61 keberadaan komisaris independen tidak mampu menghilangkan adanya asimetri informasi antara pihak
manajer perusahaan dengan para pemegang saham.
4.4.3 Hipotesis Ketiga H3
Hipotesis ketiga yang diajukan adalahkepemilikan institusional memoderasi pengaruh kecakapan manajerial terhadap manajemen laba
. Artinya, semakin tinggi kepemilikan institusional pada perusahaan dapat memperkuat ataupun memperlemah pengaruh kecakapan
manajerial terhadap praktek manajemen laba. Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan Moderated Regression Analysis MRA. Besarnya
pengaruh kecakapan manajerial terhadap manajemen laba dengan moderasi dari variabel kepemilikan institusionalditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis ketiga H3
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.299
a
.089 .066
2.29272 a. Predictors: Constant, moderate2, kecaka M, Kep_Inst
Tabel 4.13 Hasil Uji F Simultan Hipotesis Tiga H3
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
59.657 3
19.886 3.783
.012
a
Residual 609.762
116 5.257
Total 669.419
119 a. Predictors: Constant, moderate2, kecaka M, Kep_Inst
b. Dependent Variable: M_laba
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.14 Perbandingan Nilai R Square Hipotesis Satu dan Tiga
Hipotesis Persamaan
Nilai R Square Hipotesis 1 DA= a+ b
1
KM+ e 8
Hipotesis 3 DA = a + b
1
KM + b
2
KpI + b
3
KMKpI + e 8,9
Sumber : Data primer yang di olah
Hasil analisis regresi dengan variabel moderating kepemilikan institusional pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014 menunjukkan bahwa nilai
koefisien determinasi Adjusted RSquare adalah 6,6 artinya sebesar 6,6 variabel manajemen laba dapat dijelaskan oleh variabel kecakapan manajerial, variabel kepemilikan institusional,
serta interaksi dari variabel kecakapan manajerial dan kepemilikan manajerial. Sisanya sebesar 93,4 dijelaskan oleh faktor lain.
Hasil uji ANOVA atau F test diperoleh angka 3,783 dengan signifikansi 0,012 0,05 artinya bahwa kecakapan manajerial, kepemilikan institusional serta interaksi dari variabel
kecakapan manajerial dan kepemilikan institusional secara bersama-sama simultan memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.
Oleh karena nilai R Square meningkat dari 8 H1 menjadi 8,9 H3 dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi dapat
memperkuatpengaruh kecakapan manajerial terhadap manajemen laba. Untuk menilai pengaruh moderasi proporsi komisaris independen signifikan ataukah
tidak, dapat dilihat dari hasil uji T dengan level signifikansi 0,05. Pengaruh pada hasil regresi dinyatakan signifikan jika nilai signifikansi
≤0,05. Berikut adalah hasil uji T untuk hipotesis ketiga H3:
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.15 Hasil Uji T Hipotesis Tiga H3
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.954 3.256
1.521 .131
Kecakapan manajerial 6.418
3.928 .635
1.634 .105
Kep_Inst .049
.048 .409
1.037 .302
moderate2 -.054
.057 -.518
-.935 .352
a. Dependent Variable: M_laba
Persamaan : DA = a + b
1
KM + b
2
KpI + b
3
KMKpI + e DA = 4,954 + 6,418KM+0,049KpI – 0,54KMKpI + e
Tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa nilai t
hitung
pada variabel kepemilikan institusional adalah sebesar 1,037 dengan tingkat signifikansi 0,302 serta t
hitung
interaksi antara variabel kecakapan manajerial dengan kepemilikan institusional Moderate 2 sebesar -0,935
pada tingkat signifikansi 0,352 5. Hal ini berarti variabel kepemilikan institusional hanya berperan sebagai variabel prediktor moderasi sehingga dapat diketahui bahwa pada uji hipotesis
ketiga H3 ini kepemilikan institusional memperkuat pengaruh kecakapan manajerial terhadap manajemen laba namun tidak signifikan
. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wicaksono
2013. Kepemilikan institusional dinyatakan tidak memilik pengaruh yang signifikan sebagai variabel moderator.
Adanya kepemilikan saham institusional ternyata tidak mampu memoderasi hubungan kecakapan manajerial terhadap manajemen laba. Salahsatu sebabnya adalah karena adanya
Universitas Sumatera Utara
64
kepemilikan institusional tidak menjamin terciptanya budaya organisasi yang mendukung bagi pengambilan keputusan yang etis serta memotivasi manajer untuk selalu bertindak jujur.
4.4.4 Hipotesis Keempat H4