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, penyakit diabetes melitus, tumor, kanker, auto imun (penyakit yang menyerang imunnya sendiri), kista,

rusaknya sel penyaring karena infeksi, dan seseorang yang kehilangan banyak cairan secara mendadak contohnya seperti orang yag terkena kecelakaan atau luka bakar yang serius.

d. Gejala penyakit ginjal yang terlihat pada umumnya adalah lemas, letih, mual dan muntah, nafsu makan berkurang, bengkak, fungsi ginjal berkurang yang dapat mengakibatkan perubahan pada pola berkemih karena produksi urine menurun, sesak, kekurangan sel darah merah (animea), dan pengujian dari hasil laboratorium.

e. Faktor usia juga dapat mempengaruhi seseorang terkena penyakit ginjal.

f. Cara pencegahan yang dapat kita lakukan agar kita terhindar dari penyakit ginjal, diantaranya adalah menjaga kestabilan tekanan darah dengan cara pola hidup dan makan yang sehat, tidak merokok, mengontrol berat badan, berolah raga secara teratur, pengendalian gula darah.


(63)

g. Untuk penyakit GGA dapat diobati dengan obat-obatan yang bersifat antibiotik, misalya jika yang sakit adalah pada kondisi prerenal dan terjadi pendarahan maka harus diberhentikan terlebih dahulu pendarahannya. Untuk penyakit GGK diobati dengan obat-obatan geomestik yang digunakan untuk memperlancar urin yang telah menderita bengkak yang berat, dan pada seseorang yang menderita batu ginjal pengobatannya adalah harus dikeluarkan batunya terlebih dahulu degan cara melakukan terapi suara sehingga batunya bisa pecah atau dilakukan pembedahan.

h. Pasien tersebut dapat dinyatakan terkena jenis penyakit ginjal, apabila pasien tersebut mengalami gejalanya berlangsung sangat lama (lebih dari tiga bulan) dan frekuensinya dari masing-masing gejalanya bisa lebih dari tiga kali dalam waktu seminggu.

Sedangkan pencarian sumber informasi di dapat dari dokumen (penyimpanan informasi tertulis berupa referensi atau literatur) dilakukan

dengan tujuan mencari catalog yang berisi tentang kumpulan penyakit

ginjal yang ada. Setelah mendapatkan catalog atau ensilopedia tersebut

maka perlu dilakukan konfirmasi pada seorang dokter untuk mempertanyakan kebenaran dari informasi dokumen yang di dapat.


(64)

3.1.2 Analisis Permasalahan

Pertama-tama untuk dapat menentukan permasalahan yang ada, penulis melakukan wawancara terhadap dokter spesialis penyakit dalam atau sang pakar. Setelah melakukan wawancara maka permasalahan yang didapat adalah sebagai berikut:

1. Dengan banyaknya jenis dan gejala penyakit pada ginjal, maka dokter kesulitan untuk mengingat termasuk dalam jenis penyakit ginjal apa serta pengobatan dan pencegahannya.

2. Untuk dapat melakukan diagnosa dengan cepat terhadap suatu penyakit dokter terkadang terasa kesulitan, kerena tidak semua penyakit ginjal mempunyai dua sampai empat gejala.

3.1.3 Analisis Solusi

Setelah penulis mengetahui permasalahan yang ada melalui analisis permasalahan maka yang perlu dilakukan adalah berfikir bagaimana dapat menyelesaikan masalah tersebut, maka penulis kembali ke konsep awal, yaitu dibuatnya sebuah aplikasi atau program komputer yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

Solusi yang dapat diambil adalah dengan cara membuat aplikasi sistem pakar untuk menentukan diagnosa secara cepat dan tepat pada pengidap penyakit ginjal serta menentukan bagaimana cara pencegahan dan pengobatannya.


(65)

Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, meggunakan basis data MySQL sebagai penyimpanan data. Untuk penalaran atau cara berfikir program, penulis menerapkan penalaran fuzzy logic pada program yang dibuat.

3.2 Perancangan Program

Perancangan program pada sistem pakar ini lebih baik apabila program dan penggunaan program lebih mudah untuk digunakan oleh user

(pengguna) dan seorang pakar serta bermanfaaat untuk penggunanya. Pada perencanaan program ini akan dibuat beberapa komponen rancangan yang menyusun agar program dapat menjadi satu program yang utuh sehingga dapat digunakan dengan baik.

Perancangan program ini meliputi beberapa hal yang akan menyusun program ini menjadi program utuh dan dapat digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Perancangan aturan yang terdiri dari perancangan block diagram dan

perancangan dependency diagram.

b. Basis aturan atau rule base.

c. Mesin inferensi atau inference engine.

d. Perancangan desain antarmuka pemakai atau user interface.

Pembuatan program sistem pakar ini akan disusun menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai penyimpanan data.


(66)

3.3 Perancangan Aturan Penyakit Ginjal Pada Manusia 3.3.1 Perancangan Block Diagram

Perancangan block diagram ini dimaksudkan untuk mengetahui

dan membatasi ruang lingkup permasalahan. Selain hal tersebut penyusunan block diagram bertujuan untuk mengetahui urutan kerja

sistem dalam mencari suatu keputusan. Perancangan rule penyakit ginjal

pada manusia sebagai knowledge base system diambil dari parameter

gejala-gejala penyakit ginjal yang sebelumnya sudah dimasukkan pada basis data berdasarkan penyakit ginjal.

Berdasarkan parameter gejala penyakit ginjal yang ada didalam

knowledge base system maka penyusunan block diagram “penyakit ginjal


(67)

Pada gambar di atas menerangkan bawa kepala, pernafasan, badan, pencernaan, peredaran darah, kelamin, dan kaki (level 1) bertindak sebagai parameter objek dan level dua bertindak sebagai parameter kondisi pada penyakit gagal ginjal akut (GGA).

Penurunan Libido Sakit Kepala

Urin Berwarna Kuning Kemerahan Penurunan Kesadaran

Stress

Nyeri Panggul Lemah

Kejang Rambut Tipis dan Kasar

Animea Kuku Tipis dan Rapuh

Letih Malas Nafas Pendek (Sesak) Nafas Dangkal (Tersengal - Sengal)

Insomnia

Perubahan Pola Berkemih Diare Nafsu Makan Berkurang

Muntah Mual Kulit Gatal Kulit Bersisik

Kulit Kering

Rasa Panas Di Telapak Kaki Lemah Pada Tungkai

Kepala Pernafasan Badan Kulit Pencernaan Kelamin Kaki

Gagal Ginjal Kronis

Level 0 Level 1 Level 2

Tekanan Darah Tinggi

Kaki Bengkak

Peredaran Darah


(68)

Pada gambar di atas menerangkan bawa kepala, pernafasan, peredaran darah, badan, kulit, pencernaan, kelamin, dan kaki (level 1) bertindak sebagai parameter objek dan level dua bertindak sebagai parameter kondisi pada penyakit gagal ginjal kronis (GGK).

Kulit Terasa Hangat

Diare Kulit Kemerahan

Demam

Mudah Dehidrasi Malas

Nyeri

Level 0 Level 1 Level 2

Tekanan Darah Tinggi

Badan Kulit

Pencernaan Peredaran Darah

Batu Ginjal

Perubahan Pola Berkemih

Darah Dalam Air Kencing (Kencing Berdarah) Kelamin

Animea

Gambar 3.3 Perancangan Block Diagram Batu Ginjal

Pada gambar di atas menerangkan bawa kulit, peredaran darah, badan, pencernaan, dan kelamin (level 1) bertindak sebagai parameter objek dan level dua bertindak sebagai parameter kondisi pada penyakit batu ginjal.


(1)

122

Tabel 5.20 Nilai Bobot Dari Gejala Yang Dipilih Pasien

JENIS PENYAKIT

PERUBAHAN POLA

BERKEMIH KERAM OTOT

KULIT TERASA

HANGAT ANIMEA

DARAH DALAM AIR

KENCING NYERI

TEKANAN DARAH TINGGI

O P Q O P Q O P Q O P Q O P Q O P Q O P Q

GGA 0.50 0.75 1.00 0.00 0.00 0.25 0.00 0.00 0.00 0.00 0.25 0.50 0.00 0.00 0.00 0.25 0.50 0.75 0.50 0.75 1.00

GGK 0.75 1.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.25 0.50 0.75 0.00 0.00 0.00 0.75 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00

BG 0.50 0.75 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.25 0.50 0.50 0.75 1.00 0.75 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00 0.00 0.25 0.50 Tabel 5.21 Nilai Rating Dari Gejala Yang Dipilih Pasien

b. Melakukan perhitungan untuk mencari nilai Y, Q, Z, dan F terlebih dahulu, sehingga memperoleh hasil

perhitungan seperti tabel di bawah ini:

Y

i=1k oitai k

t=1 ,

=1

� �� �

�=1 ,

�= 1

� �� �

�=1 ,

� � = 1

2 (� +�+1−� ) �

PERUBAHAN POLA

BERKEMIH KERAM OTOT

KULIT TERASA

HANGAT ANIMEA

DARAH DALAM

AIR KENCING NYERI

TEKANAN DARAH TINGGI

A B C A B C A B C A B C A B C A B C A B C


(2)

Tabel 5.22 Hasil Perhitungan Nilai Y, Q, Z, dan F

JENIS PENYAKIT Y Q Z F

Gagal Ginjal Akut 0.080357142857 0.205357142857 0.375000000000 0.216517857143

Gagal Ginjal Kronis 0.160714285714 0.321428571429 0.383928571429 0.296875000000

Batu Ginjal 0.214285714286 0.428571428571 0.571428571429 0.410714285714

VI. Uji Coba VI

1. Pasien memilih gejala sesuai dengan yang dirasakan dan berikut ini adalah tabelnya :

Tabel 5.23 Bobot dan Rating Dari Gejala Yang Dipilih Pasien

No Gejala Yang Dipilih Nilai Rating Gagal Ginjal Akut Gagal Ginjal

Kronis

Batu Ginjal

1. Perubahan Pola Berkemih Banyak Tinggi Sangat Tinggi Tinggi

2. Tekanan Darah Tinggi Sangat Banyak Tinggi Sangat Tinggi Rendah

3. Sakit atau Nyeri Pada Saat Berkemih Sangat Banyak Tinggi - -

4. Urine Berwarna Kuning Pekat Sangat Banyak Sangat Tinggi - -

Tabel 5.24 Nilai Bobot Dari Gejala Yang Dipilih Pasien

JENIS PENYAKIT

PERBAHAN POLA

BERKEMIH TEKANAN DARAH TINGGI

SAKIT ATAU NYERI PADA SAAT BERKEMIH

URINE BERWARNA KUNING PEKAT

O P Q O P Q O P Q O P Q


(3)

124

Tabel 5.25 Nilai Rating Dari Gejala Yang Dipilih Pasien

PERBAHAN POLA

BERKEMIH

TEKANAN DARAH TINGGI

SAKIT ATAU NYERI PADA SAAT

BERKEMIH

URINE BERWARNA KUNING PEKAT

A B C A B C A B C A B C

Nilai Rating 0.50 0.75 1.00 0.75 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00

2. Melakukan perhitungan untuk mencari nilai Y, Q, Z, dan F terlebih dahulu, sehingga memperoleh hasil

perhitungan seperti tabel di bawah ini:

Y

i= 1

k

o

it

a

i

k

t=1

,

= 1

�� � �

�=1

,

= 1

�� � �

�=1

,

� � = 1

2 (� +�+ 1−� ) �

Tabel 5.26 Hasil Perhitungan Manual Nilai Y, Q, Z, dan F

JENIS PENYAKIT Y Q Z F

Gagal Ginjal Akut 0.39062500 0.76562500 1.00000000 0.73046875

Gagal Ginjal Kronis 0.23437500 0.43750000 0.50000000 0.40234375


(4)

Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan

Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Ginjal Menggunakan Metode inferensi fuzzy

logic dan metode interview dengan ahli penyakit.

6.1. Kesimpulan

Dari hasil perancangan dan pembuatan Sistem Pakar Mendiagnosa

Penyakit Ginjal Menggunakan Metode inferensi fuzzy logic dan metode

interview dengan ahli penyakit, serta berdasarkan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Ginjal menggunakan

metode inferensi fuzzy logic dan metode interview dengan ahli

penyakit ini dibuat agar dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam

mendiagnosa penyakit ginjal berdasarkan gejala-gejala yang dialami pasien.

2. Diagnosa penyakit ginjal ini menggunakan metode inferensi fuzzy

logic dan metode interview dengan ahli penyakit sangatlah tepat. Hal ini dikarenakan bobot kepentingan dari setiap gejala penyakit dan

rating dari setiap gejala yang diinputkan user atau pengguna (pasien)


(5)

126

dilakukan secara kualitatif dan direpresentasikan secara lingustik.

Seperti untuk bobot dengan kriteria: Sangat Rendah, Rendah, Cukup,

Tinggi , dan Sangat Tinggi sedangkan untuk rating dengan kriteriai sebagai berikut: Sangat Sedikit, Sedikit, Jarang, Banyak, Sangat Banyak.

3. Setelah dilakukan uji dan analisis dengan melibatkan perhitungan

secara manual dan pengujian oleh ahli yaitu Bapak dr. Agung Nugroho, SPPd, dapat diketahui bahwa secara garis besar hasil yang didapat dari perhitungan manual dan diagnosa ahli sama dengan hasil perhitungan oleh sistem. Sehingga secara umum sistem telah bekerja dengan baik karena proses perhitungan telah sesuai dengan yang diharapkan.

4. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu paramedis

untuk menentukan jenis Penyakit Ginjal (dalam hal ini masih dibatasi dengan tiga macam penyakit ginjal, yaitu: Gagal Ginjal Akut, Gagal

Ginjal Kronis, dan Batu Ginjal) yang dialami user atau pengguna

(pasien), atau sebagai asisten yang berpengalaman.

5. Masyarakat awam dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan mudah

untuk mengetahui jenis Penyakit Ginjal (dalam hal ini masih dibatasi dengan tiga macam penyakit ginjal, yaitu: Gagal Ginjal Akut, Gagal Ginjal Kronis, dan Batu Ginjal) apa yang diderita, karena tampilan yang mudah dimengerti dan sederhana.


(6)

6.2. Saran

Mengingat berbagai keterbatasan yang dialami penulis terutama masalah waktu, maka penulis menyarankan untuk melakukan berbagai macam pengembangan penelitian dimasa yang akan datang, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Pada aplikasi ini jenis penyakit ginjal yang diteliti masih di batasi

dalam tiga jenis, yaitu Gagal Ginjal Akut, Gagal Ginjal Kronis, dan Batu Ginjal. Untuk pengembangan selanjutnya sebaiknya memasukkan dan meneliti semua jenis penyakit ginjal.

b. Pada aplikasi ini digunakan kriteria yang hanya berupa gejala fisik dari

pasien. Untuk pengembangan lebih lanjut, sebaiknya menggunakan kriteria lainnya seperti hasil pemeriksaan laboratorium sehingga hasil diagnosa menjadi lebih tepat dan akurat.

c. Untuk menjaga dan memelihara keakuratan data pada aplikasi ini

sebaiknya bersifat dinamis, sehingga dapat dilakukan proses update basis pengetahuan secara berkala.

d. Aplikasi website yang telah dibuat secara desktop ini dapat

dikembangkan lagi secara mobile dengan menggunakan bahasa

pemrograman java atau dengan menggunakan kemajuan teknologi